Anda di halaman 1dari 39

INSTRUMENTASI DAN

PENGUKURAN

• SYAFIQ DARMAWAN
• TIMOTHY WINSTON MARULI
• UMI SOVIA
• VIKA MELINDA

TEKNIK KIMIA SI C
COMPUTER
BASED
CONTROLLER
• Sekitar tahun 1975, untuk pertama kalinya Honeywell meluncurkan
produk kontrol proses komersil yang diistilahkan sebagai DCS –
Distributed Control System (produk TDS 2000)

• DCS ini pada dasarnya merupakan pengembangan sistem kontrol


DDC

• Perbedaan utama DCS dengan DDC terutama terletak dalam


arsitektur sistem kontrol, dalam hal ini DCS: Sistem kontrol yang
mempunyai kesatuan kontrol yang terdistribusi dalam keseluruhan
Proses Industri
• Pengertian terdistribusi dalam DCS meliputi
Terdistribusi secara geografis, resiko kegagalan operasi, dan
fungsional.
COMPUTER BASED CONTOLLER

Dalam Industri ada 3 controller utama


yang sering di pakai

KETING
DCS SCADA
Name Here Name Here
You can simply impress PLCYou can simply impress
your audience and add a your audience and add a
unique zing and appeal unique zing and appeal
to your Presentations. to your Presentations.
COMPUTER BASED CONTOLLER

Distributed Control System (DCS)


merupakan pengembangan sistem kontrol dengan menggunakan
komputer dan alat elektronik lainnya agar bisa mendapatkan
pengontrol suatu loop sistem yang terpadu dan dapat dikendalikan
dengan mudah dan cepat. Alat ini digunakan sebagai pengontrol
proses dalam skala menengah sampai besar. Proses yang dikontrol
dapat berupa proses yang berjalan secara berkelanjutan (kontinu) atau
proses batching.
Kontrol Komputer Terpusat

Distributed Control System (DCS)


Biasanya digunakan untuk menangani process industry
dengan parameter-parameter analog sebagai
input/output. Memiliki scanning time yang lebih lambat
(ada yang mencapai orde second) disbanding PLC. DCS
dituntut untuk memiliki kehandalan yang lebih tinggi
karena fungsinya yang digunakan sebagai controller
dalam process industry yang penting.

 sebagai alat untuk melakukan kontrol suatu sistem loop


Fungsi Utama dimana satu loop bisa mengerjakan berberapa proses
dari DCS kontrol
 Berfungsi sebagai pengganti kontroller manual dan
otomatis yang terpisah-pisah menjadi satu bagian agar
maintenance dapat dilakukan secara mudah.
 Sarana pengumpul & pengolah data agar mendapatkan
proses output yang tepat.
Pada system DCS hasil pengukuran proses dan pengontrolan
dimasukan dalam satu syatem CPU yang data langsung bisa dilihat
operator dan untuk action yang diperlukan untuk suatu loop bisa
langsung diatur secara automatis karena dalam computer sudah ada
system pengontrolan yang diperlukan oleh proses tersebut.
FUNGSI DCS :

· DCS BERFUNGSI SEBAGAI ALAT UNTUK MELAKUKAN KONTROL SUATU


LOOP SYSTEM DIMANA SATU LOOP BISA TERJADI BEBERAPA PROSES
CONTROL.
· BERFUNGSI SEBAGAI PENGGANTI ALAT ALAT CONTROL MANUAL
DAN AUTO YANG TERPISAH- PISAH MENJADI SUATU KESATUAN
SEHINGGA LEBIH MUDAH UNTUK PEMELIHARAAN DAN
PENGGUNAANYA
· SARANA PENGUMPUL DATA DAN PENGOLAH DATA AGAR DIDAPAT
SUATU PROSES YANG BENAR-BENAR DIINGINKAN.
CARA KERJA DCS
DCS sebagai suatu system control otomatis bekerrja dengan cara
1. Mengumpulkan data yang diterima dari lapangan
2. Mengolah data tersebut menjadi sebuah signal standart
3. Mengolah data signal standart yang didapat dengan system pengontrolan yang berlaku
sehingga bisa diterapkan untuk mendapatkan nilai
yang cocok untuk koreksi signal
4. Bila terjadi error atau simpangan data maka dilakukan koreksi dari data yang didapat guna
mencapai nilai standar yang dituju
5. setelah terjadi koreksi dari simpangan data dilakukan pengukuran atau pengumpulan data
ulang dari lapangan
KOMPONEN DCS

ANALOG INPUT
Analog input adalah komponen dari system DCS dimana bagian ini berfungsi untuk
mengumpulkan data data dari lapangan yang bersifat analog.
Untuk penggunaan signal analog yang standart dipakai untuk pengambilan data adalah 4-20mA
atau
1-5 VDC signal standar ini didapat dari
sensor/transmitter yang berada di field yang yag ditransfer melalu junction box
Untuk pengukuran signal standar dapat dijadikan acuan berapa pembacaan sensor yang
terjadi di lapangan
Seperti contoh sebagai berikut
4 mA = 0 % Pembacaan Sensor
12 mA = 50 % Pembacaan Sensor
20 mA = 100 % Pembacaan Sensor
ANALOG OUTPUT
Analog output adalah komponen DCS yang berfungsi untuk menyalurkan data dari
pengolahan yang dilakukan oleh controller ke actuator signal analog yang diberikan ke
actuator adalah signal yang standart sama dengan signal dari analog input yaitu
4-20 mA atau 1-5 VDC yang berfungsi untuk signal
koreksi ke aktuator
CONTROLER
Bagian yang paling penting dalam sistem DCS adalah
controler, dimana alat ini berfungsi sebagai alat control untuk
memberikan signal koreksi yang terjadi apabila hasil
pengukuran dari input analog ataupun digital tidak sesuai
dengan nilai set point yang telah ditetapkan atau disebut error
DIGITAL INPUT
Bagian dari DCS yang berfungsi untuk mengumpulkan data
digital dimana data yang didapat adalah signal digital hanya
berupa signal open atau close dari sebuah alat yang bemberikan
signal
Open 0 VDc
Closed 5 VDc

DIGITAL OUTPUT
Komponen dari sistem DCS yang berfungsi untuk mentransferkan
hasil pengolahan data kontroler yang berupa data digital ON-OFF
signal pada alat-alat komponen pengaturan yang ada dilapangan
Field, Signal yang ditransfer adalah signal digital yaitu sesuai
click 0 atau 1 dimana posisi 0 bisa disebut Off dan untuk 1 bisa
disebut ON, Sedangkan untuk bila kita ukur maka tegangannya
sama denga Digital input yaitu 0-5 Vdc
SENSOR /TRANSMITER
Sensor adalah alat ukur yang dipasang dilapangan, pada saat ini
sebuah sensor bisa juga disebut transmiter sebab selain dapat
mengukur suatu besaran proses alat ini bisa juga memberikan
signal (transmit) ke alat yang lain. Untuk Pengukuran pada
proses signal yang dihasilkan adalah signal analog atau digital
sesuai dengan kebutuhan dari control yang akan dilakukan,
ACTUATOR
Actuator adalah alat yang berfungsi sebagai alat
aktualisasi untuk melakukan koreksi yang terjadi dari
error yang terjadi pada saat pengukuran yang dimana
actuator ini menerima signal controler untuk
memperbaiki error yang terjadi.
Salah satu contoh actuator adalah control valve untuk
analog control dan Motor control untuk Digital control
FUNGSI CONTROL YANG BISA DIAPLIKASIKAN DCS

Dalam control DCS pada dasarnya digunakan untuk suatu sistem pengendalian
alat-alat agar bisa dikendalikan secara elekronik menggunakan signal standar yang
ada dan bisa diaplikasikan sebagai berikut
1. Control Single Loop
Pengontrolan yang dapat dilakukan oleh DCS bisa melakukan pengaturan untuk
alat dalam satu rangkaian loop satu atau lebih.
Single Loop adalah sistem kontrol yang melakukan pengaturan dimana dari hasil
pengukuran langsung dikontrol dan hasil perhitungan dari koreksi error akan
ditransfer ke actuator sebagai umpan balik .
Single loop ini bisajuga disebut juga sistem pengendalian feedback.
Control Cascade
Control cascade adalah sistem pengendalian yang dapat
dilakukan oleh sistem DCS dimana hal ini diperlukan pada suatu
loop control yang membutuhkan satu sistem pengontrolan yang
bertingkat contoh pada paper machine adalah heat exchanger.
Pengendalian sering juga disebut pengendalian master dan
slave dimana master sebagai pengontrol pertama sedangkan
slave sebagai pengendali kedua yang mendapat signal input
remote dari master loop
Control Selektif
Pengendalian selektif adalah suatu sistem pengendalian dimana ada
satu buah proses yang memiliki dua manipulated variabel ( alat ukur )
dengan hanya ada satu control variabel (actuator).
Pengendalian selektif ini menggunakan High dan Low signal Selector yang
dilambangkan dengan “<” untuk low dan “>” untuk high.
CALIBRASI LOOP CONTROL PADA DCS

Untuk mendapatkan pengukuran yang baik kita harus melakukan calibarsi loop. Calibrasi diperlukan agar
signal standar yang dipancarkan transmiter bisa diketahui apakah masih bagus atau tidak dengan cara sebagai
berikut:

CalibrasiAIdanAODCS
1. Gunakan Calibrator untuk memberi signal pada AI
apakah AI masih layak digunakan gunakan signal 4-
20 mA . Lihat display AI Penunjukan harus bisa 0-
100%, lalu coba secara linier kenaikannya untuk signal tersebut.
2. Ukur output dari AO ( Analog Output ) apakah dia bisa bekerja secara linier mengeluarkan 4-20mA,
Gunakan data base AO yang dipakai dari operator station lihat 0-100% harus berubah secara linier.
3. Bila AO dan AI tidak bisa bekerja menghasilkan signal linier maka AI dan AO harus diganti atau
pindahkan ke AI dan AO data base yang lain.
FieldCalibrasi
Untuk calibrasi di lapangan kita bisa melihat langsung display di
Operator station apakah tampilan dari data base tersebut sama
dengan dilapangan. Bila terjadi perbedaan display kita harus
melakukan calibrasi alat langsung di lapangan misal untuk
pembukaan control valve harus sesuai dengan penunjukan yang
tampil di operator station bila tidak dilakukan kalibrasi pada control
valve bisa dengan calibrator atau memberi signal langsung dari DCS.
SYSTEM JARINGAN KOMUNIKASI DCS
Untuk melakukan maintenance atau perbaikan
sistem DCS teknisi dapat mengunakan jalur
komunikasi data dengan cara sebagai berikut :
Progammable Logic Control (plc)
Biasanya digunakan untuk menangani industri dengan
pengaturan input/output digital (on-off), dan yang
membutuhkan adanya logic operation. Terutama
digunakan untuk mengatur suatu relay, karena bekerja
secara digital (on-off). Dituntut memiliki scanning time
yang cepat dengan orde 1 milisecond.
Fungsi-fungsi PLC

1. Sekuensial Control

PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk
keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga
agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan
yang tepat.

2. Monitoring Plant

PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya


temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
Bagian-bagian PLC

Central processing unit (CPU)

Bagian ini merupakan otak atau jantung PLC, karena bagian ini
merupakan bagian yang melakukan operasi / pemrosesan
program yang tersimpan dalam PLC. Disamping itu CPU juga
melakukan pengawasan atas semua operasional kerja PLC.

Programmer / monitor (PM).


Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat
ini dinamakan Programmer. Dengan adanya Monitor
maka dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang
sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada yang
besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu
hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang
kecil, dan ada juga yang berbentuk laptop
Modul input / output (I/O)
Input merupakan bagian yang menerima sinyal elektrik dari
sensor atau komponen lain dan sinyal itu dialirkan ke PLC
untuk diproses. Modul input analog adalah kartu input khusus
yang menggunakan ADC (Analog to Digital Conversion)
dimana kartu ini digunakan untuk input yang berupa variable
seperti temperatur, kecepatan, tekanan dan posisi.
Printer. Alat ini memungkinkan program pada CPU dapat di
printout atau dicetak.
Informasi yang mungkin dicetak adalah diagram ladder,
status register, status dan daftar dari kondisi-kondisi yang
sedang dijalankan, timing diagram dari kontak, timing
diagram dari register, dan lain-lain
The Program Recorder / Player. Alat ini digunakan untuk menyimpan program
dalam CPU. Pada PLC yang lama digunakan tape, sistem floopy disk. Sekarang ini PLC
semakin berkembang dengan adanya hard disk yang digunakan untuk
pemrograman dan perekaman. Program yang telah direkam ini nantinya akan direkam
kembali ke dalam CPU apabila program aslinya hilang atau mengalami
kesalahan.Untuk operasi yang besar, kemungkinan lain adalah menghubungkan
CPU dengan komputer utama (master computer) yang biasanya digunakan pada
pabrik besar atau proses yang mengkoodinasi banyak Sistem PLC .
CONTOH PRINSIP KERJA PLC
Jenis-jenis Bahasa Pemrograman PLC

berikut beberapa jenis bahasa pemrograman PLC berdasarkan standar IEC-


61131-3 terdapat empat bahasa pemrograman yang diakui oleh standar ini yaitu
:
Bahasa Pemrograman Ladder Diagram (LD)

Bahasa Pemrograman Function Block Diagram (FBD)

Bahasa Pemrograman Instruction List (IL)

. Bahasa Pemrograman Structure Text (ST)


SCADA (Supervisory Control and Data
Acquition) merupakan suatu sistem yang
dirancang sebagai pengendali dan pengambil
data dalam pengawasan (Operator/Manusia)
atau pengontrolan proses, Seperti :

Proses Proses Proses


Industri Infrastruktur Fasilitas

COMPUTER BASED
COMPUTER CONTROLLER
REPAIR & SUPPORT
SCADA memiliki susunan sistem yang terdiri dari:
Antarmuka manusia dengan mesin (Human-Machine
Interface)
Terminal Unit Jarak Jauh yang mampu menghubungkan
sensor pengukuran
Sistem pengawasan berbasis komputer yang berfungsi
untuk pengumpulan data.
Infrastruktur komunikasi yang berfungsi untuk
menghubungkan unit terminal jarak jauh,
Fungsi-fungsi Scada

1. Mengumpulkan data-data dalam proses (gardu/

pembangkit listrik)

2. Mengirim data ke controller

3. Mengolah data untuk berbagai aplikasi pengaturan

dan manajemen (kelistrikan)

4. Mendistribusikan ke computer
Komponen-komponen Scada

• Control Center
Control Center adalah pusat pengendalian sistem tenaga listrik Media Transmisi (Komunikasi)
dengan memperhatikan besaran ukur listrik, indikasi/status •Power Line Carrier (PLC)
•Radio Link
peralatan listrik dan peralatan bantu lainnya, serta melakukan •Fiber Optik
kendali jarak jauh terhadap peralatan pada sistem tenaga listrik •Pilot Kabel
•Fasilitas saluran telepon dari
PT.TELKOM
• Remote Station

Remote Station adalah suatu peralatan remote


berupa perangkat yang berfungsi menerima,
mengolah, dan meneruskan informasi dari Control
Center ke sistem yang diatur dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai