Pengertian Polimer
Sifat-Sifat Polimer
Polimer merupakan makromolekul yang terdiri atas banyak kelas material alami
dan sintetik dan memiliki sifat yang berbeda beda. Perbedaan kedua material
tersebut terletak pada mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau
dirombak oleh mikroba.
Berikut adalah perbedaan sifat sifat yang dipengaruhi oleh struktur polimernya,
antara lain:
Sifat Polimer
Sifat Termal
Polimer sebagai isolator memiliki sifat termal yang baik meskipun
polimer bukan merupakan konduktor. Jika ditinjau dari jenisnya, polimer
yang dipanaskan ada yang menjadi lunak namun ada juga yang menjadi
keras. Perubahan ini penting untuk bahan komponen tertentu.
Sifat Kelenturan
Karena bersifat lentur, polimer mudah diolah menjadi produk yang
diinginkan. Namun, polimer alam lebih diolah sesuai dengan keinginan
dibandingkan polimer sintetis.
Sifat Ketahanan Terhadap Organisme
Sifat ini biasanya dimiliki oleh polimer sintetis. Sedangkan polimer alam
seperti sutra, wol, dan polimer alam lainnya tidak tahan terhadap
mikroorganisme.
Lalu Polimer juga bersifat Ringan, Tahan terhadap Korosi dan
Dimensinya Stabil.
Klasifikasi dan Struktur Polimer
1. Berdasarkan Asalnya
Monopolimer
Monopolimer adalah polimer yang terdiri dari monomer-monomer
sejenis dengan struktur A – A – A – A – A.
Contohnya dapt berupa polietilena, polistirena, polipropilena, PVC,
amilum, teflon, selulosa dan poliisoprena.
Kopolimer
Kopolimer adalah polimer yang terdiri dari dua atau lebih monomer
yang tidak sejenis dengan struktur A – B – A – B – A – B. Polimer jenis
ini sendiri terdiri atas 4 jenis, yaitu:
1. Kopolimer bergantian adalah kopolimer yang memiliki
beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling
adanya dalam rantai polimer. Strukturnya meliputi A-B-A-B-A.
2. Kopolimer balok adalah kopolimer yang memiliki suatu
kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang
lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya berupa A-A-AA-B-B-
B-B-A-A-A-A.
3. Kopolimer tidak beraturan adalahpolimer dengan jumlah
satuan berulang yang berbeda dan tersusunsecara acak dalam
rantai polimer. Strukturnya berupa A-B-A-A-B-B-A-A.
4. Kopolimer tempel atau grafit adalah kopolimer yang memiliki
satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang
punggung lurus yang mengandung hanya satu maca kesatuan
berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya yaitu A-A-A-A-
A-A.
1. Polimer Linier adalah polimer yang tersusun satu sama lain melalui
unit ulang yang sama sehingga membentuk rantai polimer yang
panjang. Polimer linier biasanya bersifat padat pada temperatur
normal dan dapat larut dalam beberapa pelarut. Contohnya PVC,
polietelena, nylon 66, dsb.
2. Polimer Bercabang adalah polimer yang terbentuk jika polimer linier
membentuk cabang.
3. Polimer Berikatan Silang (Cross-linking) adalah polimer yang
terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu
sama lain pada rantai utamanya. Jika sambungan silang polimer
terjadi dengan ikatan kimia antara rantainya akan terbentuk
sambung silang tiga dimensi yang sering disebut polimer jaringan tiga
dimensi (three-dimension network).
Pembentukan Polimer
1. Polimerasi Adhisi
Pada reaksi ini, molekul molekul H₂O atau NH₃ sebagai hasil sampingan
tidak terbentuk. Pada prinsipnya, polimerasi adhisi ini melibatkan reaksi
rangkap seperti berikut:
2. Polimerasi Kondensasi
Contoh reaksi polimerasi kondensasi bisa kita pelajari pada pembentukan nylon
66 dari 1,6-diaminoheksana (heksametilen diamin) dengan asam 1,6-
heksanadioat (asam adipat). Untuk lebih memahami reaksi tersebut, anda dapat
perhatikan reaksi dibawah ini
Tatanama Polimer
Jika kita ditinjau dari strukturnya, jumlah polimer sangat banyak. Untuk
memudahkan dalam membedakan tiap-tiap polimer maka dibuatlah tata nama
polimer. Tata nama polimer dibedakan menjadi 2 yaitu polimer vinil dan polimer
non vinil.
Tata Nama Polimer Vinil
Tatanama polimer vinil didasarkan atas monomer (nama sumber atau umum),
taktisitas, dan isomer.
Monomer
Penamaan monomer satu kata yakni dengan melekatkan awalan poli- pada
nama monomer. Contohnya polistirena dan polietilena. Penamaan
monomer lebih dari satu yaitu dengan didahului sebuah huruf atau angka,
kemudian diikuti nama monomer yang diletakkan dalam kurung.
Contohnya poli (asam akrilat), poli(1-pentena).
Taksisitas
Dalam taksisitas, penamaan polimer diawali dengan huruf “i” untuk
isotaktik atau “s” untuk sindiotaktik sebelum poli.
Contohnya seperti, i-polistirena (polimer polistirena dengan taktisitas
isotaktik).
Isomer
Isomer suatu polimer dapat ditunjukkan dengan menggunakan awalan cis
atau trans dan 1,2- atau 1,4- sebelum poli.
Contohnya trans-1,4-poli (1,3 butadiena).
Menurut IUPAC tatanama polimer vinil dapat diturunkan dari struktur unit dasar
atau unit ulang konstitusi dan harus memenuhi tahapan berikut ini:
Berikut dibawah ini adalah contoh tabel tatanama polimer menurut IUPAC:
Tata nama polimer non-vinil cenderung lebih sulit. Adapun prinsip tatanama
polimer non-vinil adalah polimer-polimer ini biasanya dinamai sesuai dengan
monomer mula-mula.
Contonya seperti nylon, umumnya disebut nylon-6,6 dan akan lebih deskriptif
disebut poli(heksametilen adipamida) yang menunjukkan poliamidasi
heksametilendiamin (disebut juga 1,6-heksan diamin) dengan asam adipat.
Sedangkan untuk tatanama polimer yang diturunkan dari lebih satu jenis
monomer atau dikenal dengan istilah kopolimer dinamai sesuai dengan
rekomendasi dari IUPAC. Cara tersebut adaalah dengan menggabungkan istilah
konektif yang ditulis miring antara nama-nama monomer yang dimasukkan
dalam kurung atau antara dua atau lebih nama polimer.
Manfaat Polimer
Polimer ini sangat berguna bagi kehidupan manusia khususnya dalam kegiatan
sehari hari manusia. Adapun pemanfaatan polimer diantaranya, yaitu:
1. Polietilena
Pengertian PVC adalah polimer yang bersifat kuat dan keras dengan monomer
Vinil klorida (CH2=CHCI).
3. Nilon
Nilon bersifat kuat dan elastis dan banyak digunakan dalam pembuatan jala,
jas hujan, tenda, dan lainnya.
4. Polistirena
Polimer ini bersifat lebih kuat dan keras dibandingkan polimer lainnya.
Monomernya ialah stirena (C6H5-CH=CH2). Polimer ini banyak dimanfaatkan
dalam pembuatan gelas minuman ringan, kemasan makanan dan lainnya.
6. Polipropilen
Polipropilen bersifat lebih kuat daripada polietilena. Monomer polimer ini
adalah propilena (CH2=CH-CH3). Kegunaan polipropilen adalah bahan baku
dalam pembuatan kantong plastik, tali, botol, dan lain sebagainya.
7. Teflon
Teflon banyak digunakan sebagai pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci
anti lengket, dan masih banyak lagi. Teflon bersifat kuat, tidak lengket, dan
tahan panas. Monomer polimer teflon adalah tetrafloroeten (CF2=CF2).
Flexiglass bersifat bening, ringan dan keras dan banyak digunakan dalam
pembuatan kaca jendela pesawat terbang, lampu belakang mobil, dan lain
sebagainya. Monomer PMMA adalah metil metakrilat (CH2=CHCN).