Anda di halaman 1dari 8

REVIEW JURNAL

STANDARISASI BAHAN ALAM

Disusun oleh:
Sukarno
(171910262R)

PROGRAM STUDI S-2 ILMU FARMASI


UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2020
JURNAL 1
Judul Standardisasi Ekstrak Daun Kangkung Darat
(Ipomoea reptans Poir) Hasil Budi Daya di Wilayah Sardonoharjo, Sleman
dan Potensinya sebagai Antioksidan
Jurnal Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia
Vol dan Hal Vol 3 dan Hal 151-157
Tahun September 2015
Penulis Farida Hayat, Ari Wibowo, Pinus Jumaryanto, Arde Toga Nugraha,Dian
Amali.
Reviewer Sukarno
Tanggal 30 Juni 2020

Pendahulua Standardisasi adalah serangkaian parameter, pengukuran unsur-unsur terkait


n
paradigma mutu yang memenuhi syarat standar. Paradigma mutu
kefarmasian memenuhi syarat standar kimia, biologi, dan farmasi, termasuk
jaminan stabilitas sebagai produk farmasi. Standardisasi penting dilakukan
untuk menjamin keseragaman khasiat melalui pemastian kadar senyawa
aktif melalui analisis kuantitatif metabolit sekunder, menjamin aspek
keamanan, stabilitas ekstrak dan meningkatkan nilai ekonomi ekstrak
melalui berbagai analisis untuk menentukan batas minimal kadar air,
cemaran mikroba, dan zat tertentu. Penentuan kadar senyawa marker dalam
ekstrak diperlukan untuk menjamin senyawa-senyawa tersebut konsisten
terukur pada ekstrak. Pengukuran dilakukan dengan mengukur nilai AUC
dari spot yang dihasilkan dengan KLT densitometri dengan panjang
gelombang 478 nm.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai parameter spesifik dan
Penelitian nonspesifik standardisasi ekstrak kangkung darat hasil budidaya di wilayah
Sardonoharjo, Sleman serta potensinya sebagai antioksidan.
Subyek Daun kangkung yang akan digunakan berasal dari wilayah Sardonoharjo, Sleman.
Penelitian
Metode 1. Ekstraksi Serbuk Simplisia daun kangkung
Penelitian
Serbuk simplisia kering diekstraksi menggunakan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol 96%. Proses ektraksi dilakukan kurang
lebih selama 12 hari dengan remaserasi pada hari ke-6. Setelah
didapatkan ekstrak cair maka dapat dilakukan pemekatan ekstrak
menggunakan rotary evaporator sampai didapatkan ekstrak kental.
Ektrak kental yang didapat akan digunakan untuk dilakukan uji
parameter spesifik dan non spesifik.
2. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol
96%. Parameter spesifik terdiri dari uji organoleptik, pola kromatografi, kadar
senyawa marker dan parameter nonspesifik terdiri dari uji bobot jenis,uji
kadar air, uji kadar abu total, uji kadar abu tidak larut asam, uji cemaran
logam, uji cemaran mikroba, uji cemaran kapang dan khamir, perkiraan angka
koliform, dan uji sisa pelarut etanol.

Hasil 1. Hasil parameter spesifik terdiri dari bentuk, warna, bau, rasa , uji klt,
Penelitian kadar β-karoten. standardisasi spesifik ekstrak etanol daun kangkung
darat (Ipomoea reptans Poir).

2. Parameter non spesifik


Hasil uji parameter non spesifik terdiri dari bobot jenis, Kadar abu total,
Kadar cemaran logam, Kadar sisa pelarut etanol, Kadar air, Kandungan
mikroba, Kandungan kapang khamir, Kandungan koliforn. Hasil uji
parameter non spesifik ditunjukkan pada Tabel.

Kesimpulan Identifikasi parameter spesifik daun kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) secara
organoleptik berupa ekstrak kental, berwarna hitam kehijauan, berbau khas
kangkung, dan memiliki rasa agak pahit keasaman. Parameter spesifik lainnya
berupa pola kromatog dengan nilai Rf 0,83 yang merupakan persamaan nilai Rf
dengan standar β-karoten. Bobot jenis sebesar 3,26±3,37x10-3 g/mL dan kadar β-
karoten di dalam daun ekstrak kangkung darat sebanyak5,7% b/b. Nilai parameter
nonspesifik ekstrak daun kangkung darat berupa kadar air ekstrak sebesar 16,45
±0,05%, kadar abu total ekstrak 4,52 ± 0,77 %. Cemaran logam timbal (Pb) dan
kadmium (Cd), dan angka cemaran mikroba baik angka lempeng total, angka
kapang, khamir, serta angka koliform masih di bawah standar maksimal yang
ditetapkan. Hasil Uji aktivitas anti oksidan dengan menggunakan DPPH (2,2-
diphenyl-1- picrylhydrazyl) menunjukkan nilai IC50 ekstrak daun kangkung sebesar
178,3 μg/ mL.
Saran Sebaiknya ada uji skrining fitokimia dan uji kandungan bahan alam dahulu
tidak hanya dilakukan uji parameter spesifik dan non spesifik.

JURNAL 2

Judul Standarisasi Ekstrak Air Daun Jati Belanda dan Teh Hijau
Jurnal Jurnal Fitofarmaka Indonesia
Vol dan Hal Vol 4 dan Hal 241-245
Penulis Ahmad Najib, Abd. Malik, Aktsar Roskiana Ahmad, Virsa Handayani,
Rezki Amriati Syarif, Risda Waris.
Reviewer Sukarno
Tanggal 30 Juni 2020

Pendahuluan Obat tradisional dibuat dalam bentuk ekstrak karena tanaman obat tidak
lagi praktis jika digunakan dalam bentuk bahan utuh (simplisia). Ekstrak
tersebut bisa dalam bentuk ekstrak kering, ekstrak kental dan ekstrak
cair yang proses pembuatannya disesuaikan dengan bahan aktif yang
dikandung serta maksud penggunaanya.
Tujuan Tujuan Penelitian ini adalah melakukan standarisasi ekstrak air daun jati
Penelitian
belanda dan ekstrak air the hijau. Ekstrak distandardisasi dengan
beberapa dua parameter yaitu parameter spesifik dan parameter non
spesifik.
Metode 1. Standarisasi Spesifik
Penelitian
Standarisasi spesifik meliputi Parameter identitas ekstrak , Uji
organoleptik, Uji senyawa yang larut dalam air ,Kadar senyawa
yang larut dalam etanol, Uji kandungan kimia ekstrak.
2. Standarisasi Non Spesifik
Standarisasi Non Spesifik Penetapan susut pengeringan, Kadar air,
Kadar abu, Cemaran logam berat.

Hasil Penelitian 1. Hasil parameter spesifik Jati belanda (JB) dan Teh Hijau (TH)
Meliputi Identitas ekstrak,Organoleptik,Kadar sari larut air,
Kadar sari larut etanol, Kandungan kimia ditunjukan pada tabel
dibawah ini:
2. Parameter non spesifik Jati belanda (JB) dan Teh Hijau (TH)
Hasil uji parameter non spesifik terdiri dari Kadar air, Kadar abu
total, Kadar abu tidak larut asam,Susut pengeringan. Hasil uji
parameter non spesifik ditunjukkan pada Tabel.
Kesimpulan Ekstrak jati belanda maupun teh hijau berdasarkan pengujian
standarisasi meliputi parameter spesifik dan no-spesifik memenuhi
standarisasi mutu bahan baku.
Saran Sebaiknya dijelaskan asal tanamannya dan dilakukan uji determinasi
tanamnya.

Anda mungkin juga menyukai