Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASAM AMINO
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia
Dosen Pengampu : Musrifah Nusi, S.Pt, M.Sc

Disusun Oleh :
AHMAT RIFAI
NIM 621420006

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Asam Amino” ini tepat pada waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Musrifah Nusi, S.Pt, M.Sc ,


selaku dosen mata kuliah Biokimia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 08 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Pengertian Asam Amino.....................................................................................3
2.2 Struktur Asam Amino........................................................................................3
2.3 Klasifikasi Asam Amino....................................................................................4
2.4 Jalur Metabolik dari Asam-asam Amino............................................................6
2.5 Proses Sintetik Asam Amino..............................................................................7
2.6 Peran Asam Amino............................................................................................8
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi
komponen seluler, seperti protein, karbohidrat, asam lemak, minyak, dan
biomolekul lainnya.

Sekitar 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-


asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil
degradasi protein di dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam
makanan dicerna dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino yang
diabsorpsi dan dibawa oleh darah ke hati. Protein dalam tubuh dibentuk
dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino akan diubah menjadi
asam ketogkutarat yang dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat. Hati
adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi Anabolisme dan Katabolisme.
Proses metabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu
absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil
sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus


amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai
gugus –NH2 pada atom karbon a dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis
asam amino, urutan cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan
spasial asam-asam amino tersebut akan menentukan struktur 3 dimensi
dan sifat-sifat biologis protein sederhana.
Sedangkan protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang
berarti “yang paling utama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot
molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam
amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala
sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah definisi dari asam amino dan protein?
2. Bagaimana struktur asam amino?
3. Bagaimana klasifikasi dari asam amino?
4. Bagaimana jalur metabolik asam amino?
5. Bagaimana proses sintetik asam amino?
6. Apa peranan asam amino?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari asam amino dan protein.
2. Mengetahui struktur asam amino.
3. Mengetahui klasifikasi asam amino.
4. Mengetahui jalur metabolik asam amino.
5. Mengetahui proses sintetik asam amino.
6. Mengetahui peranan asam amino.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asam Amino


Asam amino yang merupakan monomer (satuan pembentuk)
protein adalah suatu senyawa yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu
gugus amino dan gugus karboksil. Dalam biokimia seringkali
pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C)
yang sama Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina
memberikan sifat basa.

Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik yaitu cenderung


menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam.
Perilaku ini t erjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion.
Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari
karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai
penyusun protein.

Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang berdekatan
dengan gugus karboksil (C-α) atau dapat dikatakan juga bahwa gugus
amina dan gugus karboksil dalam asam amino terikat pada atom karbon
yang sama.
2.2 Struktur Asam Amino
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang
mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH),
atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga
gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan
asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα (“C-alfa”)
sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang
berikatan langsung dengan gugus karboksil.

Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa
tersebut merupakan asam α-amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan
berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok.
Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa
lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.

2.3 Klasifikasi Asam Amino


Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4
golongan berdasarkan relatif gugus R-nya.

1. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)


Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit
atau tidak mempunyai selisih muatan dari daerah yang satu ke
daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari lima asam amino yang
mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan
prolin) dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu
mengandung atom sulfur (metionin).

2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan


Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan
yang tak mengutub karena gugus R mengutup dapat membentuk
ikatan hydrogen dengan molekul air. Selain treoinin dan tirosin
yang kekutubannya disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH)
merupakan asam amino yang termasuk golongan ini. Selain itu
yang termasuk dalam golongan ini juga adalah asparagin dan
glutamine yang kekutubannya disebabkan oleh gugus amida (-
CONH2) serta sistein oleh gugus sulfidril (-SH).

Asparagin dan glutamine, masing masing merupakan


bentuk senyawa amida dari asam aspartat dan asam glutamat dan
mudah terhidrolisis oleh asam atau basa. Sistein yang mengandung
gugus tiol dan tirosin yang mengandung gugus hidroksil fenol
bersifat paling mengutub dalam golongan asam amino ini.

3. Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam


amino asam)
Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-
7.0 dan terdiri dari asam aspartat dan asam glutamat yang masing-
masing mempunyai dua gugus karboksil (COOH).

4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino


basa)
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0
terdiri dari lisin, histidin dan arginin

1. Lisin mengandung satu lagi gugus amino pada posisis e dari


rantai R alifatik
2. Histidin mengandunga gugus lemah imidazolium pada pH 6.0
lebih dari 50 % molekul histidin bermuatan positif sedangkan
pada pH 7.0 kurang dari 10 %bermuatan positif.
3. Arginin mempunyai gugus guanido pada gugus R-nya.

Berdasarkan biosintesis, Asam Amino diklasifikasikan menjadi tiga


jenis, yaitu Asam amino essensial, Asam amino nonessensial dan Asam amino
essensial bersyarat.
1. Asam amino esensial, adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi
sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan.
Jenis-jenis Asam amino esensial yaitu : Histidin, Isoleusin, Leusin,
Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin.
2. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diproduksi
sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih
rendah dibandingkan dengan asam amino esensial.
3. Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-
esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang
keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang
diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen
protein.

2.4 Jalur Metabolik dari Asam-asam Amino


Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama,
produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein
diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari
asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi
energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan
hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein
dari asam-asam amino.

Jalur-jalur metabolik utama asam amino


Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki
siklus asam sitrat melalui jalur yang beraneka ragam.

Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya


masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang
selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam
siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu:
1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi
dengan CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan
energi dari ATP
2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi
dengan L- ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan
3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-
aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi
dari ATP
4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah
menjadi fumarat dan L-arginin
5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan
menghasilkan L-ornitin dan urea.
2.5 Proses Sintetik Asam Amino
Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam amino
non esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka
karbon non asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang
mengandung nitrogen. Tetapi, hati merupakan tempat utama metabolisme
nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam
amino dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea.
Rangka karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur
glukoneogenesis, atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak.
Berkaitan dengan hal ini, asam amino dikelompokkan menjadi 3 kategori
yaitu asam amino glukogenik, ketogenik serta glukogenik dan ketogenik.
Asam amino glukogenik adalah asam-asam amino yang dapat masuk ke
jalur produksi piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti α-ketoglutarat
atau oksaloasetat. Semua asam amino ini merupakan prekursor untuk glukosa
melalui jalur glukoneogenesis. Semua asam amino kecuali lisin dan leusin
mengandung sifat glukogenik. Lisin dan leusin adalah asam amino yang
semata-mata ketogenik, yang hanya dapat masuk ke intermediat asetil KoA
atau asetoasetil KoA
Sekelompok kecil asam amino yaitu isoleusin, fenilalanin, threonin, triptofan,
dan tirosin bersifat glukogenik dan ketogenik. Akhirnya, seharusnya kita kenal
bahwa ada 3 kemungkinan penggunaan asam amino. Selama keadaan
kelaparan pengurangan rangka karbon digunakan untuk menghasilkan energi,
dengan proses oksidasi menjadi CO2 dan H2O.

Dari 20 jenis asam amino, ada yang tidak dapat disintesis oleh tubuh kita
sehingga harus ada di dalam makanan yang kita makan. Asam amino ini
dinamakan asam amino esensial. Selebihnya adalah asam amino yang dapat
disintesis dari asam amino lain. Asam amino ini dinamakan asam amino non-
esensial.

2.6 Peran Asam Amino

Asam amino untuk membentuk suatu protein dihubungkan dengan


ikatan peptida. Dua molekul asam amino dapat diiikat secara kovalen
melalui suatu ikatan amida subtitusi yang disebut ikatan peptida
menghasilkan suatu dipeptida. Ikatan seperti ini dibentuk dengan menarik
unsur H2O dari gugus karboksil satu asam amino dan gugus α-amino dari
molekul lain, dengan reaksi kondensasi yang kuat. 3 asam amino dapat
disatukan oleh dua ikatan peptida dengan cara yang sama untuk
membentuk suatu tripeptida : tetrapeptida dan pentapeptida. Jika terdapat
banyak asam amino yang tergabung dengan cara demikian struktur yang
demikian dinamakan polipeptida.

Unit asam amino didalam peptida biasanya disebut residu (rantai


ini bukan lagi merupakan asam amino karena telah kehilangan atom
hidrogen dari gugus amino dan sebagian gugus karboksilnya). Residu
asam amino pada ujung suatu peptida yang mempunyai gugus α-amino
bebas disebut residu terminal amino (juga residu terminal N) : residu pada
ujung yang satu lagi, yang mempunyai gugus karboksil bebas disebut
terminal karboksil atau residu terminal C. Peptida dimnamakan dari deret
kandungan asam amino, dimulai dari residu termina N.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari  pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini adalah :

 Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus –
NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam
amino, urutan cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial
asam-asam amino tersebut asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-
sifat biologis protein sederhana.
 Berdasarkan sifat polar gugus R, maka asam amino terdiri dari 4 golongan
yakni : Asam amino dengan  gugus R yang tidak mengutub, Asam amino
dengan gugus R  mengutub tidak bermuatan, Asam amino dengan gugus R
bermuatan negatif/asam amino asam, Asam amino dengan gugus R
bermuatan positif/asam amino basa.
 Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer–monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor.
 Proses pembentukan protein Proses pembentukan protein terjadi melalui 2
proses utama, yaitu Transkripsi dan Translasi. Transkripsi (proses sintesa
RNA dari DNA menghasilkan Mrna) sedangkan Translasi (proses
pembentukan polipeptida dari mRNA hasil transkripsi).
 Struktur Asam amino terdiri atas satu atom C yang mengikat empat gugus:
gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan
satu gugus sisa (R, dari residue) sedangkan struktur Protein terdiri  atas
struktur primer, struktur sekunder, struktur tertier dan struktur kuartener.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca dapat
mengetahui lebih banyak lagi tentang Asam Amino guna menambah
wawasan untuk pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

‌Sang, K., Sudirga, J., Biologi, F., & Unud. (n.d.). METABOLISME ASAM

AMINO. Retrieved from website:

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/96e8091924b1dbc

6c4458e707f682f45.pdf

Artikel DosenPendidikan.CO.ID. (2021, May 5). Retrieved May 7, 2021, from

Dosenpendidikan.co.id website: https://www.dosenpendidikan.co.id/asam-

amino-adalah/

Makalah Biokimia asam amino. (2014). Retrieved May 7, 2021, from

Slideshare.net website: https://www.slideshare.net/Rukmana3reza/2-asam-

amino

Anda mungkin juga menyukai