(-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit:
keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus
karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk
larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan
menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi
zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena
salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Asam amino adalah bagian terkecil dari struktur protein. Bisa dikatakan, protein dari
makanan yang Anda makan itu adalah kumpulan dari beberapa asam amino. Sebagai bentuk
paling sederhana dari protein, bentuk asam amino inilah yang nantinya bisa diserap oleh
tubuh dan menjalankan fungsinya dengan baik.
Sedangkan, asam amino nonesensial adalah asam amino yang yang dapat diproduksi oleh
tubuh jika tidak didapatkan dari makanan yang dimakan. Contohnya antara lain asam amino,
alanin, asam glutamat, asparagin.
Asam amino conditional adalah kelompok asam amino yang bersyarat, dibutuhkan ketika sakit,
terluka dan mengalami stres. Contohnya antara lain, cystein, glutamin, serine dan proline.
Sumber-sumber protein
Setelah memahami apa itu asam amino, cari tahu dari mana saja Anda bisa memenuhi
kebutuhan asam amino harian. Di bawah ini adalah beberapa contoh sumber protein yang
banyak ditemui di sekitar Anda:
Sumber hewani:
Ayam
Daging sapi, kambing, kerbau dan olahan daging lainnya seperti bakso, sosis, dan dendeng
Telur
Ikan
Udang, cumi, kerang, dan aneka makanan laut lainnya
Sumber nabati:
Kacang-kacangan seperti kacang tanah, kedelai, mete, kacang merah, kacang tolo, dan
lainnya
Tahu
Tempe
Oncom
Asam amino adalah monomer (turunan asam karboksilat, yang mengandung gugus
amina) dari protein.
Merupakan asam amino yang harus ada dalam makanan sehari-hari karena tubuh tidak dapat
membuat atau menyintesis asam amino tersebut. Contoh asam amino esensial: valin (Val),
leusin (Leu), isoleusin (Ile), fenilalanin (Phe), triptofan (Trp), treonin (Thr), metionin
(Met), lisin (Lys), histidin (His), dan arginin (Arg).
Yaitu asam amino yang tidak harus ada dalam makanan karena tubuh dapat membuat asam
amino tersebut. Contohnya: glisin (Gly), alanin (Ala), asparagin (Asn), glutamin (Gln),
prolin (Pro), serin (Ser), tirosin (Tyr), asam glutamat (Glu), sistein (Cys), asam aspartat
(Asp), sistin (Cys-Cys), hidroksiprolin, hidroksilisin.
1. Amfoter = dapat bereaksi dengan asam maupun basa, yang dipengaruhi oleh gugus karboksil
(asam) dan amina (basa). Namun, apabila suatu asam amino mengikat lebih dari satu
gugus —COOH dan satu gugus amina, maka bersifat asam (ex = asam aspartat dan asam
glutamat. Dan, apabila suatu asam amino mengikat satu gugus karboksil dan lebih dari satu
gugus amina, maka bersifat basa (ex = arginin, lisis, dan histidin)
2. Optis aktif = semua asam amino (kecuali glisin) mempunyai optis aktif yaitu atom C asimetris
yang bersifat kiral dengan mengikat empat gugus yang berbeda. Oleh karena itu, semua
asam amino (kecuali glisin) bersifat dapat memutar bidang polarisasi cahaya
E. Ion zwitter
Ion zwitter adalah reaksi asam-basa intramolekul antarmolekul asam amino membentuk
inbipolar. Bentuk asam aminonya yang dominan bergantung pada pH larutan, yaitu:
Jika pH asam (di bawah 7), maka TIE menunjukkan ke ion kation, yaitu —NH2
Jika pH basa (di atas 7), maka TIE menunjukkan ke ion anion, yaitu —COO
Jika pH netral (sama dengan 7), maka TIE menunjukkan ion zwitter
Gambar di bawah ini menunjukkan bagaimana suatu asam amino terbentuk pada suasana pH,
termasuk ke dalam ion zwitter:
Protein (polipeptida) adalah polimer dari asam amino yang berikatan peptida. Ikatan peptida
adalah ikatan yang terjadi antara atom C dengan N dan O, N dengan H, dan C dengan O,
yang menghubungkan monomer-monimer asam amino. Berikut sifat-sifat protein:
H. Denaturasi protein
Denaturasi protein adalah berubahnya struktur protein dari struktur asalnya. Denaturasi
protien sangat mudah terjadi terhadap pemanasan, perubahan pH, gerakan mekanik,
tercampur dalam ion logam dan pelarut organik. Pada peristiwa ini, struktur protein yang
rusak adalah struktur kuaterner, tersier, atau sekunder; bergantung pada tingkat penyebab
kerusakannya. Namun, struktur primer tetap utuh. Salah satu tanda bahwa protein rusak
adalah adanya endapan atau penggumpalan protein (koagulasi; sifat koloid)
1. Reaksi Biuret = membuktikan adanya ikatan peptida menggunakan tetes senyawa CuSO4
encer dan NaOH, ditandai berwarna merah dan ungu.
2. Reaksi Xantoprotein = membuktikan adanya inti benzena dalam protein menggunakan
pemanasan protein dicampur asam nitrat pekat, ditandai warna kuning. Contoh: fenilalanin,
triptofon, dan tirosin
3. Reaksi Millon = membuktikan adanya gugus fenil (sejenis benzena) dalam
proteinmenggunakan pemanasan protein ditambah merkuri nitrat (Hg(NO3)2), kemudian
ditambah asam nitrit. Uji ini ditandai dengan warna merah berbentuk cincin
4. Reaksi Belerang = membuktikan adanya gugus belerang dalam protien karena beracun. Uji
ini menggunakan reaksi protein dengan NaOH, lalu dipanaskan dengan senyawa yang
mengandung timbal seperti Pb(CH3COOH)2 dan Pb(NO3)2. Lalu, akan muncul endapan
hitam dari PbS pada hasil reaksi. Contoh: sistein dan metionin
5. Reaksi Sakaguchi = membuktikan adanya gugus guanidin (atom C yang mengikat N2 dengan
ikatan tunggal dan mengikat N dengan ikatan ganda).Uji ini dibuktikan dengan sampel
protein ditambah pereaksi Sakaguchi (naftol + natrium hipobromit), menghasilkan warna
merah
6. Reaksi Hopkins-Cole = membuktikan adanya gugus indol dala protein menggunakan
penambahan asam sulfat (H2SO4) ke dalam protein secara perlahan-lahan. Hasil reaksi
menunjukkan lapisan di bawah larutan protein hingga terjadi pembentukkan cincin antara
kedua lapisan
Perbedaan Protein dan Asam amino
Protein adalah salah satu dari tiga makronutrien yang penting bagi manusia, dan protein ini
terdiri dari asam amino.
Jenis protein yang dibuat oleh kelompok tertentu asam amino tergantung pada asam yang
ada dalam asam amino ini.
Beberapa asam amino bergabung bersama untuk membentuk protein