Erosi tanah dapat menyingkirkan serta mengangkut material-material tanah dari tempatnya semula.
Menurut L.D. Meyer dan G.R. Foster erosi tanah bisa terjadi melalui tahapan-tahapan proses seperti :
1. Detachment
Pada saat terjadi tumbukan air maupun angin yang terjadi dengan intensitas yang tinggi, maka hal
tersebut dapat menyebabkan pecahnya agregat tanah menjadi partikel-partikel tanah yang akhirnya
akan terlepas.
2. Transportation
Partikel-partikel tanah yang terlepas pada akhirnya akan ikut terhanyut oleh aliran air di permukaan
menuju tempat yang lebih rendah
Tanah memiliki jenis-jenis yang bisa menyebabkan erosi tanah yang menyebabkan beberapa faktor
penyebab erosi tanah yang terjadi karena buatan atau alami dari bumi. Erosi tanah juga memberikan
dampak positif maupun negatif bagi kehidupan makhluk hidup yang bergantung hidup di dataran
tanah.
Menurut faktor penyebab terjadinya, erosi tanah dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Faktor iklim
Faktor iklim sangat berpengaruh pada terjadinya suatu erosi tanah. Perubahan musim, kecepatan
angin, intensitas hujan, frekuensi terjadinya badai, maupun suhu rata-rata suatu wilayah dapat
menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya pengikisan tanah. Wilayah yang memiliki curah hujan
dengan frekuensi yang tinggi maupun wilayah yang memiliki frekuensi terjadinya badai dan
terpaan angin yang lebih intens akan lebih mudah mengalami erosi.
2. Faktor Geologi
Terjadinya erosi tanah juga sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi suatu area seperti kemiringan
lahan, panjangnya lahan, tipe batuan, tipe sedimen, maupun permeabilitas lahan. Semakin curam
suatu area, maka energi air untuk mengangkut material-material tanah akan semakin besar.
3. Faktor Biologis
Faktor biologis seperti vegetasi, kondisi tanah, serta makhluk hidup yang tinggal disuatu area juga
memberikan pengaruh pada terjadinya erosi tanah.
1. Vegetasi
Vegetasi yang baik akan dapat membantu mengurangi kekuatan air hujan untuk menghancurkan
tanah, yaitu dengan menghalanginya agar tidak jatuh langsung ke permukaan tanah. Adapun
pengaruh suatu vegetasi sebagai pelindung tanah antara lain adalah :
Melindungi tanah dari terpaan air hujan secara langsung
Mempertahankan agar partikel-partikel tanah tetap pada tempatnya
Mengurangi kecepatan aliran air
Mempertahankan kemampuan tanah dalamproses penyerapan air
2. Kondisi Tanah
Kondisi tanah juga ikut menentukan terjadinya erosi tanah, dimana tanah memiliki tipe yang
berbeda-beda terhadap terjadinya erosi. Tanah memiliki sifat kimia maupun sifat fisik yang dapat
menentukan mudah tidaknya tanah tersebut untuk tererosi. Adapun sifat-sifat tersebut adalah :
Sifat yang berpengaruh pada permeabilitas, laju infiltrasi, serta kemampuan atau kapasitas
menahan air
Sifat yang berpengaruh pada ketahanan struktur tanah terhadap pengikisan yang disebabkan
oleh air hujan serta aliran permukaan.
3. Mahluk Hidup
Makhluk hidup terutama manusia dapat melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan intensitas
terjadinya erosi tanah pada saat mereka mengelola lahan, seperti eksploitasi hutan secara besar-
besaran hanya untuk membuka lahan baru untuk bercocok tanam dan lain sebagainya.
Erosi tanah menyebabkan lapisan permukaan tanah bagian atas menjadi menipis. Terjadinya erosi
tanah tersebut akan memberikan dampak yang cukup besar, baik itu pada tempat asal terjadinya
erosi (on-site) maupun di tempat lainnya (off-side). Berikut dampak atau bahaya yang ditimbulkan
oleh erosi tanah:
Dampak yang dirasakan oleh lingkungan di luar lahan terjadinya erosi tanah juga sangat besar
dirasakan. Erosi tanah akan menyebabkan sedimentasi yang mengakibatkan kerugian besar bagi
kehidupan sekitar, seperti :
Terjadinya pendangkalan waduk atau sungai
Tertimbunnya bangunan maupun lahan-lahan pertanian
Penurunan tingkat kualitas air
Menghambat kelancaran transportasi air
Rusaknya ekosistem di air
Cara Mengatasi dan Mencegah Terjadi Erosi Tanah
Dampak yang bisa dirasakan akibat terjadinya erosi bisa menyebabkan kerugian material maupun
non material yang cukup besar. Untuk itu, perlu adanya tindakan-tindakan untuk melindungi tanah
dari terjadinya erosi, terutama di daerah perbukitan dan memiliki lereng-lereng yang curam. Dengan
upaya tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan kemampuan tanah sehingga tanaman dapat
tumbuh subur, melindungi sumber-sumber air, serta dapat mencegah terjadinya tanah longsor.
Mengatur sistem drainase yang baik guna mengatur sirkulasi air. Cara ini akan sangat
membantu memaksimalkan tingkat kesuburan tanah, adapun langlah-langkah yang bisa diambil
antara lain adalah :
Membuat pembatas alami dari batas air yang paling tinggi hingga ke bawah yang bertujuan
untuk memperlambat aliran air.
Membuat cabang-cabang saluran air untuk membagi jalur alirannya
Membuat dinding batu atau tanggul yang membujur pada kemiringan lahan akan membantu
mencegah terhanyutnya tanah ke tempat yang lebih rendah. Selain itu juga dapat menciptakan
habitat yang subur bagi tanaman
Menerapkan sistem contur farming, yaitu menanan tanaman sesuai dengan garis kontur
tanah. Cara ini akan membantu akar tanaman dalam menahan air.
Melakukan kegiatan tanam menanam berdasarkan sistem teras demi teras. Ini akan
membantu menahan pengaruh gravitasi tanah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya erosi.
Sistem ini sering disebut sebagai terasering
Untuk menciptakan alur penanaman yang horizontal, sebaiknya pembajakan sawah
dilakukan searah dengan garis kontur tanah yang ada. Sistem ini dinamakan contour plowing.
Melakukan pemetakan atau membagi lahan bercocok tanam sesuai dengan garis kontur
tanah menjadi beberapa bagian yang lebih sempit sehingga menghasilkan bentuk lahan yang
berbelok-belok.
Mengganti jenis tanaman yang bertujuan untuk menghindari penyerapan unsur hara tanah
secara terus menerus oleh tanaman yang sama dari waktu ke waktu.
Melakukan kegiatan pemupukan etrutama dengan menggunakan pupuk hijau guna
mengembalikan vitalitas tanah.
Melakukan kegiatan Reboisasi, yaitu penanaman kembali lahan-lahan yang gundul akibat
eksploitasi yang dilakukan secara besar-besaran dan tidak bertanggung jawab. Dengan reboisasi
diharapkan dapat memperbaiki kemampuan tanah untuk menyerap air, sehingga dapat
menurunkan resiko terjadinya erosi tanah.
Melakukan pengendalian terhadap penebangan atau eksploitasi hutan, yaitu dengan
mengenakan sanksi tegas bagi pelakunya
Sumber:
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/erosi-tanah