Anda di halaman 1dari 11

VALIDITAS PAEDIATRIC YORKHILL MALNUTRITION SCORE

(PYMS)TERHADAP PREDIKSI MALNUTRISI


PADA ANAK DIARE

Lia Erawati*), Dera Alfiyanti**), Didik Sumanto***)


*)
Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
**)
Dosen Jurusan Keperawatan Universitas Muhamadiyah Semarang
***)
Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Muhamadiyah Semarang

ABSTRAK

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang termasuk


Indonesia. Diare dapat menyebabkan dehidrasi, diare persisten, malnutrisi maupun
kematian. Sekitar 60% kematian akibat diare ditemukan penyakit yang mendasari
yaitu malnutrisi. malnutrisi pada anak jarang teridentifikasi oleh tim kesehatan di
rumah sakit, sehingga jumlah nutrisi yang diberikan pada anak tidak sesuai
kebutuhannya. Status nutrisi merupakan faktor terpenting untuk menilai keadaan
akibat gangguan gizi. Penilaian status nutrisi awal pasien masuk rumah sakit sangat
penting dilakukan untuk mengetahui status gizi. Upaya untuk mencegah malnutrisi
di rumah sakit dapat dilakukan skrining untuk mendeteksi adanya risiko malnutrisi.
Salah satu metode skrining yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi malnutrisi
pada anak diare adalah Paediatric Yorkhill Malnutrition Score (PYMS). Rancangan
penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 25 responden dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan total sampling. Uji statistik yang digunakan
adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paediatric Yorkhill
Malnutrition Score (PYMS) relatif valid dalam memprediksi malnutrisi pada anak
diare dengan p value 0,000. Hasil prediksi malnutrisi berdasarkan Paediatric
Yorkhill Malnutrition Score (PYMS) dengan status gizi menunjukkan bahwa
sebanyak 11 anak dengan diare status gizi kurus berada pada kondisi malnutrisi
tingkat berat, 12 anak dengan diare status gizi normal berada pada kondisi malnutrisi
tingkat sedang, dan 2 anak dengan diare status gizi normal berada pada kondisi
malnutrisi tingkat berat. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar perawat dapat
menerapkan Paediatric Yorkhill Malnutrition Score (PYMS) untuk memprediksi
malnutrisi pada anak diare.

Kata Kunci : PYMS, Prediksi Mlanutrisi, Anak Diare

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │1


ABSTRACT

Diarrhea is one of the main health problems in developing country including


Indonesia. Diarrhea can cause dehydration, persistent diarrhea, malnutrition and
death. About 60% death because of diarrhea was derived from malnutrition.
Malnutrition in kids was rarely identified by the health team in the hospital, so the
amount of the nutrition fed to the kids not match with the needs. Nutrition status in
one of the most important factors to measure situation caused by malnutrition. The
measurement of beginning nutrition status of patient when entering the hospital can
be done by screening to avoid malnutrition risk. One of screening method to identify
malnutrition in kids with diarrhea is Paediatric Yorkhill Malnutrition Score (PYMS).
This is an observational analyses research with cross sectional approach. It has 25
respondents with total sampling technique. Chi-Square is applied to measure data
statistically. The result showed that Paediatric Yorkhill Malnutrition Score (PYMS)
is relatively valid in predicting malnutrition in kids with diarrhea with p value 0,000.
The malnutrition prediction result based on Paediatric Yorkhill Malnutrition Score
(PYMS) with nutrition status: 11 kids with diarrhea, nutrition status, thin in heavy
level of malnutrition condition, 12 kids with diarrhea nutrition status, normal; in
medium level of malnutrition condition, 2 kids with diarrhea, nutrition status,
normal; in heavy level of malnutrition condition. It is recommended that the nurse
can apply Paediatric Yorkhill Malnutrition Score (PYMS) to predict malnutrition in
kids with diarrhea.

Key words : PYMS, Malnutrition Prediction, Kids With Diarrhea

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │2


PENDAHULUAN dengan penurunan berat badan saat
dirawat di rumah sakit (Juliaty, 2013,
Diare merupakan salah satu masalah ¶1). Malnutrisi pada anak di rumah
kesehatan utama di negara sakit jarang teridentifikasi oleh tim
berkembang termasuk Indonesia. Di kesehatan di rumah sakit. Hal ini
Indonesia, penyakit diare adalah salah membuat jumlah nutrisi yang
satu penyebab kematian utama setelah diberikan pada anak tidak sesuai
infeksi saluran pernapasan. Angka dengan kebutuhannya, sehingga
kematian akibat diare di Indonesia kebutuhan nutrisi anak tidak terpenuhi.
sekitar 7,4%, sedangkan angka Kondisi tersebut dapat memperburuk
kematian akibat diare persisten lebih status kesehatan anak, yang berakibat
tinggi yaitu 45% (Solaiman, 2001, lanjut pada terhambatnya proses
dalam Maryunani, 2010, hlm.20). penyembuhan anak di rumah sakit
(Syuhada, 2012, ¶7).
Berdasarkan Profil Kesehatan Kota
Semarang tahun 2014, kasus diare Status nutrisi merupakan faktor
menurut golongan umur banyak terpenting untuk menilai seseorang
ditemukan pada golongan umur >5 dalam keadaan sehat atau tidak
tahun sebanyak 24.899 kasus (65%) menderita penyakit akibat gangguan
dan terendah pada kelompok umur <1 gizi, baik secara mental maupun fisik
tahun sejumlah 3.780 kasus (10%). (Dieny, 2014, hlm.17). Penilaian
Kasus diare di kota Semarang tahun status nutrisi awal pasien masuk
2014 pada perempuan lebih banyak rumah sakit sangat penting dilakukan,
dibandingkan pada laki-laki (Profil karena untuk menggambarkan status
Kesehatan Kota Semarang, 2014, gizi pasien saat itu dan membantu
hlm.36). mengidentifikasi perawatan gizi secara
spesifik pada masing-masing pasien.
Diare dapat menyebabkan dehidrasi, Penilaian status nutrisi pada anak sakit
diare persisten, malnutrisi, bahkan bertujuan untuk menentukan status
kematian. Diperkirakan 25% kasus gizi anak secara akurat dan memonitor
defisiensi pertumbuhan di negara perubahan status gizi selama mendapat
berkembang erat kaitannya dengan terapi gizi di rumah sakit (Meilyana,
penyakit diare. Sekitar 60% dari Julistio, & Herry, 2010, ¶2).
seluruh kematian pada diare
ditemukan malnutrisi, sebagai Manajemen nutrisi di rumah sakit
penyakit yang mendasari (Suraatmaja, tidak hanya dengan pemberian nutrisi
2007, hlm.84). Diare tidak hanya yang adekuat, pengkajian status nutrisi
menyebabkan kematian tetapi dapat menggunakan antropometri, selain itu
juga menyebabkan berkurangnya juga dapat menggunakan metode lain
nafsu makan dan gangguan yaitu skrining malnutrisi yang dapat
pencernaan yang dapat menyebabkan mendeteksi adanya risiko malnutrisi
menurunnya absorbsi zat-zat nutrisi yang terjadi pada pasien. Skrining
dalam tubuh sehingga mengakibatkan malnutrisi dapat memberikan
malnutrisi (Sampul, Amatus & Linnie, gambaran risiko malnutrisi baik tanpa
2015, ¶3). risiko malnutrisi, malnutrisi sedang,
dan malnutrisi berat (Alfiyanti &
Malnutrisi pada anak di rumah sakit Mariyam, 2016, ¶1).
merupakan suatu keadaan akibat dari
perhatian yang tidak optimal terhadap
status nutrisi anak yang di tandai

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │3


Salah satu metode skrining yang dapat berjumlah 313 anak, sedangkan pada
digunakan untuk mengidentifikasi tahun 2016 terjadi Kejadian Luar
malnutrisi pada anak yaitu Paediatric Biasa (KLB), sehingga jumlah anak
Yorkhill Malnutrition Score (PYMS) sakit diare yang dirawat di rumah sakit
(Susetyowati, 2015, hlm.64). Hal meningkat yaitu berjumlah 510 anak.
tersebut didukung oleh penelitian yang
dilakukan Gerasimidis, et al (2010), METODE PENELITIAN
dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa alat skrining Pediatric Yorkhill Penelitian ini merupakan penelitian
Malnutrition Score (PYMS) adalah observasional analitik dengan
alat skrining yang dapat pendekatan cross sectional, karena
mengidentifikasi anak-anak yang penelitian ini akan menganalisis
berisiko kekurangan gizi. Hasil validitas Paediatric Yorkhill
penelitian tersebut juga didukung oleh Malnutrition Score (PYMS) sebagai
penelitian yang dilakukan Wonoputri, prediktor dalam memprediksi
Julistio, & Ina (2014), dari hasil malnutrisi pada anak diare. Data
penelitian dapat disimpulkan bahwa pembandingnya adalah status gizi
Pediatric Yorkhill Malnutrition Score yang diukur secara antropometri.
(PYMS) adalah alat skrining yang
paling dapat diandalkan. Populasi dalam penelitian ini adalah
anak diare yang dirawat di Rumah
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sakit Tugurejo Semarang sebanyak 25
Juliaty (2013), dapat disimpulkan responden. Teknik sampling yang
bahwa kejadian Malnutrisi Rumah digunakan dalam penelitian ini yaitu
Sakit (MRS) 0,17%, dan non infeksi total sampling. Peneliti menggunakan
0,07% (OR 1,1), sertalama rawat >7 teknik total sampling dalam
hari 0,25%, dan 2-7 hari 0,07%. Hasil pengambilan sampel karena populasi
penelitian tersebut didukung oleh dalam penelitian ini relatif kecil.
penelitian yang dilakukan Yusuf
(2011), dari hasil penelitian dapat Penelitian ini dilakukan di Rumah
disimpulkan bahwa kelompok umur Sakit Tugurejo Semarang, waktu
terbanyak pasien diare <2 tahun, diare penelitian dilakukan pada bulan April-
persisten 6,7%, diare dengan dehidrasi Mei 2017. Mulai dari pengambilan
berat 11,5%, dan lama rawat ≥5 hari data sampai penyusunan hasil sesuai
9,6%, serta penyakit penyerta jadwal yang telah ditetapkan oleh
terbanyak adalah gizi kurang dan Kepala Keperawatan RSUD Tugurejo
buruk, serta bronkopneumonia. Hasil Semarang.
penelitian tersebut juga didukung oleh
penelitian yang dilakukan Sampul, Instrumen penelitian dalam penelitian
Amatus, & Linnie (2015), dari hasil ini adalah lembar observasi Paediatric
penelitian dapat disimpulkan bahwa Yorkhill Malnutrition Score (PYMS)
terdapat hubungan perlangsungan yang digunakan untuk menilai
diare (akut, kronik) dengan kejadian malnutrisi pada anak diare, dengan
malnutrisi pada balita (p<0,05). hasil skor 1 (malnutrisi tingkat
sedang), dan skor ≥2 (malnutrisi
Berdasarksan data dari RSUD tingkat berat). sedangkan pengukuran
Tugurejo Semarang, jumlah anak diare antropometri mengunakan alat
yang dirawat di rumah sakit dari tahun timbangan dan meteran yang
2014-2016 yaitu, tahun 2014 digunakan untuk menentukan status
berjumlah 205 anak, tahun 2015 gizi pada anak diare.

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │4


Penentuan status gizi dalam penelitian Tabel 4.1
ini berdasarkan Indeks Massa Tubuh Distribusi Frekuensi Karakteristik
menurut Umur (IMT/U), untuk umur Responden di RSUD Tugurejo
(0-60 bulan) jika hasilnya <2 SD Semarang April 2017
(gemuk), -2 SD sampai dengan 2 SD (n=25)
(normal), -3 SD sampai dengan <-2
SD (kurus), <-3 SD (sangat kurus), Jenis Kelamin
untuk umur (5-18 tahun) jika hasilnya Laki- Laki 13 52%
Perempuan 12 48%
>2 SD (obesitas), > 1 SD sampai Usia (Bulan)
dengan 2 SD (gemuk), -2 SD sampai 12-36 19 76%
dengan <1 SD (normal), -3 SD sampai 37-72 3 12%
dengan <-2 SD (kurus), <-3 SD 73-156 2 8%
(sangat kurus). 157-216 1 4%
Berat Badan (kg)
< Mean 18 72%
Analisis univariat mendeskripsikan > Mean 7 28%
malnutrisi pada anak diare Tinggi Badan (cm)
berdasarkan Paediatric Yorkhill < Mean 16 64%
Malnutrition Score (PYMS), dan > Mean 9 36%
Indeks Massa Tubuh
status gizi pada anak diare berdasarkan (IMT) 11 44%
Indeks Massa Tubuh menurut Umur < Mean 14 56%
(IMT/U) sesuai dengan kelompok > Mean
umur. Status Gizi 11 44%
Kurus 14 56%
Normal
Analisis bivariat menganalisis hasil Prediksi Risiko
pengukuran malnutrisi pada anak diare Malnutrisi
berdasarkan Paediatric Yorkhill Berdasarkan PYMS
Malnutrition Score (PYMS) dan status Malnutrisi Tingkat 13 52%
gizi pada anak diare berdasarkan Berat
Malnutrisi Tingkat 12 48%
Indeks Massa Tubuh menurut Umur Sedang
(IMT/U) dilakukan uji statistik Chi-
Square untuk mengetahui validitas Berdasarkan tabel 4.1 dapat
Paediatric Yorkhill Malnutition Score disimpulkan bahwa jenis kelamin laki-
(PYMS) dengan menghitung nilai laki pada anak diare lebih banyak
sensitivitas dan spesifsitas Paediatric yaitu 13 anak (52%). Usia pada anak
Yorkhill Malnutition Score (PYMS) diare sebagian besar berada pada
sebagai prediktor dalam memprediksi rentang usia 12-36 bulan sebanyak 19
malnutrisi pada anak diare. Uji anak (76%). Pada anak diare sebagian
statistik yang digunakan untuk besar berat badan kurang dari rerata
memprediksi malnutrisi pada anak sebanyak 18 anak (72%). Pada anak
diare menggunakan uji Chi-Square. diare sebagian besar tinggi badan
kurang dari rerata sebanyak 16 anak
HASIL PENELITIAN (64%). Pada anak diare sebagian besar
IMT kurang dari rerata sebanyak 11
Analisa univariat menunjukkan anak (44%). Status gizi pada anak
gambaran karakteristik responden, diare sebagian besar berada pada
hasil analisa univariat dari semua kondisi normal sebanyak 14 anak
variabel digabungkan yang hasilnya (56%). Prediksi risiko malnutrisi
sebagai berikut: berdasarkan Paediatric Yorkhill
Malnutrition Score (PYMS) pada anak
diare sebagian besar berada pada

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │5


kondisi malnutrisi tingkat berat (PYMS)dengan status gizi pada anak
sebanyak 13 anak (52%). diare di RSUD Tugurejo Semarang.

Analisa bivariat menunjukkan nilai PEMBAHASAN


sensitivitas dan spesifisitas Paediatric
Yorkhill Malnutrition Score (PYMS) 1. Karakteristik responden
sebagai prediktor dalam memprediksi berdasarkan usia pada anak diare
malnutrisi pada anak diare. Selain itu
pada analisa bivariat menunjukkan Usia pada anak diare akut di
bahwa ada hubungan antara prediksi RSUD Tugurejo Semarang
malnutrisi berdasarkan Paediatric sebagian besar berada pada
Yorkhill Malnutrition Score (PYMS) rentang usia 12-36 bulan sebanyak
dengan status gizi pada anak diare 19 responden (76%). Hasil
yang hasilnya sebagai berikut: penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Tabel 4.2 Putra (2014) yang menyatakan
Analisis Validitas Paediatric Yorkhill bahwa diare akut terbanyak pada
Malnutrition Score (PYMS) Terhadap balita yaitu pada umur kelompok
Prediksi Malnutrisi Pada Anak Diare umur 12-47 bulan (72,2 %).
di RSUD Tugurejo Semarang 2017 Menurut Sodikin (2011, hlm.223)
(n=25) diare akut sering terjadi pada balita
daripada anak-anak yang lebih
Prediksi Malnutrisi besar.
Berdasarkan PYMS
Malnutrisi Malnutrisi Total
Tingkat Tingkat 2. Karakteristik responden
Berat Sedang
11 0 11 berdasarkan status gizi pada anak
Kurus
Status 100% 0% 100 % diare
Gizi 2 12 14
Normal
14,3 % 85,7% 100 %
Total
13 12 25 Status gizi pada anak diare di
52 % 48% 100 %
RSUD Tugurejo Semarang
sebagian besar berada pada kondisi
Berdasarkan tabel 4.2, dapat
normal yaitu sebesar 14 responden
disimpulkan bahwa pada hasil
(56%). Hasil penelitian ini sesuai
perhitungan didapatkan nilai
dengan penelitian yang dilakukan
sensitivitas yaitu 84,6 % dan
oleh Primayani (2009) menyatakan
spesifisitas yaitu 100% yang berarti
bahwa status gizi pada pasien diare
Paediatric Yorkhill Malnutrition Score
akut terbanyak berada pada status
(PYMS) valid dalam memprediksi
gizi baik yaitu sebanyak 23
risiko malnutrisi pada anak diare.
responden (43%).
Status gizi pada anak diare terbanyak
berada pada kondisi normal sebanyak
Status gizi mempunyai keterkaitan
14 anak (56%) dan prediksi malnutrisi
yang erat dengan kejadian infeksi.
berdasarkan Paediatric Yorkhill
Anak yang mempunyai status gizi
Malnutrition Score (PYMS) pada anak
kurang, akan mudah terkena
diare terbanyak berada pada kondisi
infeksi karena anak tidak
malnutrisi tingkat berat sebanyak 13
mempunyai daya tahan tubuh yang
anak (52%). Hasil Uji statistik Chi-
cukup. Sebaliknya, anak yang
Square menunjukkan bahwa p value
menderita penyakit infeksi,
0,000 yang artinya ada hubungan
umumnya tidak mempunyai nafsu
antara prediksi malnutrisi berdasarkan
makan yang cukup, akibatnya anak
Paediatric Yorkhill Malnutrition Score

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │6


kekurangan gizi dan jatuh pada menggunakan Paediatric Yorkhill
status gizi kurang. Keterkaitan Malnutrition Score (PYMS)
penyakit infeksi dengan status gizi hasilnya sama banyaknya antara
mempunyai hubungan timbal balik malnutrisi tingkat berat dan
yang kuat. Beberapa penyakit malnutrisi tingkat sedang yaitu
infeksi yang terkait dengan status sebanyak 1 responden (50%).
gizi adalah diare, TBC, cacingan,
campak, dan batuk rejan (Par’i, Paediatric Yorkhill Malnutrition
2016, hlm.217). Iswari (2011) Score (PYMS) dapat mengevaluasi
menyatakan bahwa kejadian diare 4 komponen yaitu riwayat
memiliki hubungan yang penurunan asupan makanan dalam
signifikan dengan status gizi. 1 minggu sebelumnya, Body Mass
Index (BMI), riwayat penurunan
3. Karakteristik responden berat badan, dan kaitan penyakit
berdasarkan Paediatric Yorkhill dengan kebutuhan gizi pasien.
Malnutrition Score (PYMS) pada Masing-masing gejala memiliki
anak diare kategori skor. Total skor dari
keseluruhan gejala menandakan
Hasil prediksi malnutrisi pada derajat malnutrisi pasien
anak diare berdasarkan Paediatric (Susetyowati, 2015, hlm.68).
Yorkhill Malnutrition Score
(PYMS) menunjukkan bahwa Penilaian status gizi berdasarkan
sebagian besar anak diare berada IMT menurut Umur (IMT/U)
pada kondisi malnutrisi tingkat merupakan penilaian status gizi
berat yaitu sebanyak 13 anak dengan cara membandingkan nilai
(52%). IMT anak dengan IMT pada
standar (median) menurut umur
Hasil prediksi malnutrisi anak tersebut. Kelebihan dari
berdasarkan Paediatric Yorkhill penilaian status gizi ini yaitu
Malnutrition Score (PYMS) pada sensitif dalam memberikan
anak diare sebagian besar anak gambaran adanya gangguan
diare berada pada kondisi pertumbuhan, selain itu juga
malnutrisi tingkat berat sebanyak spesifik dalam memberikan
13 anak (52%). Anak diare dengan gambaran tentang masalah gizi
status gizi berada pada kondisi yang bersifat akut (asupan gizi
normal sebanyak 14 anak (56%) yang baru terjadi atau saat ini),
berisiko mengalami malnutrisi tetapi tidak untuk menilai masalah
tingkat sedang. gizi yang bersifat kronis. Indeks
(IMT/U) biasanya dikaitkan untuk
Hasil penelitian ini sesuai mengukur status gizi pada pasien
penelitian yang dilakukan oleh penyakit infeksi (Jahari, 2002,
Moeeni & Andrew (2012) dalam Par’i, 2016, hlm.86).
menyatakan bahwa alat skrining
Paediatric Yorkhill Malnutrition 4. Validitas Paediatric Yorkhill
Score (PYMS) mampu Malnutrition Score (PYMS)
mengklasifikasikan anak dengan terhadap prediksi malnutrisi pada
risiko malnutrisi dalam jumlah anak diare
besar. Wonoputri, dkk (2014)
menyatakan bahwa pada pasien Penelitian ini telah dilakukan uji
diare yang dilakukan skrining gizi statistik Chi-Square diperoleh hasil

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │7


sensitivitas 84,6%, spesifisitas Hasil Uji statistik Chi-Square
100%. Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa p value
Paediatric Yorkhill Malnutrition =0,000 yang artinya ada hubungan
Score (PYMS) valid dalam antara prediksi malnutrisi
memprediksi malnutrisi pada anak berdasarkan Paediatric Yorkhill
diare di RSUD Tugurejo Malnutrition Score (PYMS)
Semarang. dengan status gizi pada anak diare
di RSUD Tugurejo Semarang.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Penelitian ini menunjukkan bahwa
penelitian yang dilakukan oleh prediksi malnutrisi berdasarkan
Wonoputri, dkk (2014) Paediatric Yorkhill Malnutrition
menyatakan bahwa Paediatric Score (PYMS) dibandingkan
Yokhill Malnutrition Score dengan status gizi pada anak diare
(PYMS) diperoleh nilai sensitivitas sebagian besar berada pada kondisi
95,32% dan spesifisitas 76,92% malnutrisi tingkat berat dengan
sedangkan Likelihood Ratio (LR) status gizi kurus sebanyak 11
positif (4,13) dan Likelihood Ratio responden (100%), sedangkan
(LR) negatif (0,061) serta p value= pada kondisi malnutrisi tingkat
0,001 yang berarti bahwa sedang dengan status gizi normal
Paediatric Yorkhill Malnutriton sebanyak 12 responden (85.7%),
Score (PYMS) merupakan alat jumlah ini tidak sesuai dengan
skrining yang paling dapat status gizi pada anak diare,
diandalkan. sebanyak 2 responden (14.3%)
anak diare dengan status gizi
Herawati (2014) menyatakan normal berada pada kondisi
bahwa skrining gizi merupakan malnutrisi tingkat berat. Hal ini
proses yang cepat, sederhana, terjadi karena sebanyak 2
efisien, murah, tidak berisiko pada responden(14.3%) anak diare
individu yang dilakukan skrining, status gizinya berada pada kondisi
valid dan reliabel serta dapat normal, tetapi pada prediksi
dilaksanakan petugas kesehatan malnutrisi berdasarkan Paediatric
ruangan. European Society for Yorkhill Malnutrition Score
Parenteral and Enteral Nutrition (PYMS) berada pada kondisi
(EPSEN) menetapkan bahwa malnutrisi tingkat berat.
skrining dilakukan pada awal
pasien masuk rumah sakit (1x24 Mooeni & Andrew (2012)
jam setelah pasien masuk rumah menyatakan bahwa Paediatric
sakit) untuk mengidentifikasi Yorkhill Malnutrition Score
pasien yang berisiko yang berisiko (PYMS) mampu
malnutrisi, tidak berisiko mengklasifikasikan anak-anak
malnutrisi atau kondisi khusus. yang mengalami risiko tinggi
gangguan gizi, tetapi gagal untuk
5. Hubungan antara prediksi mengenali 3 anak yang mengalami
malnutrisi berdasarkan Paediatric kekurangan gizi.
Yorkhill Malnutrition Score
(PYMS) dengan status gizi pada SIMPULAN
anak diare
Berdasarkan hasil penelitian yang
sudah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │8


1. Prediksi malnutrisi berdasarkan 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Paediatric Yorkhill Malnutrition Hasil penelitian ini dapat dijadikan
Score (PYMS) pada anak diare di sebagai data untuk melakukan
RSUD Tugurejo Semarang penelitian selanjutnya dengan
terbanyak berada pada kondisi mengidentifikasi penyakit penyerta
risiko malnutrisi tingkat berat yang meningkatkan risiko
sebanyak 13 responden (52%). malnutrisi.
2. Status gizi pada anak diare dilihat
dari parameter Indeks Massa DAFTAR PUSTAKA
Tubuh menurut Umur (IMT/U)
terbanyak berada pada kondisi Alamsyah, Dedi. (2013).
normal yaitu sebanyak 14 Pemberdayaan gizi teori dan
responden (56%). aplikasi.Yogyakarta: Nuha
3. Paediatric Yorkhill Malnutrition Medika
Score (PYMS) relatif sensitif
dalam memprediksi malnutrisi Alfiyanti, Dera., & Mariyam. (2016).
pada anak diare di RSUD Tugurejo Prediksi risiko malnutrisi
Semarang. berdasarkan nutritional risk
4. Paediatric Yorkhill Malnutrition score (NRS) pada anak
Score (PYMS) relatif spesifik thalasemia di kota semarang
dalam memprediksi malnutrisi http://jurnal.unimus.
pada anak diare di RSUD Tugurejo ac.id/index.php/psn12012010/art
Semarang. icle/download/2073/2101.
5. Ada hubungan antara prediksi diperoleh 25 November 2016
risiko malnutrisi berdasarkan
Paediatric Yorkhill Malnutrition
Score (PYMS) dengan status gizi Dermawan, Deden., & Tutik
pada anak diare di RSUD Tugurejo Rahayuningsih. (2010).
Semarang. Keperawatan Medikal Bedah.
6. Paediatric Yorkhill Malnutrition Yogyakarta : Gosyen Publishing
Score (PYMS) relatif valid dalam
memprediksi malnutrisi pada anak Dieny, Fillah Fithra. (2014).
diare di RSUD Tugurejo Permasalahan gizi pada remaja
Semarang. putri. Yogyakarta: Graha Ilmu

SARAN Gerasimidis, Konstantinos., Orla,


Keane., Isobel, Macleod., Diana,
1. Bagi Pelayanan Kesehatan M. Flynn., & Charlotte, M.
Hasil penelitian ini Paediatric Wright . (2010). A four-stage
Yorkhill Malnutrition Score evaluation of the paediatric
(PYMS) dapat diaplikasikan untuk Yorkhill Mlanutrition Score in a
memprediksi malnutrisi pada anak tetriary paediatric hospital and
diare. district general hospitalhttps://
2. Bagi Pendidikan Keperawatan www.cambridge.org/core/service
Hasil penelitian ini dapat s/aop-cambridge-core/content/
dimanfaatkan sebagai bahan view/ S000711451
referensi untuk memprediksi 0001121diperoleh tanggal 28
malnutrisi pada anak diare januari 2017
berdasarkan Paediatric Yorkhill
Malnutrition Score (PYMS).

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │9


Handayani, Dian., et al. (2014). Maryunani, Anik. (2010). Ilmu
Nutrition care process (NCP). kesehatan anak dalam
Yogyakarta: Graha Ilmu kebidanan. Jakarta: TIM

Herawati., Triwahyu S., & Arief Meilyana, Fina., Julistio, Djais., &
Alamsyah. (2014). Metode Herry, Garna. (2010). Status gizi
Screening Gizi di Rumah Sakit berdasarkan Subjective global
dengan MST Lebih Efektif assessment sebagai faktor yang
dibandingkan SGA mempengaruhi lama perawatan
http://www.jkb.ub.ac.id/index.ph pasien rawat inap anak
p/jkb/article/viewFile/559/401 http://saripediatri.idai.or.id/pdfile
diperoleh tanggal 12 januari /12-3-5.pdf diperoleh tanggal 28
2017 Januari 2017

Istiyani, Ari., & Rusilanti. (2014). Gizi Mooeni, Vesal., & Andrew S. Day.
terapan. Bandung: PT Remaja (2012). Nutritional Risk
Rosdakarya Screening Tools in Hospitalised
Children
Iswari, Yeni. (2011). Analisis Faktor http://lifescienceglobal.com/pms/
Risiko Kejadian Diare Pada index.php/ijchn/article/viewFile/
Anak Usia Dibawah 2 Tahun Di 360/193 diperoleh tanggal 10
RSUD Koja januari 2017
Jakartahttp://lib.ui.ac.id/file?file
=digital/20282739- Nuari, Nian Afrian. (2015). Asuhan
T%20Yeni%20Iswari.pdf keperawatan pada gangguan
diperoleh tanggal 10 januari sistem gastrointestinal. Jakarta:
2017 TIM

Juliaty, Aidah. (2013). Malnutrisi Par’i, Holil Muhammad. (2016).


rumah sakit pada bangsal anak Penilaian status gizi. Jakarta:
rumah sakit Dr. Wahidin EGC
Sudirohusodo
Makassarhttps://saripediatri.org/i Primayani, Desi. (2009). Status gizi
ndex.php/sari-pediatri/article/ pada pasien diare akut di ruang
download/272/217diperoleh rawat inap anak RSUD SOE
tanggal 25 November 2016 kabupaten Timor Tengah Selatan
NTT
Keputusan Menteri Kesehatan https://saripediatri.org/index.php
Republik Indonesia Standart /sari-
antropometri penilaian status gizi pediatri/article/view/599/534
anak. (2010). diperoleh tanggal 11 januari
http://gizi.depkes.go.id/wp- 2017
content/uploads/2012/11/buku-
sk-antropometri-2010.pdf Profil Kesehatan Kota Semarang.
diperoleh tanggal 02 Februari (2014). http://www.
2017 depkes.go.id/resources/download
/
profil/PROFIL_KAB_KOTA_20

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │10


14/3374_Jateng_Kota_Semarang Suratun., & Lusianah. (2010). Asuhan
_2014.pdf diperoleh tanggal 15 keperawatan klien gangguan
januari 2017 sistem gastrointestinal. Jakarta:
TIM
Proverawati, Atikah., & Erna Kusuma
Wati. (2011). Ilmu gizi untuk Susetyowati. (2015). Penerapan
keperawatan & gizi kesehatan. skrining gizi di rumah sakit.
Yogyakarta: Nuha Medika Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Ronald, Sitorus. (2009). Makanan
Sehat & bergizi. Bandung: Syuhada, Khreshna I.A. (2013). Model
Yrama Widya prediksi statistika sebagai
“alarm malnutrisi anak” untuk
Rosdahi, Caroline Bunker., & Mary, mendeteksi risiko kejadian
T. Kowalski. (2014). Buku ajar malnutrisi didapat di rumah
keperawatan dasar. Edisi 10. sakit.http://research.itb.ac.id/riset
Jakarta: EGC /research/rfpResponse/188/1322
06229-Proposal-Riset-
Desentralisasi-KSyuhada.pdf
Sampul, Mega Pricilia Kurnia., diperoleh tanggal 28 januari
Amatus, Yudi Ismanto., & 2017
Linnie, Pondaag. (2015).
Hubungan diare dengan
kejadian malnutrisi pada balita Wonoputri, Nathania., Julistio, T.B
di Irina E Bawah RSUP Djais., & Ina, Rosalina,. (2014).
PROF.Dr.R.D.KANDOU Validity of nutritional screening
Manadohttp://ejournal. tool for hospitalized children
unsrat.ac.id/index.php/jkp/ https://www.hindawi.com/journa
article/ view/ 6689/6209 ls/ jnme/2014/143649/ diperoleh
diperoleh tanggal 10 januari tanggal 28 januari 2017
2017
Yusuf, Sulaiman. (2011). Profil diare
Sodikin. (2011). Asuhan keperawatan diruang rawat anak
anak gangguan sistem https://saripediatri.
gastrointestinal dan org/index.php/sari-
hepatobilier. Jakarta: Salemba pediatri/article/download/424/35
Medika 6diperoleh pada tanggal 28
januari 2017
Suraatmaja, Sudaryat. (2007). Kapita
selekta gastroenterologi anak.
Jakarta: Sagung Seto

Validitas PYMS... (Lia Erawati, Dera Alfiyanti, Didik Sumanto...) │11

Anda mungkin juga menyukai