di susun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum mata kuliah Bioteknologi
Dosen pengampu : Romdah Romansyah, M.Pd., M.Si.
MAKALAH
oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Mekanisme Sintesis Protein”.
Makalah ini berjudul “Mekanisme Sintesis Asam Amino ” yang disusun
untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bioteknologi. Makalah ini
membahas mengenaai struktur asam amino, fungsi asam amino dan mekanisme
sintesis asam amino. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan kami
mendapatkan bahan-bahannya dari beberapa sumber sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
dan semoga untuk kedepannya dapat diperbaiki bentuknya maupun menambah isi
makalah supaya menjadi lebih baik. Karena keterbatasan pengetahuan kami,
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
A. Kajian Pustaka........................................................................................................3
B. Pembahasan............................................................................................................3
1. Struktur Umum Asam Amino dan Klasifikasinya..............................................3
2. Fungsi Asam Amino...........................................................................................7
3. Mekanisme Sintesis Asam Amino......................................................................7
BAB III............................................................................................................................18
A. Kesimpulan..........................................................................................................18
B. Saran....................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam tubuh makhluk hidup terdapat banyak asam amino. Asam amino
merupakan monomer-monomer protein yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Asam amino mengalami proses katabolisme yang
terjadi dalam dua tahapan, yaitu Transaminasi dan Pelepasan amin dari
glutamate dan menghasilkan ion ammonium. Semua jaringan mampu
mensintesis asam amino essensial, melakukan remodeling asam amino dan
turunan lain yang mengandung nitrogen. Setiap jenis asam amino dapat
mengalami biosintesis.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang macam-macam
asam amino dan biosintesis asam amino. Asam amino memiliki fungsi yang
sangat penting, yaitu kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam
metabolisme seperti enzim, hormone, asam nukleat, dan vitamin. Tumbuhan
dapat mensintesis ke-20 asam amino tidak seperti manusia dan hewan yang
hanya bisa mensintesis 10 dari 20 asam amino.
Asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh makhluk hidup dikenal
dengan asam amino nonesensial. Sedangkan asam amino yang tidak dapat
disintesis sendiri harus diperoleh dari makanan disebut asam amino esensial.
Lintas yang mengarah kepada sintesis asam amin esensial biasanya lebih
panjang (5 sampai 15 tahap) dan lebih kompleks dibandngkan dengan lintas
yang menuju asam amino esensial yang kebanyakan dibentuk melalui tahap
yang lebih kecil dari lima.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka disusun rumusan masalah
dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana Struktur Asam Amino dan Klasifikasinya?
2. Apa fungsi Sintesis Asam amino?
3. Bagaimana Mekanisme Sintesis Asam Amino?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Struktur Asam Amino dan Klasifikasinya
2. Untuk mengetahui Fungsi Asam Amino
3. Untuk mengetahui Mekanisme Sintesis Asam Amino.
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
1. Asam amino merupakan substansi dasar penyusun protein dan bisa
diproduksi sendiri oleh tubuh untuk keperluan metabolisme dan ditemukan
pada semua makanan yang mengandung protein (Winarno,2004).
2. Asam amino adalah senyawa yang memiliki gugus amino (-NH2) dan asam
karboksilat (COOH) pada molekul yang sama (Matta dan Wilbraham,1992)
3. Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam
amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi
protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses kontinu. Karena
protein di dalam tubuh secara terus menerus diganti /protein turnover (Sang
Ketut Sudirga,2015).
4. Asam amino merupakan salah satu dari 20 jenis monomer yang paling
umum digunakan dalam pembentukan protein.Pada umumnya asam amino
larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter,
aseton, dan kloroform. Asam amino ini memiliki sifat yang berbeda dengan
asam karboksilat maupun dengan sifat amina. Asam karboksilat alifatik
maupun aromatik yang terdiri atas beberapa atom karbon umumnya kurang
larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Demikian pula amina
umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik (Poejiadi.
A, 1994)
B. Pembahasan
3
sumber: pendidikan-bio.blogspot.com
Dari gambar tersebut terlihat bahwa: Atom C pusat tersebut
dinamai atom Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa
bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan
gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα
ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya
diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut dibagi
menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino
bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik
jika nonpolar.
H – C – R (Rantai Sisi)
4
Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak
mempunyai selisih muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain.
Golongan ini terdiri dari lima asam amino yang mengandung gugus alifatik
(Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan prolin) dua dengan R aromatic
(fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung atom sulfur (metionin).
b Asam amino dengan gugus R polar tak bermuatan
Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak
mengutub karena gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen
dengan molekul air. Selain treoinin dan tirosin yang kekutubannya
disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH) merupakan asam amino yang
termasuk golongan ini. Selain itu yang termasuk dalam golongan ini juga
adalah asparagin dan glutamine yang kekutubannya disebabkan oleh gugus
amida (-CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril (-SH).Asparagin dan
glutamine, masing masing merupakan bentuk senyawa amida dari asam
aspartat dan asam glutamat dan mudah terhidrolisis oleh asam atau basa.
Sistein yang mengandung gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus
hidroksil fenol bersifat paling mengutub dalam golongan asam amino ini.
c Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)
5
Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan
terdiri dari asam aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai
dua gugus karboksil (COOH).
d Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari
lisin, histidin dan arginin. Lisin mengandung satu lagi gugus amino pada
posisis e dari rantai R alifatik. Histidin mengandunga gugus lemah
imidazolium pada pH 6.0 lebih dari 50 % molekul histidin bermuatan positif
sedangkan pada pH 7.0 kurang dari 10 %bermuatan positif sedangkan arginin
mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya.
6
2. Fungsi Asam Amino
Fungsi Asam Amino antra lain :
a. Penyusun protein, termasuk enzim.
b. kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme
(terutama vitamin, hormon, dan asam nukleat)
c. pengikat logam penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik
(kofaktor).
Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein
merupakan senyawa organik yang terdiri dari satu atau lebih asam
amino. Protein yang di dapatkan melalui makanan sehari-hari di urai
dalam pencernaan dalam bentuk asam amino. Setiap sel hidup
mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk
hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan.
Protein merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit,
tulang, otot, darah, hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya
tersusun dari protein.
7
Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang dapat
masuk ke jalur produksi piruvat atau intermediat siklus asam sitrat
seperti α-ketoglutarat atau oksaloasetat. Semua asam amino ini
merupakan prekursor untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis.
Semua asam amino kecuali lisin dan leusin mengandung sifat
glukogenik. Lisin dan leusin adalah asam amino yang semata-mata
ketogenik, yang hanya dapat masuk ke intermediat asetil KoA atau
asetoasetil KoA
Sekelompok kecil asam amino yaitu isoleusin, fenilalanin,
threonin, triptofan, dan tirosin bersifat glukogenik dan ketogenik.
Akhirnya, seharusnya kita kenal bahwa ada 3 kemungkinan
penggunaan asam amino. Selama keadaan kelaparan pengurangan
rangka karbon digunakan untuk menghasilkan energi, dengan proses
oksidasi menjadi CO2 dan H2O. Dari 20 jenis asam amino, ada yang
tidak dapat disintesis oleh tubuh kita sehingga harus ada di dalam
makanan yang kita makan. Asam amino ini dinamakan asam amino
esensial. Selebihnya adalah asam amino yang dapat disintesis dari
asam amino lain. Asam amino ini dinamakan asam amino non-
esensial.
Asam amino mengalami sintesis, dimana sintesis merupakan proses
pembentukan suatu molekul yang lebih besar dari molekul-molekul yang
lebih kecil dengan proses sebagai berikut:
a Biosintesis glutamat dan aspartat
Glutamat dan aspartat disintesis dari asam α-keto dengan reaksi
tranaminasi sederhana. Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat
dehidrogenase dan selanjutnya oleh aspartat aminotransferase, AST.
8
Aspartat juga diturunkan dari asparagin dengan bantuan asparaginase.
Peran penting glutamat adalah sebagai donor amino intraseluler utama
untuk reaksi transaminasi. Sedangkan aspartat adalah sebagai prekursor
ornitin untuk siklus urea.
b Biosintesis alanin
Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi
umumnya oleh otot. Alanin dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi
alanin plasma, kebalikan transaminasi yang terjadi di otot dan secara
proporsional meningkatkan produksi urea. Alanin dipindahkan dari otot ke
hati bersamaan dengan transportasi glukosa dari hati kembali ke otot.
Proses ini dinamakan siklus glukosa-alanin. Fitur kunci dari siklus ini
adalah bahwa dalam 1 molekul, alanin, jaringan perifer mengekspor
piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka karbon didaur ulang dan
mayoritas nitrogen dieliminir.Ada 2 jalur utama untuk memproduksi
alanin otot yaitu:
a) Secara langsung melalui degradasi protein
ketoglutarat + alanin
9
Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari
ATP dan metionin dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease
menghasilkan S-adenosilmetionin (SAM).
10
gambar peran metionin dalam sintesis sistein
d Biosintesis tirosin
Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin.
Setengah dari fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet
kita kaya tirosin, hal ini akan mengurangi kebutuhan fenilalanin sampai
dengan 50%.
Fenilalanin hidroksilase adalah campuran fungsi oksigenase: 1 atom
oksigen digabungkan ke air dan lainnya ke gugus hidroksil dari tirosin.
Reduktan yang dihasilkan adalah tetrahidrofolat kofaktor
tetrahidrobiopterin, yang dipertahankan dalam status tereduksi oleh
NADH-dependent enzyme dihydropteridine reductase (DHPR).
11
untuk sintesis protein. Ornitin memainkan peran signifikan sebagai
akseptor karbamoil fosfat dalam siklus urea. Ornitin memiliki peran
penting tambahan sebagai prekursor untuk sintesis poliamin. Produksi
ornitin dari glutamat penting ketika diet arginin sebagai sumber lain untuk
ornitin terbatas.
Penggunaan glutamat semialdehid tergantung kepada kondisi seluler.
Produksi ornitin dari semialdehid melalui reaksi glutamat-dependen
transaminasi. ketika konsentrasi arginin meningkat, ornitin didapatkan dari
siklus urea ditambah dari glutamat semialdehid yang menghambat reaksi
aminotransferase. Hasilnya adalah akumulasi semialdehid. Semialdehid
didaur secara spontan menjadi Δ1pyrroline-5-carboxylate yang kemudian
direduksi menjadi prolin oleh NADPH-dependent reductase.
f Biosintesis serin
Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-
fosfogliserat. NADH-linked dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat
menjadi sebuah asam keto yaitu 3-fosfopiruvat, sesuai untuk transaminasi
subsekuen. Aktivitas aminotransferase dengan glutamat sebagai donor
menghasilkan 3-fosfoserin, yang diubah menjadi serin oleh fosfoserin
fosfatase.
g Biosintesis glisin
Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh
serin hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus
hidroksimetil dari serin untuk kofaktor tetrahidrofolat (THF),
menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-THF.
h Biosintesis aspartat, asparagin, glutamat dan glutamin
Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif α-ketoglutarat yang
dikatalisis oleh glutamat dehidrogenase yang merupakan reaksi nitrogen-
fixing. Glutamat juga dihasilkan oleh reaksi aminotranferase, yang dalam
hal ini nitrogen amino diberikan oleh sejumlah asam amino lain. Sehingga,
glutamat merupakan kolektor umum nitrogen amino.
Asam amino aspartat sebagai produk yang disekresikan, NH4+ yang
terbentuk dikeluarkan dari bakterioid ke sitosol sel-sel yang mengandung
bakterioid ( ke luar membran bakterioid) dan diubah menjadi asam
12
glutamat, senyawa amida seperti glutamin atau asparagin, atau senyawa
yang kaya akan nitrogen yang disebut ureida, seperti alantoin dan asam
alantoat (suatu ureida). Sel-sel akar diluar struktur bintil membantu
mentranspor amida atau ureida ini ke xilem, yang selanjutnya akan
ditranspor ke pucuk.
Aspartat dibentuk dalam reaksi transaminasi yang dikatalisis oleh
aspartat transaminase, AST. Reaksi ini menggunakan analog asam α-keto
aspartat, oksaloasetat, dan glutamat sebagai donor amino. Aspartat juga
dapat dibentuk dengan deaminasi asparagin yang dikatalisis oleh
asparaginase.
Asparagin sintetase dan glutamin sintetase mengkatalisis produksi
asparagin dan glutamin dari asam α-amino yang sesuai. Glutamin
dihasilkan dari glutamat dengan inkorporasi langsung amonia dan ini
merupakan reaksi fixing nitrogen lain. Tetapi asparagin terbentuk oleh
reaksi amidotransferas.
13
karbon (C) yang sama (disebut atom C “alfa”). Asam amino termasuk
golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu
fungsinya adalah sebagai penyusun protein yang sangat penting dalam
organisme.
Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama,
produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein
diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari
asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi
energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan
hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein
dari asam-asam amino.
14
Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion amoniuml. Ada
sekitar 12 asam amino protein yang mengalami reaksi transaminasi dalam
proses degradasinya. Beberapa asam amino lain mengalami proses
deaminasi dan dekarboksilasi.
Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-ketoglutarat
menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat
15
gambar reaksi transminasi dan deaminasi oksidatif
Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat
memasuki siklus asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam.
16
4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah
menjadi fumarat dan L-arginin
17
BAB III
Simpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Asam amino merupakan senyawa organik komponen penyusun protein,
setiap asam amino terdiri dari gugus karboksilat(-COOH) dan gugus amino
(NH2) serta yang membedakan asam amino satu dengan asam amino lainnya
yaitu dengan adanya rantai samping (R).
B. Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai Mekanismes Asam amino yang
terdiri dari pengertian asam amino, fungsinya, dan mekanisme sintesi asam
amino ini diharapkan nantinya dapat menambah pengetahuan baru mengenai
materi tersebut.
18
DAFTAR PUSTAKA
Matta dan Wilbraham. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati (Bandung: ITB
Bandung, 1992).hal.215
19