Anda di halaman 1dari 5

4.

Erosi

A. PENGERTIAN EROSI

Erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik
disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Erosi merupakan tiga proses yang berurutan,
yaitu pelepasan (detachment), pengangkutan (transportation), dan pengendapan (deposition)
bahan-bahan tanah oleh penyebab erosi. Di daerah-daerah tropis yang lembab seperti di
Indonesia maka air merupakan penyebab utama terjadinya erosi, sedangkan untuk daerah-daerah
panas yang kering maka angin merupakan faktor penyebab utamanya. Erosi tanah yang
disebabkan oleh air meliputi 3 tahap, yaitu:
a. Tahap pelepasan partikel tunggal dari massa tanah
b. Tahap pengangkutan oleh media yang erosif seperti aliran air dan angina
c. Tahap pengendapan, pada kondisi dimana energi yang tersedia tidak cukup lagi untuk
mengangkut partikel.
Percikan air hujan merupakan media utama pelepasan partikel tanah pada erosi yang
disebabkan oleh air. Pada saat butiran air hujan mengenai permukaan tanah yang gundul, partikel
tanah terlepas dan terlempar ke udara. Karena gravitasi bumi, partikel tersebut jatuh kembali ke
bumi. Pada lahan miring partikel-partikel tanah tersebar ke arah bawah searah lereng. Partikel-
partikel tanah yang terlepas akan menyumbat pori-pori tanah. Percikan air hujan juga
menimbulkan pembentukan lapisan tanah keras pada lapisan permukaan. Hal ini mengakibatkan
menurunnya kapasitas dan laju infiltrasi tanah. Pada kondisi dimana intensitas hujan melebihi
laju infiltrasi, maka akan terjadi genangan air di permukaan tanah, yang kemudian akan menjadi
aliran permukaan. Aliran permukaan ini menyediakan energi untuk mengangkut partikel-pertikel
yang terlepas baik oleh percikan air hujan maupun oleh adanya aliran permukaan itu sendiri.
Pada saat energi aliran permukaan menurun dan tidak mampu lagi mengangkut partikel tanah
yang terlepas, maka partikel tanah tersebut akan mengendap baik untuk sementara atau tetap.
Besarnya erosi tergantung pada kuantitas suplai material yang terlepas dan kapasitas
media pengangkut. Jika media pengangkut mempunyai kapasitas lebih besar dari suplai material
yang terlepas, proses erosi dibatasi oleh pelepasan (detachment limited). Sebaliknya jika
kuantitas suplai materi melebihi kapasitas, proses erosi dibatasi oleh kapasitas (capacity limited)
(Candra, 2010).

B. Jenis-jenis Erosi
1.Erosi Air
Erosi air dimulai dari jatuhnya air hujan. Air hujan tersebut tidak mampu memecahkan
agregat (bahan-bahan mineral yang tidak bergerak seperti batu kerikil dan debu) dan
menghempaskan partikel-partikel bersama percikan air hujan.
Adapun bentuk atau tipe erosinya sebagai berikut :

a. Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering di temukan sungai-
sungai di bawah tanah.

b. Erosi percikan (Splash Erosion).


Cura hujan yang jatuh langsung ke tanah dapat melempar butr-butir tanah sampai setinggi
1 meter keudara. Didaerah yang berlereng, tanah yangt terlempar tersebut umumnya jatuh
kelereng dibawahnya

c. Erosi Lembar (Sheet Erosion)


Pemindahan tanah terjadi lember demi lember (lapis demi lapis) mulai dari lapisan yang
paling atas. Erosi sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilangan lapisan-lapisan tanah
seragam, tetapi dapat berbahaya karena pada suatu saat seluruh top soil akan habis.

d. Erosi Alur (Rill ERosion).


Dimulai dengan genagan-genagan kecil setempat-setempat di satu lereng, maka bila air
dalam genagan tersebut mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut. Alur-alur
tersebut mudah di hilangkan dengan pengolahan tanah biasa.
e. Erosi Gully (Gully Erosion).
Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut. Karena alur yang terus-menerus
digerus oleh aliran-aliran air terutama daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur
tersebut menjadi dalam dan lembare dengan aliran yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak
dapatb hilang dengan pengolahan tanah biasa.

f. Erosi Parit (Channel Erosion).


Arit-parit yang besar sering masih terus mangalir lama setelah hujan berhenti. Aliran air
dalam parit ini dapat mengikis dasar parit atau dinding (tebing) parit dibawah permukaan
air, sehingga tebing diatasnya dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala Neader dari suatu
aliran dapat meningkatan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu (Beasley, 1972).

Erosi juga dapat mneyebabkan longsor. Tanah longsor terjadi karena gaya grafitasi .
pada umumnya, karena di bagian bawa tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air
(sukar di tembus air) seperti batuan liat. Pada saat musim hujan, tanah di atasnya menjadi
jenuh air sehingga berat dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licintersebut sebagai
tanah longsor.

2.  Erosi angin
Erosi angin terjadi di daerah berpasir, mengakibatkan terbentuknya bukit-bukit pasir.
Proses pengikisan bantuan yang dilakukan oleh angin disebut deflasi. Proses erosi ini
hanya terjadi di daerah yang kering, misalnya : padang pasir dan pantai berpasir
3. Erosi Gletser
Erosi gletser disebut juga extarasi gletser atau es. Terdapat di daerah kutub dan puncak-
puncak gunung tinggi seperti Gunung Himalaya, Alpen, Rocky Mountain, pegunungan
Jaya Wijaya.
 
 
3.      Erosi Abrasi
Erosi abrasi menyebabkan terbentuknya cliff. Cliff adalah lereng dengan dinding bagian
atas menggantung karena dinding bagian bawah telah terkikis oleh gelombang air laut.
 

       C. Penyebab Erosi


1. Curah hujan
Intensitas hujan dapat mepengaruhi erosi. Semakin deras hujan, maka semakin besar erosi
yang di timbulkan. Selain itu curah hujan yang jatuh di permukaan tanah yang kekuatnnya
sangat besar untuk memecahkan gumpalan-gumpalan tanah. Penghancuran gumpalan tanah
tersebut selain memudahkan pengangkutan partikel-partikel tanah ketempat lain, partikel-
partikel tanah menjadi halus dan dapat enutupi pori-pori tanah sehingga menyebabkan
peresapan air kedalam tanah menjadi terhambat. Akibatnya, aliran permukaan (run off)
menjadi lebih besar sehingga kemungkinan terjadinya erosi juga meningkat .
2. sifat-sifat tanah.
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah tekstur tanah,
sruktur tanah,daya infiltrasi/ permeabilitas tanah, dan kandungan bahan organic.
3. lereng / Topografi
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjnag.
4. Vegetasi
Vegetasi memunyai pengaruh terhadap erosi, seperti menghalangi air hujan agar tidak
langsung jatuh ke permukaan tanah, menghambat aliran permukaan dan memperbanyakair
infiltrasi, serta penyerapan air dalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penguapan air)
melalui vegetasi.
5. Manusia
Tindakan manusia sering kali berdampak buruk terhadap lingkungan yaitu menyebabkan
erosi di percepat. Contoh pengndulan hutan di daerah pegunungan menyebabkan erosi dan
banjir.
 
1.    Erosi air diakibatkan oleh kekuatan atau volume air yang besar dan kemiringan lereng.
Semakin curam lereng semakin besar erosinya. Dan keadaan vegetasi, semakin lebar
vegetasi yang ada semakin kecil erosi yang yerjadi.
2.    Erosi angin diakibatkan oleh angin kencang yang mengandung pasir melintasi batuan-
batuan yang mengakibatkan batuan tersebut terkikis dan membentuk batu  cendawan.
3.    Erosi gletser diakibatkan oleh cairan gletser atau es.
4.    Erosi abrasi disebabkan oleh gelombang air laut yang terus menerus menghantam bibir
pantai.
 
D. Akibat Erosi
1.        Erosi air mengakibatkan terseretnya tanah dari tempat yang lebih tinggi ke tempat
yang lebih rendah. Membawa tanah dari daerah asalnya ke tempat yang lain, dan juga
bisa mengakibatkan frakmega atau hancuran batuan.
2.        Erosi angin mengakibatkan terbentuknya bukit-bukit pasir.
3.        Erosi gletser mengakibatkan terjadinya longsor es slju dari bukit atau gunung salju.
4.        Erosi abrasi mengakibatkan terjadinya cilff (lereng dengan dinding bagian atas
menggunung karena dinding bagian bawah tanah terkikis oleh gelombang air laut).
E. Cara Penanggulangan Erosi
-           Cara menanggulangi erosi air, yaitu dengan membuat terasering, menanami pohon-
pohon pada tanah yang miring.
-          Cara menanggulangi erosi angin, yaitu dengan membuat oasis buatan, dan mengaliri
air atau menanami pohon-pohon, seperti : kaktus, pakis dan lain-lain yang bisa
menyimpan air.
-          Cara menanggulangi erosi gletser adalah dengan cara menanami pohon-pohon untuk
menghalangi longsorang salju.
-           Cara menanggulangi erosi abrasi dengan cara memecah ombak-ombak yang besar
dengan cara membuat benteng atau karung buatan.

Anda mungkin juga menyukai