Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA

“PROTEIN”

Disusun Oleh:
M. Dwi Andika Nali Putra

Guru Pembimbing:

Rahmi S.Pd.

SMA NEGERI 11 BANJARMASIN 2024/2025


1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kapada nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya hingga
akhir zaman.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Rahmi S.Pd. selaku guru
kimia yang telah membimbing kami, serta pihak lain yang ikut membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa, manusia tidak luput dari kesalahan, begitu juga
dalam pembuatan makalah ini yang masih banyak memiliki kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca kami butuhkan untuk
memperbaiki kesalahan dikemudian hari.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih, dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi setiap orang yang membacanya.

Banjarmasin, 13 Februari 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................. 4
1.3 TUJUAN .......................................................................................................... 4
1.4 MANFAAT ...................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1. APA ITU PROTEIN ....................................................................................... 5
2.2.ASAM AMINO ................................................................................................ 5
2.3.STRUKTUR PROTEIN ................................................................................... 8
2.4. PENGGOLONGAN PROTEIN .................................................................... 11
2.5. UJI PENGENALAN PROTEIN .................................................................. 12
2.6.MANFAAT PROTEIN BAGI TUBUH ......................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................15
3.2 SARAN............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Protein merupakan pembahasan yang penting dalam ilmu kimia, melalui makalah
ini penulis berusaha memperjelas kembali hal-hal yang berkaitan dengan protein.
Dalam makalah ini berbagai macam seluk beluk tentang protein sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki penulis.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam
makalah ini adalah: “apa itu protein?, bagaimana strukturnya?, dan apa
manfaatnya bagi tubuh?”

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk, mengetahui tentang
protein, struktur protein, dan manfaat protein bagi tubuh.

1.4. Manfaat
Penulisan makalah diharapkan memberi manfaat bagi pembaca dapat mengetahui
tentang protein, struktur protein, dan manfaat protein bagi tubuh

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Apa Itu Protein?


Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup yang terdapat dalam
semua jaringan hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun tubuh kita. Protein sangat
penting bagi makhluk hidup, antara lain sebagai sumber energi, menyintesis atau
memperbaiki jaringan yang rusak, alat transport, melindungi kita dari berbagai
penyakit, dan sebagai enzim yang mengkatalis berbagai reaksi metabolisme.
Protein adalah makromolekul yang tersusun dari rantai-rantai panjang asam alfa
amino dengan massa molekul relatif berkisar dari 6000 hingga beberapa juta. Oleh
karena itu, pembahasan akan dimulai dengan komponen penyusun protein, lalu
dilanjutkan struktur dan penggolongan protein, serta uji pengenalan protein.
2.2. Asam Amino
Asam amino merupakan turunan (derivat) asam alkanoat, dimana satu atom H-nya
disubsitusi oleh gugus amino. Oleh karena itu, setidaknya asam amino
mengandung satu gugus karboksil (-COOH) dan satu gugus amino (-NH2). Asam
amino dalam protein disebut juga asam alfa amino, karena gugus amino terikat
pada atom C alfa (yaitu atom karbon yang terikat langsung pada gugus karboksil).

Struktur dasar dari asam amino diberika berikut ini :

5
Jika gugus –R diganti atom H, diperoleh glisin.

Jika gugus –R diganti metil, diperoleh alanin.


Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam amino yang dibedakan menjadi
asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah
asam amino yang tidak dapat disintesis tubuh (harus disuplai dari luar), sedangkan
asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh.

6
Gugus –R pada setiap asam amino berperan dalam menentukan struktur,
kelarutan, dan fungsi biologis protein.

Ada dua jenis gugus –R, yaitu:


· Gugus nonpolar yang merupakan hidrokarbon dan bersifat hidrofobik (menolak
air atau tidak larut dalam air).
· Gugus polar yang mengandung gugus seperti -NH2, -OH, -COOH, yang bersifat
hidrofilik (larut dalam air).

Beberapa contoh asam amino dengan gugus –R polar dan nonpolar diberikan pada
tabel berikut :

7
Semua asam amino bersifat optis aktif, karena minimal memiliki 1 atom C
asimetris yaitu atom C-α, kecuali glisin.

Telah kita ketahui bahwa gugus karboksil (-COOH) bersifat asam (dapat melepas
H+), sedangkan gugus amino (-NH2) bersifat basa (dapat menyerap H+). Oleh
karena itu, molekul asam amino dapat mengalami reaksi asambasa intramolekul
membentuk suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter.

Asam amino bersifat amfoter, bereaksi baik dengan asam maupun basa karena
memiliki gugus asam dan gugus basa. ]ika direaksikan dengan asam, maka asam
amino akan menjadi suatu kation.

Sebaliknya, jika asam amino direaksikan dengan basa, maka asam amino menjadi
anion.

Dalam larutan, muatan asam amino ini bergantung pada pH larutan. Ada tiga
kemungkinan yang dapat terjadi. Perhatikan penjelasan berikut ini:

8
2.3. Struktur Protein
Struktur yang dimiliki protein jauh lebih kompleks dibandingkan dengan struktur
karbohidrat. Struktur ini memegang peranan penting dalam menentukan aktivitas
biologisnya. Struktur protein dapat dibedakan menjadi empat tingkatan yaitu
struktur primer, sekunder, tersier dan kuarterner.

Struktur primer adalah urut-urutan asam amino dalam rantai polipeptida yang
menyusun protein. Protein pertama yang berhasil ditentukan struktur primernya
adalah insulin, yaitu hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah. Struktur
primer dari insulin sapi.

Struktur sekunder berkaitan dengan bentuk dari suatu rantai polipeptida. Oleh
karena adanya ikatan hidrogen antara atom hidrogen dari gugus amino dengan
atom oksigen dari gugus karboksil dalam satu rantai, suatu rantai polipeptida
menggulung seperti spiral (alfa heliks) atau seperti lembaran kertas continues
form (beta-pleated sheet), atau bentuk triple helix.

Struktur tersier protein merupakan bentuk tiga dimensi dari suatu protein.
Bagaikan seutas mie yang diletakkan di dalam cawan, suatu rantai polipeptida
dapat melipat atau menggulung sehingga mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu.

Setiap protein mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu. Jadi, semua molekul
hemoglobin, sebagai contoh, mempunyai bentuk tiga dimensi yang sama. Bentuk
tiga dimensi protein sangat berperan dalam menentukan fungsi biologis protein
tersebut. Sering kali suatu molekul organik bukan protein terikat pada rantai
polipeptida dalam struktur tersiernya, suatu polipeptida yang terdiri dari 153
residu asam amino terikat pada satu unit heme.

Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal polipeptida, tetapi yang lain,
yang disebut protein oligomer, terdiri dari dua atau lebih rantai. Sebagai contoh,
9
hemoglobin mempunyai empat rantai. Masing-masing rantai merupakan satu
subunit protein. Susunan subunit-subunit dalam protein oligomer disebut struktur
kuarterner.

Dua molekul asam amino dapat berpolimerisasi kondensasi dengan melepas

molekul H2O sebagai berikut.


Ikatan yang mengikat dua molekul asam amino itu disebut ikatan peptida, dan
senyawa yang terbentuk disebut dipeptida.Contoh :

10
Jika suatu larutan protein, misalnya putih telur dipanaskan secara perlahanlahan
sampai kira-kira 60-70ºC, lambat laun larutan menjadi keruh dan akhirnya
mengalami koagulasi. Larutan tidak dapat larut lagi meskipun didinginkan.
Perubahan seperti ini disebut denaturasi protein. Denaturasi protein adalah
perubahan struktur protein yang diakibatkan adanya pemanasan perlahanlahary
perubahan pH yang ekstrim atau pengguncangan yang intensif.

2.4. Penggolongan Protein


Protein dapat dibedakan berdasarkan komposisi kimia, bentuk maupun fungsi
biologisnya.
a. Penggolongan Protein Berdasarkan Komposisi Kimianya Berdasarkan
komposisi kimianya proteindi bedakan menjadi dua, yaitu protein
sederhana, dan protein konjugasi. Protein sederhana hanya terdiri atas
asam amino tanpa gugus kimia lain, sedangkan protein konjugasi terdiri
atas rantai polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain. Bagian yang
bukan asam amino dari protein konjugasi disebut gugus prostetik. Protein
konjugasi digolongkan berdasarkan jenis gugus prostetiknya, di antaranya
diberikan pada Tabel.

11
b. Penggolongan Protein Berdasarkan BentuknyaBerdasarkan bentuknya,
protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein serabut dan protein
globular.
1. Protein serabut, mempunyai ciri-ciri:· serabut panjang dan tidak berlipat
menjadi globulal,· tidak larut dalam air,· mempunyai fungsi struktural
ataupelindung, dan· mempunyai sedikit struktur tersier atau tidak sama
sekali.Contoh : kolagen, fibroin, keratin, miosin, aktin, serta fibrin.
2. Protein globular, mempunyai ciri-ciri:· merupakan protein yang sangat
besar,· memiliki struktur tersier dan terkadang struktur kuartener yang
kompleks, yang tergabung dan terlipat membentuk suatu globular atau
bulatan, dan· umumnya larut dalam air dan mudah berdifusi.Contoh :
enzim, antibodi (imunoglobulin), protein transpor (hemoglobin), protein
penyimpanan (kasein dan albumin).

c. Penggolongan Protein Berdasarkan Fungsi Biologinya


Berdasarkan fungsi biologinya, protein dapat digolongkan menjadi tujuh
golongan:
1. Protein struktur, berperan sebagai penyangga, untuk memberikan
struktur biologi kekuatan / perlindungan Contoh : kolagen, keratin,
dan fibroin.

12
2. Protein nutrien dan penyimpan berfungsi sebagai cadangan
makanan Contoh : ovalbumin pada telur, dan kasein pada susu.
3. Protein pengatur, berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi
Contoh : hormon
4. Protein transpor, yang mengikat dan memindahkan molekul atau
ion spesifik Contoh : hemoglobin
5. Protein kontraktil, yang memberikan kemampuan pada organisme
untuk mengubah bentuk atau bergerak Contoh : aktin dan miosin.
6. Enzim, berfungsi sebagai biokatalis Contoh : tripsin dan
ribonuklease.
7. Antibodi, berfungsi melindungi organisme terhadap serangan
penyakit Contoh : imunoglobin, fibrinogen, dan trombin.

2.5. Uji Pengenalan Protein


a. Uji Biuret
Uji Biuret positif bagi semua zat yang mengandung ikatan peptida. Zat yang akan
diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan CuSO4 encer. Jika
terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung ikatan peptida.

b. Uji Xantoproteat
Uji Xantoproteat adalah uji terhadap protein yang mengandung gugus fenil (inti
benzena). Jika protein mengandung cincin benzena, maka jika dipanaskan dengan
asam nitrat pekat akan terbentuk warna kuning yang kemudian menjadi jingga jika
ditetesi larutan NaOH.

d. Uji Belerang
Adanya unsur belerang dalam protein dapat ditunjukkan sebagai berikut. Mula-
mula larutan protein dengan larutan NaOH 6 M dipanaskan, lalu ditambahkan
beberapa tetes larutan timbel asetat. Jika terbentuk endapan hitam (PbS), berarti
menunjukkan adanya belerang dalam protein.

13
2.6. Manfaat Protein Bagi Tubuh
Manfaat protein untuk tubuh sangat besar. Kandungan protein dalam tubuh
manusia mencapai 1/6 dari berat tubuh manusia. Protein sangat penting untuk
perkembangan setiap sel dalam tubuh dan juga untuk menjaga kekebalan tubuh.

Sebagai salah satu gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia, protein sangat
penting di masa pertumbuhan. Asupan protein yang cukup juga dapat membantu
dalam proses penyembuhan luka, regenerasi sel hingga mengatur kerja hormon
dan enzim dalam tubuh.

Protein juga memiliki fungsi utama untuk membentuk jaringan pada tubuh dengan
kandungan asam aminonya. Kekurangan protein pada anak-anak dapat
menyebabkan terganggunya pertumbuhan. Selain itu, kekurangan protein juga
dapat menyebabkan terjadinya penyakit seperti misalnya kwashiorkor dan
marasmus.

Kwashiorkor biasanya diderita oleh bayi dan anak pada usia enam bulan sampai
tiga tahun. Ciri anak yang terkena penyakit ini diantaranya mengalami
pembengkakan pada kaki dan tangan, memiliki wajah yang sembab dan otot yang
kendur, muka seperti bulan, serta rambut yang kemerahan dan rapuh.

Jika penderita kwashiorkor yang tidak kelihatan kurus, maka pada penderita
penyakit marasmus, biasanya terlihat sangat kurus dan tampak lebih tua dari pada
usia sebenarnya. Penyakit ini terjadi pada anak yang menderita kekurangan kalori
dan protein.

Untuk itulah penting bagi Anda dan keluarga untuk tetap memperhatikan asupan
gizi setiap harinya. Protein dapat Anda peroleh pada makanan yang mungkin
sehari-harinya Anda temukan atau bahkan Anda konsumsi.

14
Beberapa sumber protein diantaranya adalah susu, daging, ikan, telur, jagung,
kentang, tumbuhan yang berbiji. Protein juga terbagi menjadi dua, yakni protein
nabati dan hewani. Keduanya sama pentingnya bagi tubuh.

Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan. Bahan makanan yang
mengandung protein ini diantaranya adalah daging, telur, dan susu hewan.
Sedangkan protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan, seperti
buah-buahan dan kacang.

Meski protein sangat diperlukan bagi tubuh, namun asupan nutrisi lainnya pun
harus tetap Anda diperhatikan. Pastikan asupan protein Anda sehari-hari tercukupi
untuk mendapatkan manfaat protein yang maksimal.

15
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup yang terdapat dalam
semua jaringan hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun tubuh kita. Protein adalah
makromolekul yang tersusun dari rantai-rantai panjang asam alfa amino dengan
massa molekul relatif berkisar dari 6000 hingga beberapa juta. Oleh karena itu,
pembahasan akan dimulai dengan komponen penyusun protein, lalu dilanjutkan
struktur dan penggolongan protein, serta uji pengenalan protein.

Kandungan protein dalam tubuh manusia mencapai 1/6 dari berat tubuh manusia.
Protein sangat penting untuk perkembangan setiap sel dalam tubuh dan juga untuk
menjaga kekebalan tubuh.

3.2. Saran
Sebagai salah satu gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia, protein sangat
penting di masa pertumbuhan. Asupan protein yang cukup juga dapat membantu
dalam proses penyembuhan luka, regenerasi sel hingga mengatur kerja hormon
dan enzim dalam tubuh.

Meski protein sangat diperlukan bagi tubuh, namun asupan nutrisi lainnya pun
harus tetap Anda diperhatikan. Pastikan asupan protein Anda sehari-hari tercukupi
untuk mendapatkan manfaat protein yang maksimal.

16
DAFTAR PUSTAKA

Melindacare. 2012. Manfaat Protein Untuk Tubuh. Pada link:


http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?
id=1746_Manfaat-Protein-Untuk-Tubuh-

Munthe, Fernando. 2013. Lemak dan Protein. Pada link:


http://munthefernando9.blogspot.com/2013/03/makalah-kimia-lemak-dan-
protein_8.html

Mulyani. 2010. Karbohidrat, Lemak, Protein. Pada Link: http://mulyani-


mulmul.blogspot.com/2010/10/makalah-kimia-karbohidrat-lemak-protein.html

Retnowati, Priscilla. 2009. Seribu Pena Kimia Untuk SMA/MA Kelas XII.
Jakarta. Penerbit Erlangga.

Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga

17

Anda mungkin juga menyukai