Protein merupakan kata yang sering didengar di kehidupan sehari-hari. Makanan kita
sebaiknya juga mengandung protein. Dalam daging, telur sayur, ataupun susu. Protein dapat
membantu tubuh untuk membawa molekul oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh yang
lain, protein juga terkandung dalam rambut dan kuku agar keduanya tidak larut dalam air, dan
masih banyak lagi. Bagaimana struktur dan sifat protein sehingga dapat berfungsi demikian?
Berikut pembahasan lengkap mengenai protein.
1. STRUKTUR ASAM AMINO DAN PROTEIN
Protein merupakan polipeptida dari monomer asam amino yang terbentuk dari
reaksi polimerisasi kondensasi. Asam amino merupakan senyawa organik yang memiliki
gugus karboksil (asam) dan amino (basa). Asam amino bergabung dengan asam amino
lain melalui ikatan peptida dengan melepas satu molekul air. Gugus OH dilepaskan dari
gugus karboksil dan atom -H dilepaskan dari gugus amino. Sehingga ikatan peptida
terbentuk antara atom C dari gugus karboksil dan N dari gugus amino.
gugus amino (-NH2), atom H, dan gugus lain (-R). Gugus lain ini dapat berupa alkil,
karboksil, amino, benzil, dan sebagainya yang akan dibahas di subbab selanjutnya. Asam
amino paling sederhana yakni glisin, dengan gugus lain berupa atom H.
Asam amino memiliki struktur bipolar atau zwitter ion yaitu saat dilarutkan asam
amino dapat terion sehingga terbentuk kutub positif (-NH3+) dan kutub negatif (-COO-).
Hal ini dikarenakan semua asam amino memiliki struktur yang mengikat gugus karboksil
dan gugus amino. Kedua struktur tersebut berada dalam kesetimbangan dan
menghasilkan sifat yang netral.
RCH COO
RCH COOH RCH COO
NH3+
NH3+
NH2
Asam amino akan membentuk struktur bipolar ketika berada pada pH isoelektrik
(pI). Di bawah pI, asam amino akan menangkap H+ (terprotonasi) pada gugus COO-.
Sedangkan, di atas pI, asam amino akan melepaskan H+ (terdeprotonasi) pada gugus
NH3+. Sehingga, pada struktur asam amino ini gugus COO- berlaku sebagai basa
Bronsted-Lowry dan gugus NH3+ berlaku sebagai asam Bronsted-Lowry.
Asam amino dengan gugus R yang bermacam-macam juga akan mempengaruhi
sifat keasaman atau sifat kebasaannya. Misalkan asam amino asam aspartat akan bersifat
asam karena memiliki gugus karboksil di rantai samping (-R), sedangkan histidin bersifat
basa karena memiliki gugus amino di rantai samping.
Tabel 3.1 Beberapa Asam Amino Netral, Asam, dan Basa
Nama Asam Amino
pI
Asam Amino Netral
glisin
6,03
alanin
6,10
valin
6,04
leusin
6,04
isoleusin
6,04
serin
5,70
treonin
5,60
fenilalanin
5,74
metionin
5,71
sistein
5,05
Sistin
5,10
(sumber: Justiana dan Muchtaridi, 2009)
pI
5,70
5,89
6,21
2,96
3,22
9,74
10,73
7,58
Tabel 3.2 Struktur Asam Amino Esensial dan Asam Amino Nonesensial
Asam
Asam
Amino
Esensial
Leusin
(Leu/L)
Isoleusin(Il
e)
Treonin
(Thr/T)
Metionin
(Met/M)
Lisin
(Lys/K)
Fenilalanin
(Phe/F)
Arginin
(Arg/R)
Struktur
Amino
(CH3)2CHCH2CHCOOH
NH2
CH3CH2CH(CH3)CHCOOH
NH2
CH3CH(OH)CHCOOH
NH2
CH3SCHCH2CH2CHCOOH
NH2
Nonesensial
Glisin
CH2COOH
NH2
(Gly/G)
Alanin
CH3CHCOOH
NH2
(Ala/A)
Serin
HOCH2CHCOOH
(Ser/S)
Sistein
(Cys/C)
NH2CH2CH2CH2CH2CHCOO Asam
H
NH2
aspartat
NH2
HSCH2CHCOOH
NH2
HOOCCH2CHCOO
H
NH2
(Asp/D)
Tirosin
-CH2CHCOOH
NH2
OH
CH2CHCOOH
(Tyr/Y)
NH2
H2NCNHCH2CH2CH2CHCO
OH
Struktur
Asparagin
(Asn/N)
NH2
NH2
O
NH2CCH2CHCOO
H
Histidin
Prolin
(His/H)
(Pro/P)
NH2
Cara lain untuk menyebutkan nama asam amino yakni dengan menyebutkan
tiga atau satu huruf yang dapat menggambarkan asam amino yang bersangkutan,
biasanya tiga huruf atau satu huruf pertama dari nama asam amino. Misal glisin
disebutkan dengan Gly atau G, alanin dengan Ala atau A, dan valin dengan Val atau V.
Penyebutan ini biasanya untuk polipeptida.
Nama-nama untuk protein juga biasanya disebutkan dengan nama-nama
IUPAC, seperti kasein, albumin, pepton, gelatin dan masih banyak lagi.
CONTOH SOAL
NH2
asam -amino butirat
asam -amino butirat
asam -amino -hidroksi butirat
asam -amino -hidroksi butirat
asam -amino valerat
2) Nama untuk polipeptida yang terdiri dari asam amino-asam amino leusin,
alanin, sistein, fenilalanin, dan tyrosin adalah .
a. Leu-Ala-Cys-Phe-Tyr
b. Ile-Ala-Cys-Phe-Tyr
c. Leu-Ala-Sis-Phe-Tyr
d. Leu-Ala-Cys-Fen-Tyr
e. Ile-Ala-Sis-Phe-Tyr
Jawaban: 1) c; 2) a
b. Optis aktif
Hampir semua asam amino memiliki atom C kiral pada posisi , kecuali glisin yang
tidak memiliki atom C kiral. Sehingga ketika dicerminkan akan membentuk struktur
L-asam amino dan D-asam amino. Asam amino yang terdapat secara alami di alam
adalah asam amino L.
1) Tuliskan struktur asam amino alanin dalam ion zwitter, dalam pH 4, dan
pH 10 (perhatikan tabel harga pI / tabel 1)
Jawaban
CH3CHCOO-
CH3CHCOOH
NH3+
Ion zwitter
NH2
Alanin
CH3CHCOO-
CH3CHCOOH
NH3
pH 4
CH3CHCOO
NH3
ion zwitter
pH=pI=6,10
NH2
pH 10
Di dalam protein terdapat ikatan peptida dan ikatan hidrogen. Selain itu juga
terdapat ikatan sulfida (ikatan di antara atom S), ikatan ini membentuk jembatan
sulfida. Juga terdapat ikatan hidrofobik (tidak larut air) dan hidrofilik (larut air).
Sifat-sifat protein antara lain:
a. Denaturasi protein
Secara kimia, denaturasi adalah putusnya ikatan
peptida selain struktur primernya. Yaitu, meliputi
yang ditimbulkan.
2) Perlakuan kimia
a) Penambahan asam: pada protein yang pI-nya
basa, penambahan asam akan menyebabkan
denaturasi, namun protein yang pI-nya asam pun
jika ditambah asam pekat akan terdenaturasi.
b) Penambahan basa: protein akan terdenaturasi
Berdasarkan bentuknya protein dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu bentuk serat
dan globular.
a. Protein berbentuk serat, protein serat merupakan serabut panjang yang liar dan
tidak larut dalam air. Contohnya, protein pada kuku dan rambut.
b. Protein globular bentuknya agak bulat dan larut dalam air. Protein tersebut
melakukan berbagai fungsi dalam suatu organisme. Contohnya, yaitu enzim,
hormon, dan protein transpor.
4. Kegunaan Protein
Berdasarkan struktur dan sifat yang dimilikinya, protein memiliki kegunaan dalam
banyak hal. Utamanya di dalam tubuh makhluk hidup. Protein juga terdapat pada
berbagai daging, sayur, daging, dan darah.
Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dibagi menjadi tujuh bagian.
No
Kelompok
Fungsi
Contoh
.
1.
Enzim
Ribonuklease,
2.
Protein
tripsin
Kasein pada susu,
penyimpan/nutrien
makanan.
ovalbumin pada
telur, protein pada
beras, jagung, dan
3.
Protein transpor
-Memindahkan molekul/ion
Hb dalam sel darah merah.
-Membawa molekul oksigen
gandum.
Hemoglobin
Lipoprotein
Protein kontraktil
Protein struktur
kerangka).
Sebagai penyangga yang
Komponen utama
memberikan
tulang rawan:
kekuatan/struktur biologi.
kalkogen. Pada
Protein
laba-laba, fibrion.
Protein
pelindung/pertahanan
penggumpal darah
luka, yaitu
fibrinogen dan
7.
Protein pengatur
trombosit.
Insulin mengatur
metabolik gula
dalam darah.