A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Dari perumusan masalah diatas, tujuan umum yang ingin dicapai adalah :
1
PEMBAHASAN
A. Erosi
Dalam Dirdjosoemarta 1991 : 482 Erosi adalah pengikisan atas batu-batuan yang
dilakukan oleh air, es, angin (mengikis). Karena adanya pelapukan, maka lapisan-lapisan
batuan pun menjadi gembur, sehingga lebih mudah terkikis.
Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses
penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan
keduamnya. Erosi sebenarnya merupakan peoses alami yang mudah dikenali, namun
dikebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh aktivitas manusia dalam tata guna lahan
yang buruk, peenggundulan hutan kegiatan pertambangan, perkebunan dan peladangan,
kegiatan kontruksi/pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan.
(Dirdjosoemarta 1991 : 484)
Dampak dari Erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang
akan menyebabkan menurunnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi
adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresap air (infiltrasi). Penurunan kemampuan
lahan meresap air kedalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang
akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran
2
permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat
tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan
mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.(Dirdjosoemarta 1991 : 484)
B. Macam-macam Erosi
Dalam Suhandi 2008 : 34. Atas dasar proses dan tenaganya Erosi dibagi
menjadi 4 yaitu :
1. Ablasi
Ablasi merupakan proses erosi oleh air yang mengalir. Gesekan air yang
bergerak akan membaawa material tanah dan semakin cepat aliran air akn
semakin besar tanah yang dibawa. Pengikiasan oleh air sungai berlangsung terus
menerus di daerah curam mengakibatkan dasar sungai berbentuk V, adanya jurang
atau ngarai, aliran deras dan air terjun. Karena lereng yang curam maka
pengikisan terjadi secara vertikal. Jika lerengnya landai sampai datar maka
pengikisanya terjadi secara horizontal.
3
Erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir diklasifikasikan menjadi :
a. Erosi percik (Splash Erosion)
Yaitu proses pengiksan yang terjadi oleh percikan air. Air yang terpercik
dari atas memukul tanah sehingga tanah terlepas dari tempatnya
b. Erosi lembar (sheet erosion)
Yaitu proses pengikisan pada lapisan permukaan tanah.
c. Erosi alur (rill erosion)
Yaitu proses pengikisan yang terjadi karena air yang berbentuk aliran
karena tanah terbebentuk alur
d. Erosi parit (gully erosion)
Yaitu proses pengikisan seperti erosi alur, tetapi saluran-saluran yang
terbentuk lebih dalam.
2. Abrasi
Abrasi merupakan proses erosi yang disebabkan oleh air laut. Tinggi
rendahnya erosi akibat gelombang laut dipengaruhi besar kecilnya kekuatan
gelombang. Erosi oleh air laut merupakan pengikisan dipantai oleh pukulan
gelombang laut secara terus menerus terhadap dinding pantai. bentukan yang di
akibatkan oleh abrasi, seperti ; cliff (terbing terjal), notch (takik), dua dipantai,
wave cut platform (punggung yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk.
Cliff terbentuk karena gelombnag melemahkan batuan dipantai. Pada awalnya
gelombang meretakan batuan pantai. akhirnya retakan semakin besar dan
membentuk Notch yang semakin dalam akan membentuk gua. Akibat diterjang
gelombang secara terus menerus mengakibatkan atap gua runtuh dan membentuk
Cliff dan Wave cut platform.
4
3. Eksarasi
Eksarasi merupakan erosi yang disebabkan oleh salju/es. Pengikisan ini terjadi
didaerah yang memiliki 4 musim. Pada saat musim semi terjadi erosi oleh gletser
yang meluncur menuruni lembah akibatnya lereng menjadi lebiih terjal.
Contohnya pada pantai fyord yaitu pantai dengan dinding yang berkelok-kelok.
4. Deflasi
Deflasi merupakan erosi oleh angin karena, pasir yang dibawa angin
membentur batuan, sehingga batuan akan terkikis oleh pasir yang terbawa angin.
Pengikkkisan oleh angin banyak terjadi didaerah gurun atau didaerah beriklim
kering.
5
C. Factor Yang Mempengaruhi Besarnya Erosi
Beberapa factor yang berpengaruh terhadap besarnya erosi adalah sebagai berikut:
a. Sifat-sifat tanah
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah
sebagai berikut:
1) Daya Infiltrasi Tanah
Jika daya infiltrasi tanah besar, berarti air akan mudah meresap kedalam tanah
sehingga aliran permukaan kecil dan erosi juga kecil.
3) Tekstur tanah
Tanah yang mempunyai tekstur kasar seperti pasir tahan terhadap erosi karena
butir-bitur yang besar (kasar) memerlukan lebih banyak tenaga untuk
mengangkut. Tekstur halus seperti liat, tahan terhadap erosi karena daya rekat
yang kuat sehingga gumpalannya sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang
paling peka terhadap erosi adalah debu. Oleh karena itu, maka tinggi
kandungan debu dalam tanah, maka tanah menjadi peka terhadap erosi.
6
Bentuk struktur tanah yang membulat (granular, remah, gumpal membulat)
menghasilkan tanah dengan daya serap tinggi, sehingga air meresap kedalam
tanah dan aliran permukaan menjadi kecil, sehingga erosi juga kecil.
Struktur tanah yang mantap tidak akan mudah hancur oleh air hujan, sehingga
tahan terhadap erosi. Sebaliknya struktur tanah yang tidak mantap akan mudah
hancur oleh air hujan, sangat mudah terkikis oleh air hujan, menjadi butir-butir
halus sehingga menutup pori-pori tanah. Akibatnya air infiltrasi terhambat dan
aliran permukaan meningkat yang berarti erosi juga akan meningkat.
c. Vegetasi (Tumbuhan)
Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah menghalangi air hujan supaya
tidak langsung jatih dipermukaan tanah, sehingga kekuatan untuk
menghancurkan tanah dapat dikurangi. Selain itu vegetasi dapat menghambat
aliran permukaan dan memperbanyak tingkat infiltrasi.
d. Bentuk Lereng
Erosi akan berlangsung dengan mudah apabila lereng semakin curam
atau semakin panjang. Jika lereng makin curam, maka kecepatan aliran
permukaan meningkat sehingga kekuatan mengangkut meningkat pula. Lereng
yang semakin panjang menyebebkan volume air yang mengalir menjadi
semakin besar.
Kerusakan tidak hanya menyebabkan kerusakan tanah ditempat erosi tetapi juga ditempat
yang lain, yaitu hasil-hasil erosi tersebut diendapkan:
a. Kerusakan ditempat terjadinya erosi
Keruskan tanah ditempat terjadinya erosi terutama akibat hilangnya sebagian
tanah dari tempat tersebut karena erosi. Hilangnya sebagian tanah mengakibatkan
1. Penurunan poroduktifitas tanah
2. Kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman
8
3. Kualitas tanaman menurun
4. Laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang
5. Strustur tanah menjadi rusak
6. Lebih banyak tenaga diperlukan untuk mengolah tanah
7. Erosi parit menyebabkan lahan terbagi-bagi dan mengurangi lahan yang
dapat ditanami.
b. Kerusakan ditempat penerima hasil erosi
Erosi mengakibatkan keruskan-kerusakan di tempat penerima hasil erosi. Erosi
memeindahakan tanah berikut senyawa-senyawa kimia yangada didalamnya
seperti unsur hara tanaman atau sisa-sisa pestisida dan herbisida. Pengendapan
bahan-bahan tanah berikut senyawa kimia yang dikandungnya dapat dikatakan
sebagai polusi (pencemaran) ditempat tersebut.
Dampak erosi tanah diluar lahan pertanian (off-site) merupakan dampak sangt
besar pengaruhnya. Sedimen hasil erosi tanah dan kontaminan yang terbawa
bersama sedimen menimbulkan kerugian dan biaya yang sangat besar dalam
kehidupan. Arsyad (1989) mengemukakan bentuk dampak off-site antara lain:
9
2. Tanah
Sedang tanha dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju
pengikisan atau erosi dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan tanah
terhadap erosi atau ketahanan tanah terhadap adanya erosi.
3. Topografi
Kemamuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu wilayah. Kodisi
wilayah yang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi secara cepat adalah
wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang cukup besar, sedangkan pada wilayah
yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya karena lebih cenderung untuk jadi
penggenangan.
4. Tanaman penutup tanah (vegetasi)
Berperan untuk menjaga agar tanh lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi
akibat jatuhnya air hujan ke permukaan tanah. Selain melindungi dari timpaan hujan,
vegetasi juga befungsi untuk memperbaiki susuan tanah dengan bantuan akar-akar
yang menyebar.
5. Manusia
Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun menekan laju
erosi dalam proses mempercepat erosi manusia banyak melakukan kesalahan dalam
pengelolaan lingkungan seperti penambangan, eksploitasi hutan, pengerukan tanah
dan lain sebagainya. Sdangkan dalam penanggulan laju erosi manusi dapat melakukan
efaluasi konserfasi lahan dengan cara reboisasi, pembuatan terasering pada area
pertanian.
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Erosi adalah pengikisan atas batu-batuan yang dilakukan oleh air, es, angin
(mengikis). Karena adanya pelapukan, maka lapisan-lapisan batuan pun menjadi
gembur, sehingga lebih mudah terkikis. Erosi terjadi karena disebabkan oleh iklim,
tanah, topografi, tanaman penutup tanah, dan tak jarang disebabkan oleh tangan
tangan manusia. Sedangkan Abrasi merupakan proses erosi yang disebabkan oleh air
laut. Tinggi rendahnya erosi akibat gelombang laut dipengaruhi besar kecilnya
kekuatan gelombang. Abrasi disebabkan oleh naiknya permukaan air laut diseluruh
dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi.
B. Saran
12
DAFTAR RUJUKAN
Suhandi dkk. 2007. Konsep dasar IPA antariksa untuk SD. Bandung: Upi Press
Dirdjosoemarta dkk. 1991. Pendidikan IPA 2. Jakarta: Depdikbud
Wardiyatmoko. 2006. geografi jilid 1. Jakarta: Erlangga
https://id.wikipedia.org/wiki/Abrasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Erosi
13