Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MAKROMOLEKUL PROTEIN
Untuk memenuhi mata pelajaran : Kimia

Guru pembimbing : Wadiyah S.pd

Disusun oleh :

Kelompok :

Adimas

Asrof

Moh. Ridwan

Roisul Munir

Ulfah

SMA NEGERI 1 OMBEN

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Makromolekul
Protein" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Kimia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wadiyah selaku guru Mata
Pelajaran Kimia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini .

Sampang, 02 Februari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………….........................
.1

KATA PENGANTAR.................................................................................. 2

DAFTAR ISI…...…………………………………………………….....
…................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar
Belakang………………………………................................................ ...........4

Rumusan Masalah................................................................................... 4

Tujuan……………………………............................................................. ...........
...4

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Protein.................................................................. .................6

Penyusun Protein.....................................................................................7

Struktur Protein........................................................................................8
Fungsi Protein..........................................................................................11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................... 14

Daftar pustaka..................................................................................... .....15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, separuhnya
ada di dalam otot, seperlima ada di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh
di dalam kulit, dan selebihnya ada di jaringan lain dan cairan tubuh. Protein
mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu
membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.

Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam


sel makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel.
Protein memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur maupun
fungsinya. Peranan protein diantaranya sebagai katalisator, pendukung,
cadangan, sistem imun, alat gerak, sistem transpor, dan respon kimiawi

Oleh karenanya protein berperan sebagai salah satu unsur zat yang paling
dibutuhkan oleh tubuh kita. Akan tetapi kelebihan protein juga dapat
menimbulkan penyakit seperti masalah ginjal, osteoporosis, rematik dan lain-
lain. Oleh karena itu lewat penyusunan makalah ini, kita dapat melihat lebih
dalam lagi mengenai protein melalui sturuktur dan penyusunnya.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca


semua, terutama bagi penyusun sendiri. Penyusun makalah menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
 Bagaimana struktur dan fungsi dari protein?
C. Tujuan

4
 Dapat mengetahui dan memahami struktur dan fungsi dari protein.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Protein

Protein (asal kata “protos” dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup(wikipedia.org,ak.
1/4/2015).

Protein adalah makromolekul yang paling banyak ditemukan di dalam


sel makhluk hidup dan merupakan 50 persen atau lebih dari berat kering sel.
Protein memiliki jumlah yang sangat bervariasi yang mulai dari struktur maupun
fungsinya. Peranan protein diantaranya sebagai katalisator, pendukung,
cadangan, sistem imun, alat gerak, sistem transpor, dan respon kimiawi. Protein-
protein tersebut merupakan hasil ekspresi dari informasi genetik masing-masing
suatu organisme tak terkecuali pada bakteri(Campbell et al., 2009). Protein dan
gen memiliki hubungan yang sangat dekat dimana kode genetik berupa DNA di
enkripsi dalam bentuk kromosom yang selanjutnya kode genetik tersebut
ditranslasikan menjadi protein melalui serangkain mekanisme yang melibatkan
RNA dan ribosom(Vo-Dinh, 2005).

Ketika asam amino bergabung, mereka membentuk ikatan khusus yang


disebut ikatan peptida melalui sintesis dehidrasi, dan menjadi Polipeptida, atau
protein. Ada 20 asam amino standar, yang masing-masing terdiri dari sebuah
gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan rantai samping (disebut sebagai grup
"R"). Grup "R" ini yang menjadikan setiap asam amino berbeda, dan ciri-ciri dari
rantai samping ini akan berpengaruh keseluruhan terhadap suatu protein.

6
B. Penyusun Protein
Protein tersusun atas asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang
disebut ikatan peptida yang membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu,
protein digolongkan ke dalam polimer yang monomer-monomenya adalah asam
amino. Asam amino adalah molekul organik yang memiliki gugus karboksil dan
gugus amino yang mana pada bagian pusat asam amino terdapat suatu atom
karbon asimetrik (Gambar 1). Pada keempat pasangannya yang berbeda itu
adalah gugus amino, gugus karboksil, atom hidrogen, dan berbagai gugus yang
disimbolkan dengan huruf R. Gugus R disebut juga sebagai Rantai samping yang
berbeda dengan gugus amino(Campbell et al., 2009).

Gambar 1. Struktur umum asam amino (Lehninger et al., 2004).

Asam amino dalam suatu protein memiliki bentuk L, terionisir dalam


larutan, dan memiliki bentuk C asimetris pada struktur umumnya kecuali asam
amino jenis glisin. Asam amino standar memiliki jumlah sebanyak 20 macam.
Dari 20 macam asam amino tersebut terbentuklah suatu rantai polipeptida. Rantai
asam amino akan dilipat menjadi bentuk 3 dimensi dan menjadi bentuk protein
spesifik yang diperlukan oleh berbagai aktivitas metabolisme atau menjadi
komponen suatu sel(Lehninger et al., 2004).

Di dalam protein tersusun 20 macam asam amino yang memiliki


karakteristik yang bebeda-beda sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan sifat
dan ciri rantai sampingnya (gugus R). Pengelompokan tersebut antara lain asam
amino bersifat polar (serin, treonin, sistein, asparagin, dan glutamin); non-polar
(glisin, alanin, prolin, valin, leusin, isoleusin, dan metionin); gugus aromatik
(fenilalanin, tirosin, triptofan); bermuatan positif (lisin, histidin, arginin); dan
bermuatan negatif (aspartat dan glutamat). Pengelompokan tersebut didasarkan

7
pada polaritas, ukuran, dan bentuk dari suatu asam amino (Lehninger et al.,
2004; Murray et al., 2009).

C. Struktur Protein

Ada 4 tingkat struktur protein yaitu struktur primer, struktur sekunder,


struktur tersier dan struktur kuartener.

1. Struktur primer
Struktur primer adalah urutan asam-asam amino yang membentuk rantai
polipeptida.

Struktur primer protein

Sumber: The Biology Project-Biochemistry

2. Struktur sekunder
Struktur sekunder protein bersifat reguler, pola lipatan berulang dari
rangka protein. Dua pola terbanyak adalah alpha helix dan beta sheet.

Alpha helix dan beta sheet sebagai struktur sekunder protein

Sumber: The Biology Project-Biochemistry

8
Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

 alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam


amino berbentuk seperti spiral;

 beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar


yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat
melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);

 beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan

 gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").

3. Struktur tersier
Struktur tersier protein adalah lipatan secara keseluruhan dari rantai
polipeptida sehingga membentuk struktur 3 dimensi tertentu. Sebagai
contoh, struktur tersier enzim sering padat, berbentuk globuler.

Struktur tersier dari protein enzim triosa fosfat isomerase (TPI)

9
4. Struktur kuartener
Beberapa protein tersusun atas lebih dari satu rantai polipeptida. Struktur
kuartener menggambarkan subunit-subunit yang berbeda dipak bersama-
sama membentuk struktur protein. Sebagai contoh adalah molekul
hemoglobin manusia yang tersusun atas 4 subunit, yang dipaparkan pada
Gambar berikut:

Struktur hemoglobin yang merupakan struktur kuartener protein

Sumber: The Biology Project-Biochemistry, 2003

D. Fungsi Protein
1. Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu
senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang sangat
sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai yang sangat rumit
seperti replikasi kromosom. Protein besar peranannya terhadap perubahan-
perubahan kimia dalam sistem biologis.
2. Alat pengangkut dan penyimpan
Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin mengangkut
oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut oksigen dalam otot.

10
Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot
terjadi karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
3. Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya
kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.
Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk
antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau
mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri,
dan sel- sel asing lain.
4. Media perambatan impuls syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor,
misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor penerima warna
atau cahaya pada sel-sel mata.
5. Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat
mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan karakter
badan.
Protein sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Protein dapat
diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati) dan
makanan dari hewan (protein hewani). Dalam kehidupan sehari-hari protein
sangat bermanfaat untuk :

- Membangun sel-sel yang rusak


- Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon.
- Membentuk zat inti energi (1 gram protein kira-kira menghasilkan 4,1 kalori).

Sedangkan dalam bidang industri, protein sering digunakan sebagai


media pengobatan, penambah protein bagi ibu hamil, dan lain-lain yang
digunakan untuk metabolisme pertumbuhan sel seperti minyak ikan, susu, tempe,
tahu, dll.

Karena protein memberikan peran yang sangat penting bagi organisme,


oleh karenanya kekurangan maupun kelebihannya akan berdampak bagi
kehidupan, dalam tanda kutip dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Berikut adalah beberapa penyakit yang di timbulkan karena kekurangan protein,
khusunya pada manusia, yaitu:

11
a. Kwasiorkor,
b. Marasmus,
c. Kerontokan rambut.

Beberapa penyakit diatas adalah akibat dari kekurangan protein, sedangkan


kelebihannya pun dapat menimbulkan penyakit juga. Beberapa penyakit yang
diakibatkan oleh kelebihan protein adalah:

a. Osteoporosis
b. Obesitas
c. Keasaman darah.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Protein berasal dari bahasa Yunani atau Greek yang berarti "yang paling
utama"). Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup.
Ada 20 asam amino standar, yang masing-masing terdiri dari sebuah
gugus karboksil, sebuah gugus amino, dan rantai samping (disebut sebagai grup
"R"). Grup "R" ini yang menjadikan setiap asam amino berbeda, dan ciri-ciri dari
rantai samping ini akan berpengaruh keseluruhan terhadap suatu protein.
Protein mempunyai 4 tingkatan struktur yaitu struktur primer, struktur
sekunder, struktur tersier dan struktur kuartener. Protein mempunyai fungsi
sebagai: Sebagai enzim, alat pengangkut dan penyimpanan, penunjang mekanis,
media perambatan impuls syaraf, dan pengendalian pertumbuhan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Campbell et al. 2009. Biologi Edisi kelima Jilid 3. Erlangga, Jakarta.


Lehningger, Albert L. 1982. Dasar-dasar Biokimia (jilid 1). Jakarta: Erlangga
Murray, Robert K., 2009. Biokimia Harper, Edisi 27. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
www.biology.arizona.edu\biochemistry\biochemistry.html, 2003, The Biology
Project-Biochemistry, Edisi: 28 Januari 2003

14

Anda mungkin juga menyukai