Anda di halaman 1dari 9

ALASAN MEROKOK SEBAGAI SUATU LARANGAN

MENURUT AGAMA KATOLIK

Tiffanny Odelia Hutasoit


0506012210023

UNIVERSITAS CIPUTRA SURABAYA


TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada zaman ini, rokok merupakan bukan hal yang asing apalagi untuk anak
muda. Baik mereka yang tinggal di kota maupun desa. Semua orang sudah
mengenal rokok. Bahkan oleh sebagian orang, rokok sudah menjadi kebutuhan
hidup yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kehidupan sehari hari.
Merokok adalah aktivitas menghisap atau menghirup asap rokok dengan
menggunakan pipa atau rokok yang dilakukan secara menetap atau menjadi
sebuah kebiasaan. Tanpa alasan yang jelas, seseorang akan merokok baik setelah
makan, saat minum kopi atau teh, bahkan sambil bekerja pun sering diselingi
dengan merokok. Rokok sudah menjadi kebudayaan manusia. Di tengah
globalisasi dan perubahan zaman yang drastis ini, merokok bahkan sudah
dianggap menjadi hal yang wajar dan sangat lumrah. Bahkan untuk beberapa
orang ataupun kelompok, justru orang yang tidak merokoklah yang dianggap
aneh. Namun sebenarnya manakah yang benar? Manakah yang lebih baik dan
apakah ada yang lebih baik? Mengapa merokok dikatakan perbuatan yang tidak
baik dan dinotasikan buruk, apakah agama mempunyai pandangan terhadap hal
tersebut?

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
a. Apakah merokok merupakan termasuk suatu larangan menurut Agama
Katolik?
b. Mengapa merokok tidak disarankan untuk dilakukan menurut Agama
Katolik?
c. Apa hukuman atau konsekuensi yang harus ditanggung para perokok
menurut Agama Katolik?
d. Bagaimanakah cara bagi para perokok agar dapat kembali ke jalan yang
benar menurut Agama Katolik?

1.3 Tujuan dan Manfaat Karya Tulis


Karya tulis ini dibuat sebagai bentuk kajian lebih lanjut mengenai isu
sosial yang sedang marak sekarang yaitu rokok terutama dari sudut pandang
agama Katolik. Karya tulis ini bertujuan untuk menjabarkan dan menjelaskan
secara maksimal mengenai relevansi antara rokok dan suatu agama, apakah rokok
dikatakan sebagai salah satu bentuk dosa ataupun tidak. Saya berharap karya tulis
yang telah dibuat ini bisa menjadi salah satu acuan untuk pembahasan materi yang
mengaitkan antara rokok dan juga agama, saya juga sangat berharap karya tulis ini
dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tambahan yang mengedukasi dan
dapat bermanfaat untuk para pembaca.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Rokok


Menurut KBBI (2002) Rokok adalah gulungan tembakau yang dibalut
dengan gulungan daun nipah (Maula, 2014). Rokok adalah silinder dari kertas
berukuran panjang 70 hingga 120 mm (bervariasi) dengan diameter sekitar 10 mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah (Fajar, 2011).
Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan
bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat. Kemudian ada juga yang
menyebutkan bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk
cerutu atau bahan lainya yang dihasilkan dari
tanamam Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau
sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan
(Tendra, 2003).
2.2 Definisi Merokok
Merokok adalah suatu kata kerja yang berarti melakukan kegiatan atau
aktifitas menghisap, sedangkan perokok adalah orang yang suka merokok (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2002)
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap asapnya,
baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Merokok menjadi
kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat (Kusuma, 2011).
2.3 Merokok Menurut Agama Katolik
Di Alkitab, memang tidak disampaikan secara terang-terangan bahwa
merokok merupakan salah satu perbuatan yang dilarang oleh Allah. Namun,
prinsip-prinsip yang mengarahkan mengenai larangan merokok ada tertulis pada
kitab suci umat Katolik. Dalam 1 Korintus 6:12 ada tertulis “Segala sesuatu halal
bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku
tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.”
Karena adanya fakta yang membuktikan bahwa merokok dapat
menyebabkan kecanduan yang kuat. Maka, tidak heran apabila seseorang yang
biasa merokok akan merasa resah jika tidak merokok. Efek candu yang
terkandung dalam rokok dapat mengakibatkan penikmatnya menjadi sangat
tergantung pada rokok. Alkitab mengatakan bahwa kita tidak boleh diperhamba
oleh apa pun dan tidak boleh bergantung, apalagi terikat, pada apa pun, kecuali
pada Allah. Artinya, jika kita selalu bergantung pada rokok, kita tidak menghargai
Allah sebagai Pribadi yang harus kita anggap sebagai Tuhan.
2.4 Alasan Merokok Sebagai Suatu Larangan Menurut Agama Katolik
Menurut agama Katolik, merokok merupakan suatu hal yang tidak
mendatangkan kegunaan sehingga harus dihindari. Tetapi salah satu alasan kuat
untuk tidak merokok di agama Katolik adalah karena merusak tubuh, sedangkan
tubuh kita adalah Bait Allah. Beberapa pengajaran Katolik di dalam Katekismus
Gereja Katolik adalah sebagai berikut:
● KGK, 2289 “Kehidupan dan kesehatan merupakan hal-hal yang bernilai,
yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Kita harus merawatnya dengan cara
yang bijaksana dan bersama itu juga memperhatikan kebutuhan orang lain
dan kesejahteraan umum. Perawatan kesehatan para warga menuntut
bahwa masyarakat ikut membantu menciptakan situasi hidup, sehingga
manusia dapat mengembangkan diri dan menjadi matang: pangan dan
sandang, perumahan, pelayanan kesehatan, pendidikan dasar, lapangan
kerja, dan bantuan sosial.”
● KGK, 2290: “Kebajikan penguasaan diri menjauhkan segala bentuk
keterlaluan: tiap penggunaan makanan, minuman, rokok, dan obat-obatan
yang berlebihan. Siapa yang dalam keadaan mabuk atau dengan kecepatan
tinggi membahayakan keamanan orang lain dan keamanannya sendiri di
jalan, di air, atau di udara, membuat dosa besar.”
2.5 Hukuman dan Konsekuensi Bagi Para Perokok Menurut Agama Katolik
Merokok dalam agama Katolik merupakan dipandang sebagai salah satu
tindakan bodoh dan bukan merupakan perbuatan orang yang bijaksana. Sebabnya
adalah karena rokok memperbudak dan mengontrol diri kita. Mengontrol diri kita
akan kesenangan duniawi dan membuat diri kita lupa akan fokus hidup kita yang
seharusnya berorientasi kepada Tuhan. Hukuman dan konsekuensi bagi para anak
Tuhan yang dikontrol oleh rokok adalah harus menanggung dosa. Konsekuensi
yang harus ditanggung adalah kehilangan kemuliaan Allah. Saat kiat berbuat dosa,
upah yang kita dapat adalah maut, oleh karena itu kita harus balik kepada Tuhan
dan meninggalkan perbuatan-perbuatan duniawi yang menjauhkan kita dari
kemuliaan Allah.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit untuk dipecahkan.
Hampir setiap remaja sampai orang tua di indonesia menghisap rokok. Padahal
bahaya merokok bisa berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.
Berbicara di luar konteks agama, merokok bukanlah suatu tindakan terpuji. Apa
lagi dari sudut pandang agama, terutama menurut agama dan keimanan orang
Katolik. Memang tidak tertulis secara terang-terangan mengenai larangan untuk
merokok, tetapi di dalam Alkitab tertulis banyak sekali perintah Allah yang
mengarah pada dorongan untuk menjaga kesehatan dan tubuh kita dari hal-hal
yang tidak membawa manfaat atau hal baik. Kita juga harus menyadari bahwa
tubuh yang kita hidupi sekarang bukanlah milik kita, tetapi tubuh dan hidup kita
ini adalah milik Allah. Tubuh kita adalah bait Allah, maka hendaklah kita
melakukan tindakan yang memberkati orang lain dan menjaga tubuh kita sebaik
mungkin. Allah juga berfirman untuk para umatnya agar mempunyai pengendalian
diri dan jangan sampai diperhamba oleh apapun. Oleh karena itu, saat kita
bergantung dan candu akan suatu hal sampai-sampai kita tidak mempunyai
kendali atas diri kita sendiri, seperti saat kita kecanduan dan bergantung akan
rokok. Itulah saat yang tepat bagi kita untuk menyangkal diri dan berbalik ke arah
yang lebih baik. Memohon ampunlah pada Tuhan dan punyailah kesadaran untuk
berubah agar tidak dapat diperbudak dan dikendalikan oleh hal duniawi apapun.
CATATAN PENULIS

Tiffanny Odelia Hutasoit merupakan


mahasiswa semester 1 Universitas Ciputra
yang sedang menjalani studinya di jurusan
Ilmu Komunikasi dengan NIM
0506012210023. Dalam proses
pembelajarannya, ia juga mengambil mata
kuliah Religion di kelas B yang difasilitasi
oleh Bapak Otto Bambang Wahyudi.
Tiffanny berasal dari Tangerang dan
beragama Kristen Protestan sedari lahir.
Karya tulis ini dibuat berdasarkan
ketertarikan penulis terhadap
keberagamannya pandangan agama-agama
terhadap isu sosial yang sedang ramai di kalangan para remaja. Rokok yang
menjadi hal lumrah di pergaulan mulai mengusik pikiran penulis seperti apa,
kenapa, dan bagaimana rokok bisa menjadi hal yang mudah diterima banyak
orang. Padahal dari yang penulis ketahui merokok mendatangkan banyak sekali
hal-hal negatif. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji isu rokok ini dari
sudut pandang yang lebih spesifik yaitu dari pandangan agama Katolik.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.ump.ac.id/3612/1/AGRA%20MAULA%20YURISTA%20BAH
AR%20BAB%20II.pdf
https://remaja.sabda.org/merokok-menurut-pandangan-iman-kristen
https://www.katolisitas.org/apakah-merokok-berdosa/

Anda mungkin juga menyukai