Anda di halaman 1dari 22

PROTEIN

PENDAHULUAN
Kata ‘Protein’ berasal dari bahasa Greek (1844) berarti proteios (primary,
utama) atau protos (first, pertama).
PROTEIN adalah suatu bahan yang menduduki tempat (posisi) utama atau
pertama.
Tumbuhan mensintesa protein melalui akar dan daun dari bahan-bahan
anorganik seperti nitrogen, air dan karbondioksida.
Kandungan utama protein : nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen. Juga
mengandung sulfur dan fosfat.
PENDAHULUAN

Fungsi protein dalam sel hidup :


1) Zat pembangun tubuh
2) Memperbaiki sel yang rusak
3) Sumber energi
4) Zat pembawa
5) Zat pelindung
6) Sebagai biokatalisator.
DEFINISI
Protein merupakan senyawa makromolekul yang tersusun atas asam
amino-asam amino yang dihubungkan melalui ikatan peptida. Senyawa
ini juga disebut sebagai polipeptida.
Asam amino merupakan asam organik yang bersifat amfoter yang
mengandung gugus amino (NH2), gugus karboksil (COOH), atom
hidrogen dan gugus R (rantai cabang).
Ikatan peptida merupakan ikatan yang terbentuk antara gugus α-karboksil
suatu asam amino dengan gugus α-amino dari asam amino lainnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
 Protein merupakan polimer asam amino
 Bersifat amfoter
 Hasil hidrolisa sempurna dari protein adalah asam amino
ASAM AMINO DAN IKATAN PEPTIDA

Asam amino adalah asam organik yang bersifat amfoter yang


mengandung gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom
hidrogen dan gugus R (rantai cabang).
Pembeda asam amino satu dengan lainnya terletak pada gugus R-nya
Ikatan peptida : ikatan antara α-karboksil (COOH) satu asam amino
dengan α-amino (NH2) dari asam amino lainnya.
Satu ikatan peptida menghubungkan 2 asam amino
Dua peptida (dipeptida) menghubungkan 3 asam amino
Polipeptida menghubungkan banyak asam amino
Rangkaian polipeptida membentuk protein
KLASIFIKASI ASAM AMINO

Berdasarkan struktur atau berdasarkan jumlah amino atau karboksil yang


dimilikinya, asam amino dibagi atas :
1) Asam amino non-polar atau hidrofobik
 Kelarutannya dalam air kecil/rendah
 Semakin banyak R jenis alifatik, maka akan semakin hidrofobik
 Contoh : Ala, Ile, Leu, Phe, Pro,Trp, Val
2) Asam amino plar, hidrofilik, tidak bermuatan
 Polar, netral
 Contoh : Ser, Thr, Tyr, Asp, Glu, Cys
3) Bermuatan positih (pada pH 7.0). Contoh : Lys, Arg, His
4) Bermuatan nrgatif (pada pH 7.0). Contoh : Aspartic, Glutamic
Struktur arsitektur protein

Ada 4 tingkat struktur protein yaitu


● struktur primer,
● struktur sekunder,
● struktur tersier ,
● struktur kuartener

●Struktur primer
Struktur primer
adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai
polipeptida.
●Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan
berulang dari rangka protein. Dua pola terbanyak
adalah alpha helix dan beta sheet. Lihat Gambar 2:
●Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara
keseluruhan dari rantai polipeptida sehingga
membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai
contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk
globuler. Lihat contoh Gambar 3.
●Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur
kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-
sama membentuk struktur protein. Sebagai contoh adalah molekul
hemoglobin manusia yang tersusun atas 4 subunit.
SIFAT FISIK DAN KIMIA PROTEIN

Sifat Fisikawi
 merupakan senyawa makromolekul dengan berat molekul yang besar.

Sifat Kimiawi
 Sangat reaktif karena memiliki sifat :
o Amphoter
o Mengikat ion
o Mengikat air
 Sifat ini disebabkan protein dapat bermuatan negatif, positif dan
keduanya pada lingkungan pH tertentu
Struktur konformasi alami protein dapat mengalami perubahan sebagai
respons terhadap adanya perlakuan panas, pH, garam, pelarut organik atau
berbagai macam perlakuan fisik dan kimia lainnya.

Denaturasi : setiap perubahan struktur protein dari bentuk konformasi


alaminya (struktur sekunder, tertier, kuartener) yang tidak
disertai dengan terputusnya ikatan peptida dalam struktur
primernya.
Dapat disebabkan :
 Pengaruh fisikawi (suhu, mekanis, tekanan, iradiasi dan interface)
 Pengaruh kimiawi (asam, basa, ion logam, pelarut organik alkohol,
larutan organik lain seperti urea, detergen, dan lain-lain
REAKSI METABOLISME
ASAM AMINO
Meliputi reaksi pelepasan gugus asam amino
Kemudian perubahan kerangka karbon
A1. transaminasi : Proses katabolisme asam amino berupa
pemindahan gugus amino darisuatu asam amino ke
senyawa lain (keto. Asam piruvat, ketoglutarat atau
oksaloasaetat). Sehingga (keto)senyawa tersebut dirubah
menjadi asam amino. Sedangkan asam amino dirubah
menjadi senyawa keto)
REAKSI METABOLISME
ASAM AMINO
katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta
siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan
asam amino.
sintesis protein dari asam-asam amino.
TAHAPAN:
 Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
 Transaminasi
Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat
menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat
 Deaminasi oksidatif
Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion amonium
REAKSI TRANSAMINASI
& DEAMINASI OKSIDATIF
 Jalur katabolisme yang menguraikan molekul kompleks menjadi
senyawa sederhana mencakup:

 hidrolisis protein menjadi asam amino.


 Ikatan peptida yang membangun rantai polipeptida dalam protein
dapat diputus (dihidrolisis) menggunakan asam, basa atau enzim
pemecahan ikatan peptida dalam kondisi asam atau basa kuat
merupakan proses hidrolisis kimia dan pemecahan ikatan peptida
menggunakan enzim merupakan proses hidrolisis biokimia reaksi
hidrolisis peptida akan menghasilkan produk reaksi yang berupa
satu molekul dengan gugus karboksil dan molekul lainnya
memiliki gugus amina (Juniarso dki, 2007).
SINTESIS PROTEIN
Sintesis protein adalah proses pencetakan protein dalam sel. Sifat
enzim (protein) sebagai pengendali dan penumbuh karakter makhluk
hidup ditentukan oleh jumlah jenis, dan urutan asam amino yang
menyusunnya. Jenis dan urutan asam amino ditentukan oleh ADN
(Asam Dioksiribose Nukleat).Sintesis protein meliputi dua langkah,
yaitu transkripsi dan translasi.
1. TRANSKRIPSI
pembentukan kode genetik oleh DNA
Pilinan DNA membuka sebagian > salah satu rantainya (Rantai sense
)akan membentuk rantai penggenap (ARN duta) yang berisi kode
genetik (kodon) > setelah ARN duta terbentuk, kemudian
melepaskan diri dari DNA dan berpiln kembali.
2. TRANSLASI
proses penterjemahan kode genetik oleh RNA transfer
RNA duta masuk ke ribosom dari satu ujung ke ujung yang lain
setiapkodon (3 basa N) masuk ribosom maka datanglah RNA transfer
membawa asam aminosesuai kode genetiknya. Kemudian bergeser
lagi ke kodon lain dan seterusnya sampai ke ujung yang lain.
Asam amino akan membentuk rantai polipeptida (protein)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai