Erosi
A. PENGERTIAN EROSI
Erosi adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik
disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Erosi merupakan tiga proses yang berurutan,
yaitu pelepasan (detachment), pengangkutan (transportation), dan pengendapan (deposition)
bahan-bahan tanah oleh penyebab erosi. Di daerah-daerah tropis yang lembab seperti di
Indonesia maka air merupakan penyebab utama terjadinya erosi, sedangkan untuk daerah-daerah
panas yang kering maka angin merupakan faktor penyebab utamanya. Erosi tanah yang
disebabkan oleh air meliputi 3 tahap, yaitu:
a. Tahap pelepasan partikel tunggal dari massa tanah
b. Tahap pengangkutan oleh media yang erosif seperti aliran air dan angina
c. Tahap pengendapan, pada kondisi dimana energi yang tersedia tidak cukup lagi untuk
mengangkut partikel.
Percikan air hujan merupakan media utama pelepasan partikel tanah pada erosi yang
disebabkan oleh air. Pada saat butiran air hujan mengenai permukaan tanah yang gundul, partikel
tanah terlepas dan terlempar ke udara. Karena gravitasi bumi, partikel tersebut jatuh kembali ke
bumi. Pada lahan miring partikel-partikel tanah tersebar ke arah bawah searah lereng. Partikel-
partikel tanah yang terlepas akan menyumbat pori-pori tanah. Percikan air hujan juga
menimbulkan pembentukan lapisan tanah keras pada lapisan permukaan. Hal ini mengakibatkan
menurunnya kapasitas dan laju infiltrasi tanah. Pada kondisi dimana intensitas hujan melebihi
laju infiltrasi, maka akan terjadi genangan air di permukaan tanah, yang kemudian akan menjadi
aliran permukaan. Aliran permukaan ini menyediakan energi untuk mengangkut partikel-pertikel
yang terlepas baik oleh percikan air hujan maupun oleh adanya aliran permukaan itu sendiri.
Pada saat energi aliran permukaan menurun dan tidak mampu lagi mengangkut partikel tanah
yang terlepas, maka partikel tanah tersebut akan mengendap baik untuk sementara atau tetap.
Besarnya erosi tergantung pada kuantitas suplai material yang terlepas dan kapasitas
media pengangkut. Jika media pengangkut mempunyai kapasitas lebih besar dari suplai material
yang terlepas, proses erosi dibatasi oleh pelepasan (detachment limited). Sebaliknya jika
kuantitas suplai materi melebihi kapasitas, proses erosi dibatasi oleh kapasitas (capacity limited)
(Candra, 2010).
B. Jenis-jenis Erosi
1.Erosi Air
Erosi air dimulai dari jatuhnya air hujan. Air hujan tersebut tidak mampu memecahkan
agregat (bahan-bahan mineral yang tidak bergerak seperti batu kerikil dan debu) dan
menghempaskan partikel-partikel bersama percikan air hujan.
Adapun bentuk atau tipe erosinya sebagai berikut :
a. Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering di temukan sungai-
sungai di bawah tanah.
Erosi juga dapat mneyebabkan longsor. Tanah longsor terjadi karena gaya grafitasi .
pada umumnya, karena di bagian bawa tanah terdapat lapisan yang licin dan kedap air
(sukar di tembus air) seperti batuan liat. Pada saat musim hujan, tanah di atasnya menjadi
jenuh air sehingga berat dan bergeser ke bawah melalui lapisan yang licintersebut sebagai
tanah longsor.
2. Erosi angin
Erosi angin terjadi di daerah berpasir, mengakibatkan terbentuknya bukit-bukit pasir.
Proses pengikisan bantuan yang dilakukan oleh angin disebut deflasi. Proses erosi ini
hanya terjadi di daerah yang kering, misalnya : padang pasir dan pantai berpasir
3. Erosi Gletser
Erosi gletser disebut juga extarasi gletser atau es. Terdapat di daerah kutub dan puncak-
puncak gunung tinggi seperti Gunung Himalaya, Alpen, Rocky Mountain, pegunungan
Jaya Wijaya.
3. Erosi Abrasi
Erosi abrasi menyebabkan terbentuknya cliff. Cliff adalah lereng dengan dinding bagian
atas menggantung karena dinding bagian bawah telah terkikis oleh gelombang air laut.