Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN
Polimer

2.1 Pengertian Polimer


Pengertian polimer adalah suatu makromolekul atau molekul raksasa yang tersusun atas
beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Molekul kecil atau monomer
yang menyusun polimer dapat berupa senyawa berikatan rangkap maupun senyawa yang
memiliki gugus fungsional.

2.2 Perbedaan Sifat Sifat yang Dipengaruhi Struktur Polimer


Polimer merupakan makromolekul yang terdiri atas banyak kelas material alami dan
sintetik dan memiliki sifat yang berbeda beda. Perbedaan kedua material tersebut terletak
pada mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba.
Berikut adalah perbedaan sifat sifat yang dipengaruhi oleh struktur polimernya, antara lain:
a. Panjang Rantai Polimer
Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya semakin
tinggi.
b. Gaya Antar Molekul
Semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimer maka polimer akan menjadi kuat
dan sukar (sulit) meleleh.
c. Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.
Makalah Kimia Polimer

d. Ikatan Silang Antar Rantai Polimer


Semakin banyaknya ikatan silang maka polimer semakin kaku dan rapuh sehingga mudah
patah. Hal tersebut dikarenakan Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya
jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras.
e. Sifat Kristalinitas rantai polimer
Semakin tinggi sifat kristalinitas, rantai polimer akan lebih kuat dan lebih tahan terhadap
bahaan-bahan kimia dan enzim. Biasanya yang memiliki sifat kristalinitas tinggi adalah
polimer dengan struktur teratur, sedangkan polimer berstruktur tidak teratur cenderung
memiliki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras).

2.3Sifat Polimer
Secara umum polimer memiliki sifat sifat sebagai berikut:
a. Sifat Termal
Polimer sebagai isolator memiliki sifat termal yang baik meskipun polimer bukan
merupakan konduktor. Jika ditinjau dari jenisnya, polimer yang dipanaskan ada yang menjadi
lunak namun ada juga yang menjadi keras. Perubahan ini penting untuk bahan komponen
tertentu.
b. Sifat Kelenturan
Karena bersifat lentur, polimer mudah diolah menjadi produk yang diinginkan. Namun,
polimer alam lebih diolah sesuai dengan keinginan dibandingkan polimer sintetis.
c. Sifat Ketahanan Terhadap Organisme
Sifat ini biasanya dimiliki oleh polimer sintetis. Sedangkan polimer alam seperti sutra,
wol, dan polimer alam lainnya tidak tahan terhadap mikroorganisme.
Lalu Polimer juga bersifat Ringan, Tahan terhadap Korosi dan Dimensinya Stabil.

2.4Jenis Jenis Polimer


Jenis polimer dapat dibedakan berdasarkan penggolongannya. Penggolongan polimer
terdiri dari:
1. Berdasarkan Asalnya
Polimer berdasarkan asalnya dibedakan menjadi 2 yaitu dari alam dan sintetik
- Polimer alam adalah senyawa yang jumlahnya terbatas dan dihasilkan dari proses
metabolisme mahluk hidup. Polimer alam bersifat kurang stabil, mudah menyerap air,
tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk.

2
Makalah Kimia Polimer

- Polimer sintetik adalah polimer yang tidak terdapat di alam, tetapi disintesis dari
monomer-monomernya. Polimer ini sengaja dibuat di untuk memenuhi kebutuhan
sekunder dan tersier manusia.

2. Berdasarkan Jenis Monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan menjadi dua macam yaitu:
- Monopolimer /Homopolimer
Monopolimer/Homopolimer adalah polimer yang terdiri dari monomer-monomer sejenis
dengan struktur A – A – A – A – A atau yang tersusun dari satu jenis monomer. Contohnya
dapat berupa polietilena, polistirena, polipropilena, PVC, amilum, teflon, selulosa dan
poliisoprena.
- Kopolimer
Kopolimer adalah polimer yang terdiri dari dua atau lebih monomer yang tidak sejenis
dengan struktur A – B – A – B – A – B. Polimer jenis ini sendiri terdiri atas 4 jenis, yaitu:
 Kopolimer bergantian adalah kopolimer yang memiliki beberapa kesatuan ulang
yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer. Strukturnya meliputi A-
B-A-B-A.
 Kopolimer balok adalah kopolimer yang memiliki suatu kesatuan berulang
berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer. Strukturnya
berupa A-A-AA-B-B-B-B-A-A-A-A.
 Kopolimer tidak beraturan adalahpolimer dengan jumlah satuan berulang yang
berbeda dan tersusunsecara acak dalam rantai polimer. Strukturnya berupa A-B-A-A-
B-B-A-A.
 Kopolimer tempel atau grafit adalah kopolimer yang memiliki satu macam kesatuan
berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang mengandung hanya

3
Makalah Kimia Polimer

satu maca kesatuan berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya yaitu A-A-A-A-A-
A.

3. Berdasarkan Sifat Kekekalannya


Berdasarkan sifat kekekalannya, polimer dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
- Polimer Termoplastik adalah polimer yang tidak tahan panas sehingga akan meliat
jika dipanaskan dan dapat dibentuk sesuai dengan keinginan.
- Polimer Termoset adalah polimer tahan panas yang tidak akan meliat (melelleh) jika
dipanaskan. Berbeda dengan polimer termoplastik, polimer ini sangah mudah
dibentuk sesuai keinginan.

- Elastomer
- yaitu polimer yang elastis
bentuknya dapat
diregangkan, namun dapat
- Kembali ke bentuk semula
setelah gaya tariknya
dihilangkan. Elastisitas ini
- disebabkan oleh struktur
elastomer yang terdiri dari
rantai-rantai yang saling
- tumpeng tindih dengan
adanya ikatan silang (cross
4
Makalah Kimia Polimer

link) yang akan menarik


kemabli
- rantai-rantai tersebut
Kembali ke susunan
tumpeng tindihnya. Contoh
elastomer
- adalah karet alam dan karet
sintetis SBR.
- Elastomer adalah polimer yang elastis bentuknya dapat diregangkan, namun dapat
Kembali ke bentuk semula setelah gaya tariknya dihilangkan. Elastisitas ini
disebabkan oleh struktur elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling tumpeng
tindih dengan adanya ikatan silang (cross link) yang akan menarik kemabli rantai-
rantai tersebut Kembali ke susunan tumpeng tindihnya. Contoh elastomer adalah karet
alam dan karet sintetis SBR.

4. Berdasarkan Susunan Rantainya


Berdasarkan susunan rantainya, polimer dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
- Polimer Linier adalah polimer yang tersusun satu sama lain melalui unit ulang yang
sama sehingga membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer linier biasanya
bersifat padat pada temperatur normal dan dapat larut dalam beberapa pelarut.
Contohnya PVC, polietelena, nylon 66, dsb.
- Polimer Bercabang adalah polimer yang terbentuk jika polimer linier membentuk
cabang.
- Polimer Berikatan Silang (Cross-linking) adalah polimer yang terbentuk karena
beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya. Jika
sambungan silang polimer terjadi dengan ikatan kimia antara rantainya akan terbentuk
sambung silang tiga dimensi yang sering disebut polimer jaringan tiga dimensi (three-
dimension network).

2.5 Pembentukan Polimer

5
Makalah Kimia Polimer

Pembentukan polimer adalah penggabungan beberapa monomer hingga terbentuk


suatu molekul raksasa atau makromolekul (polimer). Reaksi pembentukan ini disebut dengan
polimerasi. Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, polimerasi ini dibedakan menjadi dua
macam, yaitu Polimerasi Adhisi dan Polimerasi Kondensasi.
1. Polimerasi Adhisi
Pengertian Polimerasi adhisi adalah suatu reaksi pemebentukan polimer dengan prinsip
pemutusan ikatan rangkap (tidak jenuh) diikuti oleh adhisi (penggabungan) dari monomer-
monomernya yang membentuk ikatan tunggal.
Pada reaksi ini, molekul molekul H₂O atau NH₃ sebagai hasil sampingan tidak terbentuk.
Pada prinsipnya, polimerasi adhisi ini melibatkan reaksi rangkap seperti berikut:
- Tahap Inisiasi adalah tahap pembentukan pusat-pusat aktif.
- Tahap Propagasi adalah tahap pembentukan rantai lewat adisi monomer secara
berkelanjutan.
- Tahap Terminasi adalah tahap deaktivasi pusat aktif.
Contoh polimerasi adhisi yaitu :
- Pembentukan polietilena.

- Pembentukan PVC dari vinil klorida

- Pembentukan poliisoprena dari isoprena

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pada reaksi adhisi, monomer-monomer yang
mengandung ikatan rangkap akan bergabung, tiap monomer akan masuk ke monomer yang
lain hingga membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi
mengandung semua atom dari monomer awal.

6
Makalah Kimia Polimer

2. Polimerasi Kondensasi
Pengertian Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-
monomer yang memiliki dua gugus fungsional baik pada monomer yang sama ataupun
berbeda, ataupun monomernya mempunyai gugus fungsi -COOH,-OH,-NH2.
Apabila monomer-monomer tersebut berikatan, akan terjadi reduksi pada gugus
fungsionalnya sehingga terjadi pelepasan molekul-molekul kecil seperti H₂O atau CH₃OH
(metanol).
Contoh reaksi polimerasi kondensasi yaitu:
- Pembentukan poliester: PET dari dimetil tereftalat dan etilena glikol

- Pembentukan poliamida: nilon 66 dari asam adipat dan heksametilendiamina

2.6 Kegunaan Polimer


1. Polimer Komersial
Polimer komersial umumnya dihasilkan di negara berkembang dengan harga
yang murah untuk keperluan sehari hari. Bahan dasar utama dalam pembuatan
polimer komersial yaitu polietilena, polipropilen, polistirena, polivinilklorida, atau
melamin formaldehid. Polietilena dengan massa jenis rendah digunakan dalam
lapisanpengemas, isolasi kawat, lapisan kabel, barang mainan, botol yang lentur, dan
bahan pelapis. Polietilena dengan massa jenis tinggi digunakan dalam pembuatan
botol, drum, pipa, saluran, lembaran film, isolasi kawat dan kabel. Polipropilena
digunakan dalam pembuatan tali, anyaman, karpet, dan film. Polivinil klorida
digunakan sebagai bahan bangunan, pipa tegar, bahan untuk lantai, serta isolasi kawat
dan kabel. Sedangkan polistirena digunakan sebagai bahan pengemas dengan lapisan
busa, perabotan rumah, dan barang mainan.

7
Makalah Kimia Polimer

2. Polimer Teknik
Polimer teknik dihasilkan oleh negara berkembang maupun negara maju.
Harga polimer teknik cukup mahal karena sifatnya yang canggih. Polimer teknik
memiliki sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang kuat. Penggunaan polimer
teknik yaitu dalam bidang transportasi kendaraan roda empat dan pesawat terbang.
Dalam ilmu material, polimer digunakan sebagai bahan pembuatan pipa ledeng,
peralatan listrik untuk mesin bisnis, peralatan elektronik khususnya komputer, serta
pada mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi. Jenis polimer teknik
meliputinilon, polikarbonat, polisulfon, dan poliester.

3. Polimer Fungsional
Polimer fungsional dihasilkan dan dikembangkan di negara maju. Pembuatan
polimer fungsional ditujukan untuk penggunaan khusus sehingga produksinya
dilakukan dalam skala kecil. Polimer fungsional dapat berbentuk kevlar, nomex,
textura, polimer penghantar arus listrik dan foton, polimer peka cahaya, membran,
atau biopolimer.

2.7 Tatanama Polimer


Jika kita ditinjau dari strukturnya, jumlah polimer sangat banyak. Untuk memudahkan
dalam membedakan tiap-tiap polimer maka dibuatlah tata nama polimer. Tata nama polimer
dibedakan menjadi 2 yaitu polimer vinil dan polimer non vinil.
1. Tata Nama Polimer Vinil
Tatanama polimer vinil didasarkan atas monomer (nama sumber atau umum), taktisitas,
dan isomer.
- Monomer
Penamaan monomer satu kata yakni dengan melekatkan awalan poli- pada nama
monomer. Contohnya polistirena dan polietilena. Penamaan monomer lebih dari satu yaitu
dengan didahului sebuah huruf atau angka, kemudian diikuti nama monomer yang diletakkan
dalam kurung. Contohnya poli (asam akrilat), poli(1-pentena).
- Taksisitas
Dalam taksisitas, penamaan polimer diawali dengan huruf “i” untuk isotaktik atau “s”
untuk sindiotaktik sebelum poli. Contohnya seperti, i-polistirena (polimer polistirena dengan
taktisitas isotaktik).
- Isomer
Isomer suatu polimer dapat ditunjukkan dengan menggunakan awalan cis atau trans dan
1,2- atau 1,4- sebelum poli. Contohnya trans-1,4-poli (1,3 butadiena).
Menurut IUPAC tatanama polimer vinil dapat diturunkan dari struktur unit dasar atau unit
ulang konstitusi dan harus memenuhi tahapan berikut ini:
1) Pengidentifikasian unit struktural terkecil (CRU).

8
Makalah Kimia Polimer

2) Sub unit CRU ditetapkan prioritasnya berdasarkan titik pengikatan dan ditulis
prioritasnya menurun dari kiri ke kanan.
3) Substituen-substituen diberi nomor dari kiri ke kanan.
4) Nama CRU (diletakkan dalam kurung biasa) dan diawali dengan poli.
Berikut dibawah ini adalah contoh tabel tatanama polimer menurut IUPAC :

Nama Sumber (Monomer) IUPAC


Polietilena Poli(metilena)
Politetrafluoroetilena Poli(difluorometilena)
Poli(asam akrilat) Poli(1-karboksilatoetilena)
Poli(1-pentena) Poli[1-(1-propil)etilena]

2. Tata Nama Polimer Non-Vinil


Tata nama polimer non-vinil cenderung lebih sulit. Adapun prinsip tatanama polimer non-
vinil adalah polimer-polimer ini biasanya dinamai sesuai dengan monomer mula-mula.
Contonya seperti nylon, umumnya disebut nylon-6,6 dan akan lebih deskriptif disebut
poli(heksametilen adipamida) yang menunjukkan poliamidasi heksametilendiamin (disebut
juga 1,6-heksan diamin) dengan asam adipat.
Sedangkan untuk tatanama polimer yang diturunkan dari lebih satu jenis monomer atau
dikenal dengan istilah kopolimer dinamai sesuai dengan rekomendasi dari IUPAC. Cara
tersebut adaalah dengan menggabungkan istilah konektif yang ditulis miring antara nama-
nama monomer yang dimasukkan dalam kurung atau antara dua atau lebih nama polimer.
Contohnya dapat dilihat dengan mengamati tabel dibawah ini!
Jenis Kopolimer Konektif IUPAC

Tak dikhususkan         -co- Poli[stirena-co-(metilmetakrilat)]

Statistik        -stat- Poli(stirena-stat-butadiena)

Random/acak        -ran- Poli[etilen-ran-(vinil asetat)

Alternating        -alt- Poli(stirena-alt-(maleat anhidrida)]

Alternating       -blok- Polistirena-blok-polibutadiena

Graft      -graft- Polibutadiena-graft-poli


(cangkok/tempel)

2.8 Pemanfaatan Polimer

9
Makalah Kimia Polimer

Polimer ini sangat berguna bagi kehidupan manusia khususnya dalam kegiatan sehari
hari manusia. Adapun pemanfaatan polimer diantaranya, yaitu:
a. Polietilena
Pengertian monomer polietilena adalah etilena dengan rumus kimianya CH2=CH2. Sifat
polimer ini yaitu tidak berbau, tidak berwarna dan tidak beracun. Pemanfaatan polietilena
dalam kehidupan sehari-hari adalah digunakan sebagai pembuatan kantong palastik dan
pembungkus kabel plastik lembaran.
b. Poli Vinil chlorida (PVC)
Pengertian PVC adalah polimer yang bersifat kuat dan keras dengan monomer Vinil
klorida (CH2=CHCI). PVC dimanfaatkan dalam pembuatan pipa, pelapis lantai, dan selang.
c. Nilon
Nilon memiliki monomer berupa asam adipat dan heksametilendianima. Nilon bersifat
kuat dan elastis dan banyak digunakan dalam pembuatan jala, jas hujan, tenda, dan lainnya.
d. Polistirena
Polimer ini bersifat lebih kuat dan keras dibandingkan polimer lainnya. Monomernya
ialah stirena (C6H5-CH=CH2). Polimer ini banyak dimanfaatkan dalam pembuatan gelas
minuman ringan, kemasan makanan dan lainnya.
e. Serat Akrilat atau Orlon Sifat
Pengertian Serat Akrilat adalah akrilonitril (CH2=CH-CN). Karena sifat polimer ini yang
elastis dan kuat sehingga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan baju wol, kaos kaki,
karpet, dan lainnya.
f. Polipropilen
Polipropilen bersifat lebih kuat daripada polietilena. Monomer polimer ini adalah
propilena (CH2=CH-CH3). Kegunaan polipropilen adalah bahan baku dalam pembuatan
kantong plastik, tali, botol, dan lain sebagainya.
g. Teflon
Teflon banyak digunakan sebagai pelapis tangki di pabrik kimia, pelapis panci anti
lengket, dan masih banyak lagi. Teflon bersifat kuat, tidak lengket, dan tahan panas.
Monomer polimer teflon adalah tetrafloroeten (CF2=CF2).
h. Flexiglass atau Polimetilmetakrilat (PMMA)
Flexiglass bersifat bening, ringan dan keras dan banyak digunakan dalam pembuatan kaca
jendela pesawat terbang, lampu belakang mobil, dan lain sebagainya. Monomer PMMA
adalah metil metakrilat (CH2=CHCN).
Penggunaan polimer sintesis dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak dibandingkan
dengan penggunaan polimer alam. Adapun polimer sintesis yang digunakan kebanyakan
merupakan bahan-bahan yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Sehingga barang-
barang tersebut menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk yang

10
Makalah Kimia Polimer

akibatnya dapat menyebabkan sumbatan pada saluran air yang berdampak dan memicu
terjadinya banjir. Selain itu, barang-barang dengan bahan baku polimer sintesis tidak boleh
dibakar karena akan menghasilkan senyawa dioksin, yaitu suatu gas beracun yang bersifat
karsiogenik sehingga meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker.

2.9 Contoh-contoh Polimer


Total ada empat contoh polimer:
1. Polietilena
Polimer sintetis hasil proses polimerisasi monomer etilena dengan produk bersifat
fleksibel.
2. Polipropilena
Polimer termoplastik dari hasil polimerisasi monomer propilena dengan sifat cenderung
kaku, tapi kuat.
3. Polivinil Klorida
Polimer yang sering digunakan untuk bahan bangunan karena tahan lama, mudah
dirangkai, dan murah.
4. Polistirena
Polimer hasil polimerisasi monomer stirena dengan tekstur cenderung kaku dan tanpa
warna untuk produk seperti sendok dan garpu plastik.

11
Makalah Kimia Polimer

12

Anda mungkin juga menyukai