Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Isu dan Kebijakan
Olahraga
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh makhluk hidup dikenal dengan
asam amino nonesensial. Sedangkan asam amino yang tidak dapat disintesis
sendiri harus diperoleh dari makanan disebut asam amino esensial. Lintas yang
mengarah kepada sintesis asam amin esensial biasanya lebih panjang (5 sampai 15
tahap) dan lebih kompleks dibandngkan dengan lintas yang menuju asam amino
esensial yang kebanyakan dibentuk melalui tahap yang lebih kecil dari
lima.http://www.fk.unair.ac.id/pdfiles/Metabolisma-asam-amino.pdf
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Asam amino
Asam amino merupakan senyawa organik komponen penyusun protein, setiap
asam amino terdiri dari gugus karboksilat(-COOH) dan gugus amino (NH2) serta
yang membedakan asam amino satu dengan asam amino lainnya yaitu dengan
adanya rantai samping (R). Srukturnya yaitu seperti yang digambarkan di bawah
ini :
sumber: pendidikan-bio.blogspot.com
Dari gambar tersebut terlihat bahwa: Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα
("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C
yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga
terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam
amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut
menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat
asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
https://www.google.com/amp/s/muhammadhasan811.wordpress.com/2012/03/23/
makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/
Ikatan peptida
sumber:munawarohtg.blogspot.com
Dengan terbentuknya ikatan peptida maka asam amino tersebut bisa ikatakan
sebagai protein. namun karena hanya terdapat satu ikatan peptida maka protein
tersebut hanya bisa disebut sebagai protein yang berstruktur primer. Protein
merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya.
Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus
karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya.
Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi di sitoplasma
dengan bantuan ribosom dan tRNA. Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH
yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H yang
merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan
membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi.
Molekul asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan dalam bentuk
residu asam amino.
Zwitter-ion
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat
ini dapat dianggap sekaligus sebagai asam dan basa (walaupun pH alaminya
biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut
titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif
(terprotonasi, –NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif
(terdeprotonasi, –COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam
aminonya. Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk
zwitter-ion. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam bentuk zwitter-ion pada
pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral. Karena mempunyai muatan
negatif dan positif, asam amino dapat mengalami reaksi terhadap asam maupun
basa.
sumber: http://www.periodni.com/gallery
Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai
selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari
lima asam amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin,
valin,dan prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu
mengandung atom sulfur (metionin).
Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub
karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air.
Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus
hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu
yang termasuk dalam golongan ini juga adalah asparagin dan glutamine yang
kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus
sulfidril (-SH).Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan bentuk
senyawa amida dari asam aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh
asam atau basa. Sistein yang mengandung gugus tiol dan tirosin yang
mengandung gugus hidroksil fenol bersifat paling mengutub dalam golongan
asam amino ini.
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin, histidin
dan arginin
– lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari rantai R alifatik
Merupakan asam animo yang tidak di produksi oleh tubuh, sehingga harus
diberi asupan dari luar, jenisnya antara lain sebagai berikut:
https://www.google.com/amp/s/marhayatibio14.wordpress.com/2015/05/09/
makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/
A. Triptofan
Meningkatkan penggunaan dari vitamin B kompleks.
Meningkatkan kesehatan syaraf. Menstabilkan emosi.
Meningkatkan rasa ketenangan dan mencegah insomnia (membantu anak
yang hiperaktif).
Meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan yang penting dalam
membakar lemak untuk mencegah obesitas dan baik untuk jantung.
sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur,
daging, susu skim,pisang, susu, dan keju.
B. Treonin
Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.
Perkembangan kecerdasan.
Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh.
Diperlukan untuk pembentukan asam amino non esensial lainnya.
Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula
darah (kekurangan dapat memicu gejala hypoglycemia).
terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan biji wijen.
C. Metionin
Penting untuk metabolisme lemak.
Menjaga kesehatan hati, menenangkan syaraf yang tegang.
Mencegah penumpukan lemak di hati dan pembuluh darah arteri terutama
yang mensuplai darah ke otak, jantung dan ginjal.
Penting untuk mencegah alergi, osteoporosis, demam rematik dan toxemia
pada kehamilan serta detoxifikasi zat-zat berbahaya pada saluran cerna.
Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi,
ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang
putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete,
kacang merah, tahu tempe).
D. Lisin
Bahan dasar antibodi darah.
Memperkuat sistem sirkulasi.
Mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal.
Bersama proline dan Vitamin C akan membentuk jaringan kolagen.
Menurunkan kadar triglyserida darah yang berlebih.
Kekurangan menyebabkan mudah lelah, sulit konsentrasi, rambut rontok,
anemia, pertumbuhan terhambat dan kelainan reproduksi
terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan.
Rata-rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
E. Leusin
Pemacu fungsi otak.
Menambah tingkat energi otot.
Membantu menurunkan kadar gula darah yang berlebihan.
Membantu penyembuhan tulang, jaringan otot dan kulit (terutama untuk
mempercepat penyembuhan luka post - operative).
banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu,
beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu, kedelai juga
banyak di temui kandungan leusin.
F. Isoleusin
Diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.
Perkembangan kecerdasan.
Mempertahankan keseimbangan nitrogen tubuh.
Diperlukan untuk pembentukan asam amino non esensial lainnya.
Penting untuk pembentukan haemoglobin dan menstabilkan kadar gula
darah (kekurangan dapat memicu gejala hypoglycemia).
G. Fenilalanin
Diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin yang akan
mencegah penyakit gondok.
Dipakai untuk mengatasi depresi juga untuk mengurangi rasa sakit akibat
migrain, menstruasi dan arthritis.
Menghasilkan norepinephrine otak yang membantu daya ingat dan daya
hafal.
Mengurangi obesitas. merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan
baku bagi pembentukan katekolamin.
Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan penting bagi
tranmisi impuls saraf.
Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
H. Valin
Memacu kemampuan mental.
Memacu koordinasi otot.
Membantu perbaikan jaringan yang rusak.
Menjaga keseimbangan nitrogen.
Terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telur, susu dan
keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada biji-bijian yang
mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan lentil).
2. Asam Amino non-essensial
Sintesis adalah proses pembentukan suatu molekul yang lebih besar, dari
molekul-molekul yang lebih kecil. Sebagai contoh, protein adalah molekul yang
sangat besar. Protein ini disintesis dari asam-asam amino dengan mekanisme yang
sangat rumit. Contoh lainnya adalah DNA suatu rantai deoksiribonukleotida yang
sangat panjang. Setiap mata rantai merupakan satu unit deoksiribonukleotida.
Deoksiribonukleotida tersebut terbentuk oleh deoksiribonukleosida dan fosfat,
demikian seterusnya sampai dengan komponen yang lebih kecil.Biosintesis yang
terjadi pada asam amino adalah sebagai berikut:
www.fk.unair.ac.id/pdfiles/Metabolisma-asam-amino.pdf
A. Biosintesis glutamat dan aspartat
Glutamat dan aspartat disintesis dari asam α-keto dengan reaksi tranaminasi
sederhana. Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat dehidrogenase dan
selanjutnya oleh aspartat aminotransferase, AST.
B. Biosintesis alanin
Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi umumnya oleh
otot. Alanin dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan
transaminasi yang terjadi di otot dan secara proporsional meningkatkan produksi
urea. Alanin dipindahkan dari otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa
dari hati kembali ke otot. Proses ini dinamakan siklus glukosa-alanin. Fitur kunci
dari siklus ini adalah bahwa dalam 1 molekul, alanin, jaringan perifer mengekspor
piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka karbon didaur ulang dan mayoritas
nitrogen dieliminir.Ada 2 jalur utama untuk memproduksi alanin otot yaitu:
a. Secara langsung melalui degradasi protein
b. Melalui transaminasi piruvat dengan bantuan enzim alanin
transaminase, ALT (juga dikenal sebagai serum glutamat-piruvat
transaminase, SGPT).
Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP dan
metionin dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease menghasilkan S-
adenosilmetionin (SAM).
F. Biosintesis serin
Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-fosfogliserat.
NADH-linked dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat menjadi sebuah asam keto
yaitu 3-fosfopiruvat, sesuai untuk transaminasi subsekuen. Aktivitas
aminotransferase dengan glutamat sebagai donor menghasilkan 3-fosfoserin,
yang diubah menjadi serin oleh fosfoserin fosfatase.
G. Biosintesis glisin
Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh serin
hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus hidroksimetil dari
serin untuk kofaktor tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan N 5, N10-
metilen-THF.
H. Biosintesis aspartat, asparagin, glutamat dan glutamin
Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif α-ketoglutarat yang dikatalisis
oleh glutamat dehidrogenase yang merupakan reaksi nitrogen-fixing. Glutamat
juga dihasilkan oleh reaksi aminotranferase, yang dalam hal ini nitrogen amino
diberikan oleh sejumlah asam amino lain. Sehingga, glutamat merupakan kolektor
umum nitrogen amino.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yng memiliki gugus
fungsional karboksilat(-COOH)dan amina(biasanya –NH2).Dalam biokimia
seringkali pengertiannya dipersempit :keduanya terikat pada satu atom karbon
(C)yang sama (disebut atom C “alfa”).Asam amino termasuk golongan senyawa
yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya adalah sebagai
penyusun protein yang sangat penting dalam organisme.Semua jaringan memiliki
kemampuan untuk men-sintesis asam amino non esensial, melakukan remodeling
asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam amino menjadi asam amino
dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen
toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan
pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui
jalur glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam
lemak. Berkaitan dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi 2 kategori
yaitu:
Asam Amino Esensial
Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita
sehingga harus ada di dalam makanan yang kita makan.
Macam-macam asam amino esensial:
Alanine,Asparagine,Aspartate,Cysteine,Glutamat,Glutamine,Glycyne,P
roline,Syerine,Tyrosyne.
Asam Amino Non-Esensial
Merupakan asam amino yang dapat disintesis dari asam amino lain.
Macam-macam asam amino non-esensial: Arginine, Histidine,
Isoleucine, Leucine, Lysine, Methionine, Phenylalanine, Threonine,
Tyrptophan, Valine
Dalam tubuh mahluk hidup,masing-masing asam amino mengalami
biosintesis,dengan proses yang berbeda-beda,tergantung pada jenis asam
aminonya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/muhammadhasan811.wordpress.com/
2012/03/23/makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/ diakses pada
tanggal 5 maret 2019
https://www.google.com/amp/s/marhayatibio14.wordpress.com/2015/05/09/
makalah-biokimia-asam-amino-dan-protein/amp/ diakses pada tanggal 5 maret
2019
http://www.fk.unair.ac.id/pdfiles/Metabolisma-asam-amino.pdf diakses pada
tanggal 5 maret 2019
http://www.scribd.com/doc/19875984/XIIIXIV-Asam amino diakses pada
tanggal 5 maret
http://books.google.co.id/books?biosintesis asam amino.html diakses pada
tanggal 5 maret 2019