Anda di halaman 1dari 10

BAB 6 MAKROMOLEKUL (POLIMER)

SUBBAB PROTEIN

MAKALAH

DISUSUN OLEH:

DANIEL TAMPUBOLON
XII MIPA 6

SMA NEGERI 5 MEDAN


PELAJARAN KIMIA
T.A 2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………..

KATA PENGANTAR………………………………………..……………….
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………


B. Rumusan Masalah………………………………………..…………
C. Tujuan Penulisan………………………………………………….....

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………

A. Pengertian Protein…………………………………………………..
B. Fungsi Protein ………………………………………………………
C. Reaksi kimia Protein…………………………………………………
D. Struktur Protein……………………………………………………
E. Sifat Protein………………………………………..…………..........
BAB III PENUTUP.............................................................................................

A. Kesimpulan…………………………………………………………..

B. Daftar Pustaka ……………………………………………………..


KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan ke-hadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat

dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat dibuat dengan baik. Dengan membuat tugas ini saya

harapkan kita semua mampu untuk lebih mengetahui tentang makromolekul (polimer) subbab

protein.

Penulis menyadari, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,

penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,penulis sangat

mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih

baik lagi di masa yang akan datang.

Harapan penulis, semoga makalah yang sederhana ini, dapat menambah pengetahuan bagi

pelajar maupun masyarakat tentang makromolekul (polimer) pada subbab protein.

Medan, 20 Maret 2024

Daniel Tampubolon
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari satu rantai panjang
asam amino atau lebih. Protein memiliki banyak fungsi dalam makhluk hidup, di antaranya
mempercepat reaksi-reaksi metabolisme, mereplikasi DNA, menanggapi rangsangan, memberi
bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan molekul dari satu lokasi ke lokasi lain. Perbedaan utama
antara satu protein dan protein lainnya adalah urutan asam amino-asam aminonya, yang
ditentukan oleh urutan nukleotida dari gen-gennya, dan biasanya menyebabkan lipatan protein
menjadi struktur tiga dimensi khusus yang sesuai dengan fungsinya.

Protein adalah makromolekul atau molekul raksasa yang merupakan gabungan dari asam
amino lewat ikatan peptida. Dengan kata lain, protein terbentuk dari polimerisasi asam amino.
Peptida adalah polimer (gabungan) hingga 50 asam amino yang berbeda. Ikatan yang terjadi
antar protein selain ikatan peptida antara asam amino dan penyusunnya, juga terjadi ikatan-
ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta
ikatan disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya ikatan yang kompleks pada protein. Ikatan ion
pada protein juga terjadi jika di dalamnya terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi,
misalnya ikatan koordinasi antara ion Fe3+ dengan hemoglobin pada darah

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Apa yang dimaksud dengan protein?


2.Apa fungsi protein?
3.Bagaimana reaksi kimia protein?
4.Bagaimana struktur protein?
5.Bagaimana sifat protein?

1.3TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian protein


2. Untuk mengetahui fungsi protein
3. Untuk mengetahui reaksi kimia protein
4. Untuk mengetahui struktur protein
5. Untuk mengetahui sifat protein
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN PROTEIN

Protein adalah zat makanan berupa asam-asam amino yang berfungsi sebagai pembangun dan
pengatur bagi tubuh. Protein mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang tidak
dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein juga mengandung posfor, belerang serta beberapa
protein memiliki unsur logam seperti besi dan tembaga (Budianto, 2009). Protein berasal dari bahasa
yunani yaitu proteos, artinya yang utama atau yang di dahulukan. Protein ditemukan oleh ahli kimia
Belanda, Geraldus Mulder (1802-1880).

Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino (20 jenis asam amino) yang terikat satu sama lain dalam
ikatan peptida. Dari dua puluh macam asam amino, tubuh orang dewasa membutuhkan delapan jenis
asam amino esensial yaitu lisin, leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin,
sedangkan untuk anak-anak yang sedang tumbuh, ditambahkan dua jenis lagi yaitu histidin dan arginin.
Adapun contoh asam amino non esensial yaitu prolin, serin, tirosin, sistein, glisin, asam glutamat, alanin,
asam aspartat, aspargin, ornitin (Irianto dan Waluyo, 2004).

Protein bagi tubuh berfungsi untuk perbaikan semua jaringan di dalam tubuh termasuk darah, enzim,
hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti
jaringan yang aus, perkembangan seks dan metabolisme. Protein juga berguna untuk melindungi supaya
keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan jaringan terpelihara, selain itu juga mengatur
keseimbangan air di dalam tubuh.

B.FUNGSI PROTEIN

1. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh.


2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-hormon seperti tiroid, insulin, dan epinerfin
adalah protein, demikian pula berbagai enzim.
3. Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh terdapat dalam tiga kompartemen: intraseluler
(di dalam sel), ekstraseluler/ interselular (di luar sel), intravaskular (di dalam pembuluh darah).
4. Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam
basa untuk pH pada taraf konstan.
5. Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada
kemampuan tubuh memproduksi anti bodi.
6. Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan
melalui membran sel ke dalam sel-sel.
7. Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena menghasilkan 4 kalori/g
protein.
C.REAKSI KIMIA PROTEIN

 Reaksi biuret
Biuret terdiri dari campuran larutan NaOH 0,1 M dan larutan CuSO4 1%. Larutan uji
tersebut digunakan untuk mengetahui adanya ikatan peptida pada suatu senyawa. Jika
dalam senyawa yang diuji banyak terdapat ikatan peptida, maka dengan uji biuret akan
memberikan warna ungu, misalnya protein. Akan tetapi, jika senyawa yang diuji
mengandung ikatan peptida sedikit, maka dengan uji Biuret akan memberikan warna
merah muda, misalnya urea.
 Reaksi xantoprotein
yang digunakan untuk menunjukkan keberadaan gugus benzena Metode analisis protein
ini menggunakan larutan asam nitrat pekat, yang merupakan salah satu asam
pekat.Larutan asam nitrat ini ditambahkan dengan ke dalam larutan protein.Setelah kedua
larutan tersebut tercampur maka akan terjadi reaksi ini sehingga terbentuk endapan
berwarna putih. Langkah selanjutnya dilakukan pemanaskan terhadap larutan tersebut,
pada tahapan ini endapan berwarna putih akan berubah warna menjadi kuning. Reaksi
perubahan yang terjadi tersebut disebut nitrasi pada inti dari benzena yang terdapat pada
molekul dari protein.Hasil positif pada uji xantoprotein adalah munculnya gumpalan atau
cincin warna kuning.
 Uji Timbal (II) asetat
Uji timbal asetat atau juga sering disebut uji timbal sulfida digunakan untuk identifikasi
adanya asam amino yang mengandung belerang (sulfur). Pereaksi yang digunakan adalah
larutan NaOH 40% dan kertas saring yang dibasahi larutan Pb(CH3COO)2. Sebanyak 2
mL sampel yang mengandung protein ditambah dengan NaOH kemudian dipanaskan
pada penangas air.
D.STRUKTUR PROTEIN

1.Struktur primer :

Struktur primer merupakan struktur linear dari residu asam amino sepanjang rantai
polipeptida, yang melibatkan pembentukkan ikatan kovalen berupa ikatan peptida dan ikatan
disulfida dari intra atau antar rantai polipeptida. Suatu protein terdiri atas rantai polipeptida yang
terbentuk dari gabungan beberapa asam amino dan membentuk ikatan peptida. Ikatan peptida
dalam protein ini melibatkan unsur-unsur utama yang udah gue sebutin tadi, yaitu C, H, O, dan
N. Dalam satu polipeptida, bisa ada banyak banget asam amino yang terkandung,.struktur inilah
yang terjadi ketika ada hubungan antara asam amino yang satu dengan yang lainnya.

Misalnya kita punya dua protein dengan masing-masing 500 asam amino. Tapi, di protein
A terdapat asam amino yang berbeda dengan protein B. Meskipun bedanya cuma satu asam
amino, tapi itu cukup untuk menyatakan bahwa struktur A dan B merupakan senyawa protein
yang berbeda.

2.Struktur sekunder
Struktur protein sekunder terjadi karena adanya interaksi antar molekul asam amino yang
ada dalam struktur tersebut. Interaksi tersebut bisa terjadi antara atom oksigen dengan atom
hidrogen dari senyawa yang berbeda. Hal ini menyebabkan suatu rantai protein bentuknya jadi
melingkar dan disebut dengan nama α-helix. Ikatan yang berperan dalam pembentukan struktur
sekunder protein adalah ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus-gugus amina dengan atom
hidrogen pada rantai samping asam amino.

Interaksi hidrogen tersebut juga bisa membuat bentuk struktur yang menyerupai lipatan
seperti dibawah, yang kita sebut dengan bentuk β-sheet.

3.Struktur tersier

Struktur protein tersier merupakan gabungan dari beberapa struktur sekunder. Pada contoh di
atas, struktur tersier tersebut merupakan gabungan dari struktur α-helix dan β-sheet.Jadi, kalau
suatu protein terdiri atas beberapa struktur α-helix dan β-sheet, dia termasuk dalam struktur
sekunder,

4.Struktur kuarterner

Kalau di struktur kuartener protein, molekul protein itu ditunjukkan tidak dalam satu untaian
melainkan beberapa untaian. Kayak yang elo bisa lihat di gambar struktur protein di atas, ada
beberapa untaian yang terdiri dari struktur α-helix dan β-sheet. Interaksi ikatan hidrogen dan
sulfida bisa terjadi nggak hanya di dalam namun juga antar untaian. Struktur tersier dan
kuartener berperan dalam aktivitas biologis protein. Struktur ini bisa rusak atau berubah
bentuknya akibat proses pemanasan atau terpapar zat asam maupun basa. Fenomena ini disebut
dengan denaturasi.

E.SIFAT SIFAT PROTEIN

1. Terbentuk dari polimerisasi atau gabungan asam amino satu dengan lainnya melalui
ikatan peptida.
2. Jenis dari setiap asam amino, dapat dibedakan dari gugus R atau rantai samping asam
amino.
3. Kelarutannya dalam air dipengaruhi oleh sisi hidrofobik yang menjadikannya sukar larut
dalam air dan sisi hidrofilik yang mudah larut dalam air.
4. Protein globular larut dalam air, sedangkan protein serabut tidak bisa larut dalam air.
5. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
6. Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein
mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya.
BAB III
PENUTUP

1.KESIMPULAN

Protein adalah zat makanan yang penting karena berperan sebagai pembangun dan pengatur
dalam tubuh. Fungsinya meliputi pertumbuhan, pembentukan hormon dan enzim, pengaturan
keseimbangan air, dan perlindungan kekebalan tubuh. Identifikasi protein dapat dilakukan
melalui berbagai reaksi kimia seperti uji biuret dan uji xantoprotein. Strukturnya dibagi menjadi
tingkat primer hingga kuartener, dengan sifat-sifat seperti kelarutan dalam air yang dipengaruhi
oleh sifat hidrofobik dan hidrofiliknya.

2.Daftar Pustaka

Gambar struktur protein


https://materikimia.com/protein/

Penambahan materi

https://www.zenius.net/blog/struktur-protein

https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-sifat-dan-fungsi-protein

Anda mungkin juga menyukai