Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BUDAYA KESEHATAN KELUARGA DI INDONESIA


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Antropologi Kesehatan
Dosen Pengampu : Nur Iszakiyah, S.ST ., M.M., S.Kep., Ns., M.Kes

Oleh :
Ahmad Nurfayiz Hadiputra (33412201022)
Zahza Bulan Syafitri (33412201010)
Ulfah (33412201034)
Sri Wahyu Wardani (33412201032)
Imania Islami (33412201030)
Moh. Lailur Abror (33412201038)

KELAS 1A

JURUSAN KESEHATAN

D3 KEPERAWATAN

POLITEKNIK NEGERI MADURA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “Budaya Kesehatan
Keluarga di Indonesia”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada
dosen mata kuliah Antropologi Kesehatan yang telah memberikan tugas terhadap kami.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami
berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.

Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................4
1.3 TUJUAN......................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 PENGERTIAN BUDAYA HIDUP SEHAT...............................................................5
2.2 PENGERTIAN KESEHATAN KELUARGA............................................................5
2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KESEHATAN KELUARGA........7
2.4 KELUARGA SEBAGAI UNIT PELAYANAN YANG DIRAWAT........................8
BAB 3.......................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................10

DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Saat ini perkembangan di hidang kesehatan sudah begitu pesat, serta sudah menjadi
sebuah hal yang sangat diutamakan dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Melihat kondisi
yang demikian, sudah seharusnya bukan hanya tenaga kesehatan saja yang menjadi
penanggung jawab kesehatan, tetapi kesehatan merupakan tanggung jawab semua
masyarakat. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Ini berarti keluarga
merupakan kelompok yang secara langsung berhadapan dengan anggota keluarga selama 24
jam penuh. Menurut Mubarak. Wahit Iqbal. dkk. (2007) peran keluarga adalah mampu
mengenal masalah kesehatan, mampu membuat keputusan tindakan, mampu melakukan
perawatan pada anggota keluarga yang sakit, mampu memodifikasi lingkungan rumah, dan
mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan budaya hidup sehat?


2. Apakah yang dimaksud kesehatan keluarga?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesehatan keluarga?
4. Bagaimana interaksi keluarga dalam rentang sehat sakit? 5. Bagaimana keluarga
sebagai unit pelayanan yang dirawat?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui pengertian budaya kesehatan


2. Mengetahui pengertian kesehatan keluarga.
3. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan keluarga. 4. Memahami
interaksi keluarga dalam rentang sehat sakit.
4. Memahami keluarga sebagai unit pelayanan yang dirawat
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BUDAYA HIDUP SEHAT

Budaya hidup sehat adalah sebuah konsep kehidupan dengan mengutamakan


berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada tindakan-tindakan sehat. Definisi dari
budaya hidup schat adalah konsep hidup yang mengedepankan upaya-upaya dan
kegiatan-kegiatan yang sehat. Dengan penerapan konsep ini, maka kita akan
memperkecil resiko dan terhindar dari berbagai penyakit yang dapat menyerang tubuh
kita. Faktor kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh antara lain :

1. Hidup sehat.
2. Hidup bersih.
3. Minum air bersih.
4. Makan makanan yang cukup gizi.
5. Seimbang antara aktifitas dan istirahat.
6. Olahraga secara rutin.

Orang sehat terbagi menjadi 3 kelompok dasar, yaitu :

1. Orang schat karena memiliki kondisi tubuh yang prima sejak lahir, sehingga tidak
perlu melakukan berbagai treatment kesehatan.
2. Orang yang rutin melakukan kegiatan fisik yang menyehatkan sehingga secara tidak
disengaja menjadi sehat.
3. Orang yang sehat karena ia memang sengaja melakukan herbagai aktifitas untuk
menjadi sehat.

2.2 PENGERTIAN KESEHATAN KELUARGA

Pengertian kesehatan keluarga adalah pengetahuan tentang keadaan sehat fisik.


jasmani dan sosial dari individu-individu yang terdapat dalam satu keluarga. Antara individu
yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam lingkaran siklus keluarga untuk
mencapai derajat kesehatan keluarga yang optimal. Keluarga yang schat adalah salah satu
kekayaan yang tak terhingga. Tapi tak sedikit dari kita yang masih mencari formulasi yang
tepat untuk mengajak seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan hidup sehat. Mehmet C
Oz, MD, dokter yang dibesarkan oleh Oprah Winfrey, memberikan tip praktisnya untuk kita.
"Jadikan trik ini seperti waktu bersenang-senang untuk seluruh keluarga!"

1. Jangan keluar rumah dalam keadaan lapar. Ini adalah salah satu cara agar seluruh
anggota keluarga bebas dari risiko obesitas. Jika kita keluar rumah dalam keadaan
perut terisi, kita tidak akan kelaparan saat di perjalanan menuju tempat aktivitas.
Terutama jika jarak rumah dan tempat tujuan cukup jauh, atau harus berhadapan
dengan kemacetan. Rasa lapar akan memicu hormon ghrelin sehingga kita akan
makan berlebihan setibanya di tempat tujuan. "Plus tubuh membutuhkan 30 menit
untuk mengembalikan ghrelin kembali ke level normal. Selama menunggu 30 menit
itu, kita akan memakan apa saja untuk memenuhi panggilan rasa lapar. Jadi sebaiknya
pergilah dengan keadaan perut terisi." Oz memaparkan. Tapi jika terpaksa, sediakan
sekantong kacang almon sebagai camilan sehat di perjalanan.
2. Olahraga bersama setiap hari, minimal 20 menit buat apa olahraga di tempat lain jika
kita sekeluarga bisa melakukannya di rumah. Terlebih jika kita kesulitan untuk
menemukan jadwal untuk berolahraga bersama. O menyarankan, sebelum sarapan
bersama, bangunkan seluruh anggota keluarga untuk sekadar jalan pagi atau
berolahraga dengan musik kesukaan bersama. "Tahu apa yang terjadi ketika kita
mencobanya hanya 20 menit? Setelah itu semua anggota akan ketagihan karena
sebenarnya 20 menit adalah waktu yang singkat." ucap Oz sambil mengingatkan kita
agar membuatnya menjadi seperti waktu bersenang-senang bagi seluruh anggota
keluarga.
3. Jadilah "food decider" untuk keluarga kita "Jangan langsung membayangkan kita
akan berperan seperti pemimpin yang otoriter, tapi buatlah seluruh anggota keluarga
menyukai pilihan makanan yang kita berikan." Oz mengingatkan. Caranya? "Jadilah
koki untuk keluarga kita." Ini adalah trik merayu sebenarnya. Sebab tanpa sadar,
anggota keluarga akan lebih memilih menikmati makanan yang kita buat ketimbang
makan di luar. Ketika mereka menyukai makanan rumah, itu artinya segala bahan
yang kita pilih benar-benar lulus sensor untuk memenuhi standar kebersihan serta
kesehatan. "Bagi yang punya anak-anak kecil, kita bisa menjadikan ini cara agar
mereka suka buah dan sayur "
4. Makan malamlah bersama. Sebenarnya duduk dan menikmati makan malam bersama
bukanlah sekadar menghabiskan makanan yang disajikan. Lebih dari itu, ujar Oz.
makan malam bersama akan menciptakan ikatan emosi kepada seluruh anggota
keluarga. Ini adalah modal kesehatan emosi dan membentuk rasa percaya diri pada
anggota keluarga, khususnya anak-anak. Ciptakan suasana yang hangat dan terbuka
sehingga ritual makan malam bersama menjadi salah satu cara untuk memiliki waktu
berkualitas bersama.
5. Cerita sebelum tidur. Bagi kita yang memiliki anak-anak yang masih kecil,
membacakan dongeng adalah salah satu cara untuk membuat anak rileks menjelang
tidur. Hal ini akan menjadi modal anak untuk mendapatkan kualitas tidur terbaik.
Biasakan anak memiliki jam dan kualitas tidur yang baik karena jam dan kualitas
tidur bisa sangat berpengaruh untuk kesehatan tubuh. "Bahkan ketika kita tidak dapat
tidur dengan nyenyak, risiko serangan jantung dan stroke akan membayangi kita,"
ujar Oz..
6. Jadikan anak sebagai "polisi" makan sehatKetika kita mengajak anak untuk
menerapkan pola makan sehat, kita harus melibatkan mereka. Caranya, jadikan
mereka "polisi" makanan. Jika salah satu anggota keluarga, termasuk orang tua,
kedapatan menikmati junk food, maka anak-anak sebagai polisi makanan berhak
memberikan sanksi kepada kita. Menurut Oz, ini tak hanya membuat anak bagian dari
proses kebiasaan sehat, tetapi secara langsung bisa memilih makanan-makanan apa
saja yang masuk kategori makanan sehat dan tidak. Dengan demikan, secara sadar
mereka akan menerapkan pola makan sehat tanpa merasa dipaksa.

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KESEHATAN KELUARGA

1. Faktor Fisik Ross, Mirowsaky, dan Goldstein tahun 1990 memberikan gambaran
bahwa ada hubungan positif antara perkawinan dengan kesehatan fisik. Contoh dari
hubungan tersebut antara lain: seorang suami sebelum menikah terlihat kurus maka
beberapa bulan kemudian setelah menikah akan terlihat lebih gemuk. beberapa alasan
dikemukakan bahwa dengan menikah suami ada yang memperhatikan dan pola makan
lebih teratur begitu sebaliknya dengan istri.
2. Faktor Psikis Terbentuknya keluarga akan menimbulkan dampak psikologis yang
besar, perasaan nyaman karena saling memperhatikan, saling memberikan penguatan
atau dukungan. Suami akan merasa tentram dan terarah setelah beristri, begitupun
sebaliknya. Berdasarkan riset ternyata tingkat kecemasan istri lebih tinggi dibanding
dengan suami. hal ini dimungkinkan karena bertambahnya beban yang dialami istri
setelah bersuami.
3. Faktor Sosial Status sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap fungsi
kesehatan sebuah keluarga. Dalam sebuah keluarga ada kecenderungan semakin
tinggi tingkat pendapatan yang diterima semakin baik taraf kehidupannya. Tingginya
pendapatan yang diterima akan berdampak pada pemahaman tentang pentingnya
kesehatan, jenis pelayanan kesehatan yang dipilih, dan bagaimana berespon terhadap
masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga. Status sosial ekonomi yang
rendah memaksa keluarga untuk memarginalkan fungsi kesehatan keluarganya,
dengan alasan keluarganya akan mendahulukan kebutuhan dasarnya.
4. Faktor budaya Faktor budaya terdiri dari :
a) Keyakinan dan praktek kesehatan
b) Nilai-nilai keluarga
c) Peran dan pola komunikasi keluarga

2.4 KELUARGA SEBAGAI UNIT PELAYANAN YANG DIRAWAT

Alasan keluarga sebagai unit pelayanan :

1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lambaga yang menyangkut
kehidupan masyarakat.
2. Keluarga sebagai suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengambil
atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya.
3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga memang saling berkaitan, apabila salah
satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnya.
4. Dalam memelihara kesehatan setiap anggota keluarga sebagai individu (pasien),
keluarga tetap berperan sebagai pengambilan keputusan dalam memelihara kesehatan
para anggotanya.
5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagi upaya
kesehatan masyarakat Dalam melihat keluarga sebagai pasien. ada beberapa
karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat, diantaranya adalah :
1) Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah kesehatan
para anggotanya.
2) Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap keluarga, dari berbagai segi :
a. Pola komunikasi
b. Pengambilan keputusan
c. Sikap dan nalai-nilai dalam keluarga
d. Kebudayaan
e. Gaya hidup
3) Keluarga daerah perkotaan akan sangat berbeda dengan keluarga daerah pedesaan.
4) Kemandirian dari tiap-tiap keluarga
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesehatan keluarga itu adalah pengetahuan tentang keadaan schat fisik, jasmani dan
sosial dari individu-individu yang terdapat dalam satu keluarga. Adapun faktor-faktor yang
memengaruhi kesehatan keluarga, yaitu: fakor fisik, psikis, sosial, dan buaya. Tahap interaksi
antara schat/sakit dan keluaga, yaitu: tahap pencegahan sakit dan penurunan risiko, tahap
gejala penyakit yang dialami keluarga, tahap mencari perawatan, tahap kontak keluarga
dengan institusi kesehatan, tahap respon sakit dari keluarga dan pasien, dan tahap adaptasi
terhadap penyakit dan pemulihan. Alasan keluarga sebagai unit pelayanan, yaitu: keluarga
merupakan lembaga masyarakat, keluarga dapat menimbulkan dan mencegah masalah
kesehatan dalam kelompoknya, masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, keluarga
berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggotanya, keluarga
merupakan peantara untuk berbagi upaya kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai