Anda di halaman 1dari 4

EROSI TANAH

PROSES, JENIS DAN DAMPAKNYA

Proses Terjadinya Erosi Tanah

Erosi tanah dapat menyingkirkan serta mengangkut material-material tanah dari tempatnya semula.
Menurut L.D. Meyer dan G.R. Foster erosi tanah bisa terjadi melalui tahapan-tahapan proses seperti :

1. Detachment
Pada saat terjadi tumbukan air maupun angin yang terjadi dengan intensitas yang tinggi, maka hal
tersebut dapat menyebabkan pecahnya agregat tanah menjadi partikel-partikel tanah yang akhirnya
akan terlepas.

2. Transportation
Partikel-partikel tanah yang terlepas pada akhirnya akan ikut terhanyut oleh aliran air di permukaan
menuju tempat yang lebih rendah

3. Depotition atau sedimentation


Pada akhirnya, partikel-partikel tanah yang terlepas tersebut akan mengalami pengendapan di tempat
yang baru, yaitu daerah yang lebih rendah seperti di dasar sungai atau waduk.

Tanah memiliki jenis-jenis yang bisa menyebabkan erosi tanah yang menyebabkan beberapa faktor
penyebab erosi tanah yang terjadi karena buatan atau alami dari bumi. Erosi tanah juga memberikan
dampak positif maupun negatif bagi kehidupan makhluk hidup yang bergantung hidup di dataran
tanah.

Jenis Jenis Erosi Tanah


Tanah merupakan unsur bumi yang memberikan peran penting bagi kehidupan makhluk hidup, tanah
memiliki beberapa jenis-jenis tanah yang dapat menyebabkan erosi tanah yang dapat merugikan
makhluk hidup serta dapat menyebabkan banyak kerusakan bagi lingkungan sekitar.

Menurut faktor penyebab terjadinya, erosi tanah dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Erosi Tanah akibat proses alamiah


Erosi tanah akibat proses alamiah adalah erosi yang terjadi karena proses pembentukan tanah
serta proses dalam mempertahankan keseimbangan tanah secara alami. Sehingga erosi tanah
proses alamiah hanya di sebabkan oleh alam tanpa bantuan dari manusia.

2. Erosi Tanah akibat ulah manusia


Erosi tanah yang di akibatkan oleh ulah manusia merupakan erosi yang ditandai dengan terjadinya
pengelupasan tanah akibat ulah manusia yang menyebabkan tata guna lahan menjadi buruk.
Kegiatan tersebut misalnya adalah melakukan cocok tanam tanpa memperhatikan aturan-aturan
atau kaidah konservasi tanah, serta kegiatan pembangunan yang yang menyebabkan fisik tanah
menjadi rusak.
Menurut kenampakan lahan sebagai dampak terjadinya, erosi dibedakan menjadi :
1. Splash erosion (erosi percik), yaitu erosi yang terjadi karena terlepasnya partikel tanah oleh
tetesan air hujan, terutama di awal terjadinya hujan.
2. Sheet erosion (erosi lembar), yaitu erosi yang terjadi akibat adanya genangan yang memiliki
kedalaman +/- 3 kali butir hujan. Namun karena pemindahan partikel-partikel tanah terjadi secara
merata di seluruh permukaan tanah, maka terjadinya erosi ini sangat sulit untuk diketahui.
3. Rill erosion (erosi alur), yaitu erosi yang terjadi karena terbentuknya alur-alur yang
memanjang di sepanjang permukaan tanah oleh aliran air. Alur-alur tersebut biasanya memiliki
kedalaman kurang dari 50 cm.
4. Gulley erosion (erosi parit / selokan), yaitu erosi yang terjadi karena alur-alur yang
ditimbulkan oleh aliran air dipermukaan tanah telah berkembang atau membentuk parit atau bisa
juga membentuk huruf V atau U dengan kedalaman mencapai 50 hingga 300 cm. Pada beberapa
kasus, alur-alur tersebut juga dapat membentuk jurang yang memiliki kedalaman lebih dari 300
cm.
5. Stream Bank Erosion (erosi tebing sungai), yaitu erosi yang terjadi pada area tebing-tebing
sungai yang stabil. Erosi ini disebut juga erosi saluran (channel erosion).

Menurut Proses terjadinya, erosi dibedakan menjadi :


1. Erosi normal, yaitu erosi yang terjadi karena bebatuan atau bahan induk tanah mengalami
pelapukan, baik itu secara geologi maupun secara alamiah. Erosi ini sering juga dikenal dengan
erosi geologi atau erosi alami.
2. Erosi dipercepat, yaitu erosi yang terjadi karena kerusakan tanah lebih cepat dari proses
pembentukannya. Hal ini disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan manusia dalam mengelola
tanah guna meningkatkan produktivitas tanah tersebut.

Faktor-Faktor Penyebab Erosi Tanah


Erosi tanah bisa terjadi secara alamiah maupun ulah manusia. Erosi tanah juga dapat
menyebabkan kerusakan hutan di sekitar lingkungan. besar kecilnya peristiwa tersebut sangat
tergantung pada beberapa faktor seperti :

1. Faktor iklim
Faktor iklim sangat berpengaruh pada terjadinya suatu erosi tanah. Perubahan musim, kecepatan
angin, intensitas hujan, frekuensi terjadinya badai, maupun suhu rata-rata suatu wilayah dapat
menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya pengikisan tanah. Wilayah yang memiliki curah hujan
dengan frekuensi yang tinggi maupun wilayah yang memiliki frekuensi terjadinya badai dan
terpaan angin yang lebih intens akan lebih mudah mengalami erosi.

2. Faktor Geologi
Terjadinya erosi tanah juga sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi suatu area seperti kemiringan
lahan, panjangnya lahan, tipe batuan, tipe sedimen, maupun permeabilitas lahan. Semakin curam
suatu area, maka energi air untuk mengangkut material-material tanah akan semakin besar.

3. Faktor Biologis
Faktor biologis seperti vegetasi, kondisi tanah, serta makhluk hidup yang tinggal disuatu area juga
memberikan pengaruh pada terjadinya erosi tanah.

Berikut adalah beberapa pengaruh dari faktor biologis : 

1. Vegetasi
Vegetasi yang baik akan dapat membantu mengurangi kekuatan air hujan untuk menghancurkan
tanah, yaitu dengan menghalanginya agar tidak jatuh langsung ke permukaan tanah. Adapun
pengaruh suatu vegetasi sebagai pelindung tanah antara lain adalah :
 Melindungi tanah dari terpaan air hujan secara langsung
 Mempertahankan agar partikel-partikel tanah tetap pada tempatnya
 Mengurangi kecepatan aliran air
 Mempertahankan kemampuan tanah dalamproses penyerapan air
2. Kondisi Tanah
Kondisi tanah juga ikut menentukan terjadinya erosi tanah, dimana tanah memiliki tipe yang
berbeda-beda terhadap terjadinya erosi. Tanah memiliki sifat kimia maupun sifat fisik yang dapat
menentukan mudah tidaknya tanah tersebut untuk tererosi. Adapun sifat-sifat tersebut adalah :

 Sifat yang berpengaruh pada permeabilitas, laju infiltrasi, serta kemampuan atau kapasitas
menahan air
 Sifat yang berpengaruh pada ketahanan struktur tanah terhadap pengikisan yang disebabkan
oleh air hujan serta aliran permukaan.

3. Mahluk Hidup
Makhluk hidup terutama manusia dapat melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan intensitas
terjadinya erosi tanah pada saat mereka mengelola lahan, seperti eksploitasi hutan secara besar-
besaran hanya untuk membuka lahan baru untuk bercocok tanam dan lain sebagainya.

Bahaya Yang Bisa Ditimbulkan Oleh Erosi Tanah

Erosi tanah menyebabkan lapisan permukaan tanah bagian atas menjadi menipis. Terjadinya erosi
tanah tersebut akan memberikan dampak yang cukup besar, baik itu pada tempat asal terjadinya
erosi (on-site) maupun di tempat lainnya (off-side). Berikut dampak atau bahaya yang ditimbulkan
oleh erosi tanah:

1. Dampak Erosi pada Tempat Asal Terjadinya (On Situ)


Dampak dari erosi tanah on site biasanya akan dapat dirasakan secara langsung oleh pihak yang
mengelola tanah tersebut, yaitu penurunan tingkat produktivitas tanah. Produktivitas tanah yang
menurun dapat ditandai oleh beberapa hal seperti :

 Hilangnya kesuburan tanah akibat hanyutnya pertikel-partikel atau mineral-mineral dalam


tanah, sehingga sulit dijadikan lahan untuk bercocok tanam.
 Penurunan hasil panen
 Peningkatan biaya penggunaan pupuk
 Penurunan kemampuan tanah dalam menyerap air (infiltrasi). Hal ini nantinya dapat
mengakibatkan peningkatan limpahan air di permukaan tanah dan pada akhirnya dapat terjadi
banjir.
 Terjadinya perubahan struktur tanah
 Perubahan profil tanah
 Lahan menjadi tandus

2. Dampak erosi di Luar Lahan (Off Situ)

Dampak yang dirasakan oleh lingkungan di luar lahan terjadinya erosi tanah juga sangat besar
dirasakan. Erosi tanah akan menyebabkan sedimentasi yang mengakibatkan kerugian besar bagi
kehidupan sekitar, seperti :
 Terjadinya pendangkalan waduk atau sungai
 Tertimbunnya bangunan maupun lahan-lahan pertanian
 Penurunan tingkat kualitas air
 Menghambat kelancaran transportasi air
 Rusaknya ekosistem di air
Cara Mengatasi dan Mencegah Terjadi Erosi Tanah

Dampak yang bisa dirasakan akibat terjadinya erosi bisa menyebabkan kerugian material maupun
non material yang cukup besar. Untuk itu, perlu adanya tindakan-tindakan untuk melindungi tanah
dari terjadinya erosi, terutama di daerah perbukitan dan memiliki lereng-lereng yang curam. Dengan
upaya tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan tanah sehingga tanaman dapat
tumbuh subur, melindungi sumber-sumber air, serta dapat mencegah terjadinya tanah longsor.

Cara untuk Mencegah Terjadi Erosi Tanah adalah :

 Mengatur sistem drainase yang baik guna mengatur sirkulasi air. Cara ini akan sangat
membantu memaksimalkan tingkat kesuburan tanah, adapun langlah-langkah yang bisa diambil
antara lain adalah :
 Membuat pembatas alami dari batas air yang paling tinggi hingga ke bawah yang bertujuan
untuk memperlambat aliran air.
 Membuat cabang-cabang saluran air untuk membagi jalur alirannya
 Membuat dinding batu atau tanggul yang membujur pada kemiringan lahan akan membantu
mencegah terhanyutnya tanah ke tempat yang lebih rendah. Selain itu juga dapat menciptakan
habitat yang subur bagi tanaman
 Menerapkan sistem contur farming, yaitu menanan tanaman sesuai dengan garis kontur
tanah. Cara ini akan membantu akar tanaman dalam menahan air.
 Melakukan kegiatan tanam menanam berdasarkan sistem teras demi teras. Ini akan
membantu menahan pengaruh gravitasi tanah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya erosi.
Sistem ini sering disebut sebagai terasering
 Untuk menciptakan alur penanaman yang horizontal, sebaiknya pembajakan sawah
dilakukan searah dengan garis kontur tanah yang ada. Sistem ini dinamakan contour plowing.
 Melakukan pemetakan atau membagi lahan bercocok tanam sesuai dengan garis kontur
tanah menjadi beberapa bagian yang lebih sempit sehingga menghasilkan bentuk lahan yang
berbelok-belok.
 Mengganti jenis tanaman yang bertujuan untuk menghindari penyerapan unsur hara tanah
secara terus menerus oleh tanaman yang sama dari waktu ke waktu.
 Melakukan kegiatan pemupukan etrutama dengan menggunakan pupuk hijau guna
mengembalikan vitalitas tanah.
 Melakukan kegiatan Reboisasi, yaitu penanaman kembali lahan-lahan yang gundul akibat
eksploitasi yang dilakukan secara besar-besaran dan tidak bertanggung jawab. Dengan reboisasi
diharapkan dapat memperbaiki kemampuan tanah untuk menyerap air, sehingga dapat
menurunkan resiko terjadinya erosi tanah.
 Melakukan pengendalian terhadap penebangan atau eksploitasi hutan, yaitu dengan
mengenakan sanksi tegas bagi pelakunya

Fungsi Hutan Lindung dalam Mencegah Erosi


Fungsi hutan lindung adalah sebagai pencegah terjadinya bencana alam, seperti banjir dan juga
tanah longsor. Dengan banyaknyajumlah pohon di dalam hutan lindung, maka hal ini akan sangat
baik untuk membantu menjaga kontur tanah agar menjadi lebih kokoh dan juga kuat. Selain itu, fungsi
akar dari tanaman tersebut juga sangat baik untuk menyerap air, sehingga air hujan yang jatuh tidak
langsung mengalir begitu saja, melainkan akan masuk dan meresap di dalam tanah dan tentu saja
dapat mencegah terjadinya banjir.

Sumber:
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/erosi-tanah

Anda mungkin juga menyukai