BIOKIMIA
Dosen Pengampu:
Dr.Joy.A.M.Rattu,MS Phd,AIFO
OLEH:
Kelompok 2
Wulan Tinenta
Valerya Viranda Pansing
Maria Menci Yuliana Tumeno
I Dewa Agung Rai Wisnu Aditya
.
Daftar Isi
Kata Pengantar...................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
A. ASAM AMINO............................................................................................................ 3
1. Pengertian dan Struktur Asam Amino..................................................................3
2. Sifat Fisika Asam Amino........................................................................................4
3. Macam-macam Asam Amino................................................................................5
Terdapat 20 asam amino yang lazim terdapat dalam protein..................................5
4. Reaksi Kimia Asam Amino.....................................................................................6
5. Sintesis Asam Amino..............................................................................................9
B. Peptida...................................................................................................................... 12
1. Ikatan dalam Peptida............................................................................................13
2. Penetapan Struktur Peptida.................................................................................14
3. Sintesis Peptida.....................................................................................................15
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekitar 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino
dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di
dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam lambung
dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa oleh darah ke
hati. Protein dalam tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam
amino akan di ubah menjadi asam ketoglutarat yang dapat masuk kedalam siklus
asam sitrat. Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi anabolisme dan
katabolisme. Proses metabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu absorpsi
melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam
amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam
darah.
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH 2 pada
atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara
asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut
asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Sedangkan Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang
paling utama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubunggkan satu
sama lain dengan ikatan peptida.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Asam Amino dan Peptida?
2. Bagaimana sifat fisika dan reaksi kimia Asam Amino?
3. Bagaimana sintesis Asam Amino dan Peptida?
4. Apa perbedaan struktur Asam amino dengan Protein?
5. Bagaimana klasifikasi dari Asam amino dan Protein?
C. Tujuan
1. Memahami definisi dari Asam Amino dan Peptida.
2. Mengetahui perbedaan struktur Asam amino dengan Protein.
3. Mengetahui klasifikasi dari Asam amino dan Protein.
4. Mengetahui sintesis Asam Amino dan Peptida.
5. Mengetahui sifat fisika dan reaksi kimia Asam Amino.
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASAM AMINO
Protein termasuk dalam kelompok senyawa yang terpenting dalam organisme
hewan.Sesuai dengan peranan ini, kata protein berasal dari bahasa Yunani
proteios, yang artinya “pertama”. Protein adalah poliamida, dan hidrolisis protein
menghasilkan “asam-asam amino”.
Hanya dua puluh asam amino yang lazim dijumpai dalam protein tumbuhan dan
hewan, namun keduapuluh asam amino ini dapat digabungkan menurut berbagai
cara, membentuk otot, urat, kulit, kuku, bulu, sutera, hemoglobin, enzim, antibodi,
dan banyak hormon.
a. Asam amino esensial adalah asam amino yang diperoleh hanya dari
makanan sehari- hari karena tidak dapat disintesis di dalam tubuh. Jenis-
jenis asam amino esensial adalah: arginina, histidina, isoleusina, luesin,
lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, valin.
b. Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis di
dalam tubuh melalui perombakan senyawa lain. Jenis asam amino non
esensial yaitu: alanina, asparagina, asam aspartat, sisteina, asam
glutamat, glisina, prolina, serina, tirosina.
Suatu asam α-keto merupakan suatu prosedur lain untuk memperoleh asam amino
rasetamat
B. Peptida
Suatu peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino atau
lebih.Ikatan amida diantara suatu gugus α-amino dari suatu asam amino dan gugus
karboksil dari asam amino lain disebut ikatan peptida. Contoh peptida berikut yang
dibentuk dari alanina dan glisina disebut alanil glisina. Menggambarkan
pembentukan suatu ikatan peptida.
Tiap asam amino dalam suatu molekul peptida disebut suatu satuan (unit) atau
suatu residu. Alanilglisina mempunyai dua residu: residu alanina dan residu glisina.
Bergantung pada banyaknya satuan asam amino dalam molekul, maka suatu
peptide dirujuk sebagai dipeptida (dua satuan), suatu tripeptida (tiga satuan), dan
seterusnya.Suatu polipeptida ialah suatu peptida dengan banyak sekali residu
asam amino.
Menurut perjanjian suatu poliamida dengan residu asam amino kurang dari 50
dikelompokkan sebagai suatu peptida, sedangkan poliamida yang lebih besar
dianggap sebagai protein. Alanina dan glisina dapat digabungkan dengan cara lain
untuk membentuk glisilalanina, dalam mana glisina mempunyai gugus amino bebas
dan alanina mempunyai gugus karboksil bebas.
Makin banyak residu asam amino dalam suatu peptida, maka makin banyak
kemungkinan strukturnya. Glisina dan alanina dapat digabung dalam dua cara.
Dalam suatu tripeptida, tiga asam amino dapat digabung menurut enam cara yang
berbeda. Sepuluh asam amino berlainan dapat menghasilkan lebih dari empat
trilyun (1012 ) dekaptida.
Asam amino dengan gugus amino bebas biasanya ditaruh pada ujung kiri
struktur itu. Asam amino ini disebut asam amino N-ujung. Asam amino
dengan gugus karboksil bebas ditaruh di ujung kanan disebut asam amino C-
ujung. Nama peptida terdiri dari nama asam amino seperti pemunculannya dari kiri
kekanan, dimulai dari asam-amino N-ujung.
1. Ikatan dalam Peptida
Suatu ikatan amida mempunyai karakter ikatan rangkap yang disebabkan
oleh tumpang tindih pasial orbital p dari gugus karbonil dengan pasangan
elektrn mennyendiri dari nitrogen.
3. Sintesis Peptida
Peptida pertama kali disintesis oleh Emil Fisher pada tahun 1902.Juga
mengemukakan gagasan bahwa protein adalan poliamida.Sintesis amida dari
dari klorida asam dan amina.
RCOCl + R’NH2 RCONHR’
Namun sintesis peptida atau protein dengan jalur ini tidak langsung. Untuk
menghindari reaksi yang tidak diinginkan, setiap gugus reaktif lain termasuk
gugus reaktif pada rantai samping harus diblokade. Dengan membiarkan hanya
gugus amino dan gugus karboksil yang diiinginkan saja yang bebas. Kriteria
unutuk gugus blockade yang baik adalah reaksi berjalan lambat (inert) terhadap
kondisi reaksi yang diperlukan untuk membentuk ikatan amida dan hanya
mudah dibuang setelah sintesis lengkap. Cotoh gugus blockade adalah asam
karbamat.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino
yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH 2 pada atom karbon α
dari posisi gugus –COOH. Terdapat 20 asam amino penyusun suatu protein.
Asam amino esensial adalah asam amino yang diperoleh hanya dari makanan
sehari- hari karena tidak dapat disintesis di dalam tubuh. Jenis-jenis asam amino
esensial adalah: arginina, histidina, isoleusina, luesin, lisina, metionina, fenilalanina,
treonina, triptofan, valin. Sedangkan Asam amino non esensial adalah asam amino
yang dapat disintesis di dalam tubuh melalui perombakan senyawa lain. Jenis asam
amino non esensial yaitu: alanina, asparagina, asam aspartat, sisteina, asam glutamat,
glisina, prolina, serina, tirosina.
Suatu peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino atau
lebih. Ikatan amida diantara suatu gugus α-amino dari suatu asam amino dan gugus
karboksil dari asam amino lain disebut ikatan peptida. Sedangkan protein adalah
makromolekul polipeptida yang tersusun dari sejumlah L-asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida dan bobot molekul tinggi.
DAFTAR PUSTAKA