Polimer adalah suatu makromolekul atau molekul raksasa yang tersusun atas beberapa monomer
(molekul-molukul kecil yang sederhana).
Molekul kecil atau monomer yang menyusun polimer dapat berupa senyawa berikatan rangkap
maupun senyawa yang memiliki gugus fungsional.
SIFAT-SIFAT POLIMER
1. Sifat Termal
Polimer sebagai isolator memiliki sifat termal yang baik meskipun polimer bukan merupakan
konduktor. Jika ditinjau dari jenisnya, polimer yang dipanaskan ada yang menjadi lunak namun
ada juga yang menjadi keras. Perubahan ini penting untuk bahan komponen tertentu.
2. Sifat Kelenturan
arena bersifat lentur, polimer mudah diolah menjadi produk yang diinginkan. Namun, polimer
alam lebih diolah sesuai dengan keinginan dibandingkan polimer sintetis.
1. Berdasarkan Asalnya
Polimer berdasarkan asalnya dibedakan menjadi 2 yaitu dari alam dan sintetik
•Polimer alam adalah senyawa yang jumlahnya terbatas dan dihasilkan dari proses
metabolisme mahluk hidup. Polimer alam bersifat kurang stabil, mudah menyerap air, tidak
stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk.
Contohnya dapat berupa protein, amilum, glikogen, selulosa, karet alam (poliisoprena),
asam nukleat.
•Polimer sintetik adalah polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari monomer-
monomernya. Polimer ini sengaja dibuat di untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan
tersier manusia.
Contoh polimer sintetik berupa polietena, polivinilklorida, polipropilena, tetrafloroetilena.
Contoh Polimer Alami dan Sintesis
2. Berdasarkan Jenis Monomernya
•Kopolimer
Kopolimer adalah polimer yang terdiri dari dua atau lebih monomer yang tidak sejenis
dengan struktur A – B – A – B – A – B. Polimer jenis ini sendiri terdiri atas 4 jenis, yaitu:
1.Kopolimer bergantian, strukturnya meliputi A-B-A-B-A.
2.Kopolimer balok, strukturnya berupa A-A-AA-B-B-B-B-A-A-A-A.
3.Kopolimer tidak, strukturnya berupa A-B-A-A-B-B-A-A.
4.Kopolimer tempel atau grafit, strukturnya yaitu A-A-A-A-A-A.
3. Berdasarkan Sifat Kekekalannya
1.Polimer Termoseting adalah polimer tahan panas yang tidak akan meliat (melelleh) jika
dipanaskan.
Berbeda dengan polimer termoplastik, polimer ini sangah mudah dibentuk sesuai keinginan.
PEMBENTUKAN POLIMER
Reaksi pembentukan ini disebut dengan polimerisasi. Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi,
polimerisasi ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu Polimerisasi Adisi dan Polimerisasi
Kondensasi.
1. Reaksi Polimerisasi Adisi
Polimerasi adisi adalah suatu reaksi pemebentukan polimer dengan prinsip pemutusan ikatan
rangkap (tidak jenuh) diikuti oleh adisi (penggabungan) dari monomer-monomernya yang
membentuk ikatan tunggal. Pada reaksi ini, molekul molekul H₂O atau NH₃ sebagai hasil
sampingan tidak terbentuk.
Contoh: Pembentukan polietilena
2. Reaksi Polimerisasi Kondensasi
Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang
memiliki dua gugus fungsional baik pada monomer yang sama ataupun berbeda, ataupun
monomernya mempunyai gugus fungsi -COOH,-OH,-NH2.
Apabila monomer-monomer tersebut berikatan, akan terjadi reduksi pada gugus
fungsionalnya sehingga terjadi pelepasan molekul-molekul kecil seperti H₂O atau CH₃OH
(metanol).
Contoh: pembentukan nylon 66 dari 1,6-diaminoheksana (heksametilen diamin) dengan
asam 1,6-heksanadioat (asam adipat)
TATA NAMA POLIMER
Tata nama polimer dibedakan menjadi 2 yaitu polimer vinil dan polimer non vinil.
1. Tata Nama Polimer Vinil
Tatanama polimer vinil didasarkan atas monomer (nama sumber atau umum), taktisitas, dan
isomer.
•Monomer
Penamaan monomer satu kata yakni dengan melekatkan awalan poli- pada nama monomer.
Contohnya polistirena dan polietilena.
Penamaan monomer lebih dari satu yaitu dengan didahului sebuah huruf atau angka,
kemudian diikuti nama monomer yang diletakkan dalam kurung.
Contohnya poli (asam akrilat), poli(1-pentena).
•Taksisitas
Dalam taksisitas, penamaan polimer diawali dengan huruf “i” untuk isotaktik atau “s” untuk
sindiotaktik sebelum poli.
Contohnya seperti, i-polistirena (polimer polistirena dengan taktisitas isotaktik).
•Isomer
Isomer suatu polimer dapat ditunjukkan dengan menggunakan awalan cis atau trans dan 1,2-
atau 1,4- sebelum poli.
Contohnya trans-1,4-poli (1,3 butadiena).
2. Tata Nama Polimer Non-Vinil
Tata nama polimer non-vinil cenderung lebih sulit. Adapun prinsip tatanama polimer non-
vinil adalah polimer-polimer ini biasanya dinamai sesuai dengan monomer mula-mula.
Contonya seperti nylon, umumnya disebut nylon-6,6 dan akan lebih deskriptif disebut
poli(heksametilen adipamida) yang menunjukkan poliamidasi heksametilendiamin (disebut
juga 1,6-heksan diamin) dengan asam adipat.
MANFAAT POLIMER
1. Polietilena
Pengertian monomer polietilena adalah etilena dengan rumus kimianya CH2=CH2. Sifat
polimer ini yaitu tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Pemanfaatan polietilena
dalam kehidupan sehari-hari adalah digunakan sebagai pembuatan kantong palastik dan
pembungkus kabel plastik lembaran.
3. Nilon
Nilon memiliki monomer berupa asam adipat dan heksametilendianima.
Nilon bersifat kuat dan elastis dan banyak digunakan dalam pembuatan jala, jas hujan,
tenda, dan lainnya.
4. Polistirena
Polimer ini bersifat lebih kuat dan keras dibandingkan polimer lainnya. Monomernya ialah
stirena (C6H5-CH=CH2). Polimer ini banyak dimanfaatkan dalam pembuatan gelas minuman
ringan, kemasan makanan dan lainnya.
6. Polipropilen
Polipropilen bersifat lebih kuat daripada polietilena. Monomer polimer ini adalah propilena
(CH2=CH-CH3). Kegunaan polipropilen adalah bahan baku dalam pembuatan kantong plastik,
tali, botol, dan lain sebagainya.
7. Teflon
Teflon banyak digunakan sebagai pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci anti lengket,
dan masih banyak lagi. Teflon bersifat kuat, tidak lengket, dan tahan panas. Monomer
polimer teflon adalah tetrafloroeten (CF2=CF2).