Disusun oleh:
Sukarno
(171910262R)
Hasil 1. Hasil parameter spesifik terdiri dari bentuk, warna, bau, rasa , uji klt,
Penelitian kadar β-karoten. standardisasi spesifik ekstrak etanol daun kangkung
darat (Ipomoea reptans Poir).
Kesimpulan Identifikasi parameter spesifik daun kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) secara
organoleptik berupa ekstrak kental, berwarna hitam kehijauan, berbau khas
kangkung, dan memiliki rasa agak pahit keasaman. Parameter spesifik lainnya
berupa pola kromatog dengan nilai Rf 0,83 yang merupakan persamaan nilai Rf
dengan standar β-karoten. Bobot jenis sebesar 3,26±3,37x10-3 g/mL dan kadar β-
karoten di dalam daun ekstrak kangkung darat sebanyak5,7% b/b. Nilai parameter
nonspesifik ekstrak daun kangkung darat berupa kadar air ekstrak sebesar 16,45
±0,05%, kadar abu total ekstrak 4,52 ± 0,77 %. Cemaran logam timbal (Pb) dan
kadmium (Cd), dan angka cemaran mikroba baik angka lempeng total, angka
kapang, khamir, serta angka koliform masih di bawah standar maksimal yang
ditetapkan. Hasil Uji aktivitas anti oksidan dengan menggunakan DPPH (2,2-
diphenyl-1- picrylhydrazyl) menunjukkan nilai IC50 ekstrak daun kangkung sebesar
178,3 μg/ mL.
Saran Sebaiknya ada uji skrining fitokimia dan uji kandungan bahan alam dahulu
tidak hanya dilakukan uji parameter spesifik dan non spesifik.
JURNAL 2
Judul Standarisasi Ekstrak Air Daun Jati Belanda dan Teh Hijau
Jurnal Jurnal Fitofarmaka Indonesia
Vol dan Hal Vol 4 dan Hal 241-245
Penulis Ahmad Najib, Abd. Malik, Aktsar Roskiana Ahmad, Virsa Handayani,
Rezki Amriati Syarif, Risda Waris.
Reviewer Sukarno
Tanggal 30 Juni 2020
Pendahuluan Obat tradisional dibuat dalam bentuk ekstrak karena tanaman obat tidak
lagi praktis jika digunakan dalam bentuk bahan utuh (simplisia). Ekstrak
tersebut bisa dalam bentuk ekstrak kering, ekstrak kental dan ekstrak
cair yang proses pembuatannya disesuaikan dengan bahan aktif yang
dikandung serta maksud penggunaanya.
Tujuan Tujuan Penelitian ini adalah melakukan standarisasi ekstrak air daun jati
Penelitian
belanda dan ekstrak air the hijau. Ekstrak distandardisasi dengan
beberapa dua parameter yaitu parameter spesifik dan parameter non
spesifik.
Metode 1. Standarisasi Spesifik
Penelitian
Standarisasi spesifik meliputi Parameter identitas ekstrak , Uji
organoleptik, Uji senyawa yang larut dalam air ,Kadar senyawa
yang larut dalam etanol, Uji kandungan kimia ekstrak.
2. Standarisasi Non Spesifik
Standarisasi Non Spesifik Penetapan susut pengeringan, Kadar air,
Kadar abu, Cemaran logam berat.
Hasil Penelitian 1. Hasil parameter spesifik Jati belanda (JB) dan Teh Hijau (TH)
Meliputi Identitas ekstrak,Organoleptik,Kadar sari larut air,
Kadar sari larut etanol, Kandungan kimia ditunjukan pada tabel
dibawah ini:
2. Parameter non spesifik Jati belanda (JB) dan Teh Hijau (TH)
Hasil uji parameter non spesifik terdiri dari Kadar air, Kadar abu
total, Kadar abu tidak larut asam,Susut pengeringan. Hasil uji
parameter non spesifik ditunjukkan pada Tabel.
Kesimpulan Ekstrak jati belanda maupun teh hijau berdasarkan pengujian
standarisasi meliputi parameter spesifik dan no-spesifik memenuhi
standarisasi mutu bahan baku.
Saran Sebaiknya dijelaskan asal tanamannya dan dilakukan uji determinasi
tanamnya.