Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KIMIA ORGANIK II

REAKSI-REAKSI ASAM AMINO

Dosen pengampuh:

Khadijah S.si.,M.Si

Oleh :

KELOMPOK, VIII

NAMA :1. Fitria Zulkifli Npm (03291611023 )

2.Sukarni Teng Npm (03291611006 )

3. Nurdiah Abd.Rasyid Npm (03291511103 )

4. Raoda Ismail Npm (03291611028)

5. Hadi Kurniawan Mile Npm (03291611036)

SEMESTER : IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

2018

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 0


KATA PENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat hidayah dan kerunia-Nya kami (penyusun) dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Disamping itu, penyelesaian karya ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian karya tulis ini.

Penyusun menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun selalu penyusun harapkan demi perbaikan-perbaikan
selanjutnya. Akhirnya penyusun berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Ternate,25 Februari 2018

Penulis,

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang masalah......................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................4

1.3 Tujuan pembahasan ...........................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Asam Amino ...........................................................................5


B. TatanamaAsam Amino...............................................................................5
C. Struktur Asam Amino ...............................................................................6
D. Sifat Asam Basa.........................................................................................7
E. Reaksi Asam Amino dan Ninhidrin.................................................................7
F. Ikatan Peptida Asam Amino.......................................................................10
G. Aplikasi Asam Amino.................................................................................10

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan...........................................................................................12
2. Saran .....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam tubuh mahluk hidup pasti dijumpai asam amino,asam-asam amino
terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti
protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari
asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi
melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan
pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam
amino.Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non
esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non
asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung
nitrogen.Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino
dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka karbon
umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis, atau menjadi
asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan hal ini, asam
amino dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu:
 Asam Amino Esensial
Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita sehingga
harus ada di dalam makanan yang kita makan.
 Asam Amino Non-Esensial Merupakan asam amino yang dapat disintesis
dari asam amino lain.
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom
karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam
amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan
menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang asam amino secara lebih
lengkap dan merinci.
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom
karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam
amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan
menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Sedangkan Protein (akar kata protos dari bahasa Yunaniyang berarti “yang
paling utama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimerdari monomer–monomerasam aminoyang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,nitrogendan kadang
kala sulfurserta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua selmakhluk hidup dan virus.

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 3


1.2 Rumusan masalah
1. Apa itu asam amino ?
2. Apa itu protein?

1.3 Tujuan pembelajaran


1. Untuk mengetahui apa itu asam amino.
2. Untuk mengetahui apa itu protein.

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 4


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asam Amino


Asam amino merupakan komponen penyusun protein, setiap asam amino
terdiri dari gugus karboksilat (-COOH) dan gugus amino serta yang membedakan
asam amino satu dengan asam amino lainnya yaitu dengan adanya rantai samping
(R). Srukturnya yaitu seperti yang digambarkan di bawah ini :
Dari gambar tersebut terlihat bahwa: Atom C pusat tersebut dinamai atom
Cα ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C
yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga
terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino
biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi
empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah,
basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.

B. Tatanama Asam Amino


Selain nama biasa asam amino, juga diberika nama kimia secara sistematik
(IUPAC). Masa ini ada dua sistem tatanama yang dipakai untuk asam amino.
Pertama dengan memberi nama atom karbon yang mengikat gugus karboksil dan
amino sebagai alfa. Karbon yang berikatan selanjutnya (dari rantai R) dinamakan
betha, gamma dan seterusnya. Sistem ini perlahan didesak oleh sistem dengan
pemberian nomor pada atom atom karbon.
Tabel Nama dan struktur 20 macam asam amino penyusun protein
NO. NAMA BIASA NAMA SISTEMATIKA
1 Alanin As. 2-amino propanoat
2 Valin As. 2-amino-3-metil butanoat
3 Leusin As. 2-amino-4-metil pentanoat
4 Isoleusin As. 2-amino-4-metil pentanoat
5 Prolin As.2-amino-3 fenilpropanoat
6 Fenilalanin As. 2-amino-3 fenilpropanoat
7 Triptofan As. 2-amino-3 (3-idolil)-propanoat
8 Metionin As. 2-amino-4-(metal tin) butanoat
9 Glisin As. 2 amino etanoat
10 Serin As. 2-amino-3-hidroksil propaniat
11 Treonin As. 2-amino-3-hidroksin propaniat
12 Sistein As. 2-amino-3-merkapto propanoat
13 Tirosin As. 2-amino-3-(p-hidroksil fenil) propanoat
14 Asparagin As. 2-amino-suksinat
15 Glutamin As. 2 amino glutaramat
16 Asam aspartat As. 2-amino-suksinat
17 Asam glutamate As. 2-glutarat

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 5


18 Lisin As. 2,6-diamino-heksanoat
19 Arginin As. 2-amino-5-guanido valerat
20 Histidin As. 2-amino-3-imidazol propanoat

Tabel nama-nama dan singkatan ke-20 asam amino

NO. NAMA BIASA SINGKATAN (SYMBOL)


3 huruf 1 huruf
Alanin Ala A
Valin Val V
Leusin Leu L
Isoleusin Ile I
Prolin Pro P
Fenilalanin Fen F
Triptofan Trp W
Metionin Met M
Glisin Gli G
Serin Ser S
Treonin Tre T
Sistein Sis C
Tirosin Tiv Y
Asparagin Asn N
Glutamin Gln G
Asam aspartat Asp D
Asam glutamat Glu E
Lisin Lis K
Arginin Arg R
Histidin His H

C. Struktur Asam Amino


Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat
gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu
gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang
membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut
dinamai atom Cα (“C-alfa”) sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil,
yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus
amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α-amino.
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping
tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino
bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
Dibawah ini merupakan Struktur asam α-amino, dengan gugus amina di sebelah kiri
dan gugus karboksil di sebelah kanan.

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 6


D. Sifat Asam Basa
Asam amino bersifat amfoter artinya dapat berperilaku sebagai asam dan
mendonasikan proton pada basa kuat atau dapat juga berperilaku sebagai basa
dengan menerima proton dari asam kuat. Pada pH rendah asam amino bersifat asam
sedangkan pada pH tinggi asam amino bersifat basa. Perhatikan keseimbangan
bentuk asam amino berikut.

E. Reaksi Asam Amino


Seperti yang kalian ketahui bahwa asam amino memiliki dua buah gugus
fungsi. Masin masing gugus fungsi ini tentu rekatif dan akan menjalani reaksi
reaksinya sendiri. Berikut saya jabarkan reaksi reaksi baik yang terjadi terhadap
gugus amino maupun gugus karboksil.
1. Reaksi - Reaksi Terhadap Gugus Amino (- NH2)
a. Reaksi pemebentukan garam
Contoh reaksi :

Garam yang terbentuk biasanya akan sedikit larut dalam air

b. Asetilasi
Asam amino dapat menjalani reaksi asetilasi denga
mereaksikannya dengan asam asetat anhidrat, asetil klorida atau
asam benzoat.

Reaksi umumnya sebagai berikut :

Salah satu contoh reaksi asetilasi adalah rekasi glisin dengan


asam benzoat didalam tubuh hewan yang merupakan proses
detoksinasi yang penting. Reaksinya sebagai berikut :

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 7


c. Reaksi Van Skyle dengan pereaksi asam nitrit.
Karena bersifat asam, maka asam nitrik (HONO =HNO2) akan
bereaksi dengan gugus amino dari asam amino membentuk asam
hidroksi dan membebaskan N2
Reaksinya sebagai berikut :

Reaksi ini utamanya digunakan oleh van skyle untuk menghitung


jumlah gugus amino bebas dalam asam amino, peptida maupun
protein.
d. Deaminasi
Gugus amino pada asam amino tahan terhadap hidrolisis tetapi
akan dengan mudah dipisahkan apabila dioksidasi dengan H2O2
atau KMnO4.

2. Reaksi - Reaksi terhadap gugus karboksil


a) Dekarboksilasi
Bila asam amino dipanaskan dengan BaO lalu didestilasi
kering maka CO2 akan dibebaskan dan terbentuk suatu
amida.

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 8


b) Titrasi Sorensen
Karen sifat amfoternya, asam asam amino tidak dapat ditritasi
langsung dengan basa. Bila ingin mentitrasi asam amino baik
dengan asam maupun basa maka asam aminonya harus
direaksikan dulu dengan formalin. Reaksi ini akan
membentuk metil glisin atau dimetilol. Senyawa ini
merupakan glisina yang bersifat asam kuat.

Reaksi pembentukannya sebagai berikut :

c) Reaski Pembentukan Laktam


Asam asam amino dikarboksilat dapat melepaskan air dan
senyawa yang terjadi disebut laktam. Kemungkinan dengan
cara inilahterbentuknya asam asam heterosiklis seperti prolin,
hidroksi prolin dari asam glutamat.

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 9


F. Ikatan Peptida Asam Amino
Ikatan peptida merupakan ikatan yang terjadi karena adanya penyambungan
antar asam amino satu dengan asam amino lain untuk membentuk suatu rantai
polimer protein. contohnya adalah sebagai berikut :
Dengan terbentuknya ikatan peptida maka asam amino tersebut bisa
ikatakan sebagai protein. namun karena hanya terdapat satu ikatan peptida maka
protein tersebut hanya bisa disebut sebagai protein yang berstruktur primer. Protein
merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai monomernya.
Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida, yang mengikat gugus
karboksil milik satu monomer dengan gugus amina milik monomer di sebelahnya.
Reaksi penyambungan ini (disebut translasi) secara alami terjadi
di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA. Pada polimerisasi asam amino,
gugus -OH yang merupakan bagian gugus karboksil satu asam amino dan gugus -H
yang merupakan bagian gugus amina asam amino lainnya akan terlepas dan
membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul
asam amino yang telah melepaskan molekul air dikatakan dalam bentuk residu
asam amino

G. Aplikasi Asam Amino


Asam Amino esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:
1. Triptofan; merupakan asam amino esensial, ini merupakan beberapa
sumber di dapatkan dari karbonhidrat. Triptofan terdapat pada telur, daging,
susu skim,pisang, susu, dan keju.
2. Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici
wijen.
3. Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan
pangan. Sumber utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi,
ikan,susu (susu murni, beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih,
jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah,
tahu tempe).
4. Lisin; terdapat dalam protein kedelai,bici polong-polongan, dan ikan. Rata-
rata kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
5. Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging,
susu, beras merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai
juga banyak di temui kandungan leusin.
6. Isoleusin;
7. Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi
pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat
kewaspadaan penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada
daging ayam, sapai, ikan, telur, dan kedelai.
8. Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu
dan keju. Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang
mengandung minyak seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).
9. Asam glutamat yang sangat penting peranannya dalam pengolahan
makanan karena dapat menimbulkan rasa yang lezat. Dalam kehidupan

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 10


sehari-hari dikenal monosodium glutamat, di mana gugus glutamat akan
bergabung dengan senyawa lain sehingga menghasilkan rasa enak.

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 11


BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada atom
karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam
amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan
menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Berdasarkan sifat polar gugus R, maka asam amino terdiri dari 4 golongan
yakni :
a. Asam amino dengan gugus R yang tidak mengutub
b. Asam amino dengan gugus R mengutub tidak bermuatan
c. Asam amino dengan gugus R bermuatan negatif/asam amino asam
d. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif/asam amino basa
2. Saran
Penulis mengharapkan kepada para mahasiswa farmasi khususnya, agar
dapat memahami tentang “Asam Amino” agar dapat menambah wawasan
pengetahuan kita sebagai calon Apoteker. Serta diharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 12


DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2000. Dasar-Dasar Biokimia, UI-PRESS, Jakarta.


Poppy Kumala, 1998. Kamus Kedokteran Dorland, ECG, Jakarta.
Robert K. Murray, et all., 2002. Biokimia Harper, ECG, Jakarta.
Tri Rini Nuringtyas, ASAM AMINO DAN PROTEIN.www.google.com, diakses 25
November 2016.

Makalah Kimia Organik II ‘’ Asam Amino ‘’ 13

Anda mungkin juga menyukai