BAB IV
EROSI
Pengertian Erosi
Menurut Sukmana, 1979, proses erosi adalah suatu proses atau peristiwa
hilangnya lapisan permukaan tanah yang disebabkan oleh pergerakan air atau angin.
Sedangkan Arsyad, 1982, mendefinisikan proses erosi sebagai peristiwa pindahnya
atau terangkutnya tanah atu bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh
media alami.
1. Erosi ke arah hulu (head ward erotion) adalah erosi yang terjadi pada ujung
bagian hulu sungai.
2. Erosi vertikal, erosi yang arahnya tegak dan cenderung terjadi pada daerah
bagian hulu pada sungai dan menyebabkan terjadinya pendalaman lembah
sungai.
3. Erosi lateral, yaitu erosi yang arahnya mendatar dan dominan terjadi pada
daerah tengah sungai yang menyebabkan bertambah lebar dan panjang sungai.
Erosi yang berlangsung terus hingga suatu saat akan mencapai batas dimana
air sungai sudah tidak lagi mampu mengerosi lagi ( erotion base level). Erotion base
level ini dapat dibagi menjadi ultimate base level yang base level-nya berupa laut dan
temporary base level yang base level-nya lokal seperti danau, rawa, dll.
BAB IV EROSI
Intensitas erosi pada suatu sungai berbanding lurus dengan kecepatan aliran
sungai tersebut. Erosi akan lebih efektif bila media yang bersangkutan mengangkut
bermacam-macam material. Erosi memiliki tujuan akhir meratakan sehingga
mendekati ultimate base level.
Sifat-sifat erosi :
1. Traksi, yaitu material yang diangkut akan terseret pada dasar sungai.
2. Rolling, yaitu material akan terangkut dengan cara menggelinding di dasar
sungai.
3. Saltasi, yaitu material terangkut dengan cara menggelinding pada dasar sungai
BAB IV EROSI
Denudasional
Denudasi adalah kumpulan proses yang mana, jika dilanjutkan cukup jauh,
akan mengurangi semua ketidaksamaan permukaan bumi menjadi tingkat dasar
seragam. Dalam hal ini, proses yang utama adalah degradasi, pelapukan, dan
pelepasan material, pelapukan material permukaan bumi yang disebabkan oleh
berbagai proses erosi dan gerakan tanah. Kebalikan dari degradasi adalah agradasi,
yaitu berbagai proses eksogenik yang menyebabkab bertambahnya elevasi permukaan
bumi karena proses pengendapan material hasil proses degradasi.
1. Pelapukan, produk dari regolith dan saprolite ( bahan rombakan dan tanah)
2. Transport, yaitu proses perpindahan bahan rombakan terlarut dan tidak
terlarut karena erosi dan gerakan tanah.
Faktor yang mempengaruhi yaitu faktor eksogen yang terdiri dari pelapukan, erosi
dan gerakan tanah.
1. Pelapukan
BAB IV EROSI
Merupakan proses perubahan keadaan fisik dan kimia suatu batuan pada atau dekat
dengan permukaan bumi [tidak termasuk erosi dan pengangkutan hasil perubahan
itu]. Ketika batuan tersingkap, mereka akan menjadi subjek dari semua hasil proses
pemisahan / dekomposisi batuan.
Tipe proses pelapukan pada kenyataan dan tingkat aktivitasnya dipengauhi oleh :
1. Sort / pemilahan
2. Iklim
3. Topografi / morfologi
4. Proses geomorfologi
5. Vegetasi dan tata guna lahan
Pada iklim lembab dan hangat, yang dominan adalah pelapukan kimia. Pada
kondisi iklim kering pada musim baik kemarau maupun penghujan, akan didominasi
pelapukan fisika yang merata. Sedangkan pada zona iklim dimana temperatur dan
kelembaban dapat mendukung kehidupan organisme, pelapukan biologilah yang
mendominasi.
secara relatif dan tipis [sempit], partikel dipindahkan dari permukaan tanpa adanya
konsentrasi erosi. Erosi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Erosi percik, merupakan tahap pertama dari hujan yang menyebabkan erosi.
Erosi ini disebabkan oleh tenaga kinetis jatuhnya butir hujan ke permukaan
tanah. Erosi ini dapat menghancurkan porositas tanah karena pori – pori tanah
menjadi lebih kecil atau terjadi penyumbatan pori – pori, sehingga daya
infiltrasinya berkurang maka terjadilah pelumpuran yang mengakibatkan
penurunan daya infiltrasi lebih drastis lagi. Dengan demikian akan
memperbesar exsess aliran permukaan atau yang dapat mengakibatkan
terjadinya penggenangan pada topografi datar atau terjadi aliran permukaan
pada topografi miring. Selanjutnya hal ini mengakibatkan terjadinya erosi
lembar.
2. Erosi lembar, adalah pengangkutan lapisan tanah yang merata tebalnya dari
suatu permukaan bidang tanah. Kekuatan jatuh butir hujan dan aliran di
permukaan merupakan penyebab utama erosi ini. Dari segi energi, pengaruh
butir hujan lebih besar karena kecepatan jatuhnya sekitar 6 sampai 10 m/detik.
Kehilangan lapisan atas yang subur tersebut secara seragam, sehingga tidak
kentara dan meliputi areal yang luas. Proses erosi ini sangat berbahayakarena
disadari adanya setelah erosinya berjalan lanjut.
BAB IV EROSI
3. Erosi alur, terjadi pada tanah yang tidak rata, maka air akan terkonsentrasi dan
mengalir pada tempat – tempat yang rendah sehingga pemindahan tanah lebih
banyak terjadi pada tempat – tempat tersebut. Erosi ini biasa pada tanah –
tanah yang biasa ditanami tanaman yang ditanam berbaris menurut lereng.
Apabila erosi alur tidak segera ditanggulangi maka akan terjadi erosi parit.
4. Erosi parit, prosesnya sama dengan erosi alur, tetapi saluran – saluran yang
terbentuk sudah dalam. Erosi parit yang terbentuk berukuran lebar sekitar 40
cm dan kedalaman 25 cm, sedangkan yang lanjut dapat mencapai kedalaman
> 30 cm. Erosi ini dapat berbentuk V atau U, tergantung dari kepekaan
substratanya. Bentuk V lebih umum terjadi, tetapi pada daerah yang
substratanya mudah lepas akan membentuk huruf U.
1. Iklim
Di daerah tropika basah, faktor iklim yang mempengaruhi erosi adalah hujan,
terutama besarnya curah hujan, intensitas dan distribusi hujan, kecepatan jatuh butir
hujan, besar butiran hujan. Besarnya curah hujan adalah volume air yang jatuh pada
suatu areal [dinyatakan dalam m3/luas]. Intensitas hujan adalah besarnya yang jatuh
pada suatu waktu tertentu [dinyatakan dalam mm/jam atau cm/jam].
1. Relief
Dua unsur yang berpengaruh adalah kemiringan lereng dan panjang lereng.
Kemiringan lereng akan memperbesar jumlah aliran permukaan sehingga
memperbesar kekuatan angkut air. Selain itu, jumlah butir – butir tanah yang
BAB IV EROSI
terpercik ke bawah oleh tumbukan butir hujan semakin banyak. Panjang lereng
dihitung dari titik pangkal aliran permukaan sampai suatu titik dimana air masuk ke
dalam saluran [sungai] atau dimana kemiringan berkurang sedemikian rupa sehingga
kecepatan aliran air sangat berkurang. Air yang mengalir di permukaan tanah akan
terkumpul di ujung lereng. Dengan demikian berarti makin banyak air yang mengalir
dan semakin besar kecepatannya di bagian bawah lereng daripada di bagian atas.
Akibatnya adalah tanah di bagian bawah lereng mengalami erosi lebih besar daripada
bagian atas. Selain kedua hal tersebut, yang berpengaruh adalah konfigurasi lereng,
misalnya berbentuk cembung akan banyak terjadi erosi lembar. Lereng yang cekung
cenderung erosi berbentuk alur atau parit. Aspek lain yang berpengaruh misalnya
keseragaman lereng.
1. Vegetasi
6) Tanah
BAB IV EROSI
Sifat tanah yang berpengaruh terhadap laju erosi adalah tekstur, struktur,
bahan organik, kedalaman tanah, dan sifat – sifat lapisan bawah. Tekstur dan struktur
tanah tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan.
7) Manusia
1. Pegunungan Denudasional
Karakteristik :
BAB IV EROSI
1. Perbukitan Denudasional
Karakteristik :