“ Home industri
Kedaung, ciputat ”
Disusun Oleh
Syifa Mutiara
Kelas : Gizi 5B
2016
1. Rekaman Tim HACCP
Kue Donat “Fitri Jaya” merupakan suatu kudapan atau cemilan yang terbuat
dari pencampuran tepung terigu, telur, margarin, gula, garam, fermipan serta BTP,
yang selanjutnya dihias dengan berbagai variasi topping. Bahan-bahan tersebut
didapatkan melalui pemesanan secara periodik yaitu seminggu sekali dan diantar
langsung oleh rekanan. Hal yang pertama dilakukan dalam pengolahan yaitu
pencampuran tepung terigu, telur, margarin, gula dan garam, setelah semua
tercampur terbentuk adonan di berikan fermipan. Adonan diaduk dengan mixer besar
hingga kalis, setelah kalis adonan dapat di angkat dari mixer yang kemudian
dikaliskan lebih lanjut dengan menggunakan tangan. Kalisnya adonan menandakan
bahwa adonan siap untuk dicetak. Sebelum di cetak adonan dibagi-bagi menjadi 1
ukuran donat sebelumnya adonan yang telah dibagi didiamkan selama 30 menit.
Setelah 30 menit adonan yang telah di bagi dibentuk menjadi bulat dan bolong
tengahnya. Setelah itu lakukan fermentasi yang ke dua selama 15 menit agar adonan
mengembang. 15 menit telah usai lakukan penggorengan hingga donat matang dan
berwarna kuning keemasan. Donat yang telah mengalami perubahan warna di angkat
dengan menggunakan saringan minyak sehingga minyak goreng dapat tiris dan donat
di tata di atas triplek untuk siap di berikan toping sesuai selera, toping donat terdiri
dari selai strawberry, kacang tanah tumbuk, mesis, keju, cream, gula halus dan cream
keju. Setelah selesai diberikan toping, donat siap untuk dimasukkan kedalam box
donat yang berisi 12 donat sedang pada setiap box-nya.
2.1 Gambaran Umum Pabrik
Pabrik Fitri Jaya Donat berada di jalan Haji Kuming, Kedaung, Ciputat. Masuk
ke dalam gang pemukiman warga. Pabrik ini sudah berdiri sejak 8 tahun yang lalu.
Luas bangunan pabrik 3 x 4 m, yang dihuni oleh 8 orang pekerja. Hanya terdiri dari
satu ruang kerja yang meliputi semua kegiatan kerja, tidak dilengkapi fasilitas kamar
mandi. Di bagian depan pabrik tidak terdapat plang usaha, bagian peralatan pabrik ini
difungsikan sebagai tempat penampungan box-box pesanan.
Fitri Jaya Donat didirikan sejak tahun 2004 oleh Sari Rahayu, seorang ibu
rumah tangga, di daerah Ciputat. Awalnya usaha ini hanya usaha dari rumah ke
rumah, namun akhirnya usaha ini di kenal hingga luar daerah Ciputat, seperti Bogor,
Grogol, Depok, dll. Tiga tahun berselang, Fitri Jaya Donat mengalami gangguan
manajemen internal sehingga mengalami kemunduran produksi dan hampir bangkrut.
Akhirnya usaha donat ini diberikan kepada adiknya, Mba Santi, untuk dilanjutkan.
Mba Santi mulai tekun membangun usaha donat ini kembali dengan memegang
sendiri manajemen usahanya. Salah satu kunci keberhasilannya dalam usaha ini
adalah karena kegemarannya dalam hal membuat kue-kue kering ataupun basah. Saat
bisnis donat itu terpuruk, Mba Santi mencoba memutar otak dengan mengkreasikan
kue-kue, termasuk donat ini, dengan berbagai rasa baru dan variant baru. Kreasinya
ini dapat diterima oleh masyarakat dan sangat disukai oleh anak-anak.
Beberapa tahun kemudian, order donat ini semakin meningkat dan memiliki
pelanggan tetap. Dengan bantuan delapan orang pekerja lainnya, Fitri Jaya Donat
melayani pelanggan-pelanggan setianya hingga ke luar kota selama kurang lebih
lima tahun belakangan ini. Omset yang di raih Fitri Jaya Donat sekitar dua jutaper
hari.
Lokasi produksi hanya seluas 3x4 m dengan atap ruang produksi tidak
berplafon, jendelanya terbuka, lantainya hanya disemen, ada beberapa tembok yang
masih berbentuk bata, ada pula yang masih tersemen kasar dan pelataran becek. Di
belakang lokasi produksi terdapat pekarangan dan tidak ada kamar mandi disekitar
sana. Jumlah pekerja dengan luas ruang produksi tidak seimbang, selain itu terdapat
banyak alat-alat yang tidak tersusun rapi sehingga terlalu padat. Penerangan didalam
lokasi kurang terang, yaitu hanya ada satu lampu neon untuk menerangi seluruh
ruangan. Tempat sampah terbuka juga ditempatkan dibawah rak penyimpan sementara
donat yang telah matang. Di sekitar lokasi produksi juga tidak terdapat alat keamanan
siaga untuk mengantisipasi kecelakaan yang mungkin terjadi. Lokasi produksi juga
tidak dilengkapi dengan rambu-rambu/peringatan mengenai siapa saja yang
diperbolehkan masuk ke dalam lokasi sehingga anak kecil pun dapat masuk dan
mungkin dapat membahayakan dirinya dan sekitar . Secara keseluruhan, kondisi
ruangan kotor, sempit dan tidak beraturan.
Pada pembuatan donat, menggunakan bahan utama yang terdiri dari tepung
terigu, gula pasir, telur ayam, garam, gula dan fermipan. Tepung terigu yang
digunakkan adalah tepung terigu merk bogasari, dan untuk gula, pabrik donat ini
menggunakkan gula pasir yang berwarna putih kekuningan. Dan tidak bermerk.
Sementara untuk telur ayam pabrik menggunakkan telur ayam yang dibeli di pasar,
penyimpanan telur ayam hanya dilakukan dalam kardus. Kemudian untuk garam
menggunakkan garam merk segitiga yang beriodium, dan ragi yang digunakkan yaitu
fermipan.
a. Pencampuran adonan dalam mixer besar yang terdiri dari tepung terigu Bogasari,
telur ayam, margarine curah, gula, garam, fermipan, dan BTM yang tidak di
ketahui jenisnya. Dalam proses pencampuran adonan, sedikit demi sedikit air
ditambahkan ke dalam adonan hingga adonan menjadi kalis, air yang
ditambahkan berasal dari air keran yang ditampung dalam ember.
b. Kemudian adonan diaduk hingga kalis dengan mixer besar.
c. Membuat bahan toping untuk donat, yaitu membuat cream dari gula dan mentega
yang dicampur dengan mixer hingga halus dan terbentuk cream yang diinginkan.
d. Memanaskan coklat batangan hingga mencair dan siap untuk dijadikan toping
donat, serta menyiapkan messis untuk taburan di atas donat.
e. Setelah adonan kalis, adonan diambil dengan menggunakkan tangan tanpa
menggunakkan sarung tangan dan pekerja tidak mencuci tangan terlebih dahulu
sebelumnya. Kemudian adonan diletakkan di atas meja.
f. Adonan dipotong-potong dan dilakukan pembagian adonan dengan ukuran satu
kepal tanggan setiap buahnya. Pembagian ini dilakukan di atas meja yang
sebelumnya meja kerja hanya dilap dengan kain kemudian dioleskan mentega
dengan menggunakkan kuas dan diberi taburan tepung hingga semua bagian meja
terlapisi oleh tepung. Kemudian masing-masing adonan dibentuk bulat-bulat dan
diletakkan pada tripleks yang sebelumnya juga sudah dioleskan margarine dan
tepung terigu.
g. Setelah itu, masing-masing tripleks disimpan dalam rak-rak terbuka tempat
penyimpanan untuk kemudian dilakukan fermentasi pertama hingga adonan
mengembang ± 30 menit.
h. Setelah adonan mengembang, kemudian tripleks-tripleks dikeluarkan dari rak dan
diletakkan di atas meja, adonan dibentuk menjadi donat yang bulat dan memiliki
lubang ditengahnya, ini dilakukan secara bersamaan oleh beberapa pekerja
dengan tangan tanpa menggunakkan sarung tangan atau mencuci tangan
sebelumnya. Setelah adonan dibentuk donat kemudian diletakkan dalam tripleks
kembali dan dimasukkan ke dalam rak-rak terbuka tempat penyimpanan untuk
dilakukan fermentasi yang kedua. Fermentasi kedua dilakukan selama ± 15 menit
atau hingga donat mengembang. Waktu fermentasi tergantung cuaca pada malam
itu, jika cuca dingin atau dalam keadaan hujan, maka waktu pengembangan
adonan akan lebih lama jika dibandingkan bila tidak hujan atau suhu normal.
i. Adonan donat yang sudah mengembang Kemudian digoreng dengan
menggunakkan wajan besar dan minyak yang panas, minyak goreng yang
digunnakan merupakan minyak goreng curah, dan dalam satu hari membutuhkan
22 liter minyak untuk menggoreng. Wajan untuk menggoreng digunakkan wajan
besar yang berbentuk persegi panjang dan berukuran besar. Dalam proses
menggoreng, donat dimasukkan satu persatu dan hanya dalam waktu ± 1 menit
donat dapat dibalik dengan menggunakkan sumpit panjang.. Proses pemasakan
membutuhkan waktu ± 3 menit. Donat yang sudah matang diangkat dengan
menggunakkan saringan minyak dan dipindahkan dengan sumpit panjang untuk
diletakkan di atas tripleks.
j. Selanjutnya tripleks yang menampung donat yang masih panas diletakkan di atas
meja hias. Kemudian donat dihias sesuai pesanan. Sebelum diberi toping semua
donat dioles mentega agar toping yang diberikan menempel pada donat.
k. Untuk donat coklat, donat yang telah diberi olesan mentega di celupkan dalam
coklat batang yang telah meleleh beberapa detik, kemudian di angkat dan
dibiarkan mengering.
l. Sementara untuk donat coklat kacang, donat yang telah diberi olesan mentega
dicelupkan pada coklat batang yang telah meleleh dan diberi taburan kacang yang
sudah dihaluskan sebelumnya.
m. Untuk donat messis, donat yang sudah diberi olesan mentega, diberi taburan
messis coklat dan donat lainnya diberi taburan messis warna warni.
n. Untuk donat selai strawberry, setelah donat diberi olesan mentega, donat di
bolongin sedikit kemudian dimasukkan selai strwaberry ke dalam donat tersebut.
Selai strawberry dimasukkan terlebih dahulu dalam kertas nasi berbentuk kerucut
untuk memudahkan proses pemasukkan. Setelah itu diatas donat diberikan
taburan gula halus untuk mempercantik donat.
o. Untuk donat bunga, donat yang telah diberi olesan mentega dicelupkan pada
coklat batang yang telah meleleh selama beberapa detik, kemudian diangkat dan
diberi cream yang sebelumnya cream sudah dimasukkan dalam plastik segitiga
kemudian dibentuk bunga dan diberi selai strawberry ditengah donat.
p. Untuk donat keju, donat yang telah diberi olesan mentega diberi parutan keju
yang langsung diparut di atas donat tersebut. Keju yang digunakkan yaitu keju
Prochiz.
q. Untuk donat tabur gula halus, donat yang telah diberi olesan mentega kemudian
diberi taburan gula halus yang dilakukan dengan saringan gula langsung di atas
donat.
r. Donat yang sudah selesai dihias, selanjutnya dimasukkan ke dalam box donat.
Dalam satu box donat terdapat 12 donat dengan ± 6 varian hiasan toping donat.
Selanjutnya box donat dikelompokkan sesuai pesanan.
3. Penggunaan Produk
Hasil produk yang dijual adalah berupa donat yang berbentuk bulat dengan
variasi rasa yang berbeda, yaitu donat mesis coklat, donat mesis warna, donat isi selai
strawberry, donat kacang, donat coklat bunga dan donat gula halus. Donat yang dijual
ini terdiri dari dua ukuran, yaitu ukuran sedang dengan diameter 10cm dan ukuran
kecil dengan diameter 5 cm. Kemudian donat ini dijual dengan harga eceran Rp
1000,00 untuk ukuran sedang, Rp 500,00 untuk ukuran kecil. Selanjutnya donat dijual
kembali oleh distributor sebesar Rp 1500/donat untuk donat sedang dan Rp
1000/donat untuk donat kecil. Akan tetapi, donat ini dapat pula dijual per box dengan
harga Rp 10.000,00 untuk donat sedang isi 12 buah dan Rp 7000,00 untuk donat kecil
isi 20 buah.
4. Diagram Alir Pembuatan Produk
Pengepakan
5. Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahannya
Penerimaan bahan
makanan
1. Menggumpal, berjamur , 1. Udara dan 1. Di tutup rapat
1. Tepung, kutu, mikroorganisme kelembaban supaya tidak
2. Telur 2. Mikroorganisme 2. Kotoran terkontaminasi dan
3. margarin dan Salmonella dikulit tidak lembab
minyak goreng 3. Teroksidasi dan tengik 3. Udara 2. Kulit telur bersih
tidak ada kotoran
3. Di tutup rapat
supaya tidak
teroksidasi
Penyimpanan bahan 1. Menggumpal,berjamur , 1. Udara dan 1. Di tutup rapat
makanan kutu, mikroorganisme kelembaban supaya tidak
2. Mikroorganisme 2. Kotoran terkontaminasi dan
1. Tepung Salmonella dikulit tidak lembab. Di
2. Telur 3. Teroksidasi dan tengik 3. Udara simpan pd suhu
3. Margarin dan ruang 25-270C
minyak 2. Disimpan di suhu
goreng ruang dengan
keadaan rongga
udara berada Kulit
telur bersih tidak ada
kotoran Di simpan
pd suhu ruang 25-
270C
3. Di tutup rapat
supaya tidak
teroksidasi Di
simpan pd suhu
ruang 25-270C
Penyimpanan :
Tepung Kutu, B I L m TS
mikroorganisme
rhizopus oryzae
Telur Salmonella B I L m TS
Pengkalisan B I M m TS
(Staphylococcus
lebih lanjut Sp)
Jamur B I M m TS
Pencetakan
bentuk donat Staphylococcus
Sp
Jamur dan
Fermentasi II Staphylococcus B I M m TS
Sp
Paatogen
Penggorengan B I H h S
Bertahan
Pemberian B,D I M M TS
Jamur dan
toping
Staphylococcus
Sp
Ya tidak
(CCP) (Bukan CCP)
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Q5 : Apakah pada tahap penyimpanan bahan dapat menjamin hilangnya atau
berkurangnya bahaya pada tingkat yang dapat diterima?
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Q10 : Apakah pada saat penggorengan dapat mengurangi atau mengilangkan
bahaya pada tingkat yang dapat diterima?
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Q11 : Apakah pada saat penyajian (pemberian topping) bahaya dapat muncul atau
bertambah pad tingkat yang diterima?
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Q12 : apakah pada tahap distribusi termasuk oleh konsumen dapat mengurangi
bahaya sampai pada tingkat yang dapat diterima?
Ya tidak
(CCP) (bukan CCP)
Tahap Proses
CCP CL Monitoring
Pencetakan bentuk bulat Alat dan penjamah Triplek nampan sebaiknya diganti
dengan yang berbahan dasar plastik
sehingga tidak
Pencetakan bentuk donat Alat dan penjamah Setiap hari setelah pemakaian
Keterangan :
1. Alat pengolahan
2. Meja kerja sekaligus rak fermentasi donat
3. Rak fermentasi
4. Wajan penggorengan donat
5. Nampan penirisan donat
6. Meja topping
7. Meja pengepakkan sekaligus rak penyimpanan donat setelah diberi topping
8. Kran air +ember penampung terbuka
9. Gas elpiji
10. Tempat penyimpanan tepung dan bahan baku lainnya
11. Kardus bahan baku, seperti telur, margarin, selai, meses
12. Tempat sampah terbuka
13. Jendela
14. Papan daftar pemesan
15. Lampu neon
16. Pintu, akses utama dan satu-satunya
17. Box-box donat
18. Meja yang difungsikan untuk tidur/istirahat pekerja
19. Parkir motor