Anda di halaman 1dari 19

Penggunaan Komputer

Dalam Pengendalian
Proses
KELAS XII KI 4
NAMA KELOMPOK
01 02 03
ALIF ARROHMAN ARDIFAL JUMAIDI M FARIZ FAHREZI

04 05
M RISKI PRATAMA YOGI ADI P
A. PROGARAMMABLE
LOGIC CONTROL
(PLC)
2. Fungsi
Pada dasarnya, PLC didesain untuk pemakaian aplikasi
sistem pengendalian di industri. Secara umum, PLC
memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Sebagai fungsi kendali berurutan (sekuensial)
b. Monitoring plant
A. PROGARAMMABLE
LOGIC CONTROL
(PLC)
1. Pengertian
PLC merupakan singkatan dari Programmable Logic
Controller. PLC dapat diartikan sebagai alat pengendali
(controller) yang dapat diprogram secara logika.
Berdasarkan pengertian di atas, konsep dasar PLC sebagai
berikut.
a. Programmable
b. Logic
c. Controller
A.
PROGARAMMABLE LOGIC
CONTROL (PLC)
3. Komponen PLC
Komponen PLC dapat ditunjukan sebagai berikut.
a. Central Processing Unit (CPU)
Mengontrol dan mengawasi semua pengoperasian dalam PLC, serta melaksanakan
program yang disimpan di dalam memori .

b. Memori
Menyimpan program dan memberikan lokasi-lokasi dengan hasil-hasil
perhitungan dapat disimpan di dalamnya.

c. Peralatan Input/Output (Modul I/O)


Peralatan yang berperan dalam mengirimkan sinyal ke PLC disebut peralatan
input. Sementara peralatan yang mengirimkan sinyal hasil pemrosesan PLC
disebut peralatan output.

d. Power supply (catu daya)


Unit ini berfungsi memberikan sumber daya listrik ke PLC.
A. PROGARAMMABLE
LOGIC CONTROL
(PLC)
4. Bahasa Pemrogaman PLC
Bahasa yang digunakan disebut ladder yang hanya berisi
input-proses-output. Disebut ladder karena bentuk
tampilan bahasa pemrogramannya memang seperti
tampilan tangga.
A. PROGARAMMABLE
LOGIC CONTROL (PLC)
5. Prinsip Kerja PLC
Alat ini bekerja menerima data-data dari peralatan input luar atau
"input device“.Peralatan input dapat berupa sensor atau peralatan
lainnya. Data-data yang masuk ke dalam peralatan input berupa
sinyal-sinyal analog. Oleh modul input yang merupakan bagian dari
PLC, sinyal-sinyal tersebut diubah ke bentuk sinyal digital. Sinyal
digital tersebut kemudian diolah oleh unit pemroses pusat (Central
Processing Unit) sesuai dengan program yang telah didesain dalam
memori PLC. Selanjutnya, hasil keputusan dari pengolahan data di
CPU dikirimkan ke modul output dan masih dalam bentuk sinyal
digital. Dalam modul output, sinyal digital diubah kembali menjadi
sinyal analog. Sinyal analog inilah yang mampu menggerakkan
output device untuk menggerakkan sistem yang dikendalikan
Vidio Progarammable Logic Control (PLC)
B. Human Machine Interface (HMI)
1. Pengertian
HMI dalam system pengendalian
merupakan sebuah tampilan layar
computer yang dihadapi oleh operator
mesin maupun pengguna yang ingin
mendapatkan data kerja mesin.HMI
memvisualisasikan kejadian, peristiwa,
ataupun proses yang sedang terjadi.
B. Human Machine Interface (HMI)
2. Fungsi HMI dalam Sistem Pengendalian
a. Memonitor dan memberikan informasi dan kondisi plant kepada operator
melalui layar monitor secara real time.
b. Mengatur nilai parameter yang ada di plant.
c. Memunculkan tanda peringatan dengan menggunakan alarm jika terjadi
sesuatu yang tidak normal.
d. Menentukan kondisi output(actuator) berdasarkan nilai input yang
diperoleh dari pembacaan sensor.
e. Pengambilan dan penyimpanan data dalam satu koleksi data.
Vidio Human Machine Interface (HMI)
C. Direct Digital Control (DDC)

1. Pengertian
Direct Digital Controller(DDC) merupakan sistem
pengendali yang hanya terdiri dari satu PLC dan
tidak digabungkan dengan PLC yang lain.DDC
adalah sebuah microcontroller yang digunakan
dalam sistem pengendalian jarak jauh untuk satu
unit produksi yang dimotoring oleh pusat.
C. Direct Digital Control(DDC)

2. Komponen DDC
a. Komputer sebagai controller.
b. Memori sebagai penyimpanan program-program.
c. Modul I/O sebagai bagian yang terhubung langsung dengan
poin-poin di lapangan.
3. Prinsip Kerja DDC
Agar dapat menggunakan DDC, sensor dihubungkan pada bagian
modul input DDC dan alat-alat yang dikendalikan dihubungkan
pada bagian modul output DDC. Selanjutnya, DDC akan
memproses data yang berasal dari masukan input device dan
dikerjakan oleh output device sesuai dengan program yang
tersimpan dalam memori DDC.
D. Distributed Control System (DCS)

1. Pengertian
Sistem pengendalian terdistribusi atau yang lebih dikenal
dengan istilah Distributed Control System (DCS) pada
dasarnya merupakan pengembangan dari sistem
pengendalian Direct Digital Control (DDC). Sistem
pengendalian DCS menggunakan beberapa controller
yang bekerja secara terpadu dan tersebar (terdistribusi)
pada unit-unit operasi. Controller tersebut dinamakan
dengan PLC (Programmable Logic Control). Sistem DCS
dipakai pada proses produksi yang berlangsung secara
terus- menerus (kontinu) dan memiliki banyak unit proses
yang tersebar secara geografis. Selain proses yang
kontinu, DCS juga banyak diaplikasikan pada
pengendalian proses yang bersifat semikontinu (semi-
batch).
D. Distributed Control System (DCS)

a. Operator console a. Sebagai alat pengendali suatu loop


b. Engineering console sistem dengan satu loop dapat menjadi
c. Data input/output unit beberapa proses kendali.
(DI/OU) b. Sebagai pengganti alat-alat kendali
d. Komunikasi data manual dan otomatis yang terpisah-
e. Human pisah sehingga menjadi suatu kesatuan
machine interface (HM dan lebih mudah dalam proses
I). pemeliharaan serta penggunaannya.
c. Sarana pengumpul dan pengolahan data
agar didapat suatu proses yang benar-
benar diinginkan.
4. Cara Kerja DCS

01 03
Mengumpulkan data
yang diterima dari 02 Jika terdapat
penyimpangan data
04
lapangan berupa
(eror) dilakukan
sinyal standar.
koreksi dari data yang Setelah terjadi koreksi
Mengolah data sinyal standar didapat dalam upaya
dari simpangan data,
dengan sistem pengendalian mencapai nilai dilakukan pengukuran
yang berlaku sehingga dapat standar yang dituju.
atau pengumpulan data
diterapkan dengan tujuan
ulang dari lapangan
mendapatkan nilai yang
cocok untuk koreksi sinyal.
5. Kelebihan Sistem DCS

Kelebihan sistem DCS dibanding DDC, antara lain sebagai berikut.


a. Dalam sistem DCS, jika terdapat suatu unit atau lokasi tertentu tidak
beroperasi, unit produksi (DDC lokal) yang lain masih memungkinkan
untuk tetap bekerja dan dikendalikan. Sebaliknya, kekurangan unit DCS
dibandingkan DDC adalah biaya investasi sistem DCS yang sangat besar
karena membutuhkan komputer pengendali yang lebih banyak
b. Sistem DCS dapat dipasang pada semua jenis konfigurasi dasar serta
dapat dikembangkan maupun ditambahkan sesuai kebutuhan.
c. Pada sistem DCS, hasil pengukuran proses dan pengontrolan dimasukkan
dalam satu sistem Control Processor Unit (CPU) yang datanya dapat
langsung dilihat operator untuk tindakan yang diperlukan. Pada satu loop
dapat diatur langsung secara otomatis karena dalam komputer terdapat
sistem pengontrolanyang diperlukan oleh proses tersebut. Serangkaian
sistem tersebut dimasukkandalam satu ruang yang disebut dengan ruang
kontrol (control room)
Vidio Distributed Control System (DCS)
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai