Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

BIOKIMIA KEBIDANAN

NAMA : SAFIRA NOVIANA


NIM : 2215201057
PRODI : S1 KEBIDANAN

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU 2022
PENGERTIAN PROTEIN

Protein adalah zat makanan berupa asam-asam amino yang berfungsi sebagai
pembangun dan pengatur bagi tubuh. Protein mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen
dan nitrogen yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein juga
mengandung posfor, belerang serta beberapa protein memiliki unsur logam seperti besi dan
tembaga (Budianto, 2009). Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos, artinya yang
utama atau yang di dahulukan. Protein ditemukan oleh ahli kimia Belanda, Geraldus Mulder
(1802–1880).

Sumber : https://medium.com/@indotesis/pengertian-fungsi-struktur-dan-jenis-jenis-protein-
7aa78e460029

CIRI MAKROMOLEKUL PROTEIN

Protein dikatakan sebagai makromolekul karena protein memiliki karakteristik sebagai


berikut :

1. Protein memiliki bobot molekul yang berkisar antara 5.000 – lebih dari 1 juta karena
itulah protein tergolong kedalam suatu makromolekul.
2. Senyawa kimia protein tersusun dari komponen senyawa protein yang terdiri dari peptida
sebagai submakromolekul, asam amino sebagai unit molekul dan sebagai komponen
unsur kimia protein terdiri dari beberapa unsur yaitu C, H, O, N, S, P, Fe, Cu, Zn, dan I.
3. Tubuh manusia diperkirakan mengandung 100.000 jenis protein yang masing-masing
mempunyai fungsi fisiologi sendiri-sendiri.
4. Protein mempunyai massa molar yang tinggi, mulai dari sekitar 5000 g sampai 1x10-7 g
16 .
5. Protein disusun oleh 20 Asam Amino.

Sumber : http://repository.uinmataram.ac.id/191/1/%401.BUKU%20BIOKIMIA.pdf

KOMPOSISI KIMIA

Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein adalah :

 karbon 55%
 hidrogen 7%
 oksigen 23%
 nitrogen 16%
 sulfur 1%
 kurang dari 1% fosfor. 
Sumber : https://medium.com/@indotesis/pengertian-fungsi-struktur-dan-jenis-jenis-
protein-7aa78e460029

PENGGOLONGAN PROTEIN

Penggolongan Protein Berdasarkan fungsi biologisnya,


protein dapat dibedakan atas 7 golongan, yaitu;

1. Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalis.


2. Protein transpor, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion
spesifik.
3. Protein nutrien dan penyimpan, ialah protein yang berfungsi sebagai cadangan
makanan.
4. Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan
organisme untuk mengubah bentuk atau bergerak.
5. Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk
memberikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan.
6. Protein pertahanan (antibodi), yaitu protein yang melindungi organisme terhadap
serangan organisme lain (penyakit)
. 7. Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau
fisiologi.

Sumber : https://www.slideshare.net/wafiqasfari/bab-7-biomolekul-41517614

STRUKTUR PROTEIN

Berdasarkan stukturnya, protein dapat digolongkan menjadi beberapa bentuk, yaitu


stuktur primer, sekunder, dan kuartener.
1 Struktur primer. Struktur primer digambarkan sebagi struktur  asam amino di dalam
protein. Susunan tersebut merupakan serangkaian asam amino yang khas, yang akan
menentukan sifat dasar dari berbagi protein, dan secara umum akan menentukan struktur
sekunder dan tersier. Apabila protein mengandung banyak asam amino yang mempunyai
gugus hidrofobik, maka kelarutannya dalam air kurang baik dibandingkan dengan protein
yang mengandung asam amino dengan gugus hidrofilik.
2 Struktur sekunder. Dapat dibayangkan, apabila suatu protein hanya tersusun oleh
struktur primer, maka molekul protein akan merupakan suatu bentuk yang panjang dan
tipis, yang memungkinkan terjadinya banyak sekali reaksi dengan senyawa lain. Akan
tetapi tidak demikian kenyataannya, struktur protein biasanya merupakan suatu bentuk 3
dimensi dengan cabang-cabang rantai polipeptida yang tersusun saling berdekatan, yang
kemudian dikenal sebagai struktur skunder. Adapun contoh bahan yang mempunyai
struktur skunder adalah bentuk alfa-heliks yang dapat pada wool, bentuk lipatan pada
sutera, serta bentuk heliks pada kologen.
3 Struktur tersier. Sebagian besar rantai cabang pada polipeptida tersusun oleh bentuk
tersier, yang terdiri dari susunan beberapa struktur sekunder. Biasanya bentuk struktur
sekunder tersebut dihubungkan oleh ikatan hodrogen, ikatan garam, interaksi hidrofobik,
serta ikatan disulfida,. Ikatan disulfida adalah ikatan yang terkuat dalam mempertahankan
struktur tersier protein.
4 Struktur kuartener. Berbeda dengan struktur primer, sekuder dan tersier yang
melibatkan satu rantai polipeptida, maka strukturkuartener melibatkan beberapa rantai
polipep-tida dalam bentuk suatu protein. Ikatan-ikatan yang terlibat dalam pembentukan
protein sama dengan ikatan ikatan yang terdapat pada struktur tersier.

Sumber : https://masoemuniversity.ac.id/berita/bentuk-struktur-protein.php

1.1 Gambar 4 struktur protein


Sumber gambar : http://www.labsmk.com/2017/05/4-struktur-protein-yang-wajib-diketahui.html

DENATURASI PROTEIN
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, denaturasi protein adalah pemutusan ikatan
yang lemah dalam molekul protein sehingga mengubah struktur yang sangat teratur dalam
protein dan juga menghilangkan fungsi biologisnya. Protein dapat didenaturasi dengan
cara pemanasan suhu, mengubah pH, agen denaturasi seperti urea dan guanidium klorida,

serta dengan zat pengoksidasi atau pereduksi.

1.2 Gambar denaturasi protein

Denaturasi menyebabkan struktur protein rusak, protein yang awalnya terlipat-lipat


sesuai fungsinya menjadi putus ikatan hidrogennya sehingga rantai polipeptidanta terurai.
Namun, denaturasi tetap tidak bisa memutus ikatan rantai polipeptida dalam protein.
Protein yang mengalami denaturasi akan kehilangan aktivitas biologisnya, membuatnya
kehilangan fungsinya. Misalnya enzim yang terdenaturasi akan kehilangan fungsi
katalitiknya, dan hormon yang terdenaturasi juga akan kehilangan fungsi kontrolnya.

Sumber : https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/16/123813069/soal-uas-biologi-
fungsi-protein?page=all

Anda mungkin juga menyukai