Anda di halaman 1dari 15

Moisturizing Hand Body Lotion

I. Nama Sediaan Kosmetika :Moisturizing Hand Body Lotion (o/w)

II. Tujuan Pemakaian :


 Untuk membantu mengurangi kekeringan kulit
 Untuk menutrisi kulit
 Memperbaiki pertahanan kulit yang rusak, meningkatkan jumlah air
 Mengembalikan kehalusan dan kelembutan(Harry’s Cosmeticology, 1987)

III. Karakteristk Sediaan :


Karakteristik Sediaan Moisturizing Cream
• Berisi minyak dengan konsentrasi lebih sedikit dibanding fase air. (emulsi w/o)
• Mudah untuk ketika dioleskan.
• Dapat dengan mudah tercucikan air..
• Meningkatkan hidrasi pada kulit sehingga permukaan kulit menjadi halus dan lembut. (Harry’s Cosmeticology, p.51,62)
Karakteristik sediaan Hand and Body:
• Biasanya tipe minyak dalam air
• Mengandung factor – factor pelindung ( Humectant : propilen glikol dan gliserin dan emollient : paraffin liquidum )
• Sangat popular dalam bentuk lotion
• Mudah dioleskan tapi jangan menggosok dengan kemudahan menghilangkan lotion tersebut
• Memiliki pH sedikit asam atau basa
• Stabil terhadap elektrolit, saponifikasi bertahap terjadi apabila terpapar asam dan basa kuat ( Harry’s Cosmeticology, 1987)

.
.
.
.
.
.
.

.
IV. Rancangan Modifikasi Formula
Formula
Standar Pembanding Modifikasi
(Nama Formula Standar:Softening Lotion) (Merk:Nivea Body Lotion Intensive Moisture) (Modifikasi terhadap Formula: Hand Cream and Hand & Body Cream)
(Pustaka: Harry’s Cosmeticology Edisi
8/halaman: 383)
Nama Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi
Bahan Lazim Terpilih Lazim Terpilih Lazim Terpilih
Ekstrak Pepaya Moisturizer 0,5-5% 5%

Avocado (Persea Vitamin E Antioksidant, 0,05- 0,5%


Gratissima) Oil (M) Moisturizer 2%
PEG 1500 Humectant 5% PEG 4000 Ointment Base 2-6% 4%
(HPE 6th, p.517) (HPE 6th, p517)
Sorbitol Humectant 3-15% 4% Vitis Vinifera (Grape) Propylene Humectant ~15% 15%
Emollient agent
(HPE 6th, p.679 ) Seed Oil (M) Glicol (A) (HPE 6th, p592)
Dipropilene Humectant ~ 15% 6% Triethanolamine Alkalizing Agent; 2-4% 0,5%
glicol (A) (HPE 6th, p.592 ) Buffering Agent.
(HPE 6th, p. 648)
Buffer Buffer qs qs Sodium Alkalizing Agent; Span 60 (M) Surfactan 1-10% 0,014%
Hydroxide (A) Buffering Agent. (HPE 6th, p. 675)
(HPE 6th, p. 648)
Oleth surfactants 0,5% Tween 80 Surfactan 1-10% 0,486%
20 (M) (cleansing, (HPE 6th, p. 550)
emulsifying, and
solubilizing agent)
Glyceryl Stearate Emollient, Emulsifying Asam Stearat Emulsifying agent; 1-20% 1%
Citrate (M) Agent Solubilizing agent
(HPE 6th, p. 697)
Alcohol Denat (A) Antifoaming Agents, 60-
Cosmestic Astringets, 90%
Solvents.(HPE 6th,
p.17)
Carbomer (A) Emulsifying 0,1-
Agent;Rheology 0,5%
Modifier.
(HPE 6th, p.110)
Glycerin (A) Antimicrobial ≤ 30%
Preservative;
Cosolvent; Emollient;
Humectant; Solvent.
(HPE 6th, p.283)
Dimethicone (M) Antifoaming Agent; 10-
Emollient. 30%
(HPE 6th, p.233)
Quince Thickening Agent 0,1%
(Pyrus (Harrys 8th Edition,
Cydonia) p. 383)
Extract
Alkohol (A) Thickening Agent 10%
(Harrys 8th Edition,
p. 383)
Cosmeitc
Astringents,
Solvent.
(HPE 6th, p.17)
Metil Thickening Agent 1-5% 0,2% Caprylic/ Capric Emolient and Metil Selulosa Thickening Agent 1-5% 0,2%
Selulosa (HPE 6th, p.438) Triglyceride (M) Thickening Agent (HPE 6th, p.438)

Chelating Chelating Agent Qs qs EDTA Chelating Agent 0.005- 0,01%


Agent 0,1%
Cetearyl Alcohol (A) Stiffening agent, Cetyl Alkohol Stiffening Agent 2-10% 5%
Viscosity Incresing (HPE 6th, p.155)
Agent
Preservative Antimicrobial qs qs Phenoxyethanol Antimicrobial 0,5-1% Na Benzoat Antimicrobial 0,1- 0,1%
(HPE 6th, p. 488) Preservative. 0,2%
Methylisothiazolinone Antimicrobial (HPE 6th, p. 61)
Tocopheryl Acetate Antioksidan
Parfume Perfuming Agent Qs qs Parfume Perfuming Agent
C15-19 Alkane (M) Solvent
Water (A) Solvent 74,2% Water (A) Solvent Water (A) Solvent 68,19%
Bentuk Sediaan Dasar: Lotion Bentuk Sediaan : Lotion Bentuk Sediaan : Lotion
Tipe Emulsi: o/w Tipe Emulsi: o/w Tipe Emulsi: o/w
Alasan/HLB: Karena perbandingan air Alasan/HLB: Karena perbandingan air lebih banyak Alasan/HLB: Karena perbandingan air lebih banyak daripada minyak.
lebih banyak daripada minyak. daripada minyak.
Penjelasan terhadap Formula Modifikasi
Modifikasi Bahan Aktif: Modifikasi Bahan Tambahan Penyusun Basis:
Nama bahan aktif yang ditambahkan (1): Ekstrak Pepaya Nama bahan tambahan yang diganti:
Alasan: Pepaya mengandung gula (Glukosa dan Fruktosa) higroskopik (1) Sorbitol
yang menyerap dan menahan air dalam kondisi tertentu sehingga Alasan : Berfungsi sebagai humectan (HPE 6th, p 679)
pepaya merupakan bahan pelembab yang baik (Pustaka: Provital, (2) Dipropilen glikol
2009) Alasan : Berfungsi sebagai humectan (HPE 6th, p 592)
Kosentrasi terpilih: 5% Alasan: ketiga bahan memiliki fungsi yang sama dengan propilen glikol yaitu sebagai humectan.
Alasan: Kosentrasi yang dianjurkan dalam penggunaan ekstrak pepaya Nama bahan tambahan pengganti: Propylen glikol
untuk bahan kosmetika adalah 0,5-5%(Pustaka: Provital, 2009). Konsentrasi:15% (HPE 6th, p550)
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak papaya, maka stabilitas semakin Alasan : propilen glikol berfungsi sebagai humectan yang menjaga kestabilan sediaan dengan cara mengabsorbsi lembab
meningkat (Ferida, 2011) dari lingkungan dan mengurangi penguapan air dari sediaan serta secara tidak langsung mempertahankan kulit sehingga
kulit tidak kering (Barel dkk, 2009).
Nama bahan aktif yang ditambahkan (2): Vitamin E
Konsentrasi terpilih: 0,5% (Pustaka: Thiele, 2007) Nama bahan tambahan yang diganti: PEG 1500
Alasan:Karena Vitamin E kaya akan manfaat bagi kulit seperti sebagai Nama bahan tambahan pengganti : PEG 4000
antioksidan, pemberi nutrisi bagi kulit, dan sebagai pelindung kulit. Konsentrasi : 4%
(Pustaka: Thiele, 2007) Alasan : PEG 1500 dan PEG 4000 memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai emulsifying agent, selain itu bentuk
sediaannya sama – sama padat namun kemampuan viscous PEG 4000 lebih tinggi sehingga kadar yang digunakan lebih
kecil dari kadar PEG 1500 (HPE 6th, p. 519)

Nama bahan tambahan yang diganti: Oleth 20


Alasan:diganti dengan bahan yang umum digunakan dengan fungsi yang sama yaitu surfaktan, selain itu pada
perhitungan HLB untuk span dan tween menunjukkan perbandingan konsentrasi yang sesuai dengan HLB butuh (HPE
6th, p. 675, 550)
Nama bahan tambahan pengganti:
(1) Span 60
(2) Tween 80
Konsentrasi:
(1) 0,014%
(2) 0,486%

Nama bahan tambahan yang diganti : Buffer


Alasan : karena TEA dapat digunakan sebagai alkalizing agent, selain itu TEA juga dapat meningkatkan viskositas
sediaan. (HPE 6th, p. 754).
Nama bahan tambahan pengganti : Trietanolamin (TEA)
Konsentrasi: 0,5%

Nama bahan tambahan yang digunakan : Cethyl alcohol


Alasan : karena pada formula standar tidak terdapat stiffening agent, cetyl alcohol mempunyai fungsi sebagai stiffening
agent.
Konsentrasi : 5%
Alasan : Cetil alcohol berfungsi sebgai stiffening agent utk membuat sediaan lebih sedikit keras tetapi masih dalam
konsistensi lunak shg mudah dipakai.

Nama bahan yang tidak digunakan : Quince (Pyrus Cydonia) Extract


Alasan : Karena pada metil selulosa sudah memiliki fungsi yang sama dengan bahan tersebut yaitu sebagai thickening
agent, sehingga kami memilih untuk tidak menambahkan Quince (Pyrus Cydonia) Extract tersebut.
I. Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
a. Bentuk : Hand and Body dengan pelembab
b. Definisi moisturizer : Campuran yang membentuk barir pada kulit yang akan menghambat penguapan air, menyembuhkan
luka pada kulit; humektan yang bekerja sebagai penyerap kelembapan udara, emollient yang berfungsi sebagai lubricant dan
menyebabkan kulit kelihatan lebih halus.

Definisi Hand And Body

Krim dan lotion yang berupa emulsi yang terdiri dari dua fase yang tidak saling campur yaitu minyak dan air. Salah
satu dari kedua fase tersebut membentuk fase terdispersi. Fase terdispersi akan terus menerus didistribusikan dalam
keadaan stabil dimedia. (harry’s cosmeticology, 1987)

c. Persyaratan Umum :

 Low air content

 Mudah disebarkan

 Mudah merata
 Efektif menghidrasi stratum corneum dan mampu mengurangi atau mencegah transepidermal water loss

 Emolien membuat kulit lembut dan mengurangi transepidermal water loss

 Mampu diabsorbsi dengan cepat sehingga menghidrasi kulit dengan segera ( Harry’s Cosmeticology, 1987)

Persyaratan Umum Hand and Body

 Tidak menguap dan tahan terhadap air dan keringat


 Tidak toksik
 Tidakberbau/sedikitberbau tapidapat di terima konsumen
 Mudah dan cepat di gunakan tanpa meninggalkan lapisan lilin
 Harus lembut di tangan dan mungkin membantu menyehatkan tanpa mempengaruhi pernafasan
pada kulit tangan (Harry’s cosmeticology, 1987).
d. karakteristik Moisturizer dan Hand and Body
Mencegah penguapan air kulit dan menjadikan kulit lembab serta l e m b u t . P e n g g u n a a n k o s m e t i k p e l e m b a b
h a r u s d a p a t m e n u t u p i s e l u r u h p e r m u k a a n k u l i t , sehingga dapat mencegah penguapan air di kulit.
Kosmetik pelembab berbahan dasar lemak harus dilindungi dan terbebas dari mikroorganisme serta
jamur dengan penambahan pengawet, karena kosmetik jenis ini mudah menjadi tengik. Kosmetik pelembab
berbahan dasar lemak jenisnya ada yang berbentuk krim lemak anhidrous, krim emulsi W /O, emuls ganda,
krim O/W yang kaya minyak dan emulsi O/W cair yang mengandung air lebih dari 80%. Preparat ini membuat kulit
nampak lebih halus dan mencegah dehidrasi lapisan stratum corneum kulit.
II. Susunan Formula
No Nama Bahan Sinonim Bahan Kosentrasi 1 Resep 1 Batch
Pengganti Awal Modifikasi (100ml) (3R)
1 - Ekstrak Pepaya - 5% 5 gram 15 gram
2 - Tocopherol, tocophersolan Vitamin E - 0,5% 0,5 gram 1,5 gram
3 Diropylene Propilen Glikol 6% 15% 15 gram 45 gram
Glycol
4 Sorbitol 4% - - -
5 PEG 1500 PEG 4000 5% 4% 4 gram 12 gram
6 Buffer Dapar Triethanolamin qs 0,5% 0,5 gram 1,5 gram
7 Oleth 20 Span 60 - 0,014% 0,014 gram 0,042
gram
Tween 80 - 0,486% 0,486 gram 1,458
gram
8 Chelating agent Dinatrii edetas; disodium EDTA qs 0,01% 0,01 gram 0,03 gram
EDTA; disodium
ethylenediaminetetra-acetate;
edathamil disodium; edetate
disodium; edetic acid, disodium
salt.
9 - Cetyl Alkohol - 5% 5 gram 15 gram
10 - Asam stearat - 1% 1 gram 3 gram
11 Metil Selulosa Metil Selulosa 0,2% 0,2% 0,2 gram 0,6 gram
12 Na Benzoat Sodium Benzoat Benzoic Acid Qs 0,1% 0,1 gram 0,3 gram
13 Water Air Water 74,2% 68,19 ml 204,57 ml
68,19%
PERHITUNGAN SISA AIR:
a. Untuk 1 Resep: 100-(5+0,5+15+4+0,5+0,014+0,486+0,01+5+1+0,2+0,1) = 68,19 ml
b. Untuk 1 Batch: 300-(15+1,5+45+12+1,5+0,042+1,458+0,03+15+3+0,6+0,3) = 204,57 ml
PERHITUNGAN JUS PEPAYA
Ekstrak pepaya yang digunakan adalah 5% sari buah pepaya dalam 1 resep (100 ml)
Jadi apabila digunakan jus pepaya maka 5% (1 resep) = 5 gram dalam 100 ml
Dalam 1 batch (300 ml) = dalam 300 ml

III. Susunan Formula


No Nama Bahan Sinonim Bahan Kosentrasi 1 Resep 1 Batch
Pengganti Awal Modifikasi (100ml) (3R)
1 Ekstrak Pepaya - 5% 5 gram 15 gram
2 Vitamin E Tocopherol, tocophersolan - 0,5% 0,5 gram 1,5 gram
3 Propilen Glikol 1,2-Dihydroxypropane; 6% 15% 15 gram 45 gram
E1520; 2-hydroxypropanol;
methyl ethyl
ene glycol; methyl glycol;
propane-1,2-diol;
propylenglycolum.
4 Triethanolamin TEA; Tealan; qs 0,5% 0,5 gram 1,5 gram
triethylolamine;
trihydroxytriethylamine; tris
(hydroxyethyl)amine;
trolaminum.
5 Span 60 Sorbitan Monostearate - 0,014% 0,014 gram 0,042
gram
6 Tween 80 Polysorbate 80 - 0,486 % 0,486 gram 1,458
gram
6 EDTA Dinatrii edetas; disodium qs 0,01% 0,01gram 0,03 gram
EDTA; disodium
ethylenediaminetetra-
acetate; edathamil disodium;
edetate disodium; edetic acid,
disodium salt.
7 PEG 4000 Carbowax; Carbowax Sentry; - 4% 4 gram 12 gram
Lipoxol; Lutrol E;
macrogola; PEG;
Pluriol E; polyoxyethylene
glycol.
8 Cetyl Alkohol Alcohol cetylicus; Avol; 5% 5 gram 15 gram
Cachalot; Crodacol C70;
Crodacol C90; Crodacol
C95; ethal; ethol; HallStar
CO-1695; 1-hexadecanol; n-
hexadecyl alcohol; Hyfatol
16-95; Hyfatol 16-98;
Kessco CA; Lanette 16;
Lipocol C; Nacol 16-95;
palmityl alcohol; Rita CA;
Speziol C16 Pharma; Tego
Alkanol 16; Vegarol 1695.
9 Asam stearat Acidum stearicum; 1% 1 gram 3 gram
cetylacetic acid; Crodacid;
Cristal G; Cristal S;
Dervacid; E570; Edenor;
Emersol; Extra AS; Extra P;
Extra S;Extra ST; 1-
heptadecanecarboxylic acid;
Hystrene;Industrene;Kortacid
1895; Pearl Steric;Pristerene;
stereophanic acid; Tego-
stearic.
10 Metil Selulosa MC, Metyl Celulose 0,2% 0,2% 0,2 gram 0,6 gram
11 Na Benzoat Sodium benzoat Qs 0,1% 0,1 gram 0,3 gram
12 Water Air Water 74,2% 68,19% 68,19 ml 204,57 ml
PERHITUNGAN SISA AIR:
c. Untuk 1 Resep: 100-(5+0,5+15+4+0,5+0,014+0,486+0,01+5+1+0,2+0,1) = 68,19 ml
a. Untuk 1 Batch: 300-(15+1,5+45+12+1,5+0,042+1,458+0,03+15+3+0,6+0,3) = 204,57 ml

PERHITUNGAN JUS PEPAYA


Ekstrak pepaya yang digunakan adalah 5% sari buah pepaya dalam 1 resep (100 ml)
Jadi apabila digunakan jus pepaya maka 5% (1 resep) = 5 gram dalam 100 ml
Dalam 1 batch (300 ml) = dalam 300 ml
3. Fase minyak :
 Timbang span 60 seberat 0,042 gram dan tween 80 seberat 1,458 gram
 Masukkan dalam cawan porselen, panaskan dengan waterbath
 Aduk hingga homogen
 Timbang Cetyl alkohol 15 gram, masukkan dalam cawan porselen, panaskan dengan waterbath
 Timbang asam stearat 3 gram, masukkan dalam cawan porselen, panaskan dengan waterbath

4. Fase emulgator :
 Timbang metil selulosa 600 mg
 Timbang TEA 1,5 gram
 Siapkan aquadest 12 ml dalam cawan porselen lalu tabur metil selulosa diatas aquades
 Tambahkan TEA pada metil selulosa, aduk ad homogen
 Panaskan pada waterbath
5. Fase air dan Fase minyak dicampur dalam mortir panas, lalu ditambahkan fase emulgator
6. Dalam mortir panas dengan pengadukan yang konstan, tambahkan jus pepaya pada suhu +/- 50oC
7. Tambahkan sisa air sedikit demi sedikit
8. Tambahkan parfum q.s. hingga bercampur dan homogen
9. Dinginkan, masukkan dalam kemasan dan ditimbang
10. Lalu diberi etiket dan masukkan dalam kemasan sekunder
VIII. Spesifikasi Sediaan Akhir
Parameter Uji Spesifikasi Sediaan Pustaka
Mutu Fisik
Organoleptis:

Warna orange -
Bau Khas -
Bentuk Lotion -
pH 5,5-10 (larutan 10% b/v) (Harry’s, 1973)
Viskositas 15000-21000 cPs -
Tipe emulsi o/w (Tranggono, 2007)
Homogenitas Homogen, jika warnanya (Lubis, Lubis, dan
merata dan tidak terjadi Reveny, 2012)
pemisahan atau pemecahan
pada sediaan lotion.
Daya sebar 5-7 cm (Garg, et al., 2002)
Tercucikan air Mudah tercucikan air.
( Arndt and Hsu, 2007 )
Volume air 10 – 20 ml
Daya lekat Lekat (2-4 detik) (Astuti dan Setiawan,
2010)
Ukuran partikel 1-3 m ( Pharmaceutical Dosage
vo. I, p. 233)
Keamanan Tidak mengiritasi
-
Iritasi
Aseptabilitas -
Disukai
Hedonik
Efektivitas [AUC] ≥ 2,15±0,71 mg / 4 jam (Dewi, 2012)

X. Hasil dan Pembahasan


Pada praktikum ini, kelompok kami membuat sediaan Moisturizing Hand Body Lotion dari ekstrak sari buah papaya. Dimana, sebagai
pembanding kami menggunakan Intensive Moisture Body Lotion dari Nivea. Kami memilih Lotion ini sebagai pembanding karena diperkaya
dengan Minyak Almond yang berfungsi untuk mengembalikan dan melengkapi kelembaban yang hilang pada kulit, meningkatkan lapisan
alami pelindung kulit dan memberikan kelembaban selama 24 jam serta dapat digunakan setiap hari pada seluruh tubuh. Produk ini
memilki fungsi yang sesuai dengan sediaan yang ingin kami buat. Pemilihan ekstrak sari buah papaya sendiri dikarenakan buah pepaya
mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral, seperti vitamin A, B1 dan C yang sangat penting untuk menangkal radikal bebas
dan dengan penambahan sari pepaya dalam sediaan Lotion dapat mengurangi penguapan air pada kulit (Anonim, 2010). Selain itu,
konsentrasi ekstrak sari buah papaya yang kami gunakan adalah 5%, dikarenakan menurut penelitian (Ferida, 2011) konsentrasi ini stabil
dalam penyimpanan selama 12 minggu.
Sediaan Hand Body Lotion sendiri memiliki karakteristik yaitu penggunaan yang praktis dan merata pada kulit sehingga mudah
menyebar dan dapat segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan tipis yang tidak lengket pada kulit dan kemudahan
menyebar pada seluruh tubuh. Hasil yang diinginkan pada sediaan Hand Body Lotion ini yaitu aman, memiliki efektivitas sebagai
mostiraizing dan dapat memberi nutrisi pada kulit, memiliki daya sebar yang luas sehingga viskositas diharapkan rendah dan mudah
mengalir serta memiliki aroma yang wangi dan stabil selama penyimpanan. Parameter evaluasi yang seharusnya dilakukan adalah
organoleptis, pH, viskositas, tipe emulsi, homogenitas, daya sebar, tercucikan air, daya lekat, ukuran partikel, uji iritasi, uji
aseptabilitas dan uji efektivitas. Namun daya lekat, tipe emulsi, ukuran partikel, tercucikan air dan uji aseptabilitas tidak dilakukan
karena keterbatasan waktu, sedangkan viskositas tidak dilakukan karena keterbatasan jumlah sediaan.
Berdasarkan hasil evaluasi yang kami lakukan, terdapat beberapa uji yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Untuk
uji organoleptis, bentuk dari sediaan sudah memenuuhi spesifikasi. Namun, warna dari sediaan yang kami buat terlihat lebih pucat dan
kurang menarik. Hal ini disebabkan karena konsentrasi dari ekstrak sari buah papaya yang kami gunakan dalam jumlah kecil sehingga
warna yang dihasilkan lebih sedikit. Selain itu, sediaan yang kami buat juga beraroma propilen glikol. Hal ini dikarenakan konsentrasi
dari propilen glikol yang digunakan berlebih dan tidak adanya penambahan parfum pada sediaan. Berbanding terbalik dengan aroma
pada pembanding yang wangi.
Untuk uji pH, sediaan memiliki pH yang memenuhi spesifikasi yaitu 5,76, sesuai dengan warta konsumen (1987) pH normal kulit
adalah 5-6,5 sehingga sediaan aman untuk digunakan karena tidak mengiritasi kulit. Namun, jika dibandingkan dengan pH
pembanding memiliki perbedaan yang cukup jauh karena pada proses pembuatan, bahan yang seharusnya ditambahkan adalah asam
benzoat namun yang kami tambahkan adalah Na Benzoat. Sehingga untuk meningkatkan pH dari sediaan agar sesuai dengan
pembanding Na Benzoat perlu diganti dengan asam benzoat lagi.
Uji Daya sebar sediaan termasuk dalam kriteria sukar menyebar sehingga tidak sesuai denga spesifikasi yang ditetapkan. Hal ini
dikarenakan viskositas dari sediaan yang cukup tinggi sehingga sediaan agak sulit mengalir. Selain itu, dapat juga disebabkan
konsentrasi dari stefaning agent yang cukup tinggi. Sebagai solusi, konsentrasi stiffening agent dalam formula harus diturunkan agar
viskositas memenuhi kriteria dan tidak terlalu berbeda jauh dengan pembanding.
Untuk pengujian homogenitas pada sediaan, hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi karena terdapat gelembung (foam) pada
sediaan setelah pengadukan. Hal ini kemungkinan disebakan karena penambahan air dingin sebanyak 20 ml pada akhir proses
pembuatan. Sehingga memungkinkan air yang ditambahkan tidak sepenuhnya menyatu dengan seluruh bahan yang telah dicampurkan
pada saat mortir dalam keadaan panas. Selain itu juga dilakukan uji kestabilan dengan pengamatan 1 minggu setelah praktikum dan
didapatkan hasil bahwa tidak terjadi pemisahan fase, warna dan bau tetap seperti semula serta konsistensi yang tetap. Dari hasil yang
kami dapat dapat dikatakan bahwa sediaan kami stabil secara fisika karena tidak terjadi pemisahan fase minyak dan fase air, selain itu
tidak berubahnya organoleptis dari sediaan.

Anda mungkin juga menyukai