Anda di halaman 1dari 20

SAMPUL

PROPOSAL KARYA ILMIAH


PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

“Pentingnya Menjaga Kesehatan Dengan Mengatur Pola Makan”

Disusun Oleh :
Ratu Agsya Bustami
0046051120
XI MIPA 3

MAN 2 Bandar Lampung


2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan proposal karya ilmiah dengan judul
“Pentingnya Menjaga Kesehatan Dengan Mengatur Pola Makan” dapat
terselesaikan. Walaupun ada beberapa hambatan dalam proses
pengerjaannya, tapi proposal karya ilmiah ini saya selesaikan dengan tepat
waktu.
Dengan maksud penyelesaian proposal karya ilmiah ini agar memenuhi
tugas bahasa Indonesia. Terima kasih saya sampaikan kepada yang
terhormat Bapak Nurul Ismail, S.Pd. selaku pembimbing materi pembuatan
proposal karya ilmiah ini. Saya ucapkan terima kasih juga kepada teman-
teman yang sudah membantu saya baik secara langsung ataupun tidak
langsung dalam proses pembuatan proposal karya ilmiah ini.
Harapan saya semoga karya tulis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi para
pembaca untuk menambah wawasan baru atau pengetahuan tentang judul
proposal karya ilmiah yang disebutkan di atas.
Saya selaku penulis menyadari bahwa penyusunan proposal karya ilmiah ini
masih banyak kekurangan, maka saran dan kritik yang bersifat membangun
demi jauh lebih semurna dari sebelumnya diharapkan.

Lampung Selatan, 09 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 2

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

A. Pembahasan Teori ............................................................................... 3

B. Hipotesis............................................................................................ 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 14

A. Jenis penelitian dan rancangan penelitian ......................................... 14

B. Waktu dan tempat penelitian ............................................................. 14

C. Teknik pengumpulan data ................................................................. 14

D. Teknik analisa data............................................................................ 15

BAB IV PENUTUP .................................................................................... 16

A. Kesimpulan ....................................................................................... 16

B. Saran .................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 1986
menyebutkan bahwa kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit
atau kelemahan. Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh
merupakan hal penting yang bisa dilakukan dengan cara melakukan
gaya hidup sehat, termasuk menjaga pola makan dengan
mengonsumsi makanan bergizi, beragam dan berimbang.

Setiap manusia membutuhkan makan untuk mempertahankan


kelangsungan kehidupannya. Kebutuhan tersebut dapat ditinjau dari
pola makan yang diterapkan. Pola makan sangat berpengaruh bagi
kesehatan manusia serta berpengaruh terhadap kinerja tubuh dalam
melakukan aktifitas sehari-hari. Pola makan yang kurang sehat akan
menimbulkan dampak negatif bagi tubuh, salah satunya
menyebabkan ketidakmaksimalan kinerja tubuh dalam
melaksanakan aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu, pola makan yang
dibutuhkan oleh tubuh adalah pola makan yang sehat dan seimbang
karena pola makan tersebut memenuhi aspek yang dibutuhkan tubuh
yaitu kandungan gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air di mana porsi yang dikonsumsi sesuai dengan energi
yang diperlukan dalam aktifitas per harinya. Pola makan seperti ini
dapat mencegah terjadinya obesitas (kegemukan) yang disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan kebutuhan,
yaitu mengonsumsi lebih banyak energi dari pada pengeluaran
energi.

Sekarang ini, banyak masyarakat yang kesulitan untuk mengontrol


pola makannya. Hal itu disebabkan,mereka seringkali sulit untuk
mengendalikan keinginan untuk memakannya sampai timbulnya
kepuasan. Sebagian dari masyarakat juga lebih memilih pola makan
dengan porsi banyak. Mereka tidak menyadari lagi bahwa makanan
yang dikonsumsi sudah berlebihan dan tidak sesuai dengan porsi
yang semestinya. Padahal jika mereka sadar akan efek samping
makan berlebih, tentu mereka akan berpikir kembali untuk

1
melakukannya. Akibatnya, masalah-masalah kesehatan lebih mudah
muncul apabila makan terlalu banyak
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa mengatur
pola makan sangatlah penting bagi kesehatan tubuh kita. Dengan
begitu karya tulis ini memberikan gagasan tentang “Pentingnya
Menjaga Kesehatan Dengan Mengatur Pola Makan”, model layanan
kesehatan yang digagas ini dimaksudkan agar masyarakat Indonesia
baik di daerah perkotaan maupun pendalaman dapat mengetahui data
dan informasi kesehatan setiap individu secara akurat, sehingga
dapat mempraktikan hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat dipaparkan sesuai dengan latar


belakang yang telah dijelaskan adalah :

1. Seberapa pentingkah mengatur pola makan untuk kesehatan?


2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola makan?
3. Apa dampak buruk dari tidak mengatur pola makan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pentingnya mengatur pola makan yang sehat.


2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola
makan.
3. Mengetahui dampak buruk yang terjadi apabila tidak mengatur
pola makan.

D. Manfaat Penelitian

1. Diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kepada


masyarakat agar lebih memperhatikan pola makan untuk
kesehatan tubuh.
2. Diharapkan mampu mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pola makan.
3. Diharapkan mampu mengetahui dampak yang terjadi apabila
tidak mengatur pola makan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembahasan Teori

1. Kesehatan

a) Pengertian Kesehatan

Kesehatan adalah kondisi optimal dari pikiran dan fisik


seseorang yang memungkinkan orang tersebut dapat
menjalani hidup yang berkualitas dan produktif baik secara
sosial maupun ekonomi.
Kesehatan berorientasi pada upaya memaksimalkan potensi
individu baik secara fisik, intelektual, emosional, sosial,
spiritual dan lingkungan. Kondisi jika kita menjaga
kesehatan adalah terbebas dari penyakit, ataupun segala
sesuatu yang menganggu sistem metabolik makhluk hidup
terutama pada tubuh manusia.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan.
Banyak manfaat kesehatan yang dapat kita peroleh dalam
menjaga kesehatan sehingga menjadi harta paling berharga
umat manusia. Tidak ada gunanya jika, berumur panjang tapi
kalau sakit-sakitan. Dulunya, istilah kesehatan hanya
memiliki makna “tiadanya penyakit atau pun luka”.
Tapi seiring dengan perkembangan zaman yang semakin
modern, kesehatan bukan hanya tentang penyakit saja, tapi
juga mencangkup seluruh aspek kehidupan manusia.
Seseorang dapat di katakan sehat, apabila tubuhnya bebas
dari penyakit, bekerja dengan fikiran yang sesuai dengan
fungsinya, spiritualnya mempunyai keyakinan, dan memiliki
mental yang stabil.
Seseorang tidak bisa dibilang sehat , jika tubuhnya sakit.
Tidak bisa di katakan sehat, kalau pikirannya selalu galau
dan tidak menentu. Tidak dapat di bilang sehat jika emosinya
tidak stabil. Ataupun jika spiriatualnya melanggar dari
norma-norma yang telah ada. Ada beberapa tips yang kamu
bisa ketahui untuk menjaga kesehatan tubuh.

3
Kesehatan memiliki pengaruh pada berbagai dimensi
kehidupan. Kesehatan bukan tentang kebugaran saja. Tetapi
kesehatan juga memiliki tujuan lain seperti kestabilan emosi,
kemampuan menjalin hubungan sosial dengan sesama, serta
kepuasaan dalam menjalani dan menikmati kehidupannya.

b) Tujuan Kesehatan Secara Umum

Tujuan Nasional Kesehatan adalah tercapainya kemampuan


untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab
untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di
tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta
bersama-sama. Selain memiliki tujuan kesehatan juga
memiliki banyak manfaat yang dapat kita peroleh dalam
upaya menciptkaan pola hidup sehat.

c) Manfaat Kesehatan Bagi Manusia

Manfaat Kesehatan– Manfaat Kesehatan dalam tubuh


manusia memang sangat banyak, kesehatan dapat membuat
kita lebih menghargai hidup. Manfaat terdapat 2 macam
kategori yaitu manfaat secara langsung maupun manfaat
secara tidak langsung. Namun tentu kedua tipe manfaat ini
akan membawa dampak positif bagi kita semua.
Manfaat Kesehatan secara tidak langsung yaitu menjernihkan
setiap pikiran dan tindakan kita dan mendorong kita untuk
berbuat sesuatu hal yang positif. Secara langsung manfaat ini
dapat kita ambil seperti kita dapat melakukan kegiatan sehari
hari dengan semangat tanpa ada gangguan.

2. Pola makan

a) Pengertian Pola Makan


Pola makan sehat adalah kebiasaan hidup sehari-hari yang
lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang
bergizi seimbang sehingga bermanfaat bagi tubuh.

4
Berikut definisi dan pengertian pola makan dari beberapa
sumber buku:
• Menurut Sulistyoningsih (2011), pola makan adalah
karakteristik dari kegiatan yang berulang kali makan
individu atau setiap orang makan dalam memenuhi
kebutuhan makanan.
• Menurut Siswanti (2007), pola makan yaitu
mengkonsumsi makanan yang beragam, konsumsi
makanan yang memenuhi kebutuhan energi, konsumsi
karbohidrat setengah dari kebutuhan energi, konsumsi
lemak maksimal seperempat dari kebutuhan energi,
konsumsi makanan yang mengandung zat besi, biasakan
sarapan pagi (menjaga frekuensi makan), hindari
minuman beralkohol, konsumsi makanan yang aman dan
membaca label pada makanan yang dikemas.
• Menurut Santoso dan Ranti (2004), pola makan adalah
cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok untuk
memilih makanan dan mengkonsumsi setiap hari yang
diperoleh melalui suatu pendataan setiap hari yang
disebut serve diet.
• Menurut Khumaidi (1994), pola makan adalah cara-
cara individu dan kelompok individu memilih,
mengkonsumsi dan menggunakan makanan-makanan
yang tersedia, yang didasarkan kepada faktor-faktor
sosial dan budaya dimana individu hidup.
• Menurut Notoatmodjo (2007), pola adalah respon
seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi
kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi,
sikap, dan praktik terhadap makanan serta unsur-unsur
yang terkandung di dalamnya (zat gizi), pengolahan
makanan dan sebagainya.

b) Komponen dan Dimensi Pola Makan

Menurut Sulistyoningsih (2011), pola makan terdiri dari tiga


komponen yaitu; jenis, frekuensi, dan jumlah makanan.
• Jenis makan. Jenis makan adalah sejenis makanan
pokok yang dimakan setiap hari terdiri dari makanan
pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah yang
dikonsumsi setiap hari. Makanan pokok adalah sumber

5
makanan utama di negara indonesia yang dikonsumsi
setiap orang atau sekelompok masyarakat yang terdiri
dari beras, jagung, sagu, umbi-umbian, dan tepung.
• Frekuensi makan. Frekuensi makan adalah beberapa
kali makan dalam sehari meliputi makan pagi, makan
siang, makan malam dan makan selingan.
• Jumlah makan. Jumlah makan adalah banyaknya
makanan yang dimakan dalam setiap orang atau setiap
individu dalam kelompok.
Menurut Elfhag dan Morey (2008), terdapat tiga dimensi
pola makan pada seseorang, yaitu sebagai berikut:
• External eating, adalah menanggapi rangsangan yang
berhubungan dengan makanan (dari segi bau, rasa, dan
penampilan makanan) tanpa keadaan internal lapar dan
kenyang.
• Emotional eating, mengacu pada makan dalam hal
menanggapi emosi negatif (seperti rasa takut, cemas,
marah, dan sebagainya) dalam rangka menghilangkan
stres sementara mengabaikan sinyal fisiologis internal
kelaparan.
• Restrained eating, merupakan tingkat pembatasan
makanan secara sadar atau kognitif (mencoba untuk
menahan diri dari makan dalam rangka untuk
menurunkan atau mempertahankan berat badan tertentu).

c) Kesalahan Pola Makan


Ada banyak pola makan yang salah yang kerap dilakukan
orang-orang, namun mereka tidak mengetahuinya. Padahal
pola makan yang salah ini dapat berdampak pada kesehatan..
berikut kesalahan-kesalahan dalam pola makan.

• Makan Makanan Tidak Sehat di Akhir Pekan


Terkadang orang-orang akan mengonsumi makanan sehat
selama 5 hari, kemudian 'libur' di akhir pekan. Padahal,
jika Anda menerapkan pola makan tersebut Anda malah
merusak seluruh usaha Anda untuk mengikuti pola
makan yang sehat. Tetaplah konsisten mengonsumsi pola
makan sehat selama seminggu penuh. Jika ingin makan
makanan yang tidak sehat, Anda bisa melakukannya
kapan saja, namun makanlah dalam porsi sedikit sekadar
memenuhi keinginan Anda saja.

6
• Tidak Minum Air Putih
Dehidrasi dapat membuat olahraga Anda terasa berat
serta membuat Anda mudah kelelahan. Jawaban untuk
mengatasi semua itu adalah air putih! Biasakan diri Anda
untuk minum air putih setiap Anda makan atau
berolahraga. Dengan begitu Anda pun akan memenuhi
target harian minum air putih sebanyak 2 liter. Selain itu,
membawa botol air minum kemana pun akan
memudahkan Anda meminum air putih.

• Makan Tidak Teratur


Melewatkan waktu makan dengan alasan apapun,
terutama karena ingin menurunkan berat badan, sangat
tidak disarankan. Bukannya menjadi kurus, hasrat untuk
makan akan berlipat ganda dan Anda akan makan lebih
banyak di waktu makan berikutnya. Jadi, makanlah
dengan teratur. Jika ingin menurunkan berat badan,
lakukan olahraga secara rutin.

• Makan Banyak Setelah Berolahraga


Fakta menunjukkan orang-orang yang makan banyak
setelah berolahraga hanya akan menumpuk kalori yang
sudah terbuang. Untuk menyiasatinya, konsumsi
makanan yang kaya nutrisi seperti protein supaya Anda
tidak mudah lapar.

• Menambahkan Garam ke Dalam Makanan


Satu sendok teh garam mengandung 2.300 mg sodium
yang ternyata cukup bagi tubuh orang dewasa selama
seharian penuh. Oleh karena itu, apabila Anda selalu
menambahkan garam dalam setiap menu makanan Anda,
berarti Anda mengonsumsi garam melewati batas yang
bisa diterima oleh tubuh. Ganti rasa asin dalam menu
makanan dengan menggunakan rempah-rempah atau
lemon.

d) Pengaturan Pola Makan

Menurut Almatsier (2009), terdapat tiga kelompok bahan


makanan sehat berdasarkan fungsinya, yaitu:

7
• Sumber energi/tenaga, berfungsi untuk bekerja, belajar
dan lainnya. Bahan makanan sumber zat tenaga adalah
padi-padian, tepung-tepungan, sagu, pisang dan
sebagainya.

• Sumber zat pembangun, berfungsi untuk pertumbuhan


dan mengganti jaringan tubuh yang rusak. Bahan
makanan sumber zat pembangun ikan, ayam, telur,
daging, susu, kacang-kacangan dan hasil olahannya,
seperti tempe, tahu, dan oncom.

• Sumber zat pengatur, berfungsi untuk melindungi tubuh


dari penyakit. Bahan makanan sumber zat pengatur
adalah semua jenis sayur-sayuran dan buah-buahan, yang
mengandung berbagai macam vitamin dan mineral.

Sedangkan menurut Irianto (2007), pola makan yang sehat


adalah sebagai berikut:
• Cukup Kuantitas. Maksudnya, banyaknya makanan
yang dimakan oleh setiap orang tergantung pada berat
badan, jenis kelamin, usia dan jenis kesibukan orang
tersebut. Contohnya, pelajar olahragawan tentu
membutuhkan asupan makanan yang lebih banyak
dibanding pelajar biasa.

• Proporsional. Jumlah makanan yang dikonsumsi sesuai


dengan proporsi makanan sehat seimbang, yaitu
karbohidrat 60%, lemak 25%, protein 15%, dan cukup
kebutuhan vitamin, air dan mineral.

• Cukup Kualitas. Perlu mempertimbangkan kualitas


makanan, seperti kadar proporsionalnya, rasa dan
penampilannya.

• Sehat dan Higienis. Makanan harus steril atau bebas dari


kuman penyakit. Salah satu upaya untuk mensterilkan
makanan tersebut adalah dengan cara mencuci bersih dan
memasak hingga suhu tertentu sebelum dikonsumsi.

8
• Makanan segar dan bukan suplemen. Sayur-sayuran
dan buah-buahan segar lebih menyehatkan dibanding
makanan pabrik, junk food, ataupun fast food.
• Cara masak jangan berlebihan. Misalnya, sayur yang
direbus terlalu lama dengan suhu tinggi justru
menyebabkan kehilangan vitamin dan mineral pada sayur
tersebut.

• Teratur dalam penyajian. Penyajian makan tetap teratur


setiap hari. Jangan membiasakan makan kapan ingat
karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti
sakit maag atau buang air tidak lancar.

• Frekuensi lima kali sehari. Misalnya, tiga kali makan


utama (pagi, siang, dan malam) dan dua kali makan
selingan. Ingat, makanan yang dikonsumsi tersebut tetap
disesuaikan dengan kapasitas lambung.

• Minum enam gelas air sehari. Tubuh memerlukan


2.550 liter air per hari. Kebutuhan air tersebut didapat
dari makanan sebanyak 100 ml, sisa metabolisme
sebanyak 350 ml dan yang berasal dari air minum
sebanyak 1.200 liter (6 gelas). Untuk itu, dianjurkan
meminum air sebanyak gelas air setara dengan 1.200
liter.

e) Faktor yang Mempengaruhi Pola Makan

Menurut Dirjen Binkesmas Depkes RI (2007), faktor-faktor


yang mempengaruhi pola makan adalah sebagai berikut:

• Budaya
Budaya cukup menentukan jenis makanan yang sering
dikonsumsi. Demikian pula letak geografis
mempengaruhi makanan yang diinginkannya. Sebagai
contoh, nasi untuk orang-orang Asia dan Orientalis, pasta
untuk orang-orang Italia, curry (kari) untuk orang-orang
India merupakan makanan pokok. Makanan laut banyak
disukai oleh masyarakat sepanjang pesisir Amerika

9
Utara. Sedangkan penduduk Amerika bagian Selatan
lebih menyukai makanan goreng-gorengan.

• Agama/Kepercayaan
Agama/kepercayaan juga mempengaruhi jenis makanan
yang dikonsumsi. Sebagai contoh, agama Islam dan
Yahudi Orthodoks mengharamkan daging babi. Agama
Roma Katolik melarang makan daging setiap hari, dan
beberapa aliran agama (Protestan) seperti Adven
melarang pemeluknya mengkonsumsi teh, kopi atau
alkohol.

• Status Sosial Ekonomi


Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas makanan
turut dipengaruhi oleh status sosial dan ekonomi. Sebagai
contoh, orang kelas menengah ke bawah atau orang
miskin di desa tidak sanggup membeli makanan jadi,
daging, buah dan sayuran yang mahal. Pendapatan akan
membatasi seseorang untuk mengkonsumsi makanan
yang mahal harganya.

• Personal Preference
Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat
berpengaruh terhadap kebiasaan makan seseorang. Orang
seringkali memulai kebiasaan makannya sejak dari masa
kanak-kanak hingga dewasa. Misalnya, ayah tidak suka
makan kai, begitu pula dengan anak laki-lakinya. Ibu
tidak suka makanan kerang, begitu pula anak
perempuannya. Perasaan suka dan tidak suka seseorang
terhadap makanan tergantung asosiasinya terhadap
makanan tersebut.

• Rasa Lapar, Nafsu Makan, dan Rasa Kenyang


Rasa lapar umumnya merupakan sensasi yang kurang
menyenangkan karena berhubungan dengan kekurangan
makanan. Sebaliknya, nafsu makan merupakan sensasi

10
yang menyenangkan berupa keinginan seseorang untuk
makan. Sedangkan rasa kenyang merupakan perasaan
puas karena telah memenuhi keinginannya untuk makan.
Pusat pengaturan dan pengontrolan mekanisme lapar,
nafsu makan dan rasa kenyang dilakukan oleh sistem
saraf pusat, yaitu hipotalamus.

• Kesehatan
Kesehatan seseorang berpengaruh besar terhadap
kebiasaan makan. Sariawan atau gigi yang sakit
seringkali membuat individu memilih makanan yang
lembut. Tidak jarang orang yang kesulitan menelan,
memilih menahan lapar dari pada makan.

f) Dampak Makan Tidak Teratur


Makan tidak teratur dapat menyebabkan fluktuasi kadar
guladalam darah. Fluktuasi adalah naik turunnya kadar gula
yang tidak stabil. Akibatnya, tubuh akan berusaha
menyeimbangkan fluktuasi tersebut dengan memproduksi
banyak sekali insulin. Jika terus dibiarkan, kerja pankreas
akan lebih berat. Yang lambat laun pankreas akan rusak dan
produksi insulin terganggu.

Berdasarkan sebuah penelitian diketahui bahwa makan tak


teratur dapat menyebabkan:

• Pencernaan terganggu
Makan tidak teratur dapat menurunkan “efek termal’ dari
makanan yang Anda konsumsi. Efek termal adalah energi
yang Anda gunakan untuk mencerna dan menyerap
makanan. Jika Anda makan tak teratur, ini dapat
mengganggu sistem pencernaan Anda. Hal tersebut
terjadi karena sistem pencernaan Anda merupakan
“mesin” pengolahan makanan yang digunakan terus
menerus selama 8-10 jam. Sehingga, “mesin” tersebut
perlu mendapatkan suplai makanan secara teratur.

11
• Perubahan hormon
Makan yang tak teratur akan membuat hormon di dalam
tubuh Anda menjadi tidak seimbang, karena di saat Anda
melewatkan makan pagi/siang/malam, hormon kortisol
akan meningkat dan dapat menyebabkan peningkatan
pada berat badan.

• Kenaikan berat badan


Jika Anda makan tidak teratur, ini akan meningkatkan
risiko terjadinya obesitas. Obesitas adalah penumpukan
lemak yang sangat tinggi di dalam tubuh sehingga
membuat berat badan berada di luar batas tubuh ideal.
Studi yang dilakukan Northwestern University telah
menemukan bahwa makan di waktu yang tidak teratur
dapat mempengaruhi berat badan atau menyebabkan
obesitas. Jam ritme sikardian mengatur tentang sinyal
lapar dan kenyang yang dapat menjaga berat badan Anda,
namun, makan di waktu yang tidak teratur akan membuat
jam biologis tersebut terganggu dalam menjalankan
fungsinya.

• Peningkatan kadar gula dalam darah


Makan tak teratur dapat mempengaruhi peningkatan
kadar glukosa dalam tubuh. Hal tersebut terjadi karena
makan tak teratur dapat menyebabkan resistensi insulin
pada tubuh dan meningkatkan kadar lemak saat puasa;
kedua hal tersebut merupakan faktor-faktor risiko
terjadinya penyakit kardiovaskular.

• Kram perut
Hal yang sering kali terjadi saat terbiasa makan tidak
teratur adalah kram pada perut. Biasanya, eram perut
terjadi akibat penyakit lambung, refluks asam lambung,
tukak lambung, infeksi lambung, dll. Bahkan, di saat
Anda melewatkan waktu makan atau membiarkan perut
Anda kosong, lalu makan setelah perut kosong dalam

12
waktu yang lama, ini dapat membuat sensasi kembung
dan kelebihan gas yang disertai dengan rasa nyeri perut.

• Terbiasa melewatkan waktu makan


Ternyata, makan tak teratur dapat menjadi sebuah
kebiasaan jika dilakukan berulang-ulang. Oleh karena itu,
Anda sangat tidak dianjurkan untuk melewati makan
karena melewatkan makan tidak baik untuk kesehatan
Anda.

Salah satu cara untuk menjaga waktu makan adalah dengan


membuat perencanaan dan disesuaikan dengan aturan
pedoman gizi seimbang; perencanaan dilakukan agar Anda
tidak terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenuh, gula
tambahan, garam, maupun kalori serta Anda dapat
mempertimbangkan makanan apa yang baik untuk Anda
konsumsi.

B. Hipotesis
Berdasarkan pembahasan teori di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut.

1. Pola makan yang sehat adalah pola makan yang mengandung


gizi seimbang.
2. Mengatur pola makan sangat penting bagi kesehatan tubuh.

13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian dan rancangan penelitian

Dilihat dari pertanyaan penelitian dapat disimpulkan bahwa


penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa data angka,
melainkan data yang berasal dari naskah wawancara, catatan
lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo peneliti dan
dokumen resmi lain yang mendukung. Dengan tujuan mengetahui
pengetahuan pola makan, mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pola makan, dan mengetahui dampak dari tidak
makan teratur.
Dalam penelitian ini peneliti mencocokkan antara realita empiris
dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode deskriptif.
Menurut Keirl dan Miller dalam Moleong (2010 : 11) yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan, manusia, kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya”.

B. Waktu dan tempat penelitian

1. Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 februari 2021
sampai dengan 9 februari 2021.
2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di desa Pardasuka, kecamatan Katibung,
kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

C. Teknik pengumpulan data


Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung berupa dokumentasi
atauarsip-arsip resmi yang telah ada sebelumnya. Teknik penelitian
yang digunakan adalah metode dokumentasi, Arikunto (2002: 135)
mengatakan “Dokumentasi asal katanya dokumen, yang artinya

14
barang-barang yang tertulis”. Dalam melaksanakan metode
dokumentasi, menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
jurnal, karya ilmiah, ensiklopedia, internet, majalah, peraturan-
peraturan, dengan catatan harian, serta dokumen. Metode ini
digunakan untuk memperoleh data mengenai definisi-definisi pola
makan.

D. Teknik analisa data


Arikunto (1998: 236) menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan
analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai
dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Terkait
dengan hal itu maka diperlukan adanya teknik analisis data.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan
teknik deskriptif kualitatif. Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul (Sugiyono,
2013:148)
Setelah data terkumpul maka dilakukan analisa. Karena penelitian
ini bersifat kualitatif, maka ada beberapa metode yang bisa
digunakan untuk menganalisa data-data tersebut, yaitu:
1. Metode deduktif; cara berpikir dengan menggunakan analisa
yang berpijak pada pengertian atau fakta-fakta yang bersifat
umum yang kemudian diteliti dan hasilnya dapat memecahkan
persoalan khusus.
2. Metode Induktif; cara berpikir dengan menggunakan analisa
yang berpijak pada pengertian atau fakta-fakta yang bersifat
khusus yang kemudian diteliti dan hasilnya dapat memecahkan
persoalan umum.

15
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pola makan sehat adalah kebiasaan hidup sehari-hari yang lebih
banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi
seimbang sehingga bermanfaat bagi tubuh.
2. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan, yaitu
sebagai berikut.
a) Budaya
b) Agama/Kepercayaan
c) Status Sosial Ekonomi
d) Personal Preference
e) Rasa Lapar, Nafsu Makan, dan Rasa Kenyang
f) kesehatan
3. Makan tidak teratur dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula
dalam darah. Fluktuasi akan memproduksi banyak sekali insulin
yang jika dibiarkan pankreas akan rusak dan produksi insulin
terganggu. Makan tidak teratur juga dapat menyebabkan antara
lain.
a) Pencernaan terganggu
b) Perubahan hormon
c) Kenaikan berat badan
d) Peningkatan kadar gula dalam darah
e) Kram perut
f) Terbiasa melewatkan waktu makan

B. Saran
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
mengatur pola makan sangatlah penting bagi kesehatan tubuh, setiap
orang tentunya menginginkan tubuhnya untuk selalu sehat agar bisa
melakukan berbagai aktivitas. Salah satu kuncinya adalah untuk
mengonsumsi makan-makanan dengan gizi seimbang, dan hindari
konsumsi makanan dengan tambahan garam dan gula yang
berlebihan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Asia, R. W. (2020, desember 16). Pahami Pola Makan Sehat yang Bergizi
Seimbang, Ini pengertian, Contoh, & Manfaatnya. Diambil kembali dari
Doxadigital Indonesia: https://realfood.co.id/artikel/pengertian-pola-
makan-sehat-yang-bergizi-seimbang-contoh-dan-manfaatnya/

Bitar. (2021, januari 15). Pengertian Kesehatan-Aspek, Fisik, Jiwa, Sosial,


Masyarakat, Para Ahli. Diambil kembali dari www.gurupendidikan.com:
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-kesehatan/

Rahadi. (2018). Pengertian Menjaga Kesehatan Serta Tujuan dan Manfaatnya.


Diambil kembali dari Rekrearive: https://rekreartive.com/pengertian-
menjaga-kesehatan-serta-tujuan-dan-manfaatnya/

Riadi, M. (2019, juni 27). Pengertian, Komponen dan Pengaturan Pola Makan.
Diambil kembali dari www.kajianpustaka.com:
https://www.kajianpustaka.com/2019/06/pengertian-komponen-dan-
pengaturan-pola-makan.html?m=1

Sagarmatha, A. (2015, februari). Kesalahan Pola Makan. Diambil kembali dari


www.motherandbaby.co.id:
https://www.motherandbaby.co.id/article/2015/4/17/3914/7-Kesalahan-
Pola-Makan

Silviani, D. (2017, desember 13). Menjaga Kesehatan dengan Pola Makan Teratur.
Diambil kembali dari linisehat: ”, https://linisehat.com/menjaga-
kesehatan-dengan-pola-makan-teratur/

Wati, N. S. (2020, desember 18). 6 Dampak Buruk Akibat Makan Tidak Teratur.
Diambil kembali dari Hello Health Group:
https://hellosehat.com/nutrisi/berat-badan-turun/bahaya-makan-tidak-
teratur/

17

Anda mungkin juga menyukai