Anda di halaman 1dari 2

Dampak dan Upaya Penanggulangan Erosi

BAB II
ISI

A.    Dampak Erosi
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi
adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan
kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air
permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang
terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang
selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga
akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
Erosi dipercepat dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain :
a.       Hilangnya lapisan tanah atas (top soil) sebagai media pertumbuhan dan resapan air.
b.      Merosotnya peroduktivitas tanah pada lahan yang tererosi, yang disertai dengan merosotnya
daya dukung serta kualitas lingkungan hidup.
c.       Sungai, waduk, dan saluran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal, sehingga daya
guna dan basil guna berkurang.
d.      Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap musim
penghujan dan kekeringan pada musim kemarau.
e.       Dapat menghilangkan fungsi hidrologi tanah.
f.       Terjadi pemindahan tanah beserta senyawa-senyawa kimia yang ada di dalamnya
sepertiunsur-unsur hara, bahan-bahan organik serta sisa-sisa pestisida.
Erosi juga dapat berpengaruh terhadap penurunan produksi tanah akibat :
1.      Pemiskinan tanah/hilangnya tanah lapisan atas.
2.      Memburuknya sifat fisik dan kimia tanah.
3.      Berkurangnya aktivitas biologi tanah.
4.      Tertutupnya tanah lapisan atas.
Erosi mengakibatkan tersingkapnya lapisan tanah yang lebih asam (pH rendah),
terbentuknya lapisan dengan kandungan aluminium yang lebih tinggi menurunkan kandungan
bahan organik (C) dan nitrogen (N), unsur-unsur hara lebih rendah, dan terbentuknya lapisan
bawah yang lebih padat.
Dengan terjadinya erosi ini maka menimbulkan pelumpuran sistem irigasi disamping
terjadinya pencemaran air dan berkurangnya kapasitas waduk. Erosi tanah dan pelumpuran
aliran sungai makin lama makin bertambah, salah satu penyebabnya adalah penggundulan
hutan di hulu sungai dan tofografi/kemiringan tanah.
Selain itu, proses erosi juga memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan dari proses
erosi ini dengan demikian harus kita lihat dari sudut pandang yang lebih luas dan
menyeluruh. Kita harus melihat bahwa erosi menguntungkan, karena tanpa erosi maka
sedimentasi tidak akan terjadi. Tanpa erosi, maka tak kan ada sedimentasi, maka tidak akan
ada lahan persawahan dataran rendah yang subur. Tanpa erosi di darat, maka tak kan ada
sedimentasi di pantai atau laut dalam, maka tidak akan ada delta-delta atau endapan laut yang
darinya kita mendapatkan minyak dan gas bumi.
Dari sudut pandang sumberdaya mineral, erosi berarti dua hal:
a.       Erosi menyebar rahasia keberadaan mineral yang berada di dalam bumi sehingga dapat
diketahui melalui penyebaran material hasil erosi melalui alur-alur sungai. Para ahli geokimia
mencari endapan mineral salah satu caranya adalah  dengan cara melacak melalui endapan di
aliran sungai.
b.      Erosi dapat menyebabkan endapan mineral yang terdapat jauh di dalam bumi tersingkap ke
permukaan bumi sehingga dapat ditemukan dan dimanfaatkan oleh manusia.
B.     Cara Penanggulangan Erosi
            Usaha untuk mencegah erosi di lakukan dengan pengolahan pada tanah. Usaha ini
sering disebut konservasi tanah. Untuk mengetahui cara konservasi tanah, sebelumnya harus
mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya erosi dan peranannya. Faktor
iklim, terutama curah hujan dapat menyebabkan erosi. Curah hujan yang tinggi dengan
intensitas yang lama sangat mendukung terjadinya erosi. Salah satu contoh pengendalian
faktor ini dapat dilakukan dengan membuat saluran air, sehingga air hujan yang jatuh dapat
diatur dan akan dimanfaatkan untuk irigasi.
Selain itu untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi dampak erosi terhadap tanah,
maka dapat dilakukan beberapa langkah berikut :
1.      Terassering, yaitu menanam tanaman dengan sistem berteras-teras untuk mencegah erosi
tanah
2.      Contour Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat
menahan tanah.
3.      Pemupukan
4.      Pembuatan Tanggul Pasangan untuk menahan hasil erosi.
5.      Contour Plowing, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur2 horisontal.
6.      Contour Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang2 tanah itu
dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya
berbelok-belok.
7.      Crop Rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu
unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis tanaman.
8.      Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan-hutan yang gundul.
9.      Drainase, yaitu pengaturan sirkulasi air untuk kesuburan tanah
Diposkan oleh Indonesiaku Tanah Airku di 20.32

Anda mungkin juga menyukai