Anda di halaman 1dari 7

PENGGOLONGAN POLIMER

Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
1 Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di
alam dan berasal dari makhluk hidup.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.3 Polimer alam

Gambar 2:
Karet alam

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam


kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi
karena karet alam tidak tahan terhadap minyak tanah maupun bensin serta lama
terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan
makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam
mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga
sangat sukar untuk mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang
lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
2

Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia. Gambar berikut menunjukkan beberapa contoh
polimer sintesis:
Gambar 3: teflon dan pipa PVC merupakan contoh polimer sintesis

Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur
molekkul guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut
dihasilkan polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi
rendahnya titik leburr, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat
kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai
dengann yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna
kepentingan umum, misalnnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi
ban yang elastis terhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil
mengembangkan berates-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas.
b. Penggolongan Polimer Berdasarkan Pembuatannya
Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi
adalah penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul besar
(polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi.
1 Polimer Adisi
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan
ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam
senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adalah reaksi pembentukan polimer dari
monomer-monomer yang berikatan rangkap atau ikatan tak jenuh. Pada reaksi ini
monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga
menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (tak jenuh). Artinya, monomer
pembentuk polimer adisi adalah senyawa-senyawa yang ikatan antar karbonnya
adalah ikatan rangkap seperti alkena, stirena, dan haloalkena. Polimer adisi ini
biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan
polimerisasi adisi. Misalnya, polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon, dan
poliisoprena.
Berikut beberapa contoh pembentukannya:
a Pembentukan polietena (polietilena) dari etena (etilena)

Pembentukan teflon dari tetrafloroetena

Pembentukan polivinilklorida (PVC) dari vinilklorida (1-kloroetana)

Pembentukan poliisoprena dari isoprene (2-metil-1,3-butadiena)

Pada pembentukan poliisoprena, mula-mula kedua ikatan rangkap dari C


nomor 1 dan C nomor 3 terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C
nomor 3 membentuk ikatan rangkap. Dari contoh-contoh reaksi di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada polimerisasi adisi tidak terbentuk hasil samping dan
monomernya harus mengandung ikatan rangkap. Contoh-contoh polimer adisi dan
kegunaannya dicatumkan dalam tabel berikut:
NAMA POLIMER ADISI

KEGUNAAN

Polietilena

Tas plastik, botol, mainan, isolasi plastik

Polipropilena

Karet plastik, botol

Polistirena

Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas


plastik, mainan, bahan pengepakan

Polivinilklorida

Pipa, genteng plastik

Polivinildienklorida

Plastik wrap

Politetrafluoroetilena
(teflon)

Plat masak, isolasi plastik, penutup kabel

Poliakrilonitril

Wig (rambut palsu), cat, benang

Polivinilasetat

Tekstil, gums resin, cat

Polimetilmetakrilat

Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling

Tabel 1.4 Polimer Adisi dan Kegunaan

Polimer Kondensasi

Kondensasi merupakan reaksi penggabungan gugusgugus fungsi atara keda monomer. Artinya, polimerisasi
kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari
monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi.
Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan
polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang
Gambar 4: Jaket
dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi.
yang
terbuat dari
Berikut beberapa contoh pembentukan polimeri kondensasi
bahan nilon.
a Pembentukan Nilon
Nilon pertama kali disintesis oleh DuPOnt seorang ahli kimia dari Wales

pada tahun 1937. Polimer nilon dibentuk dari monomer asam 6-aminoheksanoat
(HOOCCH2(CH2)3CH2NH2). Dalam polimerisasi ini, gugus karboksil dan
monomer berikatan dengan gugus amino dari monomer tersebut. Reaksi yang
terjadi sebagai berikut:

Perhatikan reaksi tersebut, setiap dua monomer asam 6-aminoheksanoat


akan menghasilan satu polimer dan 1 molekul air. Pada heteropolimer (kopolimer)
setiap 2 monomer yang berlainan bersatu akan dihasilkan 2 molekul air.
b Pembentukan Poliester (Polietilena Tereftalat) atau Dakron
Poliester dakron dibentuk oleh 2 polimer
berlainan, yaitu dari etilen glikol
(polialkohol) dengan dimetil tereftalat
(senyawa ester). Perhatikan reaksi
pembentukannya!
Gambar 5: Layar kapal
terbuat dari poliester
atau dakron

Dari contoh-contoh reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa pelomerisasi


kondensasi akan menghasilkan molekul kesil air dan monomernya mempunyai
gugus fungsi pada kedua ujung rantainya. Apabila dirumuskan, secara umum
reaksinna adalah sebagai berikut:
n monomer 1 polimer + (n-1) H2O
c. Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenisnya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homoolimer dan kopolimer.
1 Homopolimer
Homopolimer adalaah polimer yang
monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan
protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan
rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk
polimer yang berikatan tunggal.

Gambar 6: Selulosa
dapat ditemukan di
kapas

Misalnya, polimerisasi adisi etena membentuk polietena berikut:

Heteropolimer
Heteropolimer disebut juga kopolimer adalah polimer yang monomernya tidak
sejenis. Contoh dakron, nilon 66, melamin (fenol formaldehid). Proses pembentukan
polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau diibantu dengan katalis,
namun tanpa katalis struktur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi
katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan struktur molekul polimer
agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang

diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan (produk


polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut:
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Pada pembentukan polimer yang menggunakan katalis, struktur molekul yang
terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai polimer teratur (produk polimerisasi
dengan katalis) adalah sebagai berikut:
Sistem blok:
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok
Sistem berseling:
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling
d. Penggolongan Polimer Berdasarkan Sifatnya terhadap Panas
Pernahkah kamu bertanya pada ibumu, engapa mereka lebih menggunakan
melamin sebagai alat makan minum dibandingkan plastik? Jawabannya selain plastik
lebih rapuh, melamin lebih tahan panas. Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer
dapat dibedakan atas polimer termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer
termosetting (yang tahan panas, seperti melamin).
1 Termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut
apablia dipanaskan akan meleleh (melunak), dan
dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang).
Contohnya, polietena, polipropena, dan PVC.

Termosetting
Polimer termosetting adalah polimer yang tahan

Gambar 7: Kantung plastik


polietena dan botol plastik
polipropilena merupakan
contoh polimer termoplas

panas. Polimer ini dipanaskan tida akan meleleh (sukar


melunak) dan sukar didaur ulang. Contohnya, melamin dan
bakelit.
Gambar 8: Melamin dan
bakelit merupakan
contoh polimer
termosetting

Anda mungkin juga menyukai