Anda di halaman 1dari 69

BIOKIMIA

PROTEIN
KELOMPOK 5
PENGERTIAN PROTEIN
Protein (asal kata protos dari bahasa
Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks
berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein berperan penting dalam
Adapun pengertian protein lainnya:

Protein merupakan salah satu dari


biomolekul makro, selain polisakarida, lipid,
dan polinukleotida, yang merupakan
penyusun utama makhluk hidup. Selain itu,
protein merupakan salah satu molekul yang
paling banyak diteliti dalam biokimia.
Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius
pada tahun 1838.
PROTEIN
 Molekul yg sangat vital untuk
organisme  terdapt di semua sel
 Polimer  disusun oleh 20 mcm
asam amino standar
 Rantai asam amino dihubungkan
dg iktn kovalen yg spesifik
 Struktur & fungsi ditentukan oleh
kombinasi, jumlah dan urutan
asam amino
 Sifat fisik dan kimiawi 
dipengaruhi oleh asam amino
penyusunnya
 Protein merupakan polimer yang tersusun
dari asam amino sebagai monomernya.
Monomer-monomer ini tersambung
dengan ikatan peptida, yang mengikat
gugus karboksil milik satu monomer
dengan gugus amina milik monomer di
sebelahnya. Reaksi penyambungan ini
(disebut translasi) secara alami terjadi di
sitoplasma dengan bantuan ribosom dan
tRNA.
PROTEIN
• Biopolimer yang terdiri dari banyak satuan as.
Amino yg dihubungkan oleh ikatan peptida
• Beberapa protein merupakan komponen
utama dalam jaringan struktur (otot, rambut,
kuku, kulit)
• Struktur protein :
 Struktur primer
 Struktur sekunder
 Struktur tersier
 Struktur kuartener
Berbagai jenis asam amino membentuk
rantai panjang melalui ikatan peptida. Ikatan
Peptidaadalah ikatan antara gugus karboksil satu
asam amino dengan gugus amin dari asam
amino lain yang ada di sampingnya. Asam amino
yang membentuk rantai panjang ini disebut
protein (Polipeptida). Polipeptida di dalam tubuh
manusia disintesis di dalam ribosom. Setelah
disintesis, protein mengalami ”pematangan”
menjadi protein yang lebih kompleks.
1. Struktur primer
Struktur protein dapat dilihat sebagai
hirarki, yaitu berupa struktur primer
(tingkat satu), sekunder (tingkat dua),
tersier (tingkat tiga), dan kuartener
(tingkat empat):

• Struktur primer protein merupakan urutan


asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida
(amida).
2. Struktur Sekunder
• Struktur sekunder protein adalah struktur
tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian
asam amino pada protein yang distabilkan
oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk
struktur sekunder misalnya ialah sebagai
berikut:
– alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa
pilinan rantai asam-asam amino berbentuk
seperti spiral;
– beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa
lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari
sejumlah rantai asam amino yang saling terikat
melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
– beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
– gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]
3. Struktur tersier
 Struktur tersier yang merupakan
gabungan dari aneka ragam dari
struktur sekunder. Struktur tersier
biasanya berupa gumpalan. Beberapa
molekul protein dapat berinteraksi
secara fisik tanpa ikatan kovalen
membentuk oligomer yang stabil
(misalnya dimer, trimer, atau kuartomer)
dan membentuk struktur kuartener.
• Contoh struktur kuartener yang terkenal
adalah enzim Rubisco dan insulin.
4. Struktur Kuarterner
 Protein globular umumnya berbentuk bulat
dan elips serta terdiri atas rantai polipeptida
yang berlipat.
 Pada umumnya gugus R polar terletak di
sebelah luar rantai polipeptida, sedangkan
gugus R yang hidrofob terletak di sebelah
dalam molekul protein.
 Protein globular pada umumnya mempunyai
sifat dapat larut dalam air, dalam larutan asam
atau basa dan etanol. Beberapa jenis protein
globular yaitu albumim, globulin, histon, dan
protamin.
 Albumin adalah protein yang dapat larut
dalam air serta dapat terkoagulasi oleh
panas. Albumin antara lain terdapat pada
serum darah dan bagian putih telur.
 Globulin mempunyai sifat sukar larut dalam
air murni, tetapi dapat larut dalam larutan
garam netral, misalnya larutan NaCl encer.
 Histon adalah protein yang mempunyai
sifat basa dan dapat larut dalam air.
 Protamin adalah suatu protein yang
mempunyai sifat basa seperti histon.
Sifat-Sifat Protein
1. Ionisasi
Seperti asam amino, protein yang larut
dalam air akan membentuk ion yang
mempunyai muatan positif dan negatif.
Dalam suasana asam molekul protein akan
membentuk ion positif, sedangkan dalam
suasana basa akan membentuk ion negatif.
Ionisasi protein dapat digambarkan sebagai
berikut :
 Protein mempunyai titik isolistrik yang
berbeda-beda. Titik isolistrik protein
mempunyai arti penting. Pada pH di atas
titik isolistrik protein mempunyai
bermuatan negatif, sedangkan di bawah
titik isolistrik protein bermuatan positif.
Protein Sumber pH Isolistrik
Albumin Telur 4,55 – 4,90
telur
Insulin Pankreas 5,30 – 5,35
Albumin Darah 4,88
serum
Kasein Susu sapi 4,6
Gelatin Kulit sapi 4,80 – 4, 85
Globulin Darah 5,4 – 5,5
serum
Fibron Sutera 2,0 – 2,4
2. Denaturasi
Beberapa jenis protein sangat peka terhadap
perubahan lingkungannya. Suatu protein
mempunyai arti bagi tubuh apabila protein
tersebut di dalam tubuh dapat melakukan
aktivitas biokimiawi yang menunjang
kebutuhan tubuh. Aktivitas ini banyak
tergantung pada struktur dan konformasi
molekul protein yang tepat. Perubahan
konformasi alamiah menjadi suatu konformasi
yang tidak menentu merupakan suatu proses
yang disebut denaturasi.
DENATURASI PROTEIN

Ikatan-ikatan nonkovalen yg mempertahankan struktur


protein dapat dirusak oleh berbagai manipulasi sehingga
protein akan kehilangan aktifitas biologisnya 
denaturasi protein

Fisik  Suatu perubahan konformasi rantai polipeptida


YANG tidak mempengaruhi struktur PRIMER.

Hal-hal yg dapat menyebabkan terjadinya denaturasi:


 Panas 50 -60
 Asam basa kuat

 Pelarut organik (alkohol, aseton dll)

 Pengguncangan yang intensif


 Detergen, urea dll
DENATURASI

RENATURASI
3. HIDROLISIS PROTEIN
HIDROLISIS PROTEIN BERGUNA UNTUK:
1. MEMUTUS IKATAN KOVALEN PD POLIPEPTIDA
2. MEMISAHKAN ASAM AMINO YG ADA PADA RANTAI POLIPEPTIDA.

ADA 3 CARA UNTUK MENGHIDROLISIS PROTEIN:

1. HIDROLISIS DG ASAM.
 6 NHCl, PADA SUHU 110oC SELAMA 20 – 70 JAM, PADA TABUNG
REAKSI YG TERTUTUP RAPI SEHINGGA TDK ADA KONTAK DG
OKSIGEN.  TERJADI PEMUTUSAN SEMUA IKATAN PEPTIDA,
TETAPI BBRP ASAM AMINO MENGALAMI DEAMINASI (Trp, Ser,
Tre, Asp, Glu).

2. HIDROLISIS DG BASA
 2 – 4 N NaOH, SUHU 100oC, SELAMA 4 – 8 JAM.
 UNTUK MENDAPATKAN Trp YG RUSAK PADA HIDROLISIS
ASAM.
3. HIDROLISIS DG ENZIM

 TIDAK MEMUTUSKAN SEMUA IKATAN


PEPTIDA PADA RANTAI POLIPEPTIDA KARENA
ENZIM HANYA MEMUTUS PADA ASAM AMINO
TERTENTU.

TRIPSIN  Lys, Arg


KHEMOTRIPSIN  Phe, Trp, Tyr
SIANOGEN BROMIDA  Met
THERMOLISIN  SEBELUM Ala
PEPSIN  Phe, Trp, Tyr
4.Viskositas
Viskositas adalah tahanan yang timbul oleh adanya gesekan
antara molekul-molekul di dalam zat cair yang mengalir.
Suatu larutan protein dalam air mempunyai viskositas atau
kekentalan yang relatif lebih besar daripada viskositas air
sebagai pelarutnya.
Pada umumnya viskositas suatu larutan tidak ditentukan
atau diukur secara absolut, tetapi ditentukan viskositas
relatif, yaitu dibandingkan terhadap viskositas zat cair
tertentu. Alat yang digunakan untuk menentukan viskositas
ini ialah viskometer Ostwald. Viskositas larutan protein
tergantung pada jenis protein, bentuk molekul, konsentrasi
serta suhu larutan.
5. Kristalisasi
Banyak protein yang telah dapat diperoleh dalam
bentuk kristal. Meskipun demikian proses
kristalisasi untuk berbagai jenis protein tidak selalu
sama, artinya ada yang dengan mudah dapat
terkristalisasi, tetapi ada pula yang sukar.
PEMBAGIAN PROTEIN

Berdasarkan macam asam amino yang menyusun


polipeptid, protein dapat digolongkan menjadi 3,
yaitu :

1. Protein Sempurna
Protein sempurna adalah protein yang
mengandung asam-asam amino lengkap, baik
macam maupun jumlahnya. Contohnya kasein pada
susu dan albumin pada putih telur. Pada umumnya
protein hewan adalah protein sempurna.
2.Protein Kurang Sempurna
Protein kurang sempurna adalah protein yang mengandung
asam amino lengkap,tetapi beberapa diantaranya jumlahnya
sedikit. Protein ini tidak dapat mencukupi kebutuhan
pertumbuhan, namun hanya dapat mempertahankan
kebutuhan jaringan yang sudah ada. Contohnya Protein
lagumin pada kacang-kacangan dan Gliadin pada gandum.

3.Protein Tidak Sempurna


Protein tidak sempurna adalah protein yang tidak
mengandung atau sangat sedikit mengandung asam amino
esensial. Protein ini tidak dapat mencukupi untuk
pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang telah
ada. Contohnya Zein pada jagung dan beberapa protein yang
berasal dari tumbuhan.
PENGGOLONGAN PROTEIN BERDASARKAN
BENTUK/STRUKTUR DAN SIFAT FISIK TERTENTU

1. PROTEIN GLOBULAR
2. PROTEIN SERABUT
1. ALPHA HELIKS
2. TRIPLE HELIKS
3. BETA PLEATED SHEET
1. BETA PLEATED SHEET PARALEL
2. BETA PLEATED SHEET ANTI PARALEL
PROTEIN GLOBULAR

 PROTEIN YANG DITANDAI DG RANTAI POLIPEPTIDA YG


BERLIPAT DAN MELINGKAR MEMBENTUK GLOBULAR PADAT
DAN KOMPAK, DENGAN AKSIO RASIAL < 10, YAITU 3 – 4

TERMINAL
O R2
AMINO
NH3+ C C NH3+ COOH TERMINAL
KARBOKSIL

C NH3+ C C
R1 O R3 Dst, dst

S -S
S-S
PROTEIN GLOBULAR

 SIFAT:
1. MEMPUNYAI KELARUTAN YANG TINGGI DALAM AIR
2. BANYAK DISUSUN OLEH ASAM AMINO POLAR
(HIDROFILIK)
3. JIKA ADA ASAM AMINO HIDROFOBIK TERSEMBUNYI
DIBAHAGIAN DALAM.
4. BANYAK MENGANDUNG PROLIN  PEMBENKOKAN.
5. ASAM AMINO Ser, Thr, DAN Asn JUGA MENYEBABKAN
PEMBENGKOKAN
6. MEMPUNYAI FUNGSI SEPERTI: ENZIM, PROTEIN
SIMPANAN, HORMON, ANTIBODI TRANSPORT.

CONTOH :
* HAEMOGLOBIN  4 RANTAI POLIPEPTIDA DG 574 ASAM
AMINO (ALPHA 1 DAN 2 = 141 AA, BETA 1 DAN 2 = 146
AA).
* INSULIN (2 RANTAI DG 51 ASAM AMINO)
* ADENILAT KINASE  3 RANTAI
Haemoglobin
Alpha2
Alpha1 ( 141 as. amino)
(141 as.amino)

Beta 2 (146 as.amino)

Beta 1 (146
as.amino

Ilustrasi 4 rantai polipeptida haemoglobin


A (21 AS.AMINO) B (30 as.amino)

S S-S
S
S S-S
S

ILUSTRASI LIPATAN 2 RANTAI


POLIPEPTIDA INSULIN
PROTEIN SERABUT

PROTEIN YANG RANTAI POLIPEPTIDANYA MEMANJANG


MEMBENTUK SEPERTI SERAT DAN SALING MELILIT PADA
SATU SUMBU DG RASIO AKSIAL > 10

SIFAT SANGAT TIDAK LARUT DALAM AIR SEHINGGA


ASAM AMINO PENYUSUNNYA LEBIH BANYAK DARI
GOLONGAN ASAM AMINO HIDROFOBIK.

 FUNGSI:
1. PROTEIN STRUKTURAL
2. PROTEIN PERLINDUNGAN LUAR
3. PROTEIN KONTRAKTIL

ADA 3 JENIS:
1. ALPHA HELIKS  ALPHA KERATIN (BULU BINATANG,
KUKU, WOOL, SAYAP, SISIK, TANDUK, KULIT PENYU)

1. TRIPLE HELIKS  KOLAGEN (TULANG, TUL RAWAN,


KULIT, URAT)

1. BETA PLEETED SHEET PARALEL  KERATIN


BETA PLEETED SHEET ANTIPARALEL  FIBROIN
a. Alpha heliks

b. Alpha heliks

c. Triple heliks
BETA PLEETED
SHEET PRALEL

BETA PLEETED
SHEET ANTIPARALEL
FUNGSI PROTEIN
Protein yang membangun tubuh disebut Protein
Struktural sedangkan protein yang berfungsi sebagai
enzim, antibodi atau hormon dikenal sebagai protein
fungsional.
Protein struktural pada umumnya bersenyawa
dengan zat lain di dalam tubuh makhluk hidup.
Contoh protein struktural antara lain nukleoprotein
yang terdapat di dalam inti sel danlipoprotein yang
terdapat di dalam membran sel. Ada juga protein
yang tidak bersenyawa dengan komponen struktur
tubuh, tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam
sel-sel makhluk hidup. Contoh protein seperti ini
adalah protein pada sel telur ayam, burung, kura-kura
dan penyu.
Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di
dalam saluran pencernaan menjadi zat yang siap diserap
di usus halus, yaitu berupa asam amino-asam amino.
Asam amino-asam amino yang dihasilkan dari proses
pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam
tubuh untuk :
 Bahan dalam sintesis subtansi penting seperti hormon, zat
antibodi, dan organel sel lainnya
 Perbaikan, pertumbuhan dan pemeliharaan struktur
sel,jaringan dan organ tubuh
 Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan
menghasilkan 4,1 kalori.
 Mengatur dan melaksakan metabolisme tubuh, misalnya
sebagai enzim (protein mengaktifkan dan berpartisipasi
pada reaksi kimia kehidupan)
 Menjaga keseimbangan asam basa dan
keseimbangan cairan tubuh. Sebagai senyawa
penahan/bufer, protein berperan besar dalam
menjaga stabilitas pH cairan tubuh. Sebagai zat
larut dalam cairan tubuh, protein membantu
dalam pemeliharaan tekanan osmotik di dalam
sekat-sekat rongga tubuh.
 Membantu tubuh dalam menghancurkan atau
menetralkan zat-zat asing yang masuk ke
dalam tubuh.
 Reaksi kimia  enzymes
 Immune system  antibodies
 Mechanical structure  tendons
 Generation of force  muscles
 Nerve conduction  ion channels
 Vision  eye lens
 . . . and much more!
 Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit
enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi
struktural atau mekanis, seperti misalnya protein
yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton.
Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun)
sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk
hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah
satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber
asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Lanjutan……….

FUNGSI BIOLOGI Protein:

1. SEBAGAI ENZIM

* PROTEIN KHUSUS YG MEMPUNYAI AKTIVITAS


KATALISIS (BIOKATALISATOR)

* LEBIH DARI 2000 JENIS ENZIM SUDAH DIKETAHUI


DG FUNGSI YG KHAS.

EX : UREASE → UREA → AMONIAK + CO2

2. PROTEIN SIMPANAN

→PADA TANAMAN / TUMBUHAN


EX : PROTEIN : JAGUNG, GANDUM, BERAS, KACANG2AN,
 Pada hewani  OVALBUMIN, KASEIN
3. PROTEIN TRANSPORT

→ MEMBAWA MOLEKUL / ION SPESIFIK MELALUI DARAH


DARI SATU ORGAN KE ORGAN LAIN.
EX : LIPOPROTEIN
HAEMAGLOBIN

4. PROTEIN KONTRAKTIL

→ PROTEIN YANG MEMBERIKAN KEMAMPUAN KEPADA SEL


DAN ORGANISME UNTUK BERKONTRAKSI, MENGUBAH
BENTUK / BERGERAK
EX : AKTIN DAN MIOSIN  KONTRAKSI OTOT/ KERANGKA
TUBULIN  PROTEIN PEMBENTUK MIKROTUBUL

5. PROTEIN PERTAHANAN

→ PROTEIN YANG BERFUNGSI UNTUK MEMPERTAHANKAN


ORGANISME DARI SERANGAN SPECIES LAIN ATAU LUKA

EX : FIBRINOGEN DAN TROMBIN, ANTIBODY, BISA ULAR


6. PROTEIN STRUKTURAL

→ MEMBANGUN STRUKTUR BIOLOGI, KEKUATAN , DAN


PROTEKSI

EX :PROTEIN SERABUT KOLAGEN TULANG RAWAN/URAT,


KULIT
ELASTIN PADA PERSENDIAN  DAPAT MEREGANG
KEDUA DIMENSI
KERATIN  PROTEIN STRUKTURAL PADA RAMBUT,
KUKU, BULU BURUNG
FIBROIN  SUTRA, JARING LABA-LABA

7. PROTEIN PENGATUR
MENGATUR AKTIVITAS SELULER ATAU FISIOLOGI

EX :HORMON INSULIN METABOLISME GULA


HORMON PARATIROID  MENGATUR TRANSPORTASI
Ca++, P.
• Kekurangan protein di dalam tubuh dapat
mengakibatkan beberapa penyakit. Seperti
kwashiorkor, kretinisme, anemia, radang
kulit, dan busung lapar yang disebut juga
hongeroedem. Karena terjadinya edema
(pembengkakan organ karena kandungan
cairan yang berlebihan) pada tubuh.
PROSES PENCERNAAN PROTEIN DALAM TUBUH

Protein dalam makanan hampir sebagian besar


berasal dari daging,kacang-kacangan dan sayur-
sayuran. Protein dicerna di lambung oleh enzim
pepsin, yang aktif pada pH 2-3 (suasana asam).
Pepsin mampu mencerna semua jenis protein yang
berada dalam makanan. Salah satu hal terpenting
dari pencernaan yang dilakukan pepsin adalah
kemampuannya untuk mencerna kolagen. Kolagen
merupakan bahan dasar utama jaringan ikat pada
kulit dan tulang rawan.
Proses pencernaan yang dilakukan pepsin meliputi 10-
30% dari pencernaan protein total. Pemecahan protein
ini merupakan proses hidrolisis yang terjadi pada rantai
polipeptida.
Sebagian besar proses pencernaan protein terjadi di
usus. Ketika protein meninggalkan lambung, biasanya
protein dalam bentuk proteosa, pepton, dan polipeptida
besar. Setelah memasuki usus, produk-produk yang
telah di pecah sebagian besar akan bercampur dengan
enzim pankreas di bawah pengaruh enzim proteolitik,
seperti tripsin, kimotripsin, dan peptidase. Baik tripsin
maupun kimotripsin memecah molekul protein menjadi
polipeptida kecil. Peptidase kemudian akan melepaskan
asam-asam amino.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari
tiga sumber, yaitu penyerapan melalui dinding usus,
hasil penguraian protein dalam sel, dan hasil sintesis
asam amino dalam sel. Asam amino yang disintesis
dalam sel maupun yang dihasilkan dari proses
penguraian protein dalam hati dibawa oleh darah untuk
digunakan di dalam jaringan. Dalam hal ini hati
berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino
dalam darah.
Kelebihan protein tidak disimpan dalam tubuh,
melainkan akan dirombak di dalam hati menjadi
senyawa yang mengandung unsur N, seperti NH3
(amonia) dan NH4OH (amonium hidroksida), serta
senyawa yang tidak mengandung unsur N.
• Senyawa yang mengandung unsur N akan
disintesis menjadi urea. Pembentukan urea
berlangsung di dalam hati karena hanya sel-sel
hati yang dapat menghasilkan enzim arginase.
Urea yang dihasilkan tidak dibutuhkan oleh
tubuh, sehingga diangkut bersama zat-zat lainnya
menuju ginjal untuk dikeluarkan melalui urin.
Sebaliknya, senyawa yang tidak mengandung
unsur N akan disintesis kembali mejadi bahan
baku karbohidrat dan lemak, sehingga dapat di
oksidasi di dalam tubuh untuk menghasilkan
energi.
KEKURANGAN DAN KEUNTUNGAN
PROTEIN
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
• Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari
Protein -Keratin)
• Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor,
penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak
kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang
namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air
di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan
odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
– hipotonus
– gangguan pertumbuhan
– hati lemak
• Kekurangan yang terus menerus menyebabkan
marasmus dan berkibat kematian.
Keuntungan Protein
• Sumber energi
• Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
• Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
• Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
• Sebagai cadangan makanan
Sumber dari Protein :
• Daging
• Ikan
• Telur
• Susu, dan produk sejenis (keju)
• Tumbuhan berbiji
• Suku polong-polongan
• Kentang
SINTESA PROTEIN
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem
pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid peptid
yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino.
Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia
memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino
ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil,
sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau
tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam
amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke
darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh.
Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh
DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena
hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom , disebut
sebagai translasi.
 Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi
genetik. Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan
sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan
ribosom. Sampai tahap ini, protein masih
"mentah", hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme
pascatranslasi, terbentuklah protein yang
memiliki fungsi penuh secara biologi.
METODE PEMBUKTIAN PROTEIN
MetodeTes UV-Absorbsi :
Reaksi Xanthoprotein
Reaksi Millon
Reaksi Ninhydrin
Reaksi Biuret
Reaksi Bradford
 Tes kandungan Nitrogen dengan labu Kedjall
Reaksi-Reaksi Khas Protein
 Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam
larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan putih yang
dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan.
Reaksi yang terjadi ialah nitrasi pada inti benzena yang terdapat
pada molekul protein.

Reaksi Hopkins-Cole
Triptofan dapat berkondensasi dengan beberapa aldehida dengan
bantuan asam kuat dan membentuk senyawa yang berwarna.
Larutan protein yang mengandung triptofan dapat direaksikan
dengan pereaksi Hopkins-Cole.
Setelah dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole, asam
sulfat dituangkan perlahan-lahan sehingga membentuk
lapisan di bawah larutan protein. Beberapa saat kemudian
akan tejadi cincin ungu pada batas antara lapisan tersebut.

Reaksi Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri
nitrat dalam asam nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan
pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih
yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan.
 Reaksi Nitroprusida
Natriumnitroprusida dalam larutan amoniak akan
menghasilkan warna merah dengan protein yang
mempunyai gugus –SH bebas. Jadi protein yang
mengandung sistein dapat memberikan hasil positif.

Reaksi Sakaguchi
Pereaksi yang digunakan ialah naftol dan
natriumhipobromit. Pada dasarnya reaksi ini memberi
hasil positif apabila ada gugus guanidin. Jadi arginin
atau protein yang mengandung arginin dapat
menghasilakn warna merah.
SIFAT PROTEIN
• Protein murni tidak berwarna, dan tidak berbau. Jika
dipanaskan, warnanya berubah menjadi coklat dan
baunya seperti bau bulu atau rambut terbakar.
• Viskositas protein dipengaruhi oleh jenis dan
konsentrasi protein.
• Kelarutan protein dalam berbagai pelarut (air,
alkohol, dan garam encer) berlainan.
• Tinggi rendahnya suhu dapat mempengaruhi
kelarutan protein dalam larutan garam.
Penggolongan
1. Berdasarkan fungsi
No protein fungsi contoh
1 Struktur Proteksi, penyangga, Kulit, tulang, gigi, rambut,
pergerakan bulu, kuku.
2 Enzim Katalisator biologis Semua jenis enzim dalam
3 Hormon Pengatur fungsi tubuh insulin
4 Transport Pergerakan senyawa antar Hemoglobin
dan atau intra sel
5 Pertahanan Mempertahankan diri Antibodi
6 Racun penyerangan Bisa ular & bisa laba-laba
7 Kontraktif Sistem kontraksi otot Aktin, miosin
2. Berdasarkan hasil hidrolisis
a. Protein sederhana hasil hidrolisisnya
membentuk asam α amino.
Klasifikasi protein sederhana
Larut dalam air Tidak larut dalam air
Albumin Euglobulin
Pseudoglobulin Glutelin
Protamin Prolamin
Histon
b. Protein Majemuk hasil hidrolisis
pembentuk asam amino dan senyawa lain
selain asam α amino.

Protein majemuk Radikal prostetik


Kromoprotein Zat berwarna
Fosfoprotein Asam fosfat
Glikoprotein Karbohidrat
Lipoprotein Lipida
Nukleoprotein Asam nukleat
3. Berdasarkan ikatan peptida
a). Protein dipeptida jumlah monomernya
= 2 dan ikatan peptida = 1
b). Protein tripeptida jumlah monomernya
= 3 dan ikatan peptida = 2
c). Protein polipetida jumlah monomernya
> 3 dan ikatan peptida > 2
Reaksi Identifikasi Protein
No. pereaksi reaksi warna

1. Biuret Protein + NaOH + CuSO4 Merah muda sampai violet

2. Xantoprotein Protein + HNO3 kuning

3. Millon Protein + Millon Merah

4. Ninhidrin Protein + ninhidrin Ungu sampai biru


Protein & penyakit
• Homosistinuria

• Fenilketonuria

• Malnutrisi protein
• PROTEIN HARUS DIKOMSUMSI SETIAP HARI UNTUK MENUTUPI
KEHILANGAN SEWAKTU TURN OVER.
• NEGATIF NITROGEN BALANCE  PERTUMBUHAN ABNORMAL
• OVER  DISIMPAN DALAM BENTUK LEMAK (PEMBOROSAN)

NILAI GIZI PROTEIN:

-JUMLAH KOMSUMSI
-DAYA SERAP TUBUH
-KOMPOSISI ASAM AMINO
(ESENSIAL DAN NON ESENSIAL)

KEBUTUHAN PROTEIN DIPENGARUHI OLEH


BBRP SITUASI SEPERTI:
- MASA PERTUMBUHAN
- AKTIFITAS
- HAMIL DAN MENYUSUI,
- SAKIT,DLL
Daftar pustaka
• Linder,maria C.1992.Biokimia nutrisi dan
Metabolisme.Universitas Indonesia;Jakarta
• Nash,yulianthe Kr.2010.Kamus super lengkap
kimia SMA.Cyan Publisher;Jakarta
• Sumardjo,damin.2008.Pengantar Kimia.Buku
Kedokteran EGC;Jakarta

Anda mungkin juga menyukai