Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ISU DALAM OLAHRAGA PRESTASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Isu dan Kebijakan
Olahraga

Dosen pengampu; Prof. Dr. Gusril, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

1. Tiara Aulia (22089136)

2. Pemas R Fadillah (22089067)


PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

DEPARTEMEN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam tubuh makhluk hidup pasti terdapat banyak asam amino. Asam amino
merupakan monomer-monomer protein yang diubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Asam amino mengalami proses katabolisme yang terjadi dalam
dua tahapan, yaitu Transaminasi dan Pelepasan amin dari glutamate dan
menghasilkan ion ammonium. Semua jaringan mampu mensintesis asam amino
essensial, melakukan remodeling asam amino dan turunan lain yang mengandung
nitrogen. Setiap jenis asam amino dapat mengalami biosintesis. Dalam makalah
ini akan dibahas lebih lanjut tentang macam-macam asam amino dan biosintesis
asam amino. Asam amino memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu kerangka
dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme seperti enzim, hormone,
asam nukleat, dan vitamin. Tumbuhan dapat mensintesis ke-20 asam amino tidak
seperti manusia dan hewan yang hanya bisa mensintesis 10 dari 20 asam amino.
http://www.fk.unair.ac.id/pdfiles/Metabolisma-asam-amino.pdf

Asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh makhluk hidup dikenal dengan
asam amino nonesensial. Sedangkan asam amino yang tidak dapat disintesis
sendiri harus diperoleh dari makanan disebut asam amino esensial. Lintas yang
mengarah kepada sintesis asam amin esensial biasanya lebih panjang (5 sampai 15
tahap) dan lebih kompleks dibandngkan dengan lintas yang menuju asam amino
esensial yang kebanyakan dibentuk melalui tahap yang lebih kecil dari
lima.http://www.fk.unair.ac.id/pdfiles/Metabolisma-asam-amino.pdf

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang di maksud dengan asam amino ?
2. Apa saja macam – macam golongan asam amino?
3. Apa yang di maksud dengan biosintesis asam amino ?
4. Apa yang di maksud dengan biodegradasi asam amino ?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui tentang asam amino
2. Untuk mengetahui tentang golongan- golongan asam amino
3. Untuk mengetahui tentang biosintesis asam amino
4. Untuk mengetahui tentang biodegradasi asam amino

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asam amino
Asam amino merupakan senyawa organik komponen penyusun protein, setiap
asam amino terdiri dari gugus karboksilat(-COOH) dan gugus amino (NH2) serta
yang membedakan asam amino satu dengan asam amino lainnya yaitu dengan
adanya rantai samping (R). Srukturnya yaitu seperti yang digambarkan di bawah
ini :

sumber: pendidikan-bio.blogspot.com

Dari gambar tersebut terlihat bahwa: Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα
("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C
yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga
terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam
amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut
menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat
asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
https://www.google.com/amp/s/muhammadhasan811.wordpress.com/2012/03/23/
makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/

Fungsi Asam Amino antra lain :


 Penyusun protein, termasuk enzim.
 kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama
vitamin, hormon, dan asam nukleat)
 pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik
(kofaktor).
Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein merupakan
senyawa organik yang terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein yang di
dapatkan melalui makanan sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam bentuk
asam amino. Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik
essensial bagi mahluk hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan
otot hewan. Protein merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit,
tulang, otot, darah, hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya tersusun dari
protein.
\https://www.google.com/amp/s/muhammadhasan811.wordpress.com/2012/03/23/
makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/
Stereoisimer asam amino

Stereoisomer merupakan suatu bentuk senyawa yang sama strukturnya dalam


hal penataan ruang namun berbeda posisi unsur-iunsur penyusunnya.
Stereoisomer dibagi menjadi enantiomer dan diastereomer. Enantiomer
merupakan isomer berupa bayangan cermin dari senyawa yang kiral dalam hal ini
adalah asam amino kecuali glisin cotohnya terlihat seperti gambar 2 di bawah ini.
Karena atom C pusat mengikat empat gugus yang berbeda, maka asam amino—
kecuali glisina—memiliki isomer optik: l dan d. Cara sederhana untuk
mengidentifikasi isomeri ini dari gambaran dua dimensi adalah dengan
"mendorong" atom H ke belakang pembaca (menjauhi pembaca). Jika searah
putaran jarum jam (putaran ke kanan) terjadi urutan karboksil-residu-amina maka
ini adalah tipe d. Jika urutan ini terjadi dengan arah putaran berlawanan jarum
jam, maka itu adalah tipe l. Sedangkan diastereomer merupakan isomer yang
bukan bayangan cermin dari suatu senyawa yang bersangkutan.
https://www.google.com/amp/s/muhammadhasan811.wordpress.com/2012/03/23/
makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/

sumber: Lubert Strayer

Ikatan peptida

Ikatan peptida merupakan ikatan yang terjadi karena adanya penyambungan


antar asam amino satu dengan asam amino lain untuk membentuk suatu rantai
polimer protein. contohnya adalah sebagai berikut :

gambar 2: pembentukan ikatan peptida

sumber:munawarohtg.blogspot.com
Dengan terbentuknya ikatan peptida maka asam amino tersebut bisa ikatakan
sebagai protein. namun karena hanya terdapat satu ikatan peptida maka protein
tersebut hanya bisa disebut sebagai protein yang berstruktur primer. Protein
merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya.
Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus
karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya.
Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma
dengan bantuan ribosom dan tRNA. Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH
yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang
merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan
membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi.
Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan dalam bentuk
residu asam amino.

Zwitter-ion

Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat
ini dapat dianggap sekaligus sebagai asam dan basa (walaupun pH alaminya
biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut
titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif
(terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif
(terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam
aminonya. Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk
zwitter-ion. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada
pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral. Karena mempunyai muatan
negatif dan positif, asam amino dapat mengalami reaksi terhadap asam maupun
basa.

gambar 4 : bentuk Zwitter-ion asan amino

sumber: http://www.periodni.com/gallery

2.1 Penggolongan asam amino


Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4 golongan
berdasarkan relatif gugus R-nya.
https://www.google.com/amp/s/marhayatibio14.wordpress.com/2015/05/09/
makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/

1. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)

Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai
selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari
lima asam amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin,
valin,dan prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu
mengandung atom sulfur (metionin).

2. Asam amino dengan gugus R polar tak bermuatan

Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub
karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air.
Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus
hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu
yang termasuk dalam golongan ini juga adalah asparagin dan glutamine yang
kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus
sulfidril (-SH).Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan bentuk
senyawa amida dari asam aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh
asam atau basa. Sistein yang mengandung gugus tiol dan tirosin yang
mengandung gugus hidroksil fenol bersifat paling mengutub dalam golongan
asam amino ini.

3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)


Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari
asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua gugus
karboksil (COOH).

4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)

Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin, histidin
dan arginin

– lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik

– Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50 %


molekul histidin bermuatan positif sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10
%bermuatan positif.

– Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya

Penggolongan asam amino berdasarkan pembentukannya di dalam tubuh


1. Asam Amino esensial

Merupakan asam animo yang tidak di produksi oleh tubuh, sehingga harus
diberi asupan dari luar, jenisnya antara lain sebagai berikut:
https://www.google.com/amp/s/marhayatibio14.wordpress.com/2015/05/09/
makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/
A. Triptofan
 Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks.
 Meningkatkan kesehatan syaraf. Menstabilkan emosi.
 Meningkatkan rasa ketenangan dan mencegah insomnia (membantu anak
yang hiperaktif).
 Meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang penting dalam
membakar lemak untuk mencegah obesitas dan baik untuk jantung.
 sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur,
daging, susu skim,pisang, susu, dan keju.
B. Treonin
 Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.
 Perkembangan kecerdasan.
 Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh.
 Diperlukan untuk pembentukan asam amino non esensial lainnya.
 Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula
darah (kekurangan dapat memicu gejala hypoglycemia).
 terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan biji wijen.
C. Metionin
 Penting untuk metabolisme lemak.
 Menjaga kesehatan hati, menenangkan syaraf yang tegang.
 Mencegah penumpukan lemak di hati dan pembuluh darah arteri terutama
yang mensuplai darah ke otak, jantung dan ginjal.
 Penting untuk mencegah alergi, osteoporosis, demam rematik dan toxemia
pada kehamilan serta detoxifikasi zat-zat berbahaya pada saluran cerna.
 Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi,
ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang
putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete,
kacang merah, tahu tempe).
D. Lisin
 Bahan dasar antibodi darah.
 Memperkuat sistem sirkulasi.
 Mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal.
 Bersama proline dan Vitamin C akan membentuk jaringan kolagen.
 Menurunkan kadar triglyserida darah yang berlebih.
 Kekurangan menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, rambut rontok,
anemia, pertumbuhan terhambat dan kelainan reproduksi
 terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan.
 Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
E. Leusin
 Pemacu fungsi otak.
 Menambah tingkat energi otot.
 Membantu menurunkan kadar gula darah yang berlebihan.
 Membantu penyembuhan tulang, jaringan otot dan kulit (terutama untuk
mempercepat penyembuhan luka post - operative).
 banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu,
beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu, kedelai juga
banyak di temui kandungan leusin.
F. Isoleusin
 Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.
 Perkembangan kecerdasan.
 Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh.
 Diperlukan untuk pembentukan asam amino non esensial lainnya.
 Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula
darah (kekurangan dapat memicu gejala hypoglycemia).
G. Fenilalanin
 Diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan
mencegah penyakit gondok.
 Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk mengurangi rasa sakit akibat
migrain, menstruasi dan arthritis.
 Menghasilkan norepinephrine otak yang membantu daya ingat dan daya
hafal.
 Mengurangi obesitas. merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan
baku bagi pembentukan katekolamin.
 Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan penting bagi
tranmisi impuls saraf.
 Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
H. Valin
 Memacu kemampuan mental.
 Memacu koordinasi otot.
 Membantu perbaikan jaringan yang rusak.
 Menjaga keseimbangan nitrogen.
 Terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telur, susu dan
keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada biji-bijian yang
mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan lentil).
2. Asam Amino non-essensial

Merupakan asam animo yang diproduksi oleh


tubuh, https://www.google.com/amp/s/marhayatibio14.wordpress.com/2015/05/09
/makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/
A. Tirosin
 Memperlambat penuaan sel.
 Menekan pusat lapar di hipotalamus.
 Membantu produksi melanin.
 Penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid dan pituitary.
 Penting untuk pengobatan depresi, alergi dan sakit kepala.
 Kekurangan menyebabkan hypothyroidism dengan gejala lemah, lelah,
kulit kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka, tidak tahan
dingin, suara kasar, daya ingat dan pendengaran menurun serta kejang
otot.
 pertama kali di temukan dalam keju.
 Pada manusia, asam amino ini tidak bersifat esencial, tapi pembentukanya
menggunakan bahan baku fenilalanin oleh enzim phehidroksilase.
 Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian kesehatan
Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia
obat stimulan dan penenang yang efektif untuk meningkatkan kinerja
mental dan fisik di bawah tekanan, tanpa efek samping.
 Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat, pisang, ragi, ikan dan
daging.
B. Sistein
 Membantu kesehatan pankreas.
 Menstabilkan gula darah dan metabolisme karbohidrat.
 Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi.
 Penting untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan luka bakar dan
luka operasi.
 Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti bronchitis.
 Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.
 sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir
sama dengan metionin.
 Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang putih,
bawang bombai, brokoli, havermoth, dan inti bulir gandum.
C. Serin
 Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf (myelinsheaths).
 Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot dan
kesehatan sistem imun.
 Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin
 pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
D. Prolin
 Sebagai bahan dasar glutamic acid.
 Bersama lycine dan vitamin C akan membentuk jaringan kolagen yang
penting untuk menjaga kecantikan kulit.
 Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.
E. Glisin
 Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel.
 Penting untuk kesehatan sistem syaraf pusat. Penting untuk menjaga
kesehatan kelenjar prostat.
 Mencegah serangan epilepsi dan pernah dipakai untuk mengobati depresi.
 Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non esensial.
 secara umum, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali
pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya).
 Tubuh manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.
F. Asam glutamat
 Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa.
 Mengurangi ketergantungan alkohol dan menstabilkan kesehatan mental.
karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf yang ada
pada lidah manusia,
 glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa.
 Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut
sebagai monosodium glutamat atau MSG.
G. Asam aspartat
 Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel.
 Melindungi hati dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari
tubuh.
 Membantu fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.
 sebagia pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot.
 Aspartat juga dimungkinkan berperan dalam daya tahan terhadap
kepenatan.
H. Ariginin
 Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen terdiri
dari arginine.
 Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver.
 Membantu meningkatkan sistem imun
 Menghambat pertumbuhan sel tumor dan kanker.
 Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.
 Bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi ariginin dapat
di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya
sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan.
 Pada anak-anak, ariginin sangatlah penting.
 sumber utama ariginin ditemukan pada produk-produk peternakan seperti
daging, susu, telur, dan berbagai olahannya.
 Sedangkan dari produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat
dan biji kacang tanah.
I. Alanin
 Memperkuat membran sel.
 Membantu metabolisme glukosa menjadi energi tubuh.
 ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu,
telur, dan kacang-kacangan.
J. Histidin
 Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran.
 Telah dipakai untuk memulihkan beberapa kasus ketulian.
 Perlu untuk perbaikan jaringan. Perlu dalam pengobatan alergi,
rheumatoid arthritis, anemia.
 Perlu untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.
 bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-
anak.
K. Glutamin
 merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik.
 Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol
kelebihan amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia.
 Secara alami, glutamin di temukan dalam gandum dan kedelai.
L. Asparagin
 di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di
perlukan pula dalam transformasi asam amino.
 Asparagin di temukan pula pada daging (segala macam sumber), telur dan
susu (serta produk turunanya).

2.3 Biosintesis asam amino

Sintesis adalah proses pembentukan suatu molekul yang lebih besar, dari
molekul-molekul yang lebih kecil. Sebagai contoh, protein adalah molekul yang
sangat besar. Protein ini disintesis dari asam-asam amino dengan mekanisme yang
sangat rumit. Contoh lainnya adalah DNA suatu rantai deoksiribonukleotida yang
sangat panjang. Setiap mata rantai merupakan satu unit deoksiribonukleotida.
Deoksiribonukleotida tersebut terbentuk oleh deoksiribonukleosida dan fosfat,
demikian seterusnya sampai dengan komponen yang lebih kecil.Biosintesis yang
terjadi pada asam amino adalah sebagai berikut:

www.fk.unair.ac.id/pdfiles/Metabolisma-asam-amino.pdf
A. Biosintesis glutamat dan aspartat
Glutamat dan aspartat disintesis dari asam α-keto dengan reaksi tranaminasi
sederhana. Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat dehidrogenase dan
selanjutnya oleh aspartat aminotransferase, AST.

gambar reaksi biosintesis glutamat


Aspartat juga diturunkan dari asparagin dengan bantuan asparaginase. Peran
penting glutamat adalah sebagai donor amino intraseluler utama untuk reaksi
transaminasi. Sedangkan aspartat adalah sebagai prekursor ornitin untuk siklus
urea.

B. Biosintesis alanin
Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi umumnya oleh
otot. Alanin dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan
transaminasi yang terjadi di otot dan secara proporsional meningkatkan produksi
urea. Alanin dipindahkan dari otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa
dari hati kembali ke otot. Proses ini dinamakan siklus glukosa-alanin. Fitur kunci
dari siklus ini adalah bahwa dalam 1 molekul, alanin, jaringan perifer mengekspor
piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka karbon didaur ulang dan mayoritas
nitrogen dieliminir.Ada 2 jalur utama untuk memproduksi alanin otot yaitu:
a. Secara langsung melalui degradasi protein
b. Melalui transaminasi piruvat dengan bantuan enzim alanin
transaminase, ALT (juga dikenal sebagai serum glutamat-piruvat
transaminase, SGPT).

Glutamat + piruvat α-ketoglutarat + alanin


gambar siklus glukosa alanin
C. Biosintesis sistein

Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP dan
metionin dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease menghasilkan S-
adenosilmetionin (SAM).

gambar biosintesis S-adenosilmetionin

SAM merupakan precursor untuk sejumlah reaksi transfer metil (misalnya


konversi norepinefrin menjadi epinefrin). Akibat dari tranfer metil adalah
perubahan SAM menjadi S-adenosilhomosistein. S-adenosilhomosistein
selanjutnya berubah menjadi homosistein dan adenosin dengan bantuan enzim
adenosilhomosisteinase. Homosistein dapat diubah kembali menjadi metionin
oleh metionin sintase.

Reaksi transmetilasi melibatkan SAM sangatlah penting, tetapi dalam kasus


ini peran S-adenosilmetionin dalam transmetilasi adalah sekunder untuk produksi
homosistein (secara esensial oleh produk dari aktivitas transmetilase). Dalam
produksi SAM, semua fosfat dari ATP hilang: 1 sebagai Pi dan 2 sebagai Ppi.
Adenosin diubah menjadi metionin bukan AMP.Dalam sintesis sistein,
homosistein berkondensasi dengan serin menghasilkan sistationin dengan bantuan
enzim sistationase. Selanjutnya dengan bantuan enzim sistationin liase sistationin
diubah menjadi sistein dan α-ketobutirat. Gabungan dari 2 reaksi terakhir ini
dikenal sebagai trans-sulfurasi.

gambar peran metionin dalam sintesis sistein


D. Biosintesis tirosin
Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin. Setengah dari
fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya tirosin, hal
ini akan mengurangi kebutuhan fenilalanin sampai dengan 50%.

Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi oksigenase: 1 atom oksigen


digabungkan ke air dan lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin. Reduktan yang
dihasilkan adalah tetrahidrofolat kofaktor tetrahidrobiopterin, yang dipertahankan
dalam status tereduksi oleh NADH-dependent enzyme dihydropteridine reductase
(DHPR).

gambar biositesis tirosin dari fenilalanin


E. Biosintesis ornitin dan prolin
Glutamat adalah prekursor ornitin dan prolin. Dengan glutamat semialdehid
menjadi intermediat titik cabang menjadi satu dari 2 produk atau lainnya. Ornitin
bukan salah satu dari 20 asam amino yang digunakan untuk sintesis protein.
Ornitin memainkan peran signifikan sebagai akseptor karbamoil fosfat dalam
siklus urea. Ornitin memiliki peran penting tambahan sebagai prekursor untuk
sintesis poliamin. Produksi ornitin dari glutamat penting ketika diet arginin
sebagai sumber lain untuk ornitin terbatas.

Penggunaan glutamat semialdehid tergantung kepada kondisi seluler. Produksi


ornitin dari semialdehid melalui reaksi glutamat-dependen transaminasi. ketika
konsentrasi arginin meningkat, ornitin didapatkan dari siklus urea ditambah dari
glutamat semialdehid yang menghambat reaksi aminotransferase. Hasilnya adalah
akumulasi semialdehid. Semialdehid didaur secara spontan menjadi Δ 1pyrroline-
5-carboxylate yang kemudian direduksi menjadi prolin oleh NADPH-dependent
reductase.

F. Biosintesis serin
Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-fosfogliserat.
NADH-linked dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat menjadi sebuah asam keto
yaitu 3-fosfopiruvat, sesuai untuk transaminasi subsekuen. Aktivitas
aminotransferase dengan glutamat sebagai donor menghasilkan 3-fosfoserin,
yang diubah menjadi serin oleh fosfoserin fosfatase.
G. Biosintesis glisin
Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh serin
hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus hidroksimetil dari
serin untuk kofaktor tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan N 5, N10-
metilen-THF.
H. Biosintesis aspartat, asparagin, glutamat dan glutamin
Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif α-ketoglutarat yang dikatalisis
oleh glutamat dehidrogenase yang merupakan reaksi nitrogen-fixing. Glutamat
juga dihasilkan oleh reaksi aminotranferase, yang dalam hal ini nitrogen amino
diberikan oleh sejumlah asam amino lain. Sehingga, glutamat merupakan kolektor
umum nitrogen amino.

Asam amino aspartat sebagai produk yang disekresikan, NH 4+ yang terbentuk


dikeluarkan dari bakterioid ke sitosol sel-sel yang mengandung bakterioid ( ke
luar membran bakterioid) dan diubah menjadi asam glutamat, senyawa amida
seperti glutamin atau asparagin, atau senyawa yang kaya akan nitrogen yang
disebut ureida, seperti alantoin dan asam alantoat (suatu ureida). Sel-sel akar
diluar struktur bintil membantu mentranspor amida atau ureida ini ke xilem, yang
selanjutnya akan ditranspor ke pucuk.

Aspartat dibentuk dalam reaksi transaminasi yang dikatalisis oleh aspartat


transaminase, AST. Reaksi ini menggunakan analog asam α-keto aspartat,
oksaloasetat, dan glutamat sebagai donor amino. Aspartat juga dapat dibentuk
dengan deaminasi asparagin yang dikatalisis oleh asparaginase.
Asparagin sintetase dan glutamin sintetase mengkatalisis produksi asparagin
dan glutamin dari asam α-amino yang sesuai. Glutamin dihasilkan dari glutamat
dengan inkorporasi langsung amonia dan ini merupakan reaksi fixing nitrogen
lain. Tetapi asparagin terbentuk oleh reaksi amidotransferas.

2.4 Biodegradasi asam amino


Degradasi adalah pembongkaran molekul-molekul yang lebih besar menjadi
molekul-molekul yang lebih kecil. Contohnya adalah degradasi asam amino.
Asam-asam amino yang melebihi kebutuhan sintesis protein tidak dapat disimpan
dan tidak dapat diekskresikan. Kelebihan asam amino ini cenderung digunakan
bahan bakar. Gugus amino dibebaskan selanjutnya sebagian besar menjadi urea,
sedangkan rangka karbon diubah menjadi zat antara metabolisme misalnya asetil
KoA, asetoasetil KoA, piruvat dll.
Asam amino adalah senyawa organik yng memiliki gugus fungsional
karboksilat(-COOH)dan amina(biasanya –NH2). Dalam biokimia seringkali
pengertiannya dipersempit :keduanya terikat pada satu atom karbon (C)yang
sama (disebut atom C “alfa”).Asam amino termasuk golongan senyawa yang
paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya adalah sebagai penyusun
protein yang sangat penting dalam organisme.
Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi
asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis
asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan
ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta
siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino.
Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino.

gambar jalur metabolik asam amino


Asam amino juga mengalami katabolisme, ada 2 tahap pelepasan gugus amin
dari asam amino, yaitu:
1. Transaminasi
Katabolisme asam amino terjadi melalui reaksi transaminasi yang melibatkan
pemindahan gugus amino secara enzimatik dari satu asam amino ke asam amino
lainnya. Enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah transaminase atau amino
transaminase. Enzim ini spesifik bagi ketoglutarat sebagai penerima gugus amino
namun tidak spesifik bagi asam amino sebagai pemberi gugus amino.
Transaminase mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat, pada sisi aktifnya
yang berfungsi sebagai senyawa antara pembawa gugus amino menuju
ketoglutarat. Molekul ini mengalami perubahan dapat balik di antara bentuk
aldehidanya (piridoksal fosfat), yang dapat menerima gugus amino, dan bentuk
teraminasinya (piridoksamin fosfat).
2. Deaminasi oksidatif
Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion amoniuml. Ada sekitar 12
asam amino protein yang mengalami reaksi transaminasi dalam proses
degradasinya. Beberapa asam amino lain mengalami proses deaminasi dan
dekarboksilasi.
Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat
menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat

Contoh reaksi transaminasi. Perhatikan alanin mengalami transaminasi


menjadi glutamat. Pada reaksi ini dibutuhkan enzim alanin
aminotransferase.
 Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium

gambar reaksi glutamat


Contoh reaksi deaminasi oksidatif. Perhatikan glutamat mengalami
deaminasi menghasilkan amonium (NH4+). Selanjutnya ion amonium masuk
ke dalam siklus urea.

gambar reaksi transminasi dan deaminasi oksidatif


Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat
memasuki siklus asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam.

gambarjalur masuk asam amino ke dalam siklus asam sitrat


Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang
selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea
yang selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam
siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu:
1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi
dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan
energi dari ATP
2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat
bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat
dilepaskan
3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi
dengan L-aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini
membutuhkan energi dari ATP
4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah
menjadi fumarat dan L-arginin
5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H 2O terhadap L-arginin
akan menghasilkan L-ornitin dan urea.

gambar tahapan proses siklus urea


http://www.scribd.com/doc/19875984/XIIIXIV-Asam

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yng memiliki gugus
fungsional karboksilat(-COOH)dan amina(biasanya –NH2).Dalam biokimia
seringkali pengertiannya dipersempit :keduanya terikat pada satu atom karbon
(C)yang sama (disebut atom C “alfa”).Asam amino termasuk golongan senyawa
yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya adalah sebagai
penyusun protein yang sangat penting dalam organisme.Semua jaringan memiliki
kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial, melakukan remodeling
asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino menjadi asam amino
dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen
toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan
pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui
jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam
lemak. Berkaitan dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi 2 kategori
yaitu:
 Asam Amino Esensial
Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita
sehingga harus ada di dalam makanan yang kita makan.
Macam-macam asam amino esensial:
Alanine,Asparagine,Aspartate,Cysteine,Glutamat,Glutamine,Glycyne,P
roline,Syerine,Tyrosyne.
 Asam Amino Non-Esensial
Merupakan asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain.
Macam-macam asam amino non-esensial: Arginine, Histidine,
Isoleucine, Leucine, Lysine, Methionine, Phenylalanine, Threonine,
Tyrptophan, Valine
Dalam tubuh mahluk hidup,masing-masing asam amino mengalami
biosintesis,dengan proses yang berbeda-beda,tergantung pada jenis asam
aminonya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/muhammadhasan811.wordpress.com/
2012/03/23/makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/ diakses pada
tanggal 5 maret 2019

https://www.google.com/amp/s/marhayatibio14.wordpress.com/2015/05/09/
makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/ diakses pada tanggal 5 maret
2019
http://www.fk.unair.ac.id/pdfiles/Metabolisma-asam-amino.pdf diakses pada
tanggal 5 maret 2019
http://www.scribd.com/doc/19875984/XIIIXIV-Asam amino diakses pada
tanggal 5 maret
http://books.google.co.id/books?biosintesis asam amino.html diakses pada
tanggal 5 maret 2019

Anda mungkin juga menyukai