kerusakan.
Kondisi
penyimpanan
brownies
dapat
menyebabkan
penyusutan zat gizi dalam brownies tersebut, selain itu juga mempengaruhi
spesies mikroorganisme yang berkembang dan menyebabkan kerusakan.
Penyebab Kerusakan
1) Waktu Penyimpanan
Penyimpanan makanan merupakan akhir dari proses produksi, setelah
brownies matang lalu didinginkan beberapa jam. Brownies Amanda termasuk
makanan yang mudah tejadi kerusakan dengan masa simpan 3-4 hari.
Pembusukan brownies disebabkan oleh rusaknya protein dan pati, secara langsung
pembusukan brownies disebabkan oleh mikroorganisme pembusuk.
Pada saat penyimpanan, brownies akan mengalami beberapa kerusakan
jika disimpan terlalu lama dan tidak disimpan ditempat yang tepat. Kerusakan
brownies meliputi kerusakan fisik brownies misalnya mengerasnya tekstur,
tumbuhnya kapang, dan ketengikan.
Kapang yang paling sering ditemukan dalam brownies adalah Rhizopus
stolonifer,
Penicillium
expansum,
P.
Stoloniferum,
Aspergillus
niger,
dan
pertumbuhan
organisme.
Suhu
dapat
mempengaruhi
Suhu penyimpanan
Mikroba mampu tumbuh pada kisaran suhu yang sangat lebar.
Semua proses pertumbuhan mikroba tergantung pada reaksi kimiawi dan
reaksi enzimatis selama proses metabolisme. Kecepatan reaksi tersebut
dipengaruhi oleh suhu, sehingga pola pertumbuhan mikroba dapat
dipengaruhi oleh suhu. Suhu juga mempengaruhi kecepatan pertumbuhan
dan jumlah total mikroba.
Jamur merupakan mikroba yang dapat tumbuh pada kisaran suhu
yang lebih lebar dari pada bakteri dan yeast. Selain itu jamur juga dapat
tumbuh dengan baik pada kisaran pH, tekanan osmotik, dan kandungan
nutrisi yang lebih lebar dari pada mikroba lain.
Suhu penyimpanan bahan pangan dapat mempengaruhi mutu
bahan pangan tersebut. Suhu penyimpanan yang tepat dapat menghambat
kerusakan
bahan
pangan
secara
mikrobiologis
dan
enzimatis.
oleh kelembaban relatif (RH) lingkungan dan komposisi gas seperti CO2
b
dan O2.
Kelembaban relatif (RH = Relative Humidity) lingkungan
Kelembaban relatif lingkungan penyimpanan bahan pangan
merupakan hal yang sangat penting dari segi aw bahan pangan dan
pertumbuhan mikrobia pada permukaan brownies.
Brownies memiliki aw yang cukup rendah, bila bahan pangan
dengan aw rendah disimpan pada lingkungan dengan RH tinggi, maka
bahan pangan tersebut akan menyerap uap air yang terdapat pada
lingkungan sehingga tercapai kesetimbangan. Demikian juga bila bahan
pangan dengan aw tinggi disimpan pada lingkungan dengan RH rendah.
Bahan pangan yang disimpan pada RH rendah dapat mengalami
kerusakan pada permukaannya karena jamur, yeast dan bakteri tertentu.
Hal ini dapat dicegah dengan cara pengemasan yang tepat dan mengatur
komposisi gas tanpa harus menurunkan RH lingkungan.
3) Faktor pengolahan
Faktor pengolahan seperti saat persiapan bahan baku, pencampuran, serta
pengemasan dapat mendorong pertumbuhan mikroorganisme pada brownies.
Dalam proses pengolahan brownies dapat terjadi kontaminasi dari udara luar
karena beberapa proses dilakukan secara terbuka.
Cara Penanganan atau Pencegahan
1) Penggunaan Silica Gel pada Kemasan
Pertumbuhan mikroorganisme pada brownies salah satunya disebabkan
oleh Aw atau kadar air pada produk. Produk brownies Amanda termasuk produk
yang lembab dikarenakan melewati proses pengukusan. Kelembaban ini memicu
pertumbuhan mikroorganisme saat penyimpanan. Permasalaha ini dapat ditangani
dengan menambakan silica gel pada kemasan. Silica gel ini berfungsi sebagai
pengering dalam kemasan. Agar terhindar dari lembab dan timbulnya jamur pada
makanan, karena silica gel ini memiliki permukaan yang berpori sehingga mampu
menyerap molekul air. Butiran-butiran silica gel dikemas dalam kantung-kantung
plastik kecil berukuran 2x4cm atau lebih kecil.
Produk anti lembap ini menyerap lembap tanpa merubah kondisi zatnya.
Silica gel adalah substansi-substansi yang digunakan untuk menyerap kelembapan
dan cairan partikel dari ruang yang berudara/bersuhu. Silica gel juga membantu
menahan kerusakan pada barang-barang yang mau disimpan.