Anda di halaman 1dari 29

c 




Tidak dapat dipungkiri, kesibukan dan aktifitas tinggi pada masyarakat yang bekerja dan
tinggal di daerah perkotaan menuntut gaya hidup yang serba cepat dan instan. Peluang ini di
manfaatkan secara jeli oleh para produsen makanan cepat saji. Oleh karena itu, tumbuh suburlah
restoran-restoran cepat saji didaerah perkotaan, bak cendawan di musim hujan.

Makanan cepat saji, sepertu hamburger, pizza,kentang goring dan sebagainya umumnya
memiliki kadar kalori yang sangat tinggi, rendah serat,dan miskin kandungan gizinya. Oleh
karna itu,para ahli gizi dan kesehatan sering mengistilahkan makan-makanan ini dengan istilah
— 

 saat ini kian di gemari oleh anak-anak. Keluarga di perkotaan yang memiliki
kesibukan tinggi sering kali tidak ragu memberikan makanan yang dikategorikan sebagai junk
food kepada anak-anak mereka dengan mengabaikan dampak negatif jangka panjang terhadap
kesehatan anak.

Hal yang mencemaskan ialah kini restiran-restoran cepat saji juga kian mudah dijumpai
didaerah pinggiran kota besar (suburban). Bahkan, telah merambah di daerah pedesaan (rural).
Masyarakat didaerah suburban maupun rural secara berlahan kini mulai beradaptasi dengan pola
makan cepat saji ini.

Masyarakat didesa merupakan pasar yang potensial bagi restoran-restoran cepat saji.
Mereka mengemas makanan cepat saji dengan citra ³ kota dan modern ³, yang mendorong
masyarakat desa untuk menjadi bagian dari gaya hidup baru yang lebih modern ini.

Iklan beberapa restoran cepat saji yang gencar di berbagai media massa, baik cetak
maupun elektronik, efektif mempercepat perubahan pola makan masyarakat ini. Apalagi pihak
produsen makanan cepat saji kerap menawarkan berbagai promosi yang menggiurkan bagi para
konsumen.

Hal yang mencemaskan ialah beberapa restoran cepat saji menbidik anak-anak sebagai
salah satu sasaran utama penjualan produk mereka.. berbagai menu disajikan khusus untuk anak-
anak. Mulai dari kemasan bergambar tookh-tokoh kartun yang di sukai oleh anak-anak, hingga
iming-iming hadiah berupa mainan anak-anak.
Kini, para produsen makanan cepat saji pun dapat memfasilitasi berbagi acara seremonial
anak-anak, seperti ulang tahun dan sebagainya. Dengan cara ini, konsumen anak-anak dibujuk
untuk terus mengonsumsi menu yang tidak sehat ini.

Ironisnya, pemerintah tampak tidak berdaya untuk membatasi gempuran iklan produsen
makan junk food ini, terutama bagi kalangan anak. Sikap diam pemerintah secara tidak langsung
menunjukan ketidak berpihakan terhadap pola makan sehat bagi anak-anak.

Kondisi sangat bertolak belakang dengan langkah serius pemerintah di Negara maju
dalam membatasi segala bentuk promosi makanan cepat saji yang di tujukan bagi kalangan anak.
Hal ini telah di lakukan pemerintah swedia, yunani dan berberapa negara lain.

     c 

Kegemukan dan obesitas pada anak sering kali diketahui hanya melalui tampilan sekilas,
yakni apabila berat badan anak tampak lebih besar dibandingkan usia sebayanya. Para orangtua
perlu mewaspadai anak yang memiliki berat berlebih karena banyak gangguan kesehatan anak
bermula dari kegemukan maupun obesitas.

Para orangtua perlu memeriksakan berat badan anak secara berkala sejak bayi.
Penimbangan berat badan bayi hingga anak berusia lima tahun dapat dilakuan secara Cuma-
Cuma di Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara
umum.

c     c       

Posyandu merupakan bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Wilayah kerja posyandu berada di satu RW, dengan
sasaran utama seratus balita.

Posyandu memiliki lima program utama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
yakni :

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


£. Keluarga Berencana (KB)
3. Imunisasi
4. Pelayanan Gizi
5. Penanggulangan Diare

Posyandu digerakkan oleh para kader PKK yang dibantu oleh tim kesehatan dari Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat. Kegiatan posyandu dapat dilaksanakan di rumah
tokoh masyarakat atau rumah tangga.

Kegiatan posyandu biasanya dilaksanakan dengan system 5 (lima) meja, yakni:

1. Meja I : Pendaftaran
£. Meja II : Penimbangan
3. Meja III : Pengisian Kartu Menuju sehat (KMS)
4. Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan Kartu Menuju sehat (KMS)
5. Meja V : Pelayanan KB dan kesehatan
Meja I-IV biasanya dikelola oleh kader PKK, sedangkan meja V dikelola oleh perwakilan
pihak puskesmas.

 Program gizi di posyandu diharapkan mampu menjawab berbagai kebutuhan gizi


masyarakat, terutama pada aspek promosi status gizi balita dan anak. Selain itu, program gizi
menjadi upaya aktif dalam mencegah gizi buruk ataupun masalah gizi berlebih pada balita dan
anak. Melalui program pemberian makanan tambahan (PMT) serta penyuluhan gizi di posyandu,
misalnya, diharapkan status gizi balita dan anak di satu wilayah kerja posyandu senantiasa
terjaga dalam kondisi optimal.

Upaya mendeteksi dini berbagai persoalan gizi pada balita dan anak melalui posyandu,
dilakukan dengan penekanan pada ketahanan pangan keluarga di lingkungan kerja posyandu.
Ketahanan gizi keluarga dapat dicapai melalui kegiatan penyuluhan gizi keluarga, termasuk
ancaman dan bahaya dari kegemukan atau obesitas pada anak akibat asupan gizi yang tak
seimbang.
 c      

 Meski begitu, besar manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dari pelaksanaan
kegiatan posyandu. Namun, kini program posyandu gaung kian meredup. Tidak setiap RW
memiliki kegiatan posyandu yang sktif beroperasi. Fenomena ini menjadi tantangan bagi kita
bersama dalam merevitalisasi program-program posyandu di masyarakat.

c          

 Di posyandu, setiap bayi dan balita akan mendapatkan KMS. KMS merupakan media
atau catatan yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan
anak secara umum.

KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, jadwal
imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisis kesehatan anak,
pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan catatan
rujukan ke puskesmas atau ke rumah sakit.

Melalui KMS, berat badan balita dan anak dipantau setiap waktu, dengan pemeriksaan
dan penimbangan yang teratur, yakni minimal satu kali dalam satu bulan. Selain itu, kelainan
berat badan balita dan anak juga dapat terdeteksi lebih dini, termasuk kegemukan dan obesitas.

          

 Jika seorang ibu hendak memeriksakan balita maupun anaknya yang diduga menderita
kegemukan dan obesitas ke sarana kesehatan yang lebih lengkap (tersier), seperti rumah sakit
tipe A, ada beberapa teknik atau metode yang dapat dilakukan. Antara lain:

1. Teknik Pengukuran BMI


£. Pengukuran Tebal Lemak Kulit
3. Ukuran Lingkar Pinggul
4. Teknik Densitometri
5. Analisis Impedansi Bioelektrik Multifrekuensi (BIA)
6. Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI)

Perlu diketahui bahwa setiap metode pemeriksaan memiliki keunggulan dan kekurangan.
Metode pengukuran antropometri seperti BMI, ketebalan lemak kulit, serta lingkar pinggul, lebih
banyak digunakan untuk kepentingan klinis karena relative murah, mudah digunakan, dan tidak
memerlukan ketersediaan alat penunjang diagnostic canggih.

Pengukuran lingkar pinggul anak, menurut sebagian peneliti dan ahli kesehatan,
dipandang lebih penting dibandingkan pemeriksaan antropometri lainnya. Alasannya ialah
lingkar pinggul anak lebih menggambarkan adanya kegemukan atau obesitas visceral, yang
berkaitan erat dengan risiko DM tipe £, maupun penyakit jantung dan pembuluh darah.

Beberapa metode lainnya, seperti densitometri, BIA, dan MRI lebih banyak digunakan
untuk kepentingan penelitian kegemukan dan obesitas pada anak, terutama di negara-negara
industry dan maju.

Metode BIA dan MRI dapat memberikan hasil pengukuran timbunan lemak lebih akurat
dibandingkan metode lainnya. Namun, alas an biaya pemeriksaan yang mahal serta minimnya
ketersediaan alat, membatasi teknik pemeriksaan secara rutin di Indonesia.

c c         

 Jika diperlukan, beberapa pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk menilai


berbagai penyakit atau kelainan klinis yang mungkin berkaitan dengan kegemukan dan obesitas,
seperti asma bronkhiale, DM tipe £, hipertensi, @  
serta depresi, dan sebagainya.

Hal yang mesti diperhatikan adalah pemeriksaan penunjang laboratorium ini harus
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar hasilnya lebih efektif dan tepat sasaran. Para
dokter akan merekomendasikan jenis pemeriksaan penunjang laboratorium yang memang
diperlukan, sesuai dengan gejala klinis yang dialami oleh penderita kegemukan dan obesitas.
Pemeriksaan Penunjang DM Tipe £ Terkait Kegemukan dan Obesitas pada Anak

Beberapa pemeriksaan penunjang laboratorium DM tipe £ yang biasa dilakukan, antara


lain:

1. Pemeriksaan kadar gula darah puasa


£. Pemeriksaan kadar gula darah £ jam setelah berbuka puasa
3. Pemeriksaan kadar lemak darah (kolesterol total, HDL [kolesterol baik], LDL [kolesterol
jahat], dan Trigleserida)
4. Pemeriksaan gula di dalam urine

Pemeriksaan Penunjang Asma Bronkhiale Terkait Kegemukan dan Obesitas pada Anak

Beberapa pemeriksaan penunjang laboratorium maupun klinis asma bronkhiale yang


biasa dilakukan, antara lain:

1. Pemeriksaan kadar Imunoglobulin E (Ig E) total


£. Pemeriksaan alergi atau sensitivitas terhadap zat tertentu atau disebut tes tusuk jarum
alergi (Prick test)
3. Pemeriksaan Spirometri
4. Pemeriksaan Forced Expiration Volume in 1 minute (FEV)

Pemeriksaan Penunjang Hipertensi Terkait Kegemukan dan Obesitas pada Anak

Beberapa pemeriksaan penunjang laboratorium hipertensi yang biasa dilakukan, antara


lain:

1. Pemeriksaan kadar kolesterol darah (kolesterol total, HDL [kolesterol baik], LDL
[kolesterol jahat], dan Trigleserida)
£. Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)
3. Pemeriksaan beberapa kelenjar endokrin (hormone tiroksin [TSH, T3, T4])
4. Pemeriksaan Rontgen

    c       

 Kegemukan dan obesitas pada anak dapat meningkatkan risiko timbulnya berbagai
keluhan dan penyakit pada anak. Secara sederhana, gangguan kesehatan yang terjadi pada anak
penderita kegemukan dan obesitas terbagi tiga ; yakni gangguan klinis, mental dan social.

     c     

       ! "#

 Kencing manis atau disebut juga Diabetes Melitus tipe £ (DM tipe£) merupakan penyakit
yang ditandai dengan ketidakmampuan hormone insulin mengontrol kadar gula darah dalam
batas normal. Sebagaimana telah kita ketahui, kadar gula di dalam tubuh dikendalikan dalam
batas normal oleh beberapa hormone, antara lain, insulin yang dihasilkan oleh sel B pancreas.

Selain insulin, beberapa hormon lain, seperti ACTH juga berperan dalam mengatur kadar
gula darah. Namun, untuk memudahkan pembahasan, saya akan lebih memfokuskan
pembahasan mengenai peran kerja hormone insulin.

c
 $  

 Insulin berperan mengubah kadar gula di dalam darah (glukosa), yang meningkat setelah
makan, menjadi cadangan gula di dalam otot (glukagon). Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
kadar gula di dalam darah tetap normal, sebagai bahan baku energi yang utama pada berbagai
proses metabolisme tubuh.

Namun, karena berbagai sebab, kerja insulin dapat mengalami gangguan. Fenomena ini
disebut sebagai resistensi insulin. Resistensi insulin merupakan kondisi ketika jumlah insulin
yang diproduksi memadai, tetapi tidak mampu mengontrol kadar gula di dalam darah dalam
batas normal.
Kondisi semacam ini banyak dijumpai pada anak penderita kegemukan dan obesitas, juga
pada anak yang kurang beraktivitas fisik maupun berolahraga. Resistensi insulin yang tidak
segera ditangani dengan tepat dapat berkembang menjadi penyakit DM tipe £.

Resisitensi insulin menjadi fase penentu (kritis) bagi anak untuk berkembang menjadi
DM tipe £ atau kembali menjadi sehat. Pada fase ini, pembatasan asupan kalori, serta upaya
untuk meningkatkan aktivitas fisik anak sangat penting untuk dilakukan. Jika tidak, anak akan
menderita DM tipe £.

Hal penting untuk dicatat, usia penderita DM tipe £ di seluruh dunia kini tidak lagi
dimonopoli oleh kaum manula. Namun, juga dewasa muda dan remaja. Pergeseran pola makan
kearah yang tidak sehat, dan kian malasnya remaja bergerak disinyalir sebagai penyebab
utamanya.

Usia penderita DM tipe £ yang kian bergeser kearah dewasa muda dan remaja menjadi
keprihatinan kita semua karena berpotensi mengurangi generasi usia produktif yang sehat di
masa depan sebagai pemeran utama pembangunan nasional.

    " 

 DM tipe £ dulu merupakan penyakit yang banyak dijumpai pada kelompok usia dewasa
dan manula. Namun, kini DM tipe £ mulai banyak diderita kelompok usia dewasa muda, remaja,
bahkan anak-anak. Kondisi ini akibat perubahan pola makan kearah yang tidak sehat dan
minimnya aktivitas fisik, serta kian malasnya masyarakat berolahraga.

Jumlah kasus baru (insidensi) dan kasus lama (prevelansi) DM tipe £ pad anak di seluruh
dunia terus meningkat. Insidensi DM tipe £ pada anak di seluruh dunia mencapai 17 per 100.000
anak per tahun.

Laporan N        pada £00£ mengungkapkan bahwa saat ini
ada lebih dari ££ juta jiwa anak penderita DM tipe £ di seluruh dunia. Di Indonesia, insidensi
DM tipe £ pada anak diperkirakan sebesar 0.3 per 100.000 anak per tahun, atau terdapat £40
kasus baru diabetes mellitus anak setiap tahun.
DM tipe £ yang diderita oleh anak-anak merupakan fenomena yang sangat mencemaskan.
Anak-anak penderita DM tipe £ berpeluang mengalami berbagai komplikasi penyakit berat,
seperti gagal ginjal kronis, penyakit jantung, stroke, kebutaan, dan sebagainya di kemudian hari.

Sebagaimnana telah diuraikan sebelumnya, risiko DM tipe £ pada anak meningkatkan


akibat kegemukan dan obesitas, serta kurangnya aktivitas fisik. Oleh karena itu, cara terbaik
untuk menurunkan prevalensi penyakit DM pada anak adalah dengan mulai menerapkan pola
makan sehat, menghindari konsumsi makanan cepat saji, serta memotivasi anak untuk lebih
banyak melakukan aktivitas fisik yang aman dan menyehatkan.

       

 Asma bronkhiale atau lebih dikenal dengan asma atau mengi merupakan kelainan system
pernapasan yang ditandai dengan penyempitan pada saluran napas (bronchus) yang bersifat
sementara dan dapat sembuh secara spontan tanpa pengobatan.

Asma terjadi dalam tiga derajat yakni, ringan, sedang, maupun berat. Kelainan asma
ringan tidak berbahaya bagi kesehatan dan dapat sembuh secara spontan. Namun, kelainan ini
sangat mengganggu aktivitas akibat rasa sesak yang ditimbulkannya. Sementara itu, asma derajat
sedang dan berat umumnya memerlukan terapi jangka panjang, bahkan mungkin perlu menjalani
rawat inap.

Penyakit asma diturunkan secara genetic dari orangtua yang menderita asma. Keluhan
asma dapat dipicu oleh aktivitas fisik atau olahraga yang melelahkan, hawa dingin, ataupun
penyakit influenza.

Penyakit asma umumnya ditandai dengan suara mengi yang khas saat menarik maupun
mengeluarkan napas. Penyakit ini banyak dijumpai pada anak yang memiliki riwayat alergi
terhadap bahan makanan tertentu, seperti seafood, susu, telur, maupun alergi terhadap hawa
dingin dan obat-obatan tertentu.

         

 Kegemukan dan obesitas pada anak meningkatkan risiko timbulnya asma bronkhiale,
terutama setelah beraktivitas fisik maupun berolahraga yang melelahkan. Hal ini terungkap dari
hasil penelitian Sara Rosenkranz, mahasiswi program doctoral ilmu gizi anak yang
dipublikasikan Kansas State University pada 1£ Desember £008 lalu.

Penelitian Sara menunjukkan bahwa anak penderita kegemukan dan obesitas yang kurang
beraktivitas fisik maupun olahraga, cenderung mengalami serangan mirip asma bronkhiale
pasca-berolahraga dan beraktivitas.

Penelitian ini melibatkan 40 siswa sekolah dasar dengan rentang usia 8-10 tahun. Para
siswa yang diteliti merupakan anak dalam kondisi sehat dan tidak sedang mengonsumsi obat-
obatan tertentu, serta tidak memiliki riwayat penyakit asma bronkhiale sebelumnya.

Para siswa usia sekolah dasar ini kemudian diminta untuk berolahraga selama interval
waktu tertentu. Setelah itu, mereka diuji dengan alat uji napas yang disebut spirometer untuk
menilai ada atau tidaknya penyempitan saluran napas setelah berolahraga. Mereka juga diminta
untuk ,mengisi kuesiner untuk dinilai apakah mereka termasuk anak yang aktif berolahraga atau
tidak sebelumnya. Peneliti juga mengukur kadar lemak para siswa sekolah dasar ini.

Kesimpulan dari penelitian tersebut ialah siswa yang memiliki kadar lemak lebih tinggi
dan kurang aktif berolahraga sebelumnya cenderung lebih mengalami serangan sesak napas
akibat penyempitan saluran napas. Gejala ini mirip dengan serangan asma.

Meskipun diperlukan penelitian lanjutan, penelitian Sara menunjukkan bahwa


kegemukan dan obesitas pada anak yang kurang beraktivitas fisik maupun berolahraga
meningkatkan resiko timbulnya serangan sesak napas yang mirip penyakit asma bronkhiale.

     


 

 Tekanan darah merupakan salah satu penanda kesehatan anak. Tekanan darah yang
normal memungkinkan terjadinya sirkulasi O£, CO£, makanan dan hasil metabolism, serta zat-
zat yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh dapat terdistribusi secara optimal.
Salah satu kelainan pada tekanan darah adalah hipertensi. Hipertensi dapat terjadi atau
diderita oleh siapa pun, tanpa mengenal jenis kelamin dan usia. Anak-anak pun dapat menderita
hipertensi.

  

 Hipertensi pada anak ditandai dengan nilai tekanan darah yang melebihi persentil ke-95
pada table tekanan darah, sesuai usia dan jenis kelamin. Hipertensi yang diderita sejak usia anak-
anak cenderung berlanjut hingga dewasa.

%
  

Hipertensi yang diderita anak dapat berupa hipertensi primer maupun sekunder.
Hipertensi primer atau sering disebut hipertensi esensial, lebih banyak ditemukan pada anak
yang beranjak remaja. Beberapa factor yang meningkatkan risiko terjadinya hipertensi primer,
antara lain, adalah obesitas dan faktor keturunan (genetik).

Sementara itu, hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang disebabkan oleh kerusakan
fungsi organ tubuh atau factor-faktor lain, selain jantung dan pembuluh darah. Hipertensi
sekunder lebih banyak ditemukan pada bayi baru lahir dan balita. Penyebab utama hipertensi
sekunder adalah kerusakan ginjal. Selain itu, dapat pula diakibatkan oleh kelainan hormonal
(endokrin), tumor pheochromocytoma, konsumsi obat-obatan tertentu, dan kelaian kejiwaan
seperti kecemasan.

   

Untuk menilai kemungkinan adanya hipertensi pada anak, sebaiknya dilakukan


pemeriksaan tekanan darah secara rutin sejak anak menginjak usia 3 tahun atau lebih. Namun,
pemeriksaan tekanan darah pada anak yang baru berusia 3 tahun tidaklah mudah. Selain itu,
memerlukan keterampilan serta kesabaran dokter pemeriksa.
Dokter pemeriksa tekanan darah anak mesti menciptakan suasana nyaman bagi anak. Bila
anak, terutama yang masih balita, tidak merasa nyaman saat diperiksa, mungkin akan timbul
ketakutan dan trauma bagi jiwa anak. Selain itu, anak yang ketakutan cenderung meningkat
tekanan darahnya. Kondisi ini berpeluang menciptakan kesalahan diagnosis hipertensi pada anak.

Pengukuran tekanan darah pada anak dapat dilakukan dalam posisi duduk maupun
berdiri. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan spyghmomanometer (tensimeter)
manual ataupun otomatis,

Pemeriksaan dengan tensimeter otomatis pada anak cenderung lebih disukai karena lebih
cepat dan praktis. Namun, pemeriksaan menggunakan tensimeter manual lebih disukai oleh
sebagian dokter laian karena hasil pemeriksaannya relative lebih akurat. Hasil pengukuran
tekanan darah anak sebaiknya diulang sekali lagi dalam periode waktu enam minggu.

   


  

 Peningkatan prevalensi kegemukan dan obesitas pada anak di seluruh dunia ikut
mendongkrak prevalensi hipertensi pada anak, terutama hipertensi primer. Obesitas diketahui
merupakan salah satu factor yang meningkatkan risiko hipertensi primer pada anak. Oleh karena
itu, upaya menurunkan prevalensi kegemukan dan obesitas akan menurunkan prevalensi
hipertensi pada anak secara tidak langsung.

Hipertensi pada anak merupakan fenomena yang mencemaskan karena dapat


menimbulkan kerusakan pada berbagai organ tubuh seperti ginjal, jantung, saraf mata, serta
kelainan fungsi otak, dan sebagainya. Oleh karena itu, upaya pencegahan hipertensi dan
kegemukan serta obesitas pada anak mesti segera dilakukan.

     

 Kegemukan dan obesitas pada anak juga berpotensi menimbulkan gangguan pada saluran
napas ketika tidur, yang dikenal dengan istilah @        ditandai dengan
terhentinya napas sekitar 10 detik atau lebih ketika anak tidur.
    lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pria.     biasanya
didahului suara napas mendengkur yang keras. Sleep apnea menyebabkan penurunan kadar
oksigen dalam darah secara drastic. Serangan atau episode sleep apnea dapat terjadi sekali
ataupun beberapa kalia ketika tidur, yang disebut sebagai sindroma sleep apnea.

Sindroma sleep apnea dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, antara lain,
gangguan irama jantung (aritmia) maupun gangguan tidur. Aritmia akibat sleep apnea bisa
mengancam jiwa, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit irama jantung
sebelumnya.

Gangguan tidur akibat sleep apnea ditandai dengan rasa kantuk yang sangat kuat pada
siang hari. Penderita sering kali diketahui tertidur pada siang hari. Hal ini disebabkan oleh tidur
yang tidak nyenyak pada malam hari. Gangguan tidur ini juga dapat menurunkan konsentrasi dan
daya ingat jangka pendek.

  ë 

Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, anak yang menderita obesitas berpotensi


mengalami @    Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kelaian @   dijumpai
pada sekitar 7% anak penderita obesitas.

Meskipun hubungan antara obesitas dan @   belum terlalu jelas, diduga penderita
obesitas memiliki saluran (jalan) napas yang lebih sempit akibat penumpukan lemak berlebih
dibeberapa otot yang berada disekitar jalan napas. Selain itu, pangkal lidah mereka juga
diperkirakan lebih mudah terdorong kea rah belakang dan menyumbat jalan napas ketika tidur.

Hal yang menarik ialah berbagai penelitian menunjukkan bahwa penurunan berat badan
sekitar 10% pada anak penderita obesitas mampu menurunkan kejadian @    sebesar
50%. Oleh karena itu, upaya efektif untuk menurunkan kejadian sleep apnea pada anak penderita
obesitas adalah dengan menurunkan berat badannya.

J  
     
 J  
 
    
  
 
       
      
  
  


 

 J            



   

   J          
      

 
 
  

 

 J  
   
   


   
  
 
     
   


   

      ! " #   $ %   & '    
   (     )) 
 ))  *  "!
+,   

 
 +   
 -)      
    
 
 

 .      


        +

/


  
 
 ! 
 
 
        0
+



  
 
 

            


 ,,  
       
 .     
"
   
  
 " 
   
  
  


 
  
 
 

#      


      
"   
 

 
     
 
   

  
 

   ! "            

"        


  
 
 
  % 

     
        
       1 
    
                

a  
                 

     
           

   
      
     
  

 .      
 
    


 

J       J  


 

Anak penderita kegemukan dan obesitas juga rentan mengalami gangguan kejiwaan
seperti depresi. Hal ini antara lain disebabkan oleh ejekan atau cemoohan dari teman sebayanya,
terutama ketika mereka mulai memasuki usia sekolah.

Anak penderita kegemukan dan obesitas umumnya lebih lamban dan malas bergerak.
Kondisi ini membuat aktivitas fisik mereka di sekolah. Misalnya, pada saat berolahraga
terhambat. Kelambanan gerak tubuh penderita kegemukan dan obesitas sering kali mengundang
cemoohan atau ejekan dari teman-teman di sekolah.

Ejekan yang diterima oleh anak penderita kegemukan dan obesitas secara terus menerus
dapat membuat mereka kehilangan rasa percaya diri dan tertekan. Jika hal ini tidak di atasi
dengan tepat dan segera, dapat menyebabkan anak menjadi depresi.

%  c     

Depresi yang terjadi pada anak penderita kegemukan dan obesitas umumnya lebih
lamban dan malas bergerak. Kondisi ini membuat aktivitas fisik mereka di sekolah, misalnya,
pada saat berolahraga terhambat. Kelambanan gerak tubuh penderita kegemukan dan obesitas
sering kali mengundang cemoohan atau ejekan dari teman-teman di sekolah.

Ejekan yang diterima oleh anak penderita kegemukan dan obesitas secara terus menerus
dapat membuat mereka kehilangan rasa percaya diri dan tertekan. Jika hal ini tidak diatasi
dengan tepat dan segera, dapat menyebabkan anak menjadi depresi.

%  c     


 Depresi yang terjadi pada anak penderita kegemukan dan obesitas bisa ringan ataupun
berat. Para orangtua maupun pengasuh anak perlu mengenali gejala-gejala depresi ringan
maupun berat agar dapat segera membawa anak berobat ke dokter ahli kesehatan jiwa (psikiater)
ataupun ahli psikologi (psikolog).

  %  c     

Gejala depresi ringan dapat diamati dalam bentuk perubahan perilaku dan emosi anak
dalam kehidupan sehari-hari.antara lain:

1. Anak merasa kehilangan minat terhadap hobi atau aktivitas yang digemari
£. Anak mudah marah atau cenderung menjadi lebih pemurung
3. Anak menarik diri dari lingkungan atau teman sebayanya
4. Anak merasa dirinya tidak berguna
5. Anak mudah mengantuk atau malah sulit tidur (insomnia)
6. Perasaan mudah lelah atau sering mengeluh pegal-pegal pada daerah punggung

Keluhan-keluhan di atas perlu diwaspadai oleh para orangtua atau pengasuh anak. Bila
ditemukan satu atau lebih gejala di atas, bawalah anak anda ke psikiater atau psikolog untuk
mendapatkan terapi yang tepat. Jika keluhan depresi ringan dibiarkan, penyakitnya dapat
berlanjut menjadi depresi berat.

   c     

 gejala depresi berat biasanya ditandai nya dengan adanya untuk bunuh diri. Keinginan
bunuh diri dapat diketahui dari catatan harian, curahan hati kepada anak teman sebayanya,
dan sebagianya.

Jangan pernah meremehkan gejala ini. Para orangtua mesti segera membawa anak yang
memiliki gejala defresi berat ke psikiater atau psikolog terdekat sebelum terlambat. Anak
yang memiliki depresi berat mudah mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis, ykni
bunuh diri.

        


Beberapa waktu lalu, masyarakat dikejutkan oleh fenomena maraknya kasus bunuh diri
pada anak dibeberapa daerah di Indonesia. Hal yang memilukan ialah upaya bunuh diri
tersebut sering kali dipicu persoalan yng tampak sepele: diejek atau dicemooh temannya,
tidak mampu membayar SPP, tidak dibelikan motor dan sebagainya.

Mayoritas kasus bunuh diri berkaitan erat dengan gangguan kejiwaan. Hal ini senada
dengan Badan Kesehatn Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa lebih dari 90% kasus bunuh
diri disebabkan oleh gangguan kejiwaan, seperti depresi berat, schizophrenia, maupun
kecanduan alcohol.

Lebih lanjut, WHO memperkirakan sebanyak 873.000 orang melakukan bunuh diri setiap
tahun. Kasus bunuh diri ini, termasuk pada anak, serimg kali disebabkan oleh keterlambatan
penderita dibawa ke psikiater atau psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tidak jarang kasus depresi berat pada anak yang terlambat didiagnosis berakhir dengan
bunuh diri. Para orang tua semestinya tidak menganggap remeh, gejala-gejala depresi ringan
atau berat yang ditunjukkan oleh sang anak.

Anak menunjukkan gejala-gejaladepresi berat dan pernah mengungkapkan keinginannya


untuk bunuh diri, baik secar tertulis maupun lisan, mesti dibawa ke psikiater atau psikolog
untuk mendapatkan terpi yang tepat.

         

Selain gangguan klinis dan masalah kejiwaan yang mungkin di alami anak penderita
kegemukan dan obesitas, kendala hubungan social terutama dengan teman sebayanya juga
berpotensi mengancam mereka.

Anak penderita kegemukan dan obesitas memang kerap menghadapi kendala dalam
cendrung membuat mereka tidak lincah. Mereka pun menghindari acara ataupun kegiatan
fisik dengan temen sebayanya.

Pada kegiatan olahraga yang dilakukan acara berkelompok, seperti sepak bola ataupun
permainan kasti, anak penderita kegemukan dan obesitas cendrung ditolak berperan serta.
Alasannya sederhana ialah gerakan mereka tidak lincah dan lamban.
Selain itu, mereka pun kerap menerima ejekan atau cemooh dari teman sebaya. Apalagi
julukan buruk kerap ditunjukkan pada mereka. Julukan seperti si gendut, anak gembrot, dan
sebagainya membuat mereka malu, minder dan cendrung menarik diri dari lingkungan dan
teman- teman sebay mereka.

Jika kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu lama, anak penderita kegemukan dan
obesitas mungkin menganggap bahwa lingkungan socialnya tidak menginginkan kehadiran
mereka atau menolak mereka. Sikap semacam ini membentuk konsep diri yang buruk pada
penderita kegemukan dan obesitas.

Anak penderita obesitas dengan konsep diri yang buruk, diperburuk dengan adanya
penolakan social yang belangsung lama, membuat mereka rentan terjebak dalam berbagai
gangguan kejiwaan seperti depresi ringan atau berat.

    & &   \

Para orangtua maupun pengsuh anak penderita kegemukan dan obesitas dengan gangguan
kejiwaan akibat penolakan social dan guru di sekolah mesti kebijaksanaan menyikapi hal ini.
Mereka perlu lebih banyak meluangkan waktu. Berdialog secara terbuka, dan mendengarkan
keluhan penderita. Biarkan anak mengutarakan segala kegundahan hatinya. Jangan potong
curahan hatinya. Setelah itu cobalah cari dan temukan solusi terbaik untuk mengatasi hal ini
bersama-sama.

Menurunkan berat badan anak secara bertahap dengan cara membatasi asupan makanan
tinggi kalori dan mendorong mereka untuk lebih aktif bergerak adalah langkah awal yang
baik. Langkah ini perlu di ikuti dengan memilihkan jenis kegiatan dan olahraga yang sesuai
dengan minat dan kondisi mereka jangan paksakan anak untuk memainkan permainan atau
olah raga yang terlalu berat. Upayakan mereka tetap terus aktif bergerak secara bertahap.

Selain itu jadilah sahabat yang baik bagi teman-teman anak dan penderita kegemukan
atau obesitas ajalh teman-teman anak anda untuk bermain di rumah. Fasilitas anak anda agar
tetap terdapat berkomunikasi dan berhubungan dengan teman-teman sebayanya..

Dukungan semacam ini mmemungkinkan terkesan remeh dan sederhana. Namun tidak
demikian bagi anak-anak penderita kegemukan. Dukungan yang besar dari orang-orang
terdekat akan memudahkan mereka untuk keluar dari kemelut yang mereka alami secara
sehat.

TERAPI KEGEMUKAN DAN OBESITAS PADA ANAK

Stategi utama terapi kegemukan dan obesitas pada anak adalah dengan membatasi asupan
kalori dan meningkatkan aktifitas fisik anak. Selain itu jika di perlukan penggunaan obat-
obatan antikegemukan atau upaya pembedahan mungkin bisa membantu meskipun tidak
rutin di lakukan pada kasusu kegemukan dan obesitas pada anak.

Modifikasi Pola Makan Anak

Sebagai mana telah di kemukakan sebelumnya, pola makan tidak sehat yakni makanan
tinggi kadar kalori dan lemak tetapi rendah serat telah berkontrubusi meningkatkan resiko
kegemukan dan obesitas pada anak di seluruh dunia. Makanan semacam ini banyak di jumpai
pada berbagai restoran-restoran ynag menyajikan menu cepat saji, hamburger, pizza, spageti,
dan sebagainya.

Kendalanya ialah para produsen makanan yang dikatagorikan junk food ini umumnya
bermodal besar sehingga mampu mengiklankan produk-produknya secara gencar dikalangan
media massa dan membentuk opini seolah-olah produk tersebut layak di konsumsi.

Selain itu, mereka pun sukses mengemas produk-produk makanan tersebut dengan cita ³
kota modern ³ aneka makanan junk food tersebut kini telah menjadi bagian tidak terpisahkan
dari gaya hidup modern meskipun berdampak buruk bagi kesehatan.

Menutup restoran-restoran cepat saji itu bukan langkah yang relitis dan bijaksana.. selaku
orang tua maupun pengasuh anak. Mulai membiasakan mereka untuk lebih mencintai
tradisional kaya serat, tinggi kalori serta lemaknya. Meskipun tentu tak semudah membalikan
tangan.

Pada umumnya anak-anak meniru pola makan kedua orangtuannya dan hanya bersikap
pasifmenerima hidanagan yang tersedia bagi mereka.para orangtualah yang membentuk pola
makan mereka.
Jika anda termasuk orangtua yang sibuk dan tidak sempat menyiapkan sendiri makanan
tradisional bagi anak anda mintalah pkerja rumah tangga atau pengasuh anak untuk
menyiapkanya. Pastikan menu tradional tersebut bersih dan sehat. Meskipun demikian jika
da waktu luang, alngkah baiknya kita bisa menyiapkan sendiri makanan tradisonal tersebut.

Pada umumnya anak-anak sangat tertarik dengan makanan berwarna-warni. Oleh karena
itu orangtua sebaiknya para orangtua belajar untuk menghidangkan makanan dengan
penataan hidangan yang menarik.

Mulailah menata makanan di meja makan anda dengan gamis dari sayur-sayuran maupun
buah-buahan segar yang mengandung selera makan anak. Saat ini cukup banyak buku resep
makanan ataupun progam kuliner di beberapa stasiun televise yang dapat di jadikan sebagai
rujukan.

Dengan membatasi asupan kalori dan lemak serta meningkatkan jumlah serat di dalam
makanan anak, kita berupaya untuk menurunkan berat badan mereka secara bertahap. Selain
itu konsumsi buah-buahan segar dan sayur mayor juga meningkatkan kebugaran fisik
terutama fungsi penglihatan mereka karena kandungan vitamin A yang tinggi di dalamnya.
Kulit mereka pun akan terlihat lebih segar dan cantik karena kandungan vitamin E yang
tinggi didalam sayur mayor. Yang juga berfungsi sebagai menangkal aneka macam radikal
bebas darri lingkungan sekitar.

Idak ada yang lebih baik dari pada makanan tradisional yang di sajikan secara menarik
dan mengundag selera makan anak penderita kegemukan dan obesitas. Pastikan jumlah serat
dalam sayur dan buah selalu memadai dalam menu harian mereka. Batasi konsumsi kalori
dan lemak dalam setiap porsi makanan anak anda.

Selain itu pastikan tersedia beraneka buah dan sayuran di dalam lemari pendingin untuk
memudahkan anda ketika ingin mengolah atau memasak bagi putra-putri tercinta di
rumah,serta tersedia secara melimpah di sekitar kita.

Hidangkan selalu buah segar yang di sukai oleh anak anda diatas meja makan. Berikan
buah-buahan segar itu untuk kedepan jika anak masih merasa lapar setelah makan siang atau
malam kebiasaan ini jauh lebih menyehatkan bagi annak anda.
c   '  

Motivasi anak untuk lebih aktif bergerak maupun berolah raga sering kali tidak mudah di
lakukan. Terlebih dengankehadiran telivis, video, game, maupun sambungan internet di
rumah. Ketiga perangkat elektronik tersebut telah menyedot perhatian dan sebagian besar
waktu yang di miliki anak kita.

Meskipun demikian kondisi semacam ini tentu bisa disiasati agar anak tidak
menghabiskan sebagian besar waktu mereka menonton siaran televise bermain video game
maupun selancar di dunia maya.

     (     )       '  
  *

1. Jangan meletakkan televise, video game maupun computer didalam kamr anak.
Langkah ini memudahkan anda mengontrol jenis tayangan serta alokasi waktu
menonton siaran televise, bermain game, maupun berselancar di dunia maya.bketiga
perangkat elektronik ini dapat memberikan manfaat yang besar jika kita bijaksana
memanfaatkannya.. oleh karena itu biarkan anak anda menyimak siaran televise
bermain video game, maupun berselancar di dunia maya, sepanjang anda dapat
mengawasi dan membatasi waktunya.
£. Hindari penggunaan kendali jarak jauh (remot control) saat menggunakan perangkat
eloktronik, terutama saat menonton siaran telivisi. Biarkan anak anda mengganti
siaran secara manua. Langkah ini jauh lebih menyehatkan bagi mereka.
3. Motivasi anak anda untuk bermain dan lebih mencintai permainan tradisonal seperti
galasi, petak umpet, dan lompat tali dengan teman sebayanya. Namun jangan lupa
untuk slalu mengawasiagar keamanan dan keselamatan mereka senantiasa terpelihara
ketika memainkan permainan tradisional. Amati dan tetap batasi waktu mereka
bermain agar tidak terjadi kelelahan fisik berlebihhan.
4. Biasakan anak berjalan kaki atau mengendarai sepeda saat berangkat kesekolah
ataupun kerumah temannya. Batasi mengantar jemput anak dengan menggunakan
motor atau mobil meskipun sesungguhnya anda bisa mengantarnya ketempat tujuan
mereka.
5. Biasakan anak anda menggunakan tangga untuk menaiki satu dua lantai ketika anda
dan anak anda berbelanja kepusat perkotaan. Batasi penggunaan tangga berjalan
(escalator) maupun lif.
6. Luangkan waktu minimal sekali dalam seminggu untuk berolah raga bersama anak
dan anggota keluarga lainya. Sisihkan waktu cukup untuk menemani anak-anak anda
saat beroalh raga yang digemarinya.
7. Jika anda merencanakan berlibur bersama keluargga pilihlah tempat rekeasi yang
menyediakan fasilitas olah raga ataupun kegiatan bercengkrama dialam bebas.
Fasilitas outbound kian marak kita jumpai di berbagai sarana rekeasi. Kegiatan ini
selain menyehatkan juga akan menambah interaksi dsan kedekatan anda dengan
mereka.

Memilih Olahraga Yang Sesuai Bagi Penderita Kegemukan Dan Obesitas

Secara umum olahraga aerobic merupakan jenis olah raga yang tepat untuk menurunkan
berat badan bagi anak penderita obesitas. Jenis olah raga aerobic antara lain lari, jalan kaki,
jogging, bersepeda, dan senam. Melalui olahraga aerobic kelebihan lemak dalam tubuh anak
akan di bakar menjadi energy dan panas yang di kelurkan melalui keringat dan pernafasan.
Olahraga yang dilakukan secara teratur akn membantu menyusutkan kegemukan badan anak.

Hal yang perlu di perhatikan adalah jenis, frekuensi, lamanya waktu berolahraga yang
mesti di sesuaikan dengan usia dan jenis kelamin anak anda. Selain itu para oran gtua sebaiknya
tetap menjaga suasana berolahraga tetap dalam iklim bermain yang menyenagkan. Hindarilah
menerapkan disiplin yang terlalu keras. Langkah ini akan lebih memotivasi mereka untuk
berolahraga secara berkelanjutan.

Pada umunya olahraga dilakukan tiga kali dalam seminggu selama £0 mmenit telah
memadai. Kegiatan berolahraga bagi anak yang dilakukan secara berkelompok dengan teman-
teman sebayanya akan lebig memotivasi anak anda terus untuk berolahraga.

c +   c 

Penting untuk diketahui bahwa hingga saat ini belum ada obat yang benar-benar efektif
dan aman dalam menangulangi kegemukan dan obesitas pada anak. Hal ini antara lain
disebabkan oleh pengobatan kegemukan dan obesitas bersifat jangka panjan. Dengan demikian
sulit untuk menjaga kepatuhan anak minum obat.

Selain itu aspek keamanan dan efeksamping jangka panjang penggunaaan obat-obat ini
juga belum banyak diketahiu. Dengan dengan demikian penggunaan mesti diawasi ketat oleh
seorang dokter untuk menghindariefeksamping yang tidak dsiinginkan.

Jenis Obat Untuk Kegemukan Dan Obesitas Pada Anak

Saat ini terdat tiga jenis obat-obatan anti kegemukan dan obesitas yangbiasanya
digunakan pada anak-anak dan remaja dengan cara kerja berbeda yakni :

1. Obat-obatan yang menghambat nafsu amkan yang termasuk golongan obat ini ialah jenis
obat penghambat monoamine oksidase dan jenis obat simpatomimetik.
£. Obat yang meningkatkan pelepasan energy atau kalor tubuh yang termasuk golongan
obat ini adalah efedrin dan kafein.
3. Obat penghambat penyerapan lemak ialah orlistat.

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya penggunaan obat-obatan anti kegemukan


berpotensi menimbulkan efeksamping, diantaranya ialah gangguan penyerapan nutrisi
dan vitamin yang laarut kedalam lemak akibat penggunaan orlistat, sereta gangguan
jantung dan pembuluh darah akibat penggunaan kafein.

Meskipun secara pribadi penulis tidak menganjurkan penggunaan obat-


obatan anti kegemukan dan obesitas, kecuali jika terapi perubahan pola makanan dan
aktifitas fisik belum memberikan hasil yang memuaskan, penulis mencoba
mencantumkan rekomendasi badan pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat
(FDA) atas produk xenical buatan roche yang disinyalir dapat mengatasi kegemukan dan
obesitas dikalangan remaja secara efektif dan aman.

Obat Xenical (Orlistat) Untuk Mengatasi Kegemukan Dan Obesitas Dikalangan Remaja

Roche belum lama ini mengemukakan bahwa badan pengawas obat dan
makanan amerika seriakt telah menyetujui pencantumman pada lebel penggunaan anti
kegemukan dengan resep xenical untuk pelaksaan kegemukan pada anak usia 1£ tahun
sampai 16 tahun. Hal ini merupakan persetujuan yang pertama kali diberiakn untuk jenis
obat anti obesitas.

Hasil studi klinis xenical

Keamanan dan efektivitas xenical pada remaja usia 1£-16 tahun penderita
kegemukan ataupun obesitas terbukti pada uji klinis secara acak. Dengan rincian 54
minggu tersamar ganda terkontrol dengan placebo yang melibatkan 539 pasien berusia
1£-16 tahu (1£0 mg xenical atau placebo diresepkan tiga kali sehari bersamaan dengan
makan. Dosis xenical untuk orang dewasa). Dalam grup inui 357 orang diterapi dengan
xenical + pembatasan asupan kalori dengan membatasi lemak tidak lebih dari 30% dari
total kalori di bandingkan dengan 18£ pasien yang diterapi dengan placebo + diet.

Rata-rata umur peserta ialah 13,5 tahun engan berat badan rata-rata £10
lbs.(95 kg), BMI adalah parameter daya kerja obat utama karena pertimbangan perubahan
pada tinggi dan berat badan anak-anak dalam masa pertumbuhan.

Pada Akhir Terapi Hasil Penelitian Menunjukkan:

1. Pasin yang diterapi xinical + diet menunjukkan penurunan BMI yang bermakna
dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan terapi placebo + diet
£. Penurunan BMI >5% dicapai oleh £7% pasien dengan terapi xenical + diet
dibandingkan 16% pasien yang diterapi placebo + diet
3. Terelabitas baik dan efek samping yang di sarankan secara umum sama denagan
yang terjadi pada orang dewas yang di terapi xenical yakni hasi buangan yang
berlemak/berminyak rembesan minyak dan gas buangan berminyak sesuai dengan
mekanisme kerja.
4. Penurunan BMI di isolasikan dengan penurunan lemak tubuh yang lebih banyak
pada pasien teraxenical dan diet di bandingkan dengan mereka yang mendapt
terapi placebo dan diet kedua grup ini mengalami peningkatan jumlah nmasa
tubuh bebas lemakdan mineral tulang yang sam
5. Studi kedua menunjukkan bahwa kesimbangan kalsium, magnesium, fosfpr, seng
dan tembaga tidak menurun. Kadarnya sama natara grup yang mendapat
terapixenical dan yang mendapat terapi placebo.
Xenical diklaim sebagai satu-satunya obat aaaaanti obesitas yang bekerja secara local
pada system pencernaan dengan mencegah penyerapan lemak dari makanan kurang lebih 30%
untuk membantu penurunan berat badan.

Sejak dipasarkan pertama kali pada tahun 1998, lebih dari 18,5 juta pasien diterapi
dengan xenical di seluruh dunia. Xenical terdaftar sebagai obat anti obesitas dilebih dari 140
negara seluruh dunia

Terapi Pembedahan Bagi Anak Penderita Kegemukan Dan Obesitas

Pada orang dewas terapi pembedahan sering kali efektif sebagai alternative pamungkas dalam
menurunkan berat badab penderita kegemukan dan obesitas. Hal ini disebabkan oleh
efeksamping ddan komplikasi yang mungkin muncul akibat terapi pembedahan ini seperti
gangguan penyerapan nutrisi, mkanan kekurangan gizi dan gangguan pertumbuhan.

Tujuan utama pembedahan ialah mengurangi volume lambung. Metode


yang ditempuh antara alin dengan melakukan operasi pintas lambung jejunum sehingga
penyerapan makanan menjadi berkurang dan kurang dan di harapkan kan menurunkan berat
badab penderita kegemukan dan obesitas. Namun metode ini berpotensi menimbulkan gangguan
penyerapan nutrisi makanan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan pada anak.

Metode operasi ini yang dapat di tempuh ialah penyedotan lemak terapi ini akan efektif
bila disertai dengan pembatasan asuapan kalori dan peningkatan aktifitas fisik anak jika tidak
berat badan ank akan cenderung naik kemabali.

Metode akhir ialah metode operasi yang kerap dilakukan dengan mengurangi volume
lambung. Melalui metode ini diharapkan jumlah makanan yang dapt di tamping di lambung akan
berkurang dan secara langsung akan mengurangi jumlah makanan yang diserap oleh tubuh.

c,-.,
- ,,)- - ,$ c - ,%$
)-$

Para peneliti kesehatan masyarakat dan praktis kesehatan sepakat bahwa upaya
penceghan berbasis komunitas merupakan langkah yang sangat efektif untuk menekan prevalensi
kegemukan dan obesitas pada anak. Uapya ini akan berdampak lebih besar jika di mulai sejak
dini.

Upaya pencegahan kegemukan dan obestas berbasis komunitas pada kelompok komunitas pad
akelompok usia anak lebih diprioritaskan dari pada kelompok dewasa hal ini disebabkan dua
alsan yakni:

1. Relatif rlebih banyak alternative dan sarana yang dapat digunakn untuk menurunkan
berat badan anak.
£. Secara empiris lebih sulit menurunkan berat badan orang dewasa

 c   c 

Ada tiga sasaran pencegahan kegemukan dan obesitas pada anak yakni:

1. Pencegahan primer, ditujukan untuk mencegah terjadinya kegemukan dan obesitas pada
anak.
£. Pencegahan skunder, di tujukan agar anak penderita kegemukan dan obesitas yang telah
menurunkan berat badannya tidak menagalami kenaikan berat badan kembali¶
3. Pencegahan tertier, yakni segala upaya untuk melakukan pencegahan peningkatan berat
badan pada anak penderita kegemukan dan obesitas yang tidak berhasil menurunkan
berat badannya.

Tiga Langkah Pencegahan Kegemukan Dan Obesitas Pada Anak

Upaya pencegahan kegemukan dan obesitas pada ank berbasis komunitas ditempuh
dengan tiga langkah yakni:

1. Meningkatkan aktifitas fisik anak


£. Modifikai pola makan anak kearah pola makan sehat
3. Membangun berbagai fasilitas public yang menunjang pola hidup sehat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa upaya peningkatan aktifitas anak lebih


menjanjikan dibandingkan modifikasi pola makan anak. Termasuk diet yang terlalu ketat
jika dibandingkan dengan pembangunan fasilitas public penunjang pola hidup sehat yang
membutuhkan dana sangat besar, upaya peningkatan ini relative tidak membutuh kan
biaya banyak.

Meningkatkan Aktifitas Fisik Anak

Upaya menurunkan prevelansi kegemukan dan obesitas pada anak dapat


dilakukan melalui berbagi inntervensi kegiatan di sekolah baik yang terkait dengan
kurikkulum maupun non kurikkulum.

Salah satu kegiatan fisik yang dapat di intergrasikan dengan kurikulum


sekolah adalah melalui bidang studi olahraga dan kesehatan. Pada bidang studi ini anak
tidak hanya di beriakn materi tentang manfaat berolahraga bagi kesehatan tubuh. Mereka
juga dapat langsung mempraktekan materi yang telah di ajarkan melalui berbagai jenis
olah raga seperti sepak bola, basket dan kasti.

Praktek olhraga ini sangat bermanfaat dalam menurunkan berat badan nak
karena besarnya jumlah kalori yang di bakar. Selain itu akan lebih baik jika pihak sekolah
dengan dukungan penuh pemerintah maupun menyediakan fasilitas dan progam khusus
bagi mahasiswi penderita kegemukan dan obesitas. Hal ini di karenakan mereka
memerlukan olahraga dengan intensitas dan durasi yang di sesuaikan denagn kebutuhan.

Pemerintah jepang telah melalui progam sejak 199£ dengan melibatkan


guru olahraga dan orangtua, ahli gizi dan dokter progsm ini masih berlanjut hingga
sekarang. Progam khusus bagi mahasisiwa penderita nkegemukan dan obesitas yang
berlokasi ditokyo merupakan upaya pemerintah jepang melalui kementrian kesehatan
untuk menekan prevalensi kegemukan dan obesitas pada anak mealluikuriku;lum dan
progam kesehatan yang terintergasi.

Modifikasi Pola Makan Anak

Pada pembahasan sebelumnya telah di ungkapakan tentang peran makanan


dalam meningkatkan risiko kegemukan dan obesitas pada anak. Pembahasan dalam bab
ini akan lebih menekankan pada aspek dan langkah yang dapat ditempuh untuk
menekankan prevelensi kegemukan dan obesitas pada anak.

Saat ini makanan yang berkalori tinggi tetapi rendah kadar nutrisi dan serat
dari berbagai restoran cepat saji mudah di jumpai terutama kota-kota besar. Dengan
promosi gencar di berbagi media cetak dan elektronik makanan cepat saji lebih mudah
diterima oleh masyarakat. Bahkan telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Hal yang menghawatirkan adalah beberapa restoran cepat saji


memfokuskan segmentasi promosi serta beberapa menu cepat saji khususnya bagi
kalangan anak remaja. Realitas ini berbeda dengan Negara maju.

Swedia telah melarang promosi iklan makanan cepat saji sejak beberapa
decade lalu, Negara lain seperti irlandia Australia dan yunani juga membatasi promosi
semacam ini.

Namun kita semua ma tidak mudah melakukan control dan pembatasan


iklan makanan junk food bagi anak-anak mengingat betapa luasnya akses informasi yang
dapat di peroleh anak.

Meskipun demikian inti perasaan jelas bahwa promosi meningkatkan


konsumsi makanan tidak sehat ini bagi anak yang secara tidak langsung meningkatkan
prevalensi kegemukan dan obesitas pada anak.

PENERAPAN PAJAK PENJUALAN MAKANAN KATEGORI JUNK FOOD

Beberapa langkah nyata yang dapat ditempuh pemerintah untuk


menurunkan prevalensi kegemukan dan obesitas pada anak adaalah denagn menerapkan
pajak penjualan makanan yang di kategorikan junk food seperti minuman yang ringan
berkombinasi dan kalori tinggi, hamburger,dan lain sebagainya.

Melalui penerapan pajak penjualan pada makanan junk food ini dapat
diharapkan akan mendorong msayrakat bersikap lebih arif dan selektif sebelum
memutuskan untuk membeli dan mengonsumsi makanan tidak sehat ini bagi anak-anak
mereka. Amerika Serikat dan kanada telah menempuh langkah ini.

Selain penerapan pajak penjualan makanan junk food langkah ini yang
dapat di ambil adalah labelisasi dan penyematan informasi gizi amkanan junk food.
Langkah ini perlu ditempuh agar masyarakat memiliki panduan yang jelas dalam memilih
makanan yang lebih sehat. Agar langkah ini lebih efektif pemerintah melalui departemen
kesehatan perlu mengintensifkan promosi dan penyebaran informasi kesehatan terutama
pada aspek gizi masayarakat.

Perlu ada upaya pendidikan gizi berlimbangyang berkelanjutan bagi


masyarakat terutama pada tingkat keluarga agar mereka memiliki pengetahuan dan
kesadaran untuk memberikan gizi seimbang bagi anggota kelurganya dan menghindari
konsumsi makanan junk food yang berdampak buruk bagi kesehatan.

Sumber makanan bergizi seimbang dan sehat ini tidak mesti mahal. Ikan
laut, ikan air tawar, ataupun telur daging, tempe, tahu, serta sayuran merupakan sumber
makanan yang bergizi yang mudah di peroleh di sekitar kita dengan harga yang relative
terjangkau.

Hal yang juga penting untuk di perhatikan adalah variasi menu harian yang
tersedia bagi keluarga agar setiap anggota keluarga mendapatkan asupan gizi yang
memadai setiap harinya.

Selain informasi gizi berimbang masyarakat juga memerlukan kepastian


terutama dari badan pengawas obat dan makanan (BPOM) dan Depkes RI bahwa
makanan dan minuman yang mereka konsumsi bebas dari bahan bahaya berbahaya bagi
kesehatan meliputi racun pengawet ataupun pemanis serta pewarna yang terlarang
penggunaannya.

Anda mungkin juga menyukai