Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIOKIMIA

ASAM AMINO DAN PROTEIN

Dosen pengampu : paizul bayani, M.pd

Disusun oleh :
1. Alex angga mardihi
2. Romi ramdan
3. Vera yunizar
4. Nining laras
5. Nova melita

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS QAMARULHUDA
BADARUDDIN 2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ASAM AMINO DAN PROTEIN” tepat pada
waktunya.
Makalah ini merupakan tugas Mata Kuliah BIOKIMIA dengan Dosen Pengampu Bapak
Paizul Bayani, M.Pd Makalah ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami
kegiatan pembelajaran secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna untuk
Mahasiswa pada umumnya.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada DOSEN Mata Kulia BIOKIMIA. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada intinya untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang lebih baik lagi.

Bagu, 17 November 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ ii
BAB I .....................................................................................................................................................iv
PENDAHULUAN .................................................................................................................................iv
A. PNDAHULUAN ..........................................................................................................................iv
BAB II .................................................................................................................................................... v
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... v
ASAM AMINO ................................................................................................................................. v
Struktur asam amino ........................................................................................................................vi
Jalur sintesis asam amino................................................................................................................vii
Peranan asama amino ......................................................................................................................xi
BAB III .............................................................................................................................................. xviii
PENUTUP ......................................................................................................................................... xviii
Kesimpulan.................................................................................................................................... xviii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... xix

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. PNDAHULUAN

Asam amino merupakan substansi dasar penyusun protein dan bisa diproduksi sendiri
oleh tubuh untuk keperluan metabolism dan ditemukan pada semua makanan yang
mengandung protein.berdasarkan kepentingannya dalam pakan asam amino terbagi 2
yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial. Asam glutamat merupakan
unsur pokok dari protein yang terdapat pada bermacam-macam sayuran, buah, daging,
dan air susu ibu.
Di dalam kehidupan, protein merupakan molekul yang sangat penting bagi
tubuh makhluk hidup. Hal ini disebabkan oleh hampir semua reaksi kimia dalam sistem
Biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adalah protein. Unit dasar
penyusun struktur protein adalah asam amino. Yang asam amino ini bekerja dalam
proses kehidupan di dalam tubuh makhluk hidup. Pentingnya protein dan asam amino
bagi makhluk hidup membuat kami merasa tertarik tertantang untuk membahas materi
ini. Pokok bahasan ini erat kaitannya dengan kerja tubuh kita sehari-hari sebab molekul
ini (protein) merupaka ul terbanyak dalam sel (hampir setengah dari berat kering sel
merupakan molekul protein).

1. Rumusan masalah
a. Apakah definisi asam amino dan protein ?
b. Bagaimana struktur asam amino dan protein ?
c. Bagaimana proses sintetik asam amino ?
d. Apa peranan asam amino ?
2. Tujuan
a. Mengetahui definisi asam amino dan protein
b. Mengetahui struktur asam amino
c. Mengetahui proses sintetik asam amino
d. Mengetahui peranan asam amino

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. ASAM AMINO
Asam amino adalah protein yang sudah di pecah melalui proses metabolisme
menjadi molekul molekul kecil. Dengan demikian, sel sel tubuh akan lebih mudah
menggunakan zat ini utuk berbagai kebutuhan, mulai dari mendukung proses
pemuliahan luka hingga pembentukan sel baru.
Asam amino adalah senyawa yang memiliki gugus amino (-NH2) dan asam
karboksilat (COOH) pada molekul yang sama. Tiap asam amino tersusun atas suatu
atom karbon yang mengikat atom hidrogen, gugus amino, dan gugus karboksillat dan
salah satu gugus R yang berbeda pada 20 asam amino dan struktur gugus R menentukan
identitas asam amino dan sifat-sifat khasnya. Rantai samping (gugus R) tergantung pada
gugus fungsionalnya dapat berupa alifatis, aromatis, asam, basa, hidroksilik,
mnegandung sulfur, atau amidik. Rumus asam amino dapat dilihat dibawah ini

Dari struktur umum asam amino tersebut dapat dilihat bahwa atom karbon α
ialah atom karbon asimetrik, kecuali bila R ialah atom H38 . Struktur molekul dari 20
asam amino protein, memiliki gugus baku yaitu gugus amino dan gugus karboksil,
sednagkan gugus R-nya bervariasi. Oleh sebab atom karbon α ialah atom karbon
asimetrik, kecuali bila R ialah atom H sehingga setiap asam amino memiliki sifat dapat
memutar bidang cahaya terpolarisasi atau dikenal dengan istilah aktivitas optic yang
dapat digambarkan dengan rumus proyeksi Fischer dan dengan model bola dan batang
sehingga memiliki 2 konfigurasi yaitu D dan L39. Molekul asam amino dikatakan
mempunyai konfigurasi L, apabila gugus –NH2 di sebelah kiri atom karbon α. Apabila
posisi gugus –NH2 di sebelah kanan, maka gugus asam amino itu mempunyai
konfigurasi D.

v
Keterangan: Gugus –NH2 di sebelah kiri Gugus –NH2 di sebelah kanan L=
Leavo = kiri D= Dextro = Kanan Di alam, yang banyak ditemukan ialah L-asam
αamino, sedangkan D-asam α-amino hanya sedikit. Kedua puluh asam amino protein C
α-nya asimetris kecuali glisinyaitu asamamino yang C α-nya simetris.

B. Struktur asam amino


struktur dari asam amino adalah satu atom karbon (C) yang mengikat empat gugus
sebagai berikut: Gugus amina (–NH2), yang merupakan merupakan senyawa organik
dan gugus fungsional yang terdiri dari senyawa nitrogen. Gugus karboksil (COOH),
yang disebut juga dengan asam alkanoat.
Berdasarkan struktur asam amino secara umum memiliki struktur dasar yang
sama yang membedakan antara asam amino yang satu dengan yang lainnya adalah
gugus rantai. cabang yang disebut gugus R yang menjadi penentu sifat-sifat fisika dan
kimia dari suatu protein42 . Kedua puluh asam amino dibedakan berdasarkan -R yang
dimiliki. Berdasarkan polaritas -R, maka asam amino dikelompokkan menjadi:
1. Asam amino polar bermuatan: bersifat asam dan basa.
2. Asam amino polar tidak bermuatan: mengandung H, hidroksi, S dan amida.
3. Asam amino nonpolar: mengandung hidrokarbon alifatik, aromatik, S dan
siklik Pengelompokkan 20 Asam Amino Berdasarkan Polaritas Gugus-R
sebagai berikut

vi
Kepolaran gugus R suatu asam amino menentukan letaknya pada pelipatan protein,
secara umum hampir semua asam amino yang memiliki R hidrofobik terkubur di bagian
dalam protein untuk menghindari kontak dengan air, sebaliknya asam amino yang
memiliki R hidrofilik berada di permukaan luar dan mengadakan kontak dengan air.
Berikut akan diuraikan jenis-jenis asam amino berdasarkan penggolongannya.
(Wahyudianti, 2017)

C. Jalur sintesis asam amino


Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino non
esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka karbon non asam
amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung nitrogen. Tetapi, hati
merupakan tempat utama metabolisme nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen
toksik potensial dari asam amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan
pembentukan urea. Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur
glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan
dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu asam amino
glukogenik, ketogenik serta
vii
glukogenik dan ketogenik. Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang
dapat masuk ke jalur produksi piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti
αketoglutarat atau oksaloasetat. Semua asam amino ini merupakan prekursor untuk
glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Semua asam amino kecuali lisin dan leusin
mengandung sifat glukogenik. Lisin dan leusin adalah asam amino yang semata-mata
ketogenik, yang hanya dapat masuk ke intermediat asetil KoA atau asetoasetil KoA.
Sekelompok kecil asam amino yaitu isoleusin, fenilalanin, threonin, triptofan, dan
tirosin bersifat glukogenik dan ketogenik. Akhirnya, seharusnya kita kenal bahwa ada
3 kemungkinan penggunaan asam amino. Selama keadaan kelaparan pengurangan
rangka karbon digunakan untuk menghasilkan energi, dengan proses oksidasi menjadi
CO2 dan H2O.Dari 20 jenis asam amino, ada yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita
sehingga harus ada di dalam makanan yang kita makan. Asam amino ini dinamakan
asam amino esensial. Selebihnya adalah asam amino yang dapat disintesis dari asam
amino lain.
Asam amino ini dinamakan asam amino nonesensial.

1. Biosintesis glutamat dan aspartat


Glutamat dan aspartat disintesis dari asam α-keto dengan reaksi tranaminasi
sederhana. Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat dehidrogenase dan selanjutnya
oleh aspartate aminotransferase, AST. Aspartat juga diturunkan dari asparagin dengan
bantuan asparaginase. Peran penting glutamat adalah sebagai donor amino intraseluler
utama untuk reaksi transaminasi. Sedangkan aspartate adalah sebagai prekursor ornitin
untuk siklus urea. 2. Biosintesis alanin
Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi umumnya oleh otot.
Alanin dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan
transaminasi yang terjadi di otot dan secara proporsional meningkatkan produksi urea.
Alanin dipindahkan dari otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa dari hati
kembali ke otot. Proses ini dinamakan siklus glukosa-alanin. Fitur kunci dari siklus ini
adalah bahwa dalam 1 molekul, alanin, jaringan perifer mengekspor piruvat dan amonia
ke hati, di mana rangka karbon didaur ulang dan mayoritas nitrogen dieliminir. Ada 2
jalur utama untuk memproduksi alanin otot yaitu:

a. Secara langsung melalui degradasi protein

viii
b. Melalui transaminasi piruvat dengan bantuan enzim alanin transaminase,ALT
(jugadikenal sebagai serum glutamatpiruvat transaminase, SGPT)

3. Biosintesis sistein
Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari ATP dan metionin
dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease menghasilkan Sadenosilmetionin
(SAM). SAM merupakan precursor untuk sejumlah reaksi transfer metil (misalnya
konversi norepinefrin menjadi epinefrin). Akibat dari tranfer metil adalah perubahan
SAM menjadi Sadenosilhomosistein. S-adenosilhomosistein selanjutnya berubah
menjadi homosistein dan adenosin dengan bantuan enzim adenosilhomosisteinase.
Homosistein dapat diubah kembali menjadi metionin oleh metionin sintase. Reaksi
transmetilasi melibatkan SAM sangatlah penting, tetapi dalam kasus ini peran S-
adenosilmetionin dalam transmetilasi adalah sekunder untuk produksi homosistein
(secara esensial oleh produk dari aktivitas transmetilase). Dalam produksi SAM, semua
fosfat dari ATP hilang: 1 sebagai Pi dan 2 sebagai Ppi. Adenosin diubah menjadi
metionin bukan AMP. Dalam sintesis sistein, homosistein berkondensasi dengan serin
menghasilkan sistationin dengan bantuan enzim sistationase. Selanjutnya dengan
bantuan enzim sistationin liase sistationin diubah menjadi sistein dan α-ketobutirat.
Gabungan dari 2 reaksi terakhir ini dikenal sebagai trans-sulfurasi.
4. Biosintesis tirosin
Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin. Setengah dari
fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya tirosin, hal ini
akan mengurangi kebutuhan fenilalanin sampai dengan 50%. Fenilalanin hidroksilase
adalah campuran fungsi oksigenase: 1 atom oksigen digabungkan ke air dan lainnya ke
gugus hidroksil dari tirosin. Reduktan yang dihasilkan adalah tetrahidrofolat kofaktor
tetrahidrobiopterin, yang dipertahankan dalam status tereduksi oleh NADH-dependent
enzyme dihydropteridine.
5. Biosintesis ornitin dan prolin
Glutamat adalah prekursor ornitin dan prolin. Dengan glutamate semial dehid menjadi
intermediat titik cabang menjadi satu dari 2 produk atau lainnya. Ornitin bukan salah
satu dari 20 asam aminoyang digunakan untuk sintesis protein. Ornitin memainkan
peran signifikan sebagai akseptor karbamoil fosfat dalam siklus urea.

Ornitin memiliki peran penting tambahan sebagai prekursor untuk sintesis poliamin.
Produksi ornitin dari glutamat penting Ketika diet arginin sebagai sumber lain untuk
ix
ornitin terbatas. Penggunaan glutamat semialdehid tergantung kepada kondisi seluler.
Produksi ornitin dari semialdehid melalui reaksi glutamatdependen transaminasi. ketika
konsentrasi arginin meningkat, ornitin didapatkan dari siklus urea ditambah dari
glutamat semialdehid yang menghambat reaksi aminotransferase. Hasilnya adalah
akumulasi semialdehid. Semialdehid didaur secara spontan menjadi Δ1 pyrroline-
5carboxylate yang kemudian direduksi menjadi prolin oleh NADPH-dep. 6. Biosintesis
serin
Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3- fosfogliserat. NADH-
linked dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat menjadi sebuah asam keto yaitu 3-
fosfopiruvat, sesuai untuk transaminasi subsekuen. Aktivitas aminotransferase dengan
glutamat sebagai donor menghasilkan 3-fosfoserin, yang diubah menjadi serin oleh
fosfoserin fosfatase.
7. Biosintesis glisin
Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalis oleh serin
hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus hidroksimetil dari serin
untuk kofaktor tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-THF.
8. Biosintesis aspartat, asparagin, glutamat dan glutamin
Glutamat disintesis dengan aminasi reduktif α-ketoglutarat yang dikatalisis oleh
glutamat dehidrogenase yang merupakan reaksi nitrogen-fixing. Glutamat juga
dihasilkan oleh reaksi aminotranferase, yang dalam hal ini nitrogen amino diberikan
oleh sejumlah asam amino lain. Sehingga, glutamat merupakan kolektor umum nitrogen
amino. Aspartat dibentuk dalam reaksi transaminasi yang dikatalisis oleh aspartat
transaminase, AST. Reaksi ini menggunakan analog asam α-keto aspartat, oksaloasetat,
dan glutamat sebagai donor amino. Aspartat juga dapat dibentuk dengan deaminasi
asparagin yangdikatalisis oleh asparaginase. Asparagin sintetase dan glutamin sintetase
mengkatalisis produksi
asparagin dan glutamin dari asam α-amino yang sesuai. Glutamin dihasilkan dari
glutamat dengan inkorporasilangsung amonia dan ini merupakan reaksi fixing nitrogen
lain. Tetapi asparagin terbentuk oleh reaksi amidotransferase.

x
D. Peranan asama amino
Asam amino terdiri dari berbagai jenis, tepatnya ada 20 jenis asam amino yang
berperan penting bagi kesehatan tubuh. Namun, secara umum, asam amino tergolong
menjadi 2 jenis utama, yaitu:
-Asam amino esensial
Asam amino esensial merupakan jenis asam amino yang tidak dapat dihasilkan oleh
tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan atau minuman. Ada 9 jenis asam amino
esensial yang memainkan peran penting untuk kesehatan tubuh, yaitu: Phenylalanine,
Valine, Threonine, Tryptophan, Methionine, Leucine, Isoleucine, Lysine, Histidine
Kesembilan asam amino tersebut memiliki berbagai macam fungsi di dalam tubuh,
yakni: Membentuk dan memperbaiki jaringan tubuh, misalnya jaringan otot, kulit,
kuku, jaringan ikat, saraf, dan rambut Memproduksi energi Menghasilkan antibodi
untuk membentuk daya tahan tubuh Mendukung proses tumbuh kembang bayi dan
anak-anak Menunjang penyerapan berbagai mineral, seperti zinc dan selenium
Mempercepat proses penyembuhan luka Mendukung produksi hemoglobin dan sel
darah merah Memproduksi kolagen Mengatur nafsu makan, siklus tidur, dan suasana
hati atau mood Asam amino esensial bisa Anda peroleh dari beberapa jenis makanan,
seperti daging merah, ayam, bebek, ikan, telur, susu, serta keju dan yoghurt. Selain itu,
beberapa jenis makanan nabati, seperti kacang kedelai dan quinoa, juga mengandung
asam amino esensial. -Asam amino nonesensial
Berbeda dengan asam amino esensial, asam amino nonesensial dapat diproduksi oleh
tubuh. Ada 11 macam asam amino yang tergolong sebagai jenis asam amino
nonesensial, yaitu: Alanine, Arginine, Asparagine, Aspartic acid atau asam aspartate,
Cysteine, Glutamic acid atau asam glutamate, Glutamine, Glycine, Proline, Serine,
Tyrosine. Kesebelas asam amino nonesensial tersebut memiliki fungsi dan manfaatnya
masing-masing, yaitu:
a. Mempercepat penyembuhan luka
b. Melancarkan peredaran darah
c. Mempertahankan dan meningkatkan gairah seksual (libido)
d. Membantu penyerapan mineral, seperti magnesium, kalium, dan kalsium

e. Memperkuat sistem kekebalan tubuh


f. Membantu tubuh dalam memproduksi kolagen dan enamel pada gigi
xi
g. Mencegah penuaan dini
h. Mengontrol suasana hati
Meski bisa diproduksi oleh tubuh, asam amino nonesensial juga terdapat pada
makanan, seperti ikan, daging, kacang-kacangan, dan makanan laut. Branched-chain
amino acids Selain 2 golongan utama di atas, ada juga jenis asam amino lain yang
disebut branched-chain amino acids (BCAA). Asam amino yang termasuk dalam jenis
BCAA adalah leucine, isoleucine, dan valine.Asam amino jenis ini banyak digunakan
oleh para atlet untuk membentuk massa otot dan mendukung proses pemulihan
jaringan otot setelah cedera.
Asam amino jenis BCAA juga dapat digunakan untuk memperkuat daya tahan tubuh
dan meningkatkan stamina.Asam amino BCAA bisa diperoleh dari suplemen atau
secara alami dari makanan tertentu, seperti jagung, kacang arab, lentil, gandum,
almond, ikan, susu, dan telur. Jika dilihat dari manfaatnya, sebenarnya semua jenis
asam amino memiliki fungsi yang cukup serupa. Meskipun penting, untuk
mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar, Anda tidak bisa hanya bergantung pada
makanan yang tinggi protein atau asam amino saja. Anda juga perlu menjalani pola
makan sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara
rutin, dan mencukupi waktu istirahat.

A. Pengertian Protein

Protein adalah senyawa organik kompleks dengan bobot molekul yang tinggi dan
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Atom-atom itu membentuk unitunit asam
amino. Urutan asam amino dalam protein maupun hubungan antara asam amino satu
dengan yang lain, menentukan sifat biologis suatu protein. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Tumbuhan membentuk protein dari CO₂, H₂O dan senyawa nitrogen. Hewan yang makan
tumbuhan mengubah protein nabati menjadi protein hewani. Di samping digunakan untuk
pembentukan pembentukan sel-sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai

sumber energi apabila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak. Komposisi
ratarata unsur kimia yang terdapat dalam protein ialah sebagai berikut: Karbon 50%,

xii
hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, belerang 0-3%, dan fosfor 0-3%. Dengan
berpedoman pada kadar nitrogen sebesar 16%, dapat dilakukan penentuan kandungan
protein dalam suatu bahan makanan. Unsur nitrogen ditentukan secara kuantitatif,
misalnya dengan cara Kjeldahl, yaitu dengan cara destruksi dengan asam pekat. Berat
protein yang ditentukan ialah 6,25 kali berat unsur nitrogen.

B.Struktur Protein
Kunci ribuan protein yang berbeda strukturnya adalah gugus pada molekul unit
pembangunan protein yang relatif sederhana dibangun dari rangkaian dasar yang sama,
dari 20 asam amino mempunyai rantai samping yang khusus, yang berikatan kovalen
dalam urutan yang khas. Karena masing-masing asam amino mempunyai rantai
samping yang khusus yang memberikan sifat kimia masing-masing individu, kelompok
20 unit pembangunan ini dapat dianggap sebagai abja struktur protein.

Macam-macam struktur protein :

1. Struktur primer

Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Struktur primer protein bisa ditentukan
dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl)
dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid
analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3)
kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa
molekular dengan spektrometri massa.

2. Struktur sekunder

Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian
asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk
struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

• alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino


berbentuk seperti spiral;

• beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang


tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen
atau ikatan tiol (S-H);

xiii
• beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan

• gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").

Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga
dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.
Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen
membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan
membentuk struktur kuartener. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim
Rubisco dan insulin. Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan
spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).

3. Struktur tersier

Protein ini memiliki banyak sbeta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek.

4. Struktur kuarterner

Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut


tidak fungsional.

5. Struktur domain

Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari
40-350 asam amino. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka
fungsi biologis masing- masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah
yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener.

C. Penggolongan Protein

Berdasarkan komposisi kimia, bentuk, atau fungsi biologisnya, protein dibedakan


menjadi 7 golongan, yaitu :

1. Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Hampir semua reaksi
senyawa organik dalam sel dikatalis enzim. Lebih dari 2.000 jenis enzim telah
ditemukan di dalam berbagai bentuk kehidupan.

2. Protein transpor, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau
ion spesifik. Hemoglobin dalam sel darah merah mengikat oksigen dari paru-paru, dan
membawanya ke jaringan periferi. Lipoprotein dalam plasma darah membawa lipid dari
hati ke organ lain. Protein transpor lain terdapat dalam dinding sel dan menyesuaikan

xiv
strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino, dan nutrien lain
melalui membran ke dalam.sel.

3. Protein nutrien dan penyimpanan, ialah protein yang berfungsi sebagi cadangan
makanan. Contohnya ialah protein yang terdapat dalam biji- bijian seperti gandum,
beras, dan jagung. Ovalbumin pada telur dan kasein
pada.susu.juga.merupakan.protein.nutrien.

4. Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan
organisme untuk mengubah bentuk atau bergerak. Contohnya ialah aktin dan miosin,
yaitu protein yang berperan dalam sistem kontraksi otot kerangka.

5. Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk


memberikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan. Contohnya ialah kolagen,
yaitu komponen utama dalam urat dan tulang rawan. Contoh lain adalah keratin yang
terdapat pada rambut, kuku, dan bulu ayam/burung; fibroin, yaitu komponen utama
dalam serat sutera dan jaring laba-laba.

6. Protein pertahanan (antibodi), yaitu protein yang melindungi organisme


terhadap serangan oraganisme lain (penyakit). Contohnya adalah imunoglobin atau
antibodi yang terdapat dalam vertebrata. Protein ini dapat mengenali dan menetralkan
bakteri, virus, atau protein asing dari spesi lain. Fibrinogen dan trombin merupakan
protein penggumpal darah jika sistem pembuluh terluka. Bisa ular dan toksin bakteri
juga tampaknya berfungsi.sebagai.protein.pertahanan.

7. Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau
fisiologi. Contohnya ialah hormon, seperti insulin yang mengatur metabolisme gula
darah. Kekurangan insulin akan menyebabkan penyakit diabetes. Contoh lain adalah
hormon pertumbuhan dan hormone seks.

D. Sifat Protein

1. Ionisasi

Protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang memiliki muatan positif dan
negatif. Dalam suasana asam molekul protein akan membentuk ion positif, sedangkan
dalam suasana basa akan membentuk ion negatif. Pada titik isolistrik protein
xv
mempunyai muatan positif dan negatif yang sama sehingga tidak bergerak kearah
elektrode positif maupun negatif, apabila ditempatkan diantara kedua elektroda
tersebut.

2. Denaturasi

Bebarapa jenis protein sangat peka terhadap perubahan lingkungannya. Suatu protein
mempunyai arti bagi tubuh apabila protein tersebut di dalam tubuh dapat melakukan
aktivitas biokimiawi yang menunjang kebutuhan tubuh. Aktivitas ini banyak tergantung
pada struktur dan konformasi molekul protein yang tepat. Apabila konformasi molekul
protein berubah, misalnya oleh perubahan suhu, pH, atau karena terjadinya suatu reaksi
dengan senyawa lain, ion-ion logam, maka aktivitas biokimiawinya akan berkurang.
Ion-ion logam berat yang masuk kedalam tubuh akan bereaksi dengan sebagian protein,
sehingga menyebabkan terjadinya koagulasi atau penggumpalan. Proses denaturasi ini
kadang-kadang dapat berlangsung secara reversibel, kadang-kadang tidak.
Penggumpalan protein biasanya didahului oleh proses denaturasi yang berlangsung
dengan baik pada titik isoloistrik protein tersebut.

3. Viskositas

Viskositas adalah tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekulmolekul
didalam zat cair yang mengalir. Alat yang digunakan untuk menentukan viskositas ini
adalah viskometer ostwald. Pengukuran viskositas dengan alat ini didasarkan pada
kecepatan aliran suatu zat cair atau larutan melalui suatu pipa tertentu. Serum darah
misalnya, mempunyai kecepatan aliran yang lebih lambat dibandingkan dengan
kecepatan aliran air.

4. Kristalisasi

Banyak protein yang telah dapat diperoleh dalam bentuk kristal. Proses kristalisasi
untuk berbagai jenis protein tidak selalu sama, artinya ada yang dengan mudah dapat
terkristalisasi, tetapi ada pula yang sukar. Beberapa enzim antara lain pepsin, tripsin,
katalase dan urease telah dapat diperoleh dalam bentuk kristal.
Sedangkan albumin pada serum atau telur sukar dikristalkan.
xvi
5. Sitem Koloid

Zat-zat kimia ada dua kategori, yaitu zat yang dapat menembus membran atau kertas
perkamen dan zat yang tidak dapat menembus membran.

Zat yang dapat menembus membran adalah kristaloid, sedangkan zat yang tidak dapat
menembus membran adalah koloid.

Sifat-sifat utama protein:

1. Ada protein yang larut dalam air dan juga ada protein yang tidak larut dalam air,
tetapi semua protein tidak dapat larut dalam lemak.

2. Bila dalam suatu larutan protein ditambahkan garam, maka daya larut protein akan
berkurang akibatnya protein akan mengendap.

3. Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol, maka protein akan


menggumpal.

4. Protein dapat bereaksi dengan asam dan basa

xvii
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Kesimpulan Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang gugus fungsional
karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Asam amino memiliki berbagai
macam sifat diantaranya yaitu asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam
pelarut organik non polar , asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi
dibandingkan dengan asam karboksilat atau amina ,bersifat sebagai elektrolit. Asam
amino dapat dibedakan menjadi 3 yaitu asam amino esensian , asam amino non
esensial dan asam amino esensial bersyarat . Terdapat 20 asam amino yang terbagi
menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan asam amino esensial. 12 jenis
asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa asam
amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan. Fungsi pokok asam-asam
amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun bagi protein-protein. Reaksi
yang Umum Terjadi pada Metabolisme Asam Amino Transaminasi., Deaminasi.,
Pembentukan urea.

xviii
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.ub.ac.id/mistikdwiwilujeng/2012/06/05/makalah-asam-amino/

https://www.alodokter.com/mengenal-amino-acid-dan-fungsinya-untuk-tubuh

http://repository.radenintan.ac.id

xix

Anda mungkin juga menyukai