Anda di halaman 1dari 10

A. Polimer B.

Pembuatan Polimer
1) Reaksi Polimerisasi Adisi
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita
menggunakan berbagai perabotan yang terbuat Polimer adisi terbentuk melalui
dari bahan polimer yang dapat berupa plastik, bergabungnya monomer-monomer secara
karet, serat dan nilon. Dalam tubuh makhluk langsung melalaui reaksi adisi. Monomer
hidup juga ditemukan berbagai senyawa polimer yang dapat membentuk polimer adisi harus
diantaranya karbohidrat, protein dan asam memiliki ikatan rangkap dua. Beberapa
nukleat. Polimer adalah suatu makromolekul contoh polimer adisi yaitu Polietena,
yang terbentuk dari bergabungnya molekul- Polivinilklorida (PVC), Polipropilena,
molekul sederhana yang disebut dengan Poliisoprena (karet alam), Politetrafluoroetana
monomer melalui proses yang disebut (teflon), Polistirena
polimerisasi. Berdasarkan bentuk Susunan Contoh pembentukan polimer adisi :
rantainya, polimer dapat dibedakan :
Pembentukan poliisoprena (karet alam),
1) Polimer linear, adalah polimer yang monomer dari karet alam adalah isoprena (2-
tersusun dengan unit ulang berikatan satu metil-1,2-butadiena) yang bergabung dengan
sama lainnya :membentuk rantai polimer terjadi pemindahan posisi ikatan rangkap,
yang panjang. reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut :
2) Polimer bercabang, adalah polimer yang
terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama.
3) Polimer berikatan silang (Cross-linking),
adalah polimer yang terbentuk karena
2) Reaksi Polimerisasi Kondensasi
beberapa rantai polimer saling berikataan
satu sama lain pada rantai utamanya. Polimerasi kondensasi adalah pembentukan

Sambungan silang dapat terjadi ke polimer melalui bergabungnya monomer-

berbagai arah sehingga terbentuk sambung menomer sederhana menjadi molekul besar

silang tiga dimensi yang disebut polimer disertai pembebasan molekul lain (biasanya

jaringan. H2O atau metanol). Ciri khas reaksi


polimerisasi kondensasi adalah monomernya polimer akan menjadi kuat dan sukar
mengandung gugus fungsi dan dihasilkannya meleleh.
produk samping, seperti H2O, HCl, NH3, dan 3) Percabangan, rantai polimer yang
CH3COOH. bercabang banyak memiliki daya tegang
rendah dan mudah meleleh.
Pembentukan polimer kondensasi hanya
4) Ikatan silang antar rantai polimer, ikatan
dapat terjadi antara monomer yang
silang antar rantai polimer menyebabkan
mempunyai dua gugus fungsi pada kedua
terjadinya jaringan yang kaku dan
ujung rantai molekulnya. Beberapa polimer
membentuk bahan yang keras. Jika ikatan
yang terbentuk melalui kondensasi yaitu
silang semakin banyak maka polimer
Nylon-66, Dakron, Amilum, dan Protein.
semakin kaku dan mudah patah.
Contoh : pembentukan pembentukan Nylon-
5) Sifat kristalinitas rantai polimer, polimer
66
berstruktur tidak teratur memil;iki
Nilon-66 terbentuk dari dua jenis monomer , kristanilitas rendah dan bersifat amorf
yaitu : asam adipat (asam 1,6-heksanadioat) (tidak keras). Sedangkan polimer dengan
dan heksametilendiamina (1,6- struktur teratur mempunyai kristanilita
diaminaheksana). Setiap penggabungan dua tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan
monomer akan dibebaskan satu molekul air terhadap bahaan-bahan kimia dan enzim.
(atom H berasal dari gugus amina dan gugus D. Penggolongan Polimer
OH berasal dari gugus karboksilat, sebagai
Polimer dapat digolongkan berdasarkan
berikut.
asalnya, jenis monomer pembentuknya, atau
berdasarkan sifatnya terhadap pemanasan.

1) Berdasarkan asalnya, polimer


digolongkan atas:
 Polimer alam, yaitu polimer yang
terbentuk secara alami (terdapat di
alam). Contoh : amilum, protein,
C. Sifat Polimer selulosa dan karet alam
Beberapa faktor yang mempengaruhi sifat  Polimer sintetis adalah polimer yang
fisik polimer sebagai berikut. dibuat di industri (tidak terdapat di
1) Panjang rata-rata rantai polimer, kekuatan alam). Contoh : polietena,
dan titik leleh naik dengan bertambah polivinilklorida (PVC), polipropilena,
panjangnya rantai polimer. politetrafluoroetana (teflon), dan
2) Gaya antarmolekul, jika gaya antar polistirena
molekul pada rantai polimer besar maka
2) Berdasarkan jenis monomer karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida,
pembentuknya, polimer digolongkan atas: disakarida, dan polisakarida.
 Homopolimer yaitu polimer yang
1) Monosakarida
dibentuk oleh monomer yang sejenis.
Contoh : polietena, polivinilklorida Monosakarida adalah karbohidrat paling

(PVC), polipropilena, polistirena. sederhana, tidak dapat dihidrolisis menjadi

 Kopolimer adalah polimer yang karbohidrat yang lebih sederhana. Contoh

dibentuk oleh monomer yang berbeda monosakarida yaitu glukosa, galaktosa dan

(lebih dari satu jenis monomer fruktosa. Struktur ketiganya seperti pada

pembentuknya). Contoh : nylon-66 dan gambar berikut:

dakron
3) Berdasarkan sifatnya terhadap panas,
polimer digolongkan atas:
 Polimer termoplast, polimer akan
melunak bila dipanaskan (dapat didaur
ulang). Contoh : polietena, PVC,
polipropilena
 Polimer termoseting yaitu polimer akan
melunak bila dipanaskan (dapat didaur
ulang). Contoh : bakelit (plastik banyak Glukosa dan galaktosa termasuk
digunakan sebagai peralatan listrik) kelompok aldosa, yaitu memiliki gugus fungsi
dan melamin aldehid. Sedangkan fruktosa termasuk
E. Karbohidrat kelompok ketosa memiliki gugus fungsi
keton. Setiap monosakarida mempunyai dua
Karbohidrat merupakan contoh polimer
bentuk konfigurasi yang ditandai dengan D
alami. Karbohidrat berasal dari tumbuh-
(dibaca: de) dan L (dibaca: el). Penetapan
tumbuhan dan terdiri atas unsur C, H, dan O
bentuk D dan L didasarkan pada arah gugus
dengan rumus molekul Cn(H2O)n. Istilah
OH pada atom C asimetris nomor terbesar.
karbohidrat diambil dari kata karbon dan hidrat
Bila gugus mengarah ke kanan ditandai
(air). Selain itu, karbohidrat juga dikenal dengan
dengan D, bila mengarah ke kiri ditandai
nama sakarida (Saccharum =gula). Senyawa
dengan L. Pada glukosa, atom C asimetris
karbohidrat mudah ditemukan di dalam
nomor tertinggi adalah atom C nomor 5.
kehidupan sehari-hari, misalnya di dalam gula
semua monosakarida yang terdapat dialam
pasir, buah-buahan, gula tebu, air susu, beras,
mempunyai konfigurasi D. Contoh:
jagung, gandum, ubi jalar, kentang, singkong,
dan kapas. Berdasarkan reaksi hidrolisisnya,
3) Polisakarida

Polisakarida terdiri dari banyak molekul


manosakarida. Polisakarida merupakan hasil
polimerisasi kondensasi D-glukosa. Polimer
terpenting, yaitu amilum, glikogen,dan
selulosa. Berikut struktur polisakarida secara
berturut-turut amilosa, selulosa dan glikogen.
2) Disakarida

Disakarida terbentuk dari dua molekul


monosakarida. Ikatan yang menghubungkan
unit-unit monosakarida dalam disakarida juga
dalam polisakarida disebut ikatan glikosida.
Contoh disakarida : sukrosa, maltosa dan
laktosa

Ketiganya mempunyai rumus molekul


C12H22O11

Sukrosa terdiri dari 1 molekul glukosa dan 1


molekul fruktosa

Maltosa terdiri dari 2 molekul glukosa

Laktosa terdiri dari 1 molekul glukosa dan 1


molekul galaktosa F. Sifat-sifat Karbohidrat
1) Sifat-sifat monosakarida :
 Berupa zat padat berwarna putih
 Rasanya manis (fruktosa > glukosa >
galaktosa)
 Mudah larut dalam air
 Bersifat optis aktif ,jumlah isomer =
2n
 Mengalami mutarotasi, contoh
larutan α glukosa sudut putaran =
+113 kemudian berubah dan
akhirnya tetap pada +52,7.
 Dapat mereduksi fehling
 Dapat diragikan / mengalami pereaksi Benedict. Gula pereduksi dengan
fermentasi menghasilkan alkohol pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict
2) Sifat-sifat disakarida menghasilkan endapan merah bata Cu2O.
 Rasanya manis (sukrosa > maltosa > Pereaksi Benedict dapat digunakan untuk
laktosa) memeriksa adanya gula dalam urine.
 Mudah larut dalam air Selain pereaksi Benedict dan pereaksi
 Dapat mereduksi fehling, kecuali Fehling, gula pereduksi juga dapat
sukrosa ditunjukkan dengan pereaksi Tollens.
 Bila dihidrolisis dihasilkan 2 3) Polisakarida yang penting, yaitu amilum,
monosakarida, yaitu glikogen dan selulosa dapat ditunjukkan
Sukrosa + air → glukosa + fruktosa dengan larutan iodin. Suspensi amilum
Maltosa + air → glukosa + glukosa dengan larutan iodin memberi warna biru
Laktosa + air → glukosa + galaktosa ungu, suspensi glikogen memberi warna
 Sukrosa disebut juga gula invert coklat merah, sedangkan selulosa
karena mengubah arah puratan memberi warna coklat
cahaya terpolarisasi, yaitu : H. Asam Amino

Sukrosa + air → glukosa + fruktosa Asam amino merupakan senyawaan dengan


molekul yang mengandung gugus fungsional
(+66,53) (+52,7) (-92,4)
amina (–NH2) maupun karboksil (–CO2H).
3) Sifat-sifat polisakarida Secara umum, struktur asam α-amino dapat
 Rasanya tawar dituliskan seperti berikut.
 Sukar larut dalam air
 Bila dihidrolisis akan dihasilkan
monosakarida berupa glukosa
G. Reaksi Pengenalan Karbohidrat
1) Uji umum untuk karbohidrat adalah uji
Molisch. Apabila larutan atau suspensi
karbohidrat diberi beberapa tetes larutan
alfanaftol, kemudian asam sulfat pekat
secukupnya sehingga terbentuk dua
R dapat berupa gugus alkil, suatu rantai
lapisancairan, maka pada bidang batas
karbon yang mengandung atom-atom belerang,
kedua lapisan itu akan terbentuk warna
suatu gugus siklik atau gugus asam ataupun
merah-ungu.
basa. Asam amino yang paling sederhana adalah
2) Gula pereduksi, yaitu monosakarida dan
glisin. Perhatikan struktur glisin berikut.
disakarida (kecuali sukrosa) dapat
ditunjukkan dengan pereaksi Fehling atau
Gugus R adalah gugus pembeda anatar asam
amino yang satu dengan yang lainnya.
Sebagaimana dapat dilihat pada gambar diatas,
gugus R dalam asam amino sangat beragam.
Ada yang hidrofob (seperti glisin dan alanin), J. Sifat-sifat Asam Amino
ada yang hidrofil karena mengandung gugus 1) Semua asam amino bersifat optis kecuali
polar seperti OH, COOH, atau NH2 (misalnya glisin
tirosin, lisin dan asam glutamat), ada yang 2) Larut dalam air dan pelarut polar lain
bersifat asam (misalnya sistein) atau cincin karena bertsifat polar
aromatik (misalnya tirosin). Gugus R asam 3) Bersifat amfoter, memiliki gugus asam
amino tersebut sangat berperan dalam dan gugus basa. Apabila asam amino
menentukan struktur, kelarutan, serta fungsi direaksikan dengan asam maka asam
biologis dari protein. amino makan akan menjadi suatu anion,
begitu juga sebaliknya apabila
I. Penggolongan Asam Amino
direaksikan dengan basa maka akan
Asam amino digolongkan menjadi dua,
menjadi kation.
yaitu asam amino esensial dan asam amino non
4) Dalam larutan bisa membentuk ion
esensial. Asam amino esensial adalah sebuah
zwitter, asam amino mempunyai gugus
kandungan atau zat yang sangat dibutuhkan
karboksil (–COOH) yang bersifat asam
tubuh namun tidak dapat diproduksi sendiri.
dan gugus amino (–NH2) yang bersifat
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tubuh,
basa, maka asam amino bisamengalami
manusia harus mengonsumsi makanan-makanan
reaksi asam-basa intramolekul dan
yang dikenal mengandung asam amino.
membentuk suatu ion dipolar yang
Sedangkan asam amino nonesensial adalah
disebut ion zwitter.
asam amino yang tidak harus ada dalam
5) Memilliki pH isoelektrik, yaitu pH pada
makanan karena tubuh dapat membuat asam
saat asam amino tidak bermuatan
amino tersebut.
K. Protein

Istilah protein diambil dari bahasa Yunani,


proteios (pertama atau utama). Protein tersusun
atas beberapa asam amino. Asam amino sendiri 2) Struktur sekunder. Struktur sekunder
adalah senyawa turunan asam karboksilat yang protein terbentuk dari ikatan hidrogen
mengandung gugus amina (–NH2). yang terjadi antara gugus-gugus amina
dengan atom hidrogen pada rantai
Protein terbentuk dari polimerisasi
samping asam amino sehingga
kondensasi asam amino melalui ikatan peptida.
membentuk lipatan-lipatan, misalnya
Protein disebut juga polipeptida, ikatan peptida
membentuk α-heliks.
adalah ikatan antara gugus karboksil dari satu
3) Struktur tersier. Interaksi struktur
asam amino dengan gugus amina dari asam
sekunder yang satu dengan struktur
amino yang lain. Setiap penggabungan dua
sekunder yang lain melalui ikatan
asam amino akan dibebaskan 1 molekul air. Jika
hidrogen, ikatan ion, atau ikatan
tiga asam amino yang bergabung akan
disulfida (-S-S-),misalnya terbentuk
dibebaskan 2 molekul air. Sehingga dapat
rantai dobell-heliks.
dirumuskan pembentukan protein melalui reaksi
4) Struktur kuartener. Struktur yang
sebagai berikut.
melibatkan beberapa peptida sehingga
membentuk suatu protein.Pada peristiwa
ini, kadang-kadang terselip molekul atau
ion lain yang bukan merupakan asam
Secara teoritik dari 20 jenis asam amino amino, misalnya pada hemoglobin, yang
yang ada di alam dapat dibentuk protein dengan pada proteinnya terselip ion Fe3+.
jenis yang tidak terbatas. Protein dapat M. Sifat-sifat Protein
diuraikan kembali menjadi asam amino 1) Sukar larut dalam air karena ukuran
penyusunnya melalui reaksi hidrolisis, jadi bila molekulnya yang sangat besar.
protein dihidrolisis akan dihasilkan asam amino. 2) Dapat mengalami koagulasi oleh
pemanasan dan penambahan asam atau
L. Struktur Protein
basa.
Dengan meperhatikan ikatan-ikatan yang 3) Bersifat amfoter karena membentuk ion
terjadi pada protein, maka struktur protein zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein
merupakan struktur yang kompleks. Struktur mengalami koagulasi sehingga dapat
protein terdiri atas beberapa macam struktur, dipisahkan dari pelarutnya.
yaitu; 4) Dapat mengalami kerusakan
1) Struktur primer. Struktur primer protein (terdenaturasi) akibat pemanasan. Pada
merupakan ikatan-ikatan peptida dari denaturasi, protein mengalami kerusakan
asam amino-asam amino pembentuk mulai dari struktur tersier sampai
protein tersebut. struktur primernya.
N. Reaksi Pengenalan Protein Pada dasarnya asam lemak dibedakan menjadi
1) Uji Biuret asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Dikatakan jenuh, jika molekulnya hanya
Untuk menunjukkan protein dilakukan uji
mempunyai ikatan tunggal. Adapun dikatakan
biuret. Zat yang akan diselidiki mula-mula
tidak jenuh berarti molekulnya mempunyai
ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan
ikatan rangkap di antara atomnya.Perhatikan
tembaga (II) sulfat yang encer. Jika
struktur asam lemak jenuh dan asam lemak
terbentuk warna ungu, berarti zat itu
tidak jenuh pada tabel berikut.
mengandung protein.

2) Uji Xantoproteat

Uji Xantoproteat adalah uji terhadap protein


yang mengandung gugus fenil (cincin
benzena). Apabila protein yang mengandung
cincin benzena dipanaskan dengan asam
nitrat pekat, maka terbentuk warna kuning
yang kemudian menjadi jingga bila dibuat
alkalis (basa) dengan larutan NaOH.

3) Uji Belerang

Adanya unsur belerang dalam protein dapat


ditunjukkan sebagai berkut. Mula-mula
larutan protein dengan larutan NaOH pekat
(± 6 M) dipanaskan, kemudian diberi
beberapa tetes larutan timbel asetat. Bila P. Tata Nama Lemak

terbentuk endapan hitam (dari PbS) Molekul lemak terbentuk dari gabungan tiga
menunjukkan adanya belerang. molekul asam lemak dengan satu molekul

O. Lemak gliserol. Perhatikan reaksi berikut

Lemak merupakan zat makanan yang


penting untuk menjaga kesehatan tubuh
manusia. Selain itu lemak juga merupakan
sumber energi yang lebih efektif dibanding
dengan karbohidrat dan protein.

Lemak sederhana adalah trigliserida (ester)


yang terbuat dari sebuah molekul gliserol yang
terikat pada tiga asam karboksilat (asam lemak).
Dalam pemberian nama suatu lemak, sehingga mempunyai titik lebur yang
tergantung dari nama asam lemak yang tinggi.
diikatnya. 2) Lemak juga dapat memiliki sifat plastis.
Artinya mudah dibentuk atau dicetak atau
1) Apabila lemak mengikat asam lemak yang
dapat diempukkan (cream), yaitu
sama, maka pemberian nama senyawa
dilunakkan dengan pencampuran dengan
lemak sebagai berikut. Contoh: Gliserol +
udara. Lemak yang plastis biasanya
tri + asam lemak
mengandung kristal gliserida yang padat
dan sebagian trigliserida cair. Bentuk
ukuran kristal gliserida memengaruhi sifat
lemak pada roti dan kue.
R. Penggolongan Lemak
Beberapa kelompk lemak, diantaranya.
1) Malam
Malam (wane) berbeda dari lemak dan
Oleh karena senyawa tersebut terdiri dari minyak karena hanya merupakan monoester
asam lemak yang sama yaitu asam stearat, sederhana. Bagian asam maupun bagian
senyawa tersebut dinamakan gliserol alkohol dari molekul malam adalah rantai
tristearat. karbon jenuh yang panjang.
2) Apabila lemak mengikat asam lemak yang 2) Terpena
berbeda maka pemberian nama senyawa Minyak atsiri (essential oil) dari banyak
lemak seperti berikut. Gliserol + asam tumbuhan dan bunga diperoleh melalui
lemak menurut letaknya penyulingan. Minyak atsiri tersebut biasanya
memiliki bau khas dari tumbuhan tersebut
(misal minyak mawar dan minyak kenanga).
Senyawa yang diisolasi dari minyak ini
mengandung atom karbon kelipatan dari
lima atom karbon (5, 10, 15, dan
Jadi senyawa lemak tersebut dinamakan seterusnya ) yang disebut terpena
gliserol palmito stearo oleat. 3) Fasfolipid
Q. Sifat-Sifat Lemak
Fasfolipid menyusun sekitar 40%
1) Lemak merupakan bahan padat pada suhu
membran sel sedangkan sisanya protein.
kamar, di antaranya disebabkan
Fosfolipid secara struktur berkaitan dengan
kandungan asam lemak jenuh yang secara
lemak dan minyak, kecuali salah satu dari
kimia tidak mengandung ikatan rangkap
gugus esternya digantikan oleh
fosfatidilamina

Anda mungkin juga menyukai