Anda di halaman 1dari 7

TATA NAMA,

PENGGOLONGAN, DAN SIFAT-


SIFAT POLIMER—POLIMER
ON 16/07/2016 BY AMALDOFIRJARAHADITANE DALAM KELAS XII

Polimer adalah senyawa yang besar dan terbentuk dari hasil penggabungan
sejumlah unit molekul yang kecil. Nah, unit kecil ini disebut monomer.

A. Ciri-ciri polimer

 Terbentuk dari ratusan, bahkan ribuat unit-unit monomer


 Memilii massa molekul relatif (Mr) yang sangat besar (bahkan ribuan atau
jutaan)
 Makromolekul (molekul raksasa)
 Digunakan dalam industri

B. Tata nama polimer

Untuk tata nama polimer, hanya ada satu aturan yaitu menambahkan kata “poli”
+ monomer-nya. Nama-nama polimer sangatlah banyak dan sangat susah untuk
diingat dalam jangka waktu yang lama, so jalan lainnya adalah dihapal.

C. Menentukan monomer dari sebuah polimer

Menentukan polimer adisi lebih mudah daripada polimer kondensasi, sebab


dalam polimer adisi hanya melihat pola yang berulang, itulah monomernya.
Tetapi, untuk polimer kondensasi harus dihapal monomer tiap polimernya.
Gambar di bawah adalah cara menentukan monomer dari polimer adisi:
Cara menentukan polimer
adisi

D. Penggolongan polimer

1. Polimer alam
Yaitu polimer yang tersedia secara alami dan berasal dari alam atau
makhluk hidup. Contoh polimer alam ada pada tabel di bawah:

CONTOH
POLIMER ALAM

2. Polimer semisintesis
Yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan
kimia, lalu mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-
sifat fisika dan kimia asalnya. Contohnya: selulosa nitrat untuk guncotton.
3. Polimer sintesis (buatan)
Yaitu polimer yang tidak terdapat di alam dan dibuat dari monomer-
monomer dalam reaktor industri kimia melalui reaksi-reaksi kimia polimer.
Contoh polimer sintesis ada pada tabel di bawah:
Polimer sintesis

E. Jenis polimer berdasarkan jenis monomer

1. Homopolimer (polimer linear) = polimer yang tersusun dari monomer-


monomer yang sama atau sejenis. Contohnya: PVC, protein, karet
alam, polivinil asetat (PVA), amilum, selulosa, teflon, polistirena, dan
seluruh jenis polimer alam.
2. Kopolimer bergantian = polimer yang monomer-monomernya saling silih
berganti (silang-menyilang; misal: X—A—X—A—)
3. Kopolimer blok = polimer yang monomer-monomernya mempunyai blok
(satuan) tiap berganti (misal: X—X—X—A—A—A—B—B—B—X—X—X—
A—)
4. Kopolimer bercabang = kopolimer yang tersusun dari beberapa monomer
dan monomer lain terikat sebagai cabang seperti rantai hidrokarbon
5. Kopolimer tidak beraturan = kopolimer yang tersusun dari monomer-
monomer yang berbeda dan letaknya acak. Contohnya: Nilon 6,6;
tetoron, urea-metanal, PET, dan bakelit.

F. Jenis polimer berdasarkan bentuk susunan rantai

1. Polimer linear = tersusun dengan unit yang berulang dan berikatan satu
sama lain membentuk rantai panjang. Mempunyai titik leleh, kuat tarik, dan
densitas yang tinggi. Contohnya: polietena dan polivinil klorida
2. Polimer bercabang = polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama. Mempunyai titk leleh, kuat tarik,
dan densitas yang rendah. Contohnya: glikogen (sejenis karbohidrat)
3. Polimer berikatan sialng (cross—linking) = polimer yang terbentuk karena
beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai
utamanya dan dapat menuju ke berbagai arah berbentuk tiga dimensi.
Mempunyai sifat sangat keras, kaku, dan rapuh. Contohnya: bakelit dan
resin urea formaldehida.

G. Jenis polimer berdasarkan kekenyalannya

1. Polimer termoplastik = memiliki sifat berat molekul kecil, tidak tahan


terhadap panas (jika dipanaskan akan melunak, tetapi didinginkan akan
mengeras), mudah direnggangkan, fleksibel, titik leleh rendah, daur ulang,
mudah larut, struktur molekul liner atau bercabang, tidka mempunyai
ikatan silan sehingga dapat dipanaskan berulang-ulang, dapat
disambungkan kembali. Contohnya: polietilena, PVC, nilon, dan
perspex.
2. Polimer termosetting = memiliki sifat keras dan kaku, non daur ulang, tidak
dapat larut dalam pelarut apapun, tahan terhadap asam-basa, memiliki
ikatan silang antarrantai molekul, hanya dapat dipanaskan sekali saat
pembuatannya, dan tidak dapat disambungkan kembali. Contohnya:
bakelit, uretana, epoksi, poliester, dan formika
3. Polimer elastomer = memiliki sifat elastik jika ditarik, kembali ke bentuk
semula, mempunyai ikatan silang. Contohnya: karet sintesis SBR

H. Jenis polimer berdasarkan penggunaannya

1. Serat = dimanfaatkan sebagai serat (Ex = kain dan benang). Contohnya:


poliester, nilon, dan dakron
2. Plastik = dimanfaatkan untuk plastik. Contohnya: bakeli, polietilena,
PVC, polipropilena, dan polistirena

I. Sifat-sifat mekanik polimer

1. Kekuatan (strength); seperti kekuatan tarik, impact strength, flexural


strength, dan compressive strength.
2. Elongation = merupakan perubahan ukuran yang terjadi saat material
diberi gaya. (% elongasi = panjang polimer yang telah diberi gaya x
100%/panjang polimer sebelum diberi gaya = L x 100% /Lo)
3. Modulus
4. Ketangguhan = pengukuran sebenarnya dari energi yang dapat diserap
oleh material polimer sebelum material tersebut patah

J. Sifat termal polimer

1. Jumlah monomer
2. Susunan rantai
3. Tingkat percabangan pada rantai
4. Gugus fungsi pada monomer
5. Ikatan silang antarantai polimer
6. Penambahan zat aditif

REAKSI-REAKSI DAN
KEGUNAAN POLIMER—
POLIMER
ON 16/07/2016 BY AMALDOFIRJARAHADITANE DALAM KELAS XII

DAKRON, CONTOH POLIMER


SINTESIS (sumber: fjb.kaskus.co.id)

Polimer tidak dapat terbentuk sendiri tanpa adanya reaksi-reaksi kimia. Untuk
membentuk suatu polimer (baik polimer alam, semisintesis, dan sintesis), harus
melalui 2 (dua) reaksi, yaitu reaksi polimerisasi adisi dan kondensasi

A. Reaksi polimerisasi adisi

Yaitu reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan


rangkap (=) menjadi ikatan tunggal (—). Ciri-ciri lainnya adalah monomernya
termasuk senyawa alkena (tak jenuh) dan nama polimernya merupakan jenis
polialkena (ex = polipropena)

Gambar di bawah ini menjelaskan bagaimana suatu polialkena terbentuk dari


suatu alkena (ambil contoh polipropena atau polipropilena; dan ingat bahwa
reaksi polimerisasi adisi dari ikatan kaya ke miskin!):
CONTOH REAKSI
POLIMERISASI ADISI

B. Reaksi polimerisasi kondensasi

Yaitu reaksi yang terjadi jika dua atau lebih monomer sejenis atau berbeda jenis
bergabung membentuk molekul besar.

Yang membedakan reaksi kondensasi dibandingkan reaksi adisi:

 Hasil akhirnya berupa suatu polimer + air


 Karena membentuk air, atom-atom H+ dan OH- bergabung membentuk air
 Atom-atom tersebut berasal dari monomer-monomernya

Di bawah ini adalah contoh reaksi polimerisasi kondendasi dari pembuatan


dakron:

PEMBUATAN
DAKRON MELALUI REAKSI KONDENSASI

C. Kegunaan polimer
KE
GUNAAN POLIMER

Anda mungkin juga menyukai