Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
“Asam amino dan protein” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kimia organik.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
asam amino dan protein bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya
menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia sering kali
pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang
sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan
gugus amina memberikan sifat basa.Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat
amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –NH2 pada
atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Pada umumnya asam amino larut dalam
air dan tidak larut dalam pelarut organic non polar seperti eter, aseton dan
klorofrm. Sifat asam amino ini berbeda dengan asam karbiksilat maupun aromatic
yang terdiri atas beberapa atom karbon umumnya kurang larut dalam air tetapi
larut dalam pelarut organic. Demikian pula dengan amina pada umumnya tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik (Poedjiadi dan Supriyanti,
2006).
Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau
utama. Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan
atau manusia. Oleh karena itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein
yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembetukan dan
1.3 Tujuan
pereaksi Biuret.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Protein
Protein adalah biopolimer yang terdiri atas banyak asam amino yang
komponen utama dari jaringan struktur (otot, kulit, kuku, rambut). Protein lain
mengangkut molekul dari satu bagian ke bagian lain dalam makhluk hidup, juga
ada yang bertindak sebagai katalis dalam banyak reaksi biologis yang diperlukan
Ditinjau dari strukturnya protein dapat dibagi dalam dua golongan besar,
yaitu golongan protein sederhana dan protein gabungan. Yang dimaksud dengan
protein sederhana ialah protein yang hanya terdiri atas protein dan gugus bukan
protein. Gugus ini disebut gugus prostetik dan terdiri atas karbohidrat, lipid atau
asam nukleat. Protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk
molekulnya, yaitu protein fiber dan protein globular. Protein fiber mempunyai
bentuk molekul panjang seperti serat atau serabut, sedangkan protein globular
Menurut Poedjiadi (1994), ada empat tingkat struktur dasar protein, yaitu
jumlah, jenis dan urutan asam amino dalam molekul protein. Oleh karena ikatan
antara asam amino ialah ikatan peptida, maka struktur primer protein juga
jumlah dan urutan asam amino dalam protein dilakukan analisis yang terdiri dari
beberapa tahap yaitu Penentuan jumlah rantai polipeptida yang berdiri sendiri
yaitu:
Pada umumnya asam amino diperoleh sebagai hasil hidrolisis protein, baik
bermacam-macam asam amino dan untuk menentukan jenis asam amino maupun
Asam amino terdiri dari sebuah gugus amino, sebuah gugus karboksil,
sebuah atom hydrogen, dan gugus R yang terikat pada sebuah atom C yang
2008)
Asam amino dan protein secara umum mempunyai sifat-sifat fisik yang
sama. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam amino
yang yangbiasa dijumpai pada protein. Dari struktur umumnya, asam amino
mempunyai dua gugus pada tiapmolekulnya, yaitu gugus amino dan gugus
karboksil, yang digambarkan sebagai strukturion dipolar. Gugus amino dan gugus
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam
nitrat. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan
endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya
reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan
menduga asam amino secara kuantitatif dalam jumlah kecil. Pemanasan dengan
ninhidrin berlebih menghasilkan produk berwarna ungu pada semua asam amino
yang mempunyai gugus α-amino bebas, sedangkan produk yang dihasilkan oleh
prolin berwarna kuning, karena pada molekul ini terjadi substitusi gugus α-amino
(Lehninger, 1995).
merah dengan protein yang mempunyai gugus –SH bebas. Jadi, protein yang
Reaksi Biuret merupakan reaksi warna untuk peptida dan protein. Suatu
peptida yang mempunyai dua buah ikatan peptida atau lebih dapat bereaksi
dengan ion Cu2+ dalam suasana basa dan membentuk suatu senyawa kompleks
Protein yang mempunyai ikatan peptida sebanyak dua buah atau lebih akan
berwarna ungu. Warna ungu terjadi karena kompleks ikatan peptida dengan
tembaga, semakin banyak ikatan peptida maka semakin pekat warna ungu yamg
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pada tes ninhidrin, alanin, glisin dan albumin yang memberikan hasil positif.
2. Pada reaksi gugus rantai samping (gugus R), asam amino sistein yang
3. Pada reaksi Biuret, albumin dan histidin memberikan hasil positif. Sedangkan
3.2 Saran
Sebaiknya materi tentang asam amino dan protein dikaji lebih dalam lagi
Hart, H., Craine, L.E., dan Hart, D.J., 2003, Kimia Organik edisi kesebelas,
Erlangga, Jakarta.
Pine, S.H., Hendrickson, J.B., Cram, D.J., Hammond, G.S., 1988, Kimia Organik
terbitan keempat, ITB, Bandung.