Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BIOKIMIA UMUM
“ASAM AMINO DAN PEPTIDA”
Dosen pengampu: Apt. Dr. Abd. Rahman Razak, M.Si

DISUSUN OLEH:
Ni Komang Ayu Puspitasari
G301 22 033

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN S1 KIMIA

PALU, 2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan hidayahnyanya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Asam
Amino Dan Peptida”, dengan tepat waktu. Saya juga sangat berterimakasih kepada
dosen pengampu Biokimia Umum yang telah memberikan tugas makalah ini. Tak lupa
juga saya ucapkan terimakasih atas dukungan serta doa dari orang tua, sehingga saya
lebih semangat dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga sebagai
penulis, saya berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi lain, saya berharap pembaca dapat
menemukan pengetahuan baru dari makalah ini. Walaupun makalah ini tidak
sepenuhnya bagus, saya berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh pembaca.

Palu, 24 September 2023

Ni Komang Ayu Puspitasari

i
DARTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan .................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1 Asam Amino........................................................................................................2
2.2 Peptida..................................................................................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................6
3.2 Saran.....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakamg


setiap tubuh manusia, membutuhkan asam amino untuk bisa bertahan hidup,
terutama asam amino esensial. Asam amino merupakan pecahan protein yang telah
diproses melalui metabolisme menjadi molekul kecil sebagai dasar pada proses
biosintesis. fungsi dari asam amino sangat penting, yaitu sebagai kerangka dasar
sejumlah senyawa penting dalam metabolisme seperti enzim, hormone, asam
nukleat, dan vitamin. Asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh makhluk
disebut asam amino nonesensial. Sedangkan asam amino yang tidak dapat disintesis
sendiri harus diperoleh dari makanan disebut asam amino esensial. Asam amino
yang terbentuk dua atau lebih disebut peptida. Asam amino disebut peptida jika
molekul dibawah 50 dan disebut protein jika diatas 50. Asam amino saling berikatan
dengan ikatan peptida. Cara kerja dari peptida sendiri seperti merangsang collagen
dalam tubuh agar kulit tetap terjaga elastissitasnya.

1.2 rumusan masalah


1. Apa klasifikasi dan analisis dari asam amino?
2. Apa sifat dan senyawa penting dari peptida?

1.3 Tujuan
1. Memahami kalsifikasi dan analisis dari asam amino
2. Memahami sifat dan senyawa penting peptida

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asam Amino


Asam amino atau pembentuk protein merupakan senyawa yang memiliki dua
gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus karboksil, keduanya terikat pada satu
atom karbon (C) yang sama. Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus
amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik
yaitu cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan
asam Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam
amino menjadi salah satu golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena
salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun
protein. Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang
berdekatan dengan gugus karboksil (C-a) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus
amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon yang sama.

1. asam amino, 2. struktur zwitter-ion, 3. ikatan peptida antara dua asam amino
gambar 1. Struktur asam amino dan pembentuk ikatan peptida

1) Klasifikasi asam amino


Pada protein asam amino dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan gugus
relative gugus R-nya yaitu:
a. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)
Gugus non polar merupakan gugus yang memiliki sedikit atau
bahkan tidak memiliki muatan dari daerah yang satu ke daerah yang
lain. Golongan ini terdapat lima asam amino yang mengandung
gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin, valin, dan prolin) dua
dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung
atom sulfur (metionin).
b. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan
Golongan ini mudah larut dalam air dari golongan yang tak
mengutub dikarenakan gugus R mengutup bisa membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul air. Adapun asparagin dan glutamine
merupakan asam amino yang kekutubannya disebabkan oleh gugus
amida (-CONH2) serta sistein okh gugus sulfidril (-SH).
c. Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino
asam)

2
Pada golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-
7.0 dan terdiri dari asam aspartat dan asam glutamate masing-masing
mempunyai dua gugus karboksil (COOH).
d. Asam amino dengan gugus R hermuatan positif (Asam amino basa)
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri
dari lisin, histidin dan arginin.

Berdasarkan biosintetis, asam amino di dikalsifikasikan menjadi tiga


jenis, yaitu:
a. Asam amino esensial, merupakan asam amino yang didapatkan
dari konsumsi makanan karena tidak bisa diproduksi sendiri oleh
tubuh organisme, seperti histidine, isoleusin, leusin, lysin,
metiomin, fenilalanin, trionin, trifto fan, dan valin. Fungsi dari
asam amino ini yaitu seperti produsen energi bagi tubuh, dll.
b. Asam amino non esensial, merupakan asam amino yang memiliki
prioritas konsumsi lebih rendah karena bisa diproduksi sendiri
oleh tubuh. Fungsi asam amino ini seperti melancarkan peredaran
darah, mempercepat penyembuhan luka, dll.
c. Asam amino esensial bersyarat, menjadi kelompok asam amino
non esensial pada saat tertentu seperti saat produksi dalam tubuh
lambat dan sedikit dari yang diperlukan sehingga perlu
didapatkan dari konsumsi makanan.

Karakteristik Esensial (tidak Non-esensial


Semi-esensial
Molekul dapat disintesis) (dapat disintesis)
Mono amino, Valin Glisin Alanin
mono karboksilat Leusin
(netral) Isoleusin
Diamino, mono
Lisin Arginin
karboksilat (basa)
Mono amino, Asam Glutamat
dikarboksilat
Asam Asparat
(asam)
Mengandung OH Treonin Serin
Mengandung S Metionin Sistin Sistein
Aromatik Fenilalanin Tirosin
Triptofan Histidin Prolin
Heterosiklik
hidroksiprolin
Table 1. klasifikasi asam ammino berdasarkan dapat atau
tidakanya disintesis oleh tubuh

3
2) Analisis asam amino
Asam amino yang ada pada protein ialah asam αaminokarboksilat. Asam
amino mengandung gugus amino (-NH) dan karboksilat (-COOH).
Analisis asam amino digunakan sebagai menetapkan kandungan asam
amino dari sampel yang mengandung asam amino, peptida, dan protein.
Dengan sedikit pengecualian, protein merupakan polimer linier panjang dari
asam amino yang dihubungkan satu sama lain melalui ikatan peptida. Langkah
pertama analisis asam amino melibatkan hidrolisis ikatan peptida ini. Asam
amino yang dibebaskan kemudian dipisahkan, dideteksi, dan diukur. Metode
ini pertama kali dikembangkan oleh Moore, Stein dan rekan kerjanya pada
tahun 1950an dengan menggunakan hidrolisis asam HCI. Beberapa metode
analisis asam amino yaitu, kromatografi gas, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
(KCKT), dan elektroforesis kapiler. Contoh metodenya yaitu:
1. Preparasi baku asam amino, Baku asam amino yang terdiri dari histidin,
leusin, dan metionine ditimbang sebanyak 10 mg lalu dimasukan ke
dalam labu takar 10 ml ditambah kan akuabides sampai tanda dan
didapatkan konsentrasi 1000 μg/ml.
2. Pembuatan larutan penderivatisasi, Ninhidrin ditimbang sebanyak 200
mg, dimasukan labu takar 10 ml kemudian ditambahkan akuabides
sampai tanda, selanjutnya sonikasi selama 30 menit.
3. Derivatisasi dan analisis menggunakan KCKT Metode 1, asam amino
histidin, leusin, dan metionine dipipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan
ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 4 ml akuabides, lalu ditambahkan
1 ml ninhidrin, divortex selama 5 menit kemudian dipanaskan pada
waterbath pada suhu 900C selama 15 menit, lalu ditambahkan 1 ml
etanol dan vortex selama 5 menit, dan 0,1 ml dapar asetat 0,2 M pH 5,1
(menimbang Natrium asetat 3,28 gram larutkan dengan akuabides 200
mL, melarutkan 2,4 mL asam asetat ditambakan 200 mL akuabides. 23
mL Natrium asetat ditambahkan 32 mL asam asetat tambahkan NaCL
atau HCl untuk mendapat pH 5,1) (FI III, 1979) (Sashidar, 2005).
Larutan yang telah diderivatisasi disaring dengan membran filter 0,45
μm, diinjeksikan sebanyak 20 μL ke KCKT.

2.2 Peptida
Peptida adalah molekul yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino.
Peptida terdapat pada setiap makhluk hidup dan berperan pada beberapa
aktivitas biokimia. Peptida dapat berupa enzim, hormon, antibiotik, dan
reseptor. Suatu peptida ialah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino
atau lebih. Ikatan amida antra suatu gugus aamino dari suatu asam amino
dan gugus karboksil dari asam amino lain disebut ikatan peptida.

4
Terbentuknya peptida ketika gugus karboksil (carboxyl group) dari suatu
asam amino bereaksi dengan gugus amin (amine group) dari asam amino
lain. Reaksi ini menyebabkan pelepasan 1 molekul air (H 2O) tiap
pembentukan 1 ikatan peptida.
Peptida yang tersusun dari dua residu asam amino disebut dipeptida, tiga
residu asam amino disebut tripeptida, dan polipeptida adalah peptida yang
tersusun atas banyak residu asam amino

Gambar 2. Struktur peptida

sifat dari peptida yaitu sifat fisik, sifat kimiawi, dan sensori dari peptida.
1. Sifat fisik
 Peptida memiliki ukuran molekul yang relative kecil, dengan
berat molekul (BM) yang kecil yaitukurang dari 10.000
2. Sifat kimia
 Peptida merupakan senyawa bioaktif seperti antibody dan racun,
serta memiliki komposisi asamamino yang tidak umum seperti
Homolog lysine.
 Peptida resisten terhadap protease yang dihasilkan oleh
mikroflora usus.
 Peptida memiliki sifat seperti candu (missal: exorphins).
 Memiliki sifat memodifikasi sifat imunitas.
 Menghambat kerja enzim.
 Anti penggumpalan darah (Anthrombotic).
 Anti-hipertensi.
 Penghantar kation.
 Memodifikasi kerja hormone pencerna.
 Dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen peptida dengan
teknik elektroforesi.
3. Sifat sensori
 Memiliki rasa gurih.
 Rasa gurih ini disebabkan karena adanya L-glutamat, Inosin
Monofosfat (IMP), dan GuaninMonofosfat (GMP).
 Sumber makanannya misalnya dari ikan, kerang, jamur, brokoli,
tomat yang dipanggang, dll.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Asam amino merupakan pecahan protein yang telah diproses melalui
metabolisme menjadi molekul kecil sebagai dasar pada proses biosintesis. Pada
protein asam amino dibagi menjadi 4 golongan berdasarkan gugus relative
gugus R-nya yaitu, asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup),
asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan, asam amino dengan
gugus R bermuatan negative (Asam amino asam), asam amino dengan gugus R
hermuatan positif (Asam amino basa). Berdasarkan biosintetis, asam amino di
dikalsifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu, asam amino esensial, asam amino
non esensial, dan asam amino esensial bersyarat.
Peptida adalah molekul yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino.
Peptida terdapat pada setiap makhluk hidup dan berperan pada beberapa
aktivitas biokimia. Sifat dari peptida yaitu sifat fisik, sifat kimiawi, dan sensori
dari peptida

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ellyazar, R. (2019). “PEPTIDA”. https://brawijaya.academia.edu/RavendiEllyazar


M.Si, Reza F, S.TP. (2019). “Asam Amino Dan Protein”. MODUL KIMIA ORGANIK
DASAR.
Rahayu WS. Pri IU. Fahmi H. (2020). “ANALISIS ASAM AMINO DENGAN METODE
KCKT DAN AGEN PENDERIVAT NINHDRIN”. Jurnal hasil penelitian. Hal
154-155
Rutherfud SM. G. Sarwar G. (2009). AMINO ACID ANALYSIS. Jurnal current protocols
in protein science, volume 58, issue 1.
Suharta,R. (2018). “Makalah Biokimia Asam Amino”. Diakses pada 24 September 2023
pada https://www.slideshare.net/Rukmana3reza/2-asam-amino

Anda mungkin juga menyukai