Anda di halaman 1dari 14

FOOD BORNE DISEASE (PENYAKIT BAWAAN MAKANAN)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


NIKE ASTRI (21281083)

TADRI MAULANI (21281084)

WELIN NENAAGUSTIN (21281082)

NAYLA SULISTIANI (21281081)


AINUN JARIAH (21281080)
ROHANIAH (21281078)
INAYAH WULANDARI (21281077)

DANIA KIRANI PRATIWI (21281076)


ARYA WAHYUDI (21281075)

SITI LAILATUS SAPRIATUL ISLAMI (21281074)


A. Pengertian Food Bornes Disease

• Foodborne disease adalah penyakit yang timbul karena


mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar.Foodborne
disease disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme patogen
yang mengkontaminasi makanan. Selain itu, zat kimia beracun, atau
zat berbahaya lain dapat menyebabkan foodborne disease jika zat-
zat tersebut terdapat dalam makanan. Makanan yang berasal baik
dari hewan maupun tumbuhan dapat berperan sebagai media
pembawa mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia
(Deptan, RI, 2007).
B. Faktor-faktor Penyebab Penyakit Bawaan Makanan

Penyebab infeksi bawaan makanan yang paling umum adalah bekteri


Campylobacter, Salmonella, E. coli O157:H7, dan grup virus yang bernama
Calicivirus (juga dikenal sebagai virus Norwalk dan virus Norwalk-Like):
1. Campylobacter adalah bakteri patogen yang menyebabkan demam, diare, dan
nyeri kejang pada daerah rongga perut (abdomen). Bakteri ini penyebab paling
umum bagi penyakit diare di dunia. Bakteri ini hidup nyaman di dalam saluran
pencernaan burung-burung sehat. Hampir semua daging unggas mentah
mengandung Campylobacter.Penyebab infeksi yang paling sering terjadi
dikarenakan penderita mengonsumsi ayam yang belum dimasak dengan benar,
ataupun makanan lain yang terkontaminasi tetesan cairan dari daging ayam mentah.
• 2. Salmonella, adalah bakteri yang banyak tersebar di saluran pencernaan
burung reptil, dan mamalia, Salmonella dapat menyebar ke manusia melalui
berbagai makanan yang merupakan hasil ternak.
• 3. E. coli O157:H7, adalah bakteri patogen yang bersarang pada ternak dan
sejenisnya. Penyakit yang terjangkit pada manusia umumnya terjadi setelah
mengonsumsi air dan makanan yang telah terkontaminasi tinja sapi.
• 4. Calicivirus atau Norwalk-Like virus, adalah penyebab umum lain dari
penyakit bawaan makanan, walaupun jarang terdiagnosa akibat tidak
tersedianya tes laboratorium secara luas. Calicivirus menyebabkan nyeri
akut pada saluran pencernaan, ditandai dengan muntah, yang dapat
sembuh dalam 2 hari.
• 5. Selain infeksi langsung bakteri patogen, penyakit juga dapat disebabkan
oleh keberadaan racun produksi mikrobia yang ada di dalam makanan,
misal: Staphylococcus aureus dapat hidup di beberapa jenis makanan dan
memproduksi racun penyebab muntah hebat. Botulisme yang walaupun
jarang ditemui, namun mematikan, timbul ketika bakteri Clostridium
botulinum berkembang dan menghasilkan racun makanan yang
melumpuhkan. Racun-racun tersebut tetap dapat menimbulkan penyakit,
sekalipun mikrobia penyebabnya sudah tidak ada lagi dalam tubuh.
• 6. Beberapa racun lain dan zat-zat kimia beracun dapat turut menyebabkan
penyakit. Manusia dapat menderita penyakit jika pestisida ditambahkan ke
dalam makanan, ataupun jika zat-zat dasar beracun digunakan dalam
penyiapan makanan.
- Faktor-faktor pengaruh pertumbuhan mikroba pada makanan:
Mikroba yang tumbuh dalam makanan sehingga menjadi patogen dan
menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan pada manusia dan makhluk
hidup pertumbuhannya dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
(1) Faktor intrinsik, merupakan sifat fisik, kimia dan struktur yang dimiliki oleh
bahan pangan tersebut, seperti kandungan nutrisi dan pH bagi mikroba
(2) Faktor ekstrinsik, yaitu kondisi lingkungan pada penanganan dan
penyimpanan bahan pangan seperti suhu, kelembaban, susunan gas di
atmosfer
(3) Faktor implisit, merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh mikroba itu sendiri.
(4) Faktor pengolahan, karena perubahan mikroba awal sebagai akibat
pengolahan bahan pangan,
C. GEJALA PENYAKIT BAWAAN MAKANAN

• Perubahan seabad yang lalu, demam tifoid, tuberkulosa dan kolera


adalah contoh penyakit bawaan makanan yang umum ditemukan.
Perbaikan dalam keamanan makanan misalnya penemuan teknik
pasteurisasi susu, pengalengan yang aman dan pembersihan air
telah melumpuhkan penyebaran penyakit tersebut. Saat ini posisi
penyakit-penyakit tadi telah digantikan oleh infeksi bawaan makanan
lainnya, termasuk yang baru saja ditemukan akhir-akhir ini. Misalnya
tahun 1996 parasit Cyclospora tiba-tiba muncul sebagai penyebab
penyakit diare yang terkait dengan buah raspberry dari Guatemala
• Buah-buah beri ini baru saja mulai dikembangkan secara komersial di
Guatemala dan entah bagaimana tercemar diladang. Tahun 1998 sebuah
strain bakteri Vibrio parahaemolyticus mengkontaminasi timbunan tiram di
Teluk Galveston, menyebabkan epidemi diare pada pemakan tiram mentah.
Timbunan tiram yang tercemar berada dekat jalur perkapalan, hal ini
mengindikasikan bahwa bakteri tersebut datang dari pelabuhan yang jauh.
Mikroba yang baru dikenali dapat mengancam kesehatan umum karena
beberapa alasan mikroba dapat menyebar ke seluruh dunia dengan mudah,
mikroba baru dapat berevolusi, lingkungan dan ekologi terus berubah, praktik
pembuatan makanan dan konsumsi pun berubah, dan juga akibat sarana
laboratorium sudah dapat mendeteksi mikroba-mikroba yang sebelumnya
belum dapat terdeteksi.
Gejala penyakit bawaan makanan biasanya dapat muncul lebih lama dan juga dapat berlangsung
lebih lama daripada gejala keracunan makanan. Gejala ini bahkan bisa saja baru muncul sampai 10
hari setelah makan makanan yang terkontaminasi. Selain itu, penyakit bawaan makanan juga lebih
mudah ditularkan ke orang sekitar / lingkungan. Gejala yang muncul mungkin bervariasi, namun
beberapa gejala yang dapat terjadi saat mengalami penyakit bawaan makanan adalah:

 Mual
 Muntah
 Diare
 Perut kram
 Demam
 Feses berdarah
 Sakit kepala (pusing)
 Kelelahan atau lemas
Makanan juga bisa menyebabkan keracunan maupun membawa penyakit
bawaan makanan jika:

1. Makanan tidak matang atau mentah.

2. Makanan tidak diproses dengan baik

3. Makanan tidak disimpan dengan baik

4. Makanan terkontaminasi patogen dari lingkungan, bisa dari air,


pestisida,atau peralatan yang dipakai
- Jenis Penyakit Ditularkan:

1.Diare, adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar dengan
kondisi tinja yang encer.

2. Demam, hadirnya demam ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari
380C dari suhu tubuh normal.

3. Nyeri akut saluran pencernaan. Gangguan pencernaan adalah kondisi dimana tubuh tidak
dapat mencerna makanan dengan baik, kondisi ini dapat menyebabkan intoleransi makanan.
Faktor Timbulnya Penyakit Bawaan Makanan:
- Demografi Masyarakat
Meningkatnya kelompok penderita penyakit menular HIV, penderita penyakit kronis, dan para
manula, akan lebih peka terhadap infeksi bakteri patogen yang ditularkan melaui makanan.
- Human Behavior
Perubahan pola makan masyarakat turut memberikan kontribusi terhadap meningkatnya
penyakit bawaan makanan, antara lain banyaknya restoran fast food.
- Perubahan Industri dan Teknologi
Peningkatan industri makanan berskala besar yang tersentralisasi di satu tempat akan
membawa risiko terhadap peningkatan penyebaran penyakit bawaan makanan.
-Adaptasi mikrobia
Pengobatan antimikrobia untuk hewan dan manusia secara terus menerus dan tidak
terkontrol akan mengakibatkan timbulnya bakteri-bakteri resisten.
D. Cara Pencegahan Foodborne disease

• Ada beberapa pencegahannya yaitu:


1. Kebersihan : Membiasakan dalam menjaga kebersihan baik kebersihan diri
maupun kebersihan lingkungan.
2. Pemantauan Suhu : Menyimpan makanan pada suhu yang keliru dapat
berakibat membiaknya kuman yang tumbuh diantara suhu 50C hingga 600C dan
menyebabkan racun pada makanan.
3. Cara Menyimpan : Daging, ikan, unggas, dan sayur mentah adalah bahan
makanan yang mengandung banyak kuman dan rentan mengontaminasi makanan
matang disekitarnya.
A. Kesimpulan:
Makanan membuat tubuh menjadi kuat, tapi jika tidak disiapkan dengan cermat,
makanan dapat menjadi sarang penyakit, dan ancaman bagi tubuh yang sehat.Bahan
makanan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk pertumbuhan
mikroorganisme patogenik dan organisme lain penyebab penyakit.
B. Saran:
Pencegahan penyakit bawaan makanan memerlukan upaya lintas- sektoral yang
melibatkan pemerintah, industri makanan, dan konsumen. Strategi pencegahannya
terdiri atas upaya pengaturan, kegiatan pendidikan dan upaya surveilans terhadap
penyakit bawaan makanan serta pemantauan terhadap zat pencemar.

Anda mungkin juga menyukai