Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepda Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Kimia
yang berjudul “ Protein “.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran serta adanya usulan demi
perbaikan makalah-makalah yang akan penulis buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Semarang, 14 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Struktur Protein

2.2 Klasifikasi Protein

2.3 Fungsi Protein

2.5 Sumber Protein

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAULUAN

1.1 Latar Belakang

Istilah protein barasal dari bahasa Yunani proteis, yang berarti “pertama”.
Istilah itu pertama kali digunakan pada tahun 1838. Dalam kehidupan, fungsi protein
sangat penting. Bersama lipida dan tulang, protein membentuk rangka tubuh. Selain
itu, protein juga membentuk otot, antibodi, hemoglobin dan berbagai hormon.
Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.
Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel
makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel. Peranan
protein diantaranya sebagai katalisator, pendukung, cadangan, sistem imun, alat
gerak, sistem transpor, dan respon kimiawi. Protein-protein tersebut merupakan hasil
ekspresi dari informasi genetik masing-masing suatu organisme tak terkecuali pada
bakteri. Protein dan gen memiliki hubungan yang sangat dekat dimana kode genetik
berupa DNA dienkripsi dalam bentuk kromosom yang selanjutnya kode genetik
tersebut ditranslasikan menjadi protein melalui serangkain mekanisme yang
melibatkan RNA dan ribosom.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana struktur dari protein?


2. Bagaimana pengklasifikasian protein?
3. Apa fungsi dari protein?
4. Apa saja sumber protein?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui struktur dari protein.


2. Untuk mengklasifikasikan protein.
3. Untuk mengetahui fungsi dari protein.
4. Untuk mengetahui sumber protein.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur Protein

Protein yang tersusun dari rantai asam amino akan memiliki berbagai macam
struktur yang khas pada masing-masing protein. Karena protein disusun oleh asam
amino yang berbeda secara kimiawinya, maka suatu protein akan terangkai melalui
ikatan peptida dan bahkan terkadang dihubungkan oleh ikatan sulfida. Adapun
struktur protein meliputi struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan
struktur kuartener (Gambar 1).

Gambar 1. Level dari Struktur Protein

Struktur dari protein terbagi menjadi empat bagian, yaitu:


a. Struktur Primer

Struktur primer merupakan struktur yang sederhana dengan urutan-urutan


asam amino yang tersusun secara linear yang mirip seperti tatanan huruf dalam
sebuah kata dan tidak terjadi percabangan rantai (Gambar 2). Struktur primer
terbentuk melalui ikatan antara gugus α–amino dengan gugus α–karboksil. Ikatan
tersebut dinamakan ikatan peptida atau ikatan amida. Struktur ini dapat menentukan
urutan suatu asam amino dari suatu polipeptida. 
 Gambar 2. Struktur primer dari protein.

b. Struktur Sekunder

Struktur sekunder merupakan kombinasi antara struktur primer yang linear


distabilkan oleh ikatan hidrogen antara gugus =CO dan =NH di sepanjang tulang
belakang polipeptida. Salah satu contoh struktur sekunder adalah α-heliks dan β-
pleated. Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam polipeptida yang terlilit atau
terlipat secara berulang..

c. Struktur Tersier

Struktur tersier dari suatu protein adalah lapisan yang tumpang tindih di atas
pola struktur sekunder yang terdiri atas pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan
antara rantai samping (gugus R) berbagai asam amino. Struktur ini merupakan
konformasi tiga dimensi yang mengacu pada hubungan spasial antar struktur
sekunder. Struktur ini distabilkan oleh empat macam ikatan, yakni ikatan hidrogen,
ikatan ionik, ikatan kovalen, dan ikatan hidrofobik.
 
d. Struktur Kuartener

Struktur kuarterner adalah gambaran dari pengaturan sub-unit atau


promoter protein dalam ruang. Struktur ini memiliki dua atau lebih dari sub-unit
protein dengan struktur tersier yang akan membentuk protein kompleks yang
fungsional. ikatan yang berperan dalam struktur ini adalah ikatan nonkovalen, yakni
interaksi elektrostatis, hidrogen, dan hidrofobik. Protein dengan struktur kuarterner
sering disebut juga dengan protein multimerik. Jika protein yang tersusun dari dua
sub-unit disebut dengan protein dimerik dan jika tersusun dari empat sub-unit disebut
dengan protein tetramerik.

2.2 Klasifikasi Protein

Protein dapat digolongkan menurut struktur susunan molekulnya,


kelarutannya, adanya senyawa lain dalam molekul, dan tingkat degradasi.
a. Berdasarkan Struktur Susunan Molekul
1. Protein fibriler adalah protein yang berbentuk serabut.  Protein ini tidak larut
dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa ataupun alkohol.
Kegunaan protein ini terutama hanya untuk membentuk struktur bahan dan
jaringan. Contohnya adalah kolagen yang terdapat pada tulang rawan, myosin
pada otot, keratin pada rambut, fibrin pada gumpalan darah.
2. Protein globuler yaitu protein yang berbentuk bola. Protein ini banyak terdapat
pada bahan pangan seperti susu, telur, kacang-kacangan dan daging. Protein ini
larut dalam air, larutan garam dan asam encer dan juga lebih mudah berubah di
bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan basa.
b. Berdasarkan Kelarutan
1. Albumin : larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contohnya albumin telur,
albumin serum dan laktalbumin dalam susu.
2. Globulin : larut dalam air, terkoagulasi dalam panas, larut dalam larutan garam
encer. Contohnya miosinogen dalam otot, legumin dalam kacang-kacangan.
3. Glutelin : tidak larut dalam pelarut netral tetapi larut dalam asam/basa
encer.Contohnya glutenin dalam gandum dan orizenin dalam beras.
4. Prolamin : larut dalam alkohol 70-80 % dan tak larut dalam air maupun alkohol
absolut. Contohnya gliadin dalam gandum dan zein pada jagung.
5. Histon : larut dalam air dan tak larut dalam amonia encer. Contohnya globin
dalam hemoglobin.
6. Protamin adalah protein paling sederhana dibandingkan protein-protein lain tetapi
lebih kompleks daripada pepton dan peptida. Protein ini larut dalam air dan tidak
terkoagulasi oleh panas. Contohnya salmin dalam ikan salmon.
c. Berdasarkan Senyawa Lain (Protein Konjugasi)
1. Nukleoprotein tersusun oleh protein dan asam nukleat terdapat pada inti sel,
kecambah, dan biji-bijian.
2. Glikoprotein tersusun oleh protein &  karbohidrat dan terdapat pada musin pada
kelenjar ludah, tendomusin pada tendon, hati.
3. Fosfoprotein tersusun oleh protein & fosfst yang mengandung lesitin dan terdapat
pada kasein susu dan vitelin/kuning telur.
4. Kromoprotein tersusun oleh protein & pigmen dan terdapat pada hemoglobin.
5. Lipoprotein tersusun oleh protein & lemak dan terdapat pada serum darah, kuning
telur, susu, darah.
d. Tingkat degradasi
Degradasi biasanya merupakan tingkat permulaan denaturasi.
1. Protein alami adalah protein dalam keadaan seperti protein dalam sel.
2. Turunan protein yang merupakan hasil degradasi protein pada tingkat permulaan
denaturasi. Dapat dibedakan sebagai protein turunan primer (protean,
metaprotein) dan protein turunan sekunder (proteosa, pepton dan peptida).

2.3 Fungsi Protein

Fungsi protein bagi kehidupan dalam tubtuh manusia antara lain:


a. Sebagai Enzim. Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu
senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat
sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit seperti
replikasi kromosom.
b. Alat Pengangkut dan Penyimpanan. Banyak molekul dengan MB kecil serta
beberapa ion dapat diangkut atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya
hemoglobin mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut
oksigen dalam otot.
c. Pengatur Gerakan. Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi
karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
d. Penunjang Mekanis. Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan
adanya kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk
serabut.
e. Pertahanan Tubuh atau Imunisasi. Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk
antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau
mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri, dan
sel-sel asing lain.
f. Media Perambatan Impuls Saraf. Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya
berbentuk reseptor, misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor
penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
g. Pengendalian Pertumbuhan. Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri)
yang dapat mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan
karakter bahan.
h. Pertumbuhan dan Pemeliharaan. Karena sebagian protein tubuh berbentuk hormon
pertumbuhan, maka fungsi protein termasuk dalam pertumbuhan dan pemeliharaan.
dengan proses sintesis dan degradasi protein, pertumbuhan dan pemeliharan sel
maupun jaringan tubuh yang rusak tetap akan tertangani dengan baik oleh protein
tubuh.
i. Pembentukan Ikatan-Ikatan Esensial Tubuh. Hormon-hormon tubuh dan enzim
merupakan bentukan ikatan-ikatan tubuh yang bertindak sebagai katalisator atau
membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi didalam tubuh.
j. Mengatur Keseimbangan Air. cairan dalam tubuh manusia dipisahkan oleh
membran-membaran sel. membran-membran sel ini dneganbantuan protein memiliki
funsi untuk menjaga homeostatis dari cairan itu sendiri, salah satu masalah yang
timbul jika terjadi kekurangan protein, adalah dengan terjadinya edema pada bagian
tubuh tertentu.
k. Netralitas Tubuh. Sebagian besar jarignan tubuh membutuhkan pH netral untuk
menjalankan fungsinya, dan protein dapat bereaksi terhadap asam dan basa dalam
tubuh untuk menjaga pH pada kondisi konstan.
l. Pembentukan Antibodi. Tinggi-rendahnya daya tahan tubuh sangat bergantung pada
pembentukan antibodi dalam tubuh. dan kemampuan tubuh untuk memproduksi
antibodi ini sangat bergantung pada tinggi rendahnya protein tubuh.
m. Mengangkut Zat Gizi. Dalam hal transportasi sari-sari makanan dalam tubuh protein
juga memiliki andil yang sangat besar, sebab sebagian besar dari zat-zat gizi didalam
tubuh hanya bisa diangkut oleh protein.

2.5 Sumber Protein


Menurut sumbernya protein terbagi dua, yaitu protein hewani dan protein
nabati. Bahan-bahan makanan yang banyak mengandung protein hewan: daging, ikan,
telur dan susu. Bahan-bahan makanan yang banyak mengandung protein nabati: beras
sebagai sumber protein dan kacang-kacangan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam sel


makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel. Protein
memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur maupun fungsinya.
Peranan protein diantaranya sebagai katalisator, pendukung, cadangan, sistem imun,
alat gerak, sistem transpor, dan respon kimiawi. Protein-protein tersebut merupakan
hasil ekspresi dari informasi genetik masing-masing suatu organisme tak terkecuali
pada bakteri. Protein dan gen memiliki hubungan yang sangat dekat dimana kode
genetik berupa DNA dienkripsi dalam bentuk kromosom yang selanjutnya kode
genetik tersebut ditranslasikan menjadi protein melalui serangkain mekanisme yang
melibatkan RNA dan ribosom.
DAFTAR PUSTAKA

Ana dan Titin. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press


Anonim. 2012. Struktur dan Fungsi Protein. Tersedia dalam www.generasibiologi.com.
Diakses tanggal 9 Februari 2015.
Anonim. Tt. Fungsi Protein. Tersedia dalam http://www.konsultankolesterol.com. Diakses
tanggal 9 Februari 2015.
Anonim. Tt. Struktur Protein dan Penggolongan Protein. Tersedia dalam
https://equentinh.wordpress.com. Diakses tanggal 9 Februari 2015.
F. G. Winarno. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai