⮚ Kompetensi Dasar
3.16 Menerapkan pengolahan polimer dan plastic.
⮚ Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar, siswa dapat :
1. mendefinisikan pengertian polimer;
2. menyebutkan tiga bentuk polimer yang umum digunakan dalam kehidupan;
3. menyebutkan sifat-sifat tiga bentuk polimer berdasarkan kegunaannya;
4. memberi contoh manfaat polimer dalam kehidupan;
5. menyebutkan jenis reaksi pembentukan polimer;
6. memberi contoh polimer adisi;
7. memberi contoh polimer kondensasi;
8. menyebutkan jenis-jenis polimer berdasarkan asal atau sumbernya;
9. menyebutkan jenis-jenis polimer berdasarkan strukturnya;
10. menyebutkan jenis-jenis polimer berdasarkan sifat kristalinitasnya;
11. menyebutkan perbedaan jenis-jenis polimer yang diklasifikasikan berdasarkan sifat termalnya; 12.
menyebutkan nama polimer yang terbentuk, jika diketahui monomernya;
13. menyebutkan nama polimer jika diketahui struktur molekulnya.
⮚ Materi
1.1 Definisi Polimer
Polimer adalah suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang
terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila
seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer
yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari
monomer-monomer yang menyusunnya.
Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang terbentuk oleh
penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang kecil disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis
maupun beberapa jenis. Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantairantai atom yang
dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul monomer bereaksi
bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier ataujaringan tiga dimensi dari rantai polimer.
Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan
sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Plastik pembungkus, botol plastik,
styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang disebut polimer.
1
Unit kecil berulang yang membangun polimer disebut monomer. Sebagai contoh, polipropilena (PP) adalah
polimer yang tersusun dari monomer propena.
● Polimer sintetis,
yaitu polimer yang tidak terdapat di alam. Contoh:
1. + HNO3
+ Kamfor Diekstrusi
+ Alkohol
2. + NaOH Selulosa
+ CS2 xantat Diekstrusi
3. + Anhidrida Asetat Rayon Selofan
Eester dilarutkan
Seluloid
dalam Aseton
Asetat
2
B. Jenis polimer berdasarkan monomer penyusunnya
● Homopolimer,
yaitu polimer yang tersusun dari satu jenis monomer. Contoh: polietilena (etena), polipropilena (propena),
polistirena (stirena), PVC (vinil klorida), PVA (vinil asetat), poliisoprena (isoprena), dan PAN (akrilonitril).
Berikut ini struktur rantai molekul Homopolimer:
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang berikatan
tunggal.
3
LATIHAN SOAL 1
1. Jelaskan definisi dari Polimer!
2. Perhatikan Contoh Nomor 1 , Gambarkan 3 contoh lain Struktur senyawa berupa Monomer dan 3 contoh lain
Struktur senyawa berupa Polimer.
NO MONOMER POLIMER
atau
Propilena (Propena)
Polipropilena (Polipropena)
3 CONTOH LAIN
3. Terdapat 2 Jenis polimer berdasarkan sumbernya. Yaitu Polimer Alam dan Polimer Sintetik. Berikan 5 contoh
Polimer Alam
NO POLIMER MONOMER JENIS CONTOH PRODUK
REAKSI
POLIMERAS
ASI
4
4. Terdapat 2 Jenis polimer berdasarkan sumbernya. Yaitu Polimer Alam dan Polimer Sintetik. Berikan 12 contoh
Polimer Sintetik
NO POLIMER MONOMER JENIS CONTOH PRODUK
REAKSI
POLIMERAS
ASI
10
11
12
5. Terdapat 2 Jenis polimer berdasarkan monomer penyusunnya, yaitu Homopolimer dan Kopolimer. Jelaskan
perbedaan dari keduanya serta berikan contohnya!
NO URAIAN HOMOPOLIMER KOPOLIMER
1 Definisi
2 Perbedaan
3 Contoh Polimer
5
6. Terdapat 3 Jenis polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas, yaitu Termoplas, Termoset dan Elastomer. Jelaskan
perbedaan dari keduanya serta berikan contohnya!
1 Definisi
3 Ciri-ciri yang
dimiliki Polimer
jenis
4 Contoh Polimer
6
1.3 Reaksi Polimerisasi
Reaksi pembentukan polimer dari monomernya disebut reaksi polimerisasi. Reaksi polimerisasi dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu Polimerisasi adisi dan Polimerisasi kondensasi
i. Polimerisasi adisi
Polimerisasi adisi umumnya terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Umumnya monomer yang
direaksikan dalam polimerisasi adisi adalah senyawa alkena dan turunannya. Dari reaksi polimerisasi adisi
dihasilkan polimer adisi sebagai produk tunggal. Contoh reaksi polimerisasi adisi:
Etena
H
C
H
C
C
C
H
3
n
H
Propilena polipropilena Propilena c. Pembentukan Poli Stirena dari Stirena
H
H
CC
H2 HC C n
H
7
d. Pembentukan PVC dari vinil klorida
Vinil Klorida
Nitril
H H
C C CN C C n
H2 H CN
H
Akrilo Nitril Poli Akrilo Nitril Akrilo Nitril
8
a. Pembentukan poliester: PET dari dimetil tereftalat dan etilena glikol
b. Pembentukan poliamida: nilon 66 dari asam adipat dan heksametilendiamina
LATIHAN SOAL 2
1. Jelaskan definisi dari Reaksi Polimerisasi!
2. Reaksi polimerisasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Polimerisasi adisi dan Polimerisasi kondensasi. Jelaskan
perbedaan dari keduanya serta berikan contohnya!
1 Definisi
2 Perbedaan
3 Contoh
9
3. Lengkapi uraian dibawah ini:
NO MONOMER POLIMER Jenis
Bentuk Senyawa Bentuk Struktur
Reaksi polimerisasi
Molekul
1 Adisi
Etena
Etena Polietilena
3. ….………………… CC H ….……………………
H2 HCH3 H
…… ….…………………… …. .
CC
….………………… …. n
H
…… ….……………………
CH3
….
polipropilena
10
4. Lengkapi uraian dibawah ini:
NO 2 JENIS MONOMER POLIMER + hasil samping Jenis
Reaksi
polimerisasi
2 ….…………
+ …………… ….…….. +
….…………….. etilena glikol Polietilena tereftalat …….…..
1. Polietena (Polietilena)
Polietena (polietilena) adalah plastik yang paling sederhana. Polietilena merupakan polimer yang terbentuk dari
polimerisasi adisi etena.
11
Plastik polietena dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu HDPE (High-density Polyetilen) dan LDPE (Low -
density Polyetilen). HDPE terdiri atas molekul rantai lurus, sehingga memiliki susunan molekul yang rapat.
Oleh karena itu, LDPE bersifat lebih plastis dibandingkan HDPE. HDPE digunakan dalam pembuatan botol
plastik dan mainan. LDPE digunakan dalam pembuatan kantong plastik, plastik pembungkus dan pembungkus
kabel.
2. Polipropilena.
Polipropilena memiliki sifat hampir sama dengan polietilena, hanya polipropilena lebih kuat dibanding
polietilena. Polipropilena tersusun dari molekul-molekul propena.
3. PVC
Polivinilklorida berasal dari monomer vinilklorida (ClCH=CH2).
PVC (polivinilklorida) merupakan polimer jenis plastik yang tersusun dari vinil klorida melalui polimerisasi
adisi.
4. Teflon
Teflon merupakan nama dagang politetrafluoroetilena (PTFE).
Teflon tersusun dari monomer-monomer tetrafluorotena.
Sifat teflon adalah :
5. Polistirena
Polistirena tersusun atas monomer stirena.
Polistirena berasal dari monomer stirena (C5H5CH=CH2). Polimer ini digunakan untuk membuat wadah
makanan dan minuman ringan di restoran cepat saji, isolasi, kemasan makanan dan bahan untuk pengepakan.
6. PVA
13
7. Akrilat
Akrilat adalah nama lain asam akrilat atau asam 2-propenoat. Asam akrilat terdapat dalam sejumlah polimer,
antara lain polimetilmetakrilat (PMMA) yang secara umum dikenal dengan nama flexiglass. Polimetil
metakrilat merupakan plastik bening, keras, tetapi ringan. Salah satu penggunaan flexiglass adalah digunakan
untuk pengganti gelas misalnya sebagai kaca jendela pesawat terbang.
Akrilat juga terdapat dalam serta akrilat yang dikenal dengan nama Orlon. Orlon merupakan serat yang
mengangdung poliakrilonitril. Orlon menyerupai wol dan digunakan dalam karpet, kaus kaki dan baju.
8. Bakelit.
Bakelit merupakan polimer termoseting yang tersusun dari fenol dan formaldehid.
OH
H
OH H OH
HCH H
+2
CO H
C OH OH
Fenol Formaldehida Orto Para
14
OH
H2 OH
C H2 C + H2O
OHOH + H OH
OH
CH2
HO
HO OH
OH CH2
CH2
CH2 CH2
C
H2OH H2C
HO
CH2
OH
HO
HO
Bakelit
Bakelit digunakan untuk pembuatan peralatan listrik.
Sifat fisik
15
• Memiliki sifat tidak dapat meleleh
Sifat mekanik
• Perpanjangan 0,4-1,0%
Sifat kimia
● thermosetting
● Kenaikan temperatur dapat menurunkan berat molekul (Mr) resin urea-formaldehid. Hal tersebut
dikarenakan adanya pembentukan pusat-pusat aktif yang baru, sehingga memperkecil ukuran molekul
resin.
● Resin urea formaldehid lebih buruk daripada resin fenol, resin melamin, dsb, yaitu dalam hal ketahanan
air, kestabilan dimensi, dan ketahanan terhadap penuaan, sehingga sifat-sifat tersebut diperbaiki
dengan penambahan bahan lain atau diproses menjadi kopolimer dengan fenol, melamin, dsb.
1. Bahan ini digunakan untuk barang-barang kecil yang digunakan sehari-hari seperti pelindung cahaya,
soket, alat-alat listrik, kancing, tutup wadah, kotak, baki, dan mangkuk.
2. Salah satu jenis resin yang digunakan sebagai bahan perekat dan pelapis kayu atau kertas. 3. Resin ini
digunakan untuk mencegah berkerut dan kusutnya kain katundan untuk mencegah menyusutnya kayu.
4. Digunakan untuk laminating.
16
5. Karena resin ini sangat terang warnanya dan sehingga lebih cocok untuk pemakaian dekoratif.
Contohnya : Counter berwarna cerah dan taplak-taplak dibuat dengan kertas yang diimpregnasi resin
urea, serta kayu lapis interior dekoratif biasanya menempel dengan resin urea karena resin fenol yang
berwarna gelap bisa mendai lapisan pernisnya. Akan tetapi, kayu lapis eksterior merekat dengan
damar fenol karena mempunyai ketahanan cuaca yang lebih baik.
6. Dalam bidang koting, resin urea-formaldehid kadangkala dipadukan dengan alkyd baking enemels
untuk memperbaiki kekerasan.
7. Resin urea dipergunakan untuk memberikan ketahanan crease dan shrink kepada produk melalui
reaksi-reaksi ikat silang.
8. Aplikasi utama lainnya dari polimer urea-formaldehid adalah dalam menginsulasi busa. Hal ini
biasanya difabrikasi on-site dengan peralatan pembusaan yang portable. Bahan-bahannya mencakup
resin, surfaktan untuk menstabilkan busa, katalis (biasanya asam fosfat), dan udara bertekanan.
Surfaktan dan katalis biasanya dicampur terlebih dahulu. Ketiga komponen tersebut (resin, surfaktan
plus katalis, dan udara) kemudian dipompakan secara terpisah ke dalam wadahnya untuk diisikan.
Busa terbentuk dalam beberapa menit dan mengeras secara sempurna dalam sehari. Telah banyak
kontroversi di sekitar pemakaian busa urea-formaldehid untuk menginsulasi rumah karena aspek
aspek kesehatan yang timbul dari lepasnya uap formaldehida.
b) Resin melamin-formaldehida
Resin melamin-formaldehida diperkenalkan di Jerman oleh Henkel pada tahun 1935. Resin ini termasuk
dalam golongan resin amino yang diproduksi melalui reaksi polikondensasi antara melamin dan formaldehida.
Dibanding resin amino lainnya, seperti resin urea-formaldehida, mempunyai kelebihan yakni transparan;
kekerasan hardeness yang lebih baik; stabilitas termal yang tinggi; tahan terhadap air, bahan kimia, dan
goresan; dan bersifat sebagai flame retardant. Dari kelebihan ini, penggunaan resin ini sangat luas, seperti
pada industri perekat, tekstil, laminasi, kertas, pelapisaan permukaan surface coatings, moulding, perkakas
makanan misalnya mangkuk dan piring dan sebagainya.
LATIHAN SOAL 3
1. Lengkapi isian dibawah ini
NO BERBAG DEFINISI SIFAT YANG DIMILIKI KEGUNAAN
AI
MACAM
POLIMER
2 Polipropilen
a
17
4 Resin urea
formaldehi
d
7 Polistirena
9 Bakelit
10 terdapat dalam
sejumlah polimer,
antara lain
polimetilmetakrilat
(PMMA) yang secara
umum dikenal dengan
nama flexiglass
2. Plastik polietena dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu HDPE (High-density Polyetilen) dan LDPE (Low -
density Polyetilen). Jelaskan perbedaan dari kedua jenis Plastik polietena tersebut!
2 Susunan Molekut
4 Kegunaan
18
B. Karet
1. Karet Alam
Karet alam adalah hasil reaksi polimerisasi adisi 2-metil-1,3-butadiena (isoprena) dengan rantai yang terdiri atas
kurang lebih 5000 unit monomer. Rantai hidrokarbon dalam karet alam yang berikatan silang dengan atom atom
belerang. Ketika direnggangkan, tiap rantai karbon memanjang tanpa selip dengan rantai karbon lainnya karena
jembatan polisulfida. Karet ini dapat direnggangkan hanya sampai batas tertentu. Ketika karet tidak
direnggangkan lagi, rantai karbon dalam karet kembali ke posisi semula dan karet kembali ke posisi semula.
Karet yang telah tervulkanisasi lebih kuat, lebih keras, lebih tidak lengket, dan lebih elastis daripada karet alam.
Seiring dengan perkembangan zaman dan peningkatan kebutuhan akan karet, berbagai pihak berusaha
mengembangkan suatu metode yang menghasilkan karet buatan atau karet sintetis
Pada kondisi baku, senyawa ini merupakan cairan yang tidak berwarna. Meskipun demikian, senyawa ini sangat
volatile, mudah menguap karena titik didihnya yang rendah.
Isopren memiliki berat molekul 68,12 gr/mol, dengan densitas 0,681 gr/cm3. Senyawa ini melebur pada suhu -
143,95 oC, dan titik didih 34,067 oC.
CH2
H2C C
n CH2 H2C
C CC
H
H3C n
CH3 H
Isoprena poliisoprena
b. Vulkanisasi
Karet alam bersifat lunak, lekat, dan mudah dioksidasi. Agar menjadi lebih keras dan stabil dilakukan
vulkanisasi, yaitu karet alam dipanaskan pada suhu 150 °C, dengan sejumlah kecil belerang. Dengan cara ini
ikatan rangkap pada karet terbuka kemudian terjadi ikatan jembatan belerang di antara rantai molekulnya. Karet
diekstraksi dari lateks (getah pohon karet), hasil vulkanisirnya digunakan untuk ban kendaraan.
Vulkanisasi adalah pembuatan suatu barang dimana karet dicampur dengan belerang. Tujuan vilkanisasi karet
dalam mencampur dengan belerang dan bahan-bahan lain adalah :
1. menaikkan mutu karet
2. agar memberikan sifat keras pada karet
3. agar tahan terhadap suhu panas atau dingin
4. agar tahan geseran
5. agar tahan disimpan lama
6. untuk menghemat karet
Semakin banyak bagian belerang pada vulkanisasi karet, makin keras karet tersebut.
19
Dalam pembuatan ban luar mobil, banyak bahan-bahan lain yang dicampur dengan adonan karet. Bahan-bahan
tersebut antara lain :
1. putih seng (oksida seng)
2. barium sulfat
3. Kapur
4. tepung seperti : carbon black (angus atau jelaga dari minyak bumi)
5. belerang dan sebagainya
Ban luar mobil perlu dicampur dengan jelaga tahan geseran. ban luar mobil divulkanisasi dengan bagian
belerang kurang lebih 5% sedangkan ban dalam kira-kira 2% belerang.
Karet alam harus divulkanisasi bila mau dijadikan ban untuk mobil. Hal ini diketemukan oleh Good Year dalam
tahun 1833. Tetapi sebelumnya pada tahun 1820 oleh Hancock ditemukan bahwa agar mempermudah
vilkanisasi harus dikerjakan dengan meremas-remas dan ditarik-tarik dalam meperatur tinggi, sehingga menjadi
lembek dan berbentuk dempul. Ban angin pertama diketemukan oleh Dunlop dana pertama kali dipakai sebagai
ban mobil ialah "Michelin".
Struktur Skematis dari karet setelah mengalami vulkanisasi. Ikatan disulfida yang terbentuk antar rantai
mengeraskan karet.
20
2. Karet Sintetis
Karet sintetis merupakan karet pengganti karet alam. Beberapa contoh karet sintetis adalah
polikloropropena dan SBR (Styrene Butadiene Rubber). Polikloropropena dibuat dari monomer
kloroprena, yaitu 2-kloro 1,3- butadiena. Polikloropropena dikenal juga dengan sebutan neoprena.
Polikloroprena banyak digunakan sebagai bahan pembuat selang oli karena memiliki daya tahan
terhadap minyak dan bensin lebih baik dibandingkan karet sintetis lainnya. SBR (Styrene Butadiene
Rubber) adalah kopolimer dan butadiena dan stirena. SBR merupakan karet sintetis yang paling
banyak diproduksi. SBR memiliki daya tahan terhadap oksidasi dan abrasi lebih baik dibandingkan
karet alam. SBR banyak digunakan dalam ban kendaraan bermotor.
a) Neoprena (PoliKloroprena)
Sifat dan kegunaan neoprena adalah tahan terhadap bensin, minyak tanah, dan lemak sehingga
digunakan untuk membuat selang karet, sarung tangan, tapak sepatu, dan sebagainya.
b) Karet Nitril
Karet nitril memiliki sifat tahan terhadap bensin, minyak dan lemak, digunakan untuk membuat
selang.
21
c) SBR.
SBR (Styrena Butadiena Rubber) tersusun dari kopolimer yaitu monomer stirena (25%) dan butadiena (75%).
Merupakan karet sintetis yang paling banyak digunakan dan diproduksi. Penggunaan SBR adalah untuk ban
kendaraan bermotor.
LATIHAN SOAL KE 4
1. Jelaskan secara singkat perbedaan karet alam dengan karet sintetik!
2. Jelaskan tentang Vulkanisasi
NO URAIAN PENJELASAN
1 Definisi
3. Tuliskan :
a. Struktur Karet Alam!
b. Struktur Skematis dari karet setelah mengalami vulkanisasi!
….………………………….
2 kloro 1,3
butadiena
22
3 ….………….. + H2 ….…………………… ….…………………….
H2 .
…………… stirena + H2
H2C
Butadiena C
CH2
C
C
CH
CC
CC
H
H
H
H
C. Serat Sintetis
1) Nilon 66
Nilon adalah salah satu polimer yang dihasilkan melalui reaksi kondensasi. Nilon dihasilkan dari reaksi antara
gugus amina dan gugus karboksilat. Salah satu contoh nilon adalah nilon 66. Nilon 66 adalah sebutan untuk
nilon yang terbuat dari amina yang mengandung 6 atom karbon dan asam karboksilat yang mengandung 6 atom
karbon.
Nilon 66 merupakan kopolimer dari heksa metilen diamina dengan asam adipat melalui polimerisasi kondensasi.
Disebut nilon 66 karena masing-masing monomernya mengandung 6 atom karbon Nilon 66 bersifat kuat,
ringan, dan dapat ditarik tanpa retak sehingga Nilon digunakan untuk membuat tali, jala, parasut, dan tenda.
OC
H OC
H
CH2CH2CH2CH C
H2CH2CH2CH
2CH2 N + x H2O
2) Dacron (Terilen)
Terilen merupakan monomer yang terbentuk dari reaksi dua jenis monomer, yaitu suatu dialkohol dan suatu
dikarboksilat. Ikatan yang terbentuk antara kedua jenis monomernya merupakan ikatan ester. Oleh karena itu,
terilen juga dikenal dengan sebutan poliester. Salah satu contoh terilen adalah dakron yang banyak digunakan
sebagai campuran serat pada pakaian.
Dacron (polietilen tereftalat) merupakan kopolimer dari etilen glikol dengan asam tereftalat melalui
polimerisasi kondensasi.
23
3) Orlon
Sifat dan kegunaan orlon adalah memiliki sifat yang kuat digunakan untuk karpet dan pakaian (kaos kaki, baju
wol).
Sutera
Kapas
Wol
Nilon
24
LATIHAN SOAL KE 5
1. Lengkapi kolom Serat Sintetik berupa NILON 66 dibawah ini
NO URAIAN PENJELASAN
Gugus Amina
25
8. Tuliskan 2 struktur monomer ….………………..……. +
Tereftalat
2. ….…………………………… ….………………………………
…
3. ….…………………………… ….………………………………
…
26
4. ….…………………………… ….………………………………
…
5. ….…………………………… ….………………………………
…
6. ….…………………………… ….………………………………
…
7. ….…………………………… ….………………………………
…
8. ….…………………………… ….………………………………
…
9. ….…………………………… ….………………………………
…
27
1.5 Aplikasi Polimer Sintetis
1. PVC Poli (vinil klorida)
(PVC) yang bersifat lunak digunakan untuk selang air, jas hujan, dan insulasi listrik. Sedangkan, PVC yang
bersifat kaku digunakan untuk pipa dan pelapis lantai.
PVC biasa digunakan sebagai bahan dasar produk mainan anak, pembungkus plastik, botol detergen,
binder, kantung darah dan perlengkapan medis. PVC atau yang biasa disebut vinyl tadinya merupakan
bahan plastik kedua yang paling banyak dipakai di dunia (setelah polyethylene), sebelum proses
manufaktur dan pembuangan PVC dianggap dapat menyebabkan masalah kesehatan serius serta polusi
lingkungan.
Dalam hal keamanan penggunaan, PVC merupakan plastik yang dianggap paling berbahaya.
Penggunaan PVC bisa menybabkan keracunan beberapa zat berbahaya seperti bisphenol A (BPA),
phthalates, lead, dioxins, mercury, and cadmium. Beberapa zat yang disebutkan tersebut bisa
menyebabkan kanker; PVC juga dapat meningkatkan reaksi alergi pada anak dan mengacaukan kerja
hormon manusia. Selain itu, PVC juga tidak banyak diproses dalam program-program daur ulang.
Inilah mengapa PVC sangat tidak disarankan untuk digunakan masyarakat.
2. PS Polistirena
(PS) memiliki beberapa macam bentuk. Polistirena yang berbentuk kaku dan mudah pecah digunakan untuk
kotak kaset, peralatan makan—sendok, garpu, dan pisau—plastik. Polistirena berbentuk foam, yakni styrofoam,
memiliki sifat insulator panas yang baik. Oleh karena itu, styrofoam banyak digunakan untuk wadah
makanan/minuman dan juga gabus penahan benturan dalam kemasan alat elektronik.
28
HDPE (high-density polyethylene) adalah polietilena dengan sifat lebih kuat dan kaku yang banyak digunakan
untuk botol plastik dan mainan.
Cukup spesial jika dibandingkan plastik tipe lainnya, HDPE memiliki rantai
polimer tunggal yang cukup panjang yang membuat jenis plastik ini cukup padat, kuat, dan lebih tebal
jika dibandingkan PET. HDPE biasanya digunakan sebagai kantung belanja, karton susu, botol jus,
botol shampoo dan botol kemasan obat.
Bukan hanya mudah didaur ulang, HDPE juga relatif lebih stabil dari PET. HDPE dianggap sebagai
jenis plastik yang cukup aman untuk digunakan bersama makanan dan minuman, meskipun beberapa
studi menunjukkan bahwa jika terekspos oleh sinar UV dalam waktu yang lama, HDPE dapat
menghasilkan zat kimia serupa estrogen (salah satu hormon pada manusia) yang bisa merusak sistem
hormon manusia.
LDPE (low-density polyethylene) adalah polietilena dengan sifat lebih plastis dan titik leleh lebih rendah
dibanding HDPE. LDPE banyak digunakan untuk plastik lembaran, kantong plastik, dan pembungkus kabel.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Polyethylenes merupakan jenis plastik yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia. Plastik jenis ini memiliki struktur kimia polimer yang simpel,
membuatnya sangat mudah untuk diproduksi. Polimer LDPE memiliki rantai cabang yang cukup
banyak membuatnya tidak terlalu padat sehingga bisa menghasilkan jenis polyethylene yang lebih
lunak dan fleksibel.
LDPE biasa digunakan sebagai bahan produk tas (belanja, laundry, roti, makanan beku, koran,
sampah), pembungkus plastik, pelapis karton susu serta gelas minuman; juga botol mustard yang bisa
diremas, tempat penyimpanan makanan, dan tutup kemasan. LDPE juga digunakan untuk pelapis kabel
dan kawat.
29
Meskipun beberapa studi menunjukkan bahwa LDPE bisa merusak sistem hormon manusia, LDPE
merupakan salah satu jenis plastik yang dianggap cukup aman untuk digunakan bersama makanan dan
minuman. Sayangnya, tipe plastik ini cukup sulit untuk didaurulang.
4. PP Polipropilena (PP) digunakan untuk botol plastik, tali, karung plastik, karpet, peralatan laboratorium, dan
mainan.
Lebih kaku dan lebih tahan panas, PP biasa digunakan untuk wadah penyimpanan makanan panas.
Kekuatan PP bisa dikatakan berada di antara LDPE dan HDPE. Selain untuk thermal vest dan
beberapa bagian pada mobil, PP juga merupakan salah satu bahan yang digunakan pada popok bayi
sekali pakai dan pembalut wanita.
Sama seperti LDPE, PP dianggap sebagai plastik yang cukup aman untuk digunakan bersama dengan
makanan dan minuman. Namun meskipun memiliki kualitas yang cukup baik, PP tidak mudah didaur
ulang dan bisa menimbulkan asma serta gangguan hormon pada manusia.
5. PTFE Politetrafluoroetilena
(PTFE) yang dikenal juga dengan nama dagang Teflon, memiliki sifat kuat, tidak reaktif, dan tahan panas.
PTFE digunakan sebagai gasket, pelapis tangki bahan kimia, dan pelapis panci anti lengket.
30
PET juga dikenal sebagai fiber anti-kerut. Plastik jenis ini berbeda dari tas plastik yang biasa kita lihat
di supermarket. PET biasa digunakan untuk kemasan makanan dan minuman karena kemampuannya
untuk menjaga makanan tetap kedap udara, juga memastikan keutuhan gas karbon dioksida di dalam
minuman berkarbonasi.
Meskipun PET merupakan salah satu bahan plastik yang banyak didaur ulang, PET mengandung
antimony trioxide yang dianggap karsinogen (dapat memicu kanker). Semakin lama sebuah cairan
berada di dalam kemasan yang terbuat dari bahan PET, semakin besar potensinya untuk mengaktifkan
antimony. Suhu panas di dalam mobil, garasi, dan lemari penyimpanan tertutup juga bisa
meningkatkan kemungkinan terlepasnya zat berbahaya tersebut.
31
1.6 Arti Kode Pada Kemasan Plastik
Setiap kemasan pasti memiliki ciri-ciri yang unik dan sangat kahas begitupun dengan kemasan plastik,
mungkin beberapa diantara kita pernah menemukan ciri seperti ini pada sebuah kemasan produk :
Kode ini pertama kali dikeluarkan oleh the society of plastic industry pada tahun 1988 di amerika serikat
sana. yang tidak berapa lama dari sana langsung diadopsi oleh berbagai lembaga-lembaga dan produk yang
menggunakan produk botol berbahan plastik. kode ini dikeluarkan karena pada saat itu belum banyak
informasi yang dikeluarkan tentang bahan plastik mana yang berbahaya bagi kesehatan atau tidak.
biasa nya berbentuk transparan atau tembus pandang. aman digunakan untuk produk yang dikonsumsi oleh
manusia. biasanya umur nya sekali pakai saja karena jika di isi ulang akan merusak kesehatan.
32
2. HDPE (high density polyethylene)
jenis plastik bahan HDPE biasanya lebih tahan pada suhu yang tinggi, terlihat buram, memiliki kekuatan
lebih baik dibandingkan dengan botol plastik berbahan PET karena badan nya lebih keras, kuat dan kokoh.
untuk jenis plastik ini biasanya direkomendasikan untuk produk berbahan kimia ataupun beberapa produk
yang tidak dikonsumsi oleh binatang maupun manusia.
jika untuk jenis PET dan HDPE bisa di daur ulang beda ceritanya dengan jenis plastik PVC ini karena akan
sulit untuk di daur ulang. untuk botol jenis ini sangat tidak di rekomendasikan untuk produk makanan
ataupun minuman karena reaksi kemasan dan makanan yang dikemas dalam plastik jenis ini berpotensi
merusak ginjal, hati dan berat badan.
33
4. LDPE (low density polyethylene)
untuk jenis plastik yang satu ini dapat di daur ulang dan aman terhadap makanan maupun minuman yang
biasanya digunakan untuk gelas ataupun piring. untuk plastik jenis ini sulit bereaksi dengan makanan
ataupun minuman yang dikemas diatas permukaan nya.
5. PP (polypropylene)
untuk kemasan berbahan plastik berjenis PP ini biasanya lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap
yang rendah juga tahan terhadap lemak dan juga stabil terhadap suhu tinggi. salah satu contoh jenis bahan
plastik yang satu ini adalah botol bayi.
6. PS (polystyrene)
34
jika sudah tidak asing dengan styrofoam maka sudah tidak asing lagi dengan jenis bahan palastik yang satu
ini. bahan yang satu ini tidak direkomendasikan untuk produk makanan ataupun minuman karena dapat
merusak kesehatan otak menganggu hormon esterogen wanita yang berpengaruh terhadap reproduksi
sampai dengan sistem syaraf.
7. Other
biasanya jenis plastik yang satu ini ada 4 jenis yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile
butadiene styrene), PC (polycarbonate) dan nylon. untuk jenis plastik yang satu ini dapat kita temui dalam
kehidupan sehari-hari seperti untuk spare part kendaraan sampai dengan alat elektronik.
35
36
1.7 Pengolahan Plastik
1. Pengolahan Cetak Suntik ( Injection Moulding )
Butiran termoplastik dari corong dimasukkan kedalam silinder panas melalui pengatur.
Dalam silinder panas butir-butir termoplastik menjadi cair lalu disemprotkan kedalam menjadi cair, lalu
disemprotkan kedalam matrik dingin yang ditutup.
Setelah beberapa saat, produk semprotan tersebut dikeluarkan dari matrik. Jangka waktu siklus injeksi per
satu kali cetak antara 10 sampai 30 detik antara 10 sampai 30 detik
37
4. Pengolahan Kalander ( Calandering )
5. Pengolahan Cetak Tekan ( Compression Moulding )
38
7. Pengolahan Cetak Tiup ( Blow Moulding )
40