Anda di halaman 1dari 1

Kerusakan 

hutan disebabkan oleh penebangan hutan, kebakaran hutan, konversi hutan menjadi perkebunan,


pertanian, transmigrasi, perambahan hutan, dan sistem perladangan berpindah  yang dapat menimbulkan kerusakan
tanah. Salah satu kerusakan pada tanah tersebut dapat menimbulkan terjadinya erosi. Penyebab
terjadinya erosi salah satunya adalah penebangan hutan untuk mengubah fungsi hutanmenjadi lahan pertanian
(ladang). Dengan semakin sempitnya lahan pertanian di Kecamatan Banyuglugur menyebabkan masyarakat yang
tinggal di sekitar kawasan hutan memanfaatkan sebagian kawasan hutantersebut menjadi lahan perladangan sebagai
kegiatan ekonominya. Penebangan hutan tersebut dapat menyebabkan erosi, karena daerah ini mempunyai
kemiringan lereng > 15%.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui laju erosi, dan (2) untuk mengetahui tingkat bahaya erosi pada
lahan hutan di Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo,

Penelitian ini menggunakan metode survey. Data yang diperlukan berupa data primer dan data sekunder. Data primer
meliputi struktur, tekstur, bahan organik, permeabilitas tanah, panjang lereng, dan kemiringan lereng. Data sekunder
meliputi data curah hujan, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng, dan peta penggunaan lahan. Laju erosi dianalisis
menggunakan persamaan RUSLE, sedangkan tingkat bahaya erosididasarkan pada laju erosi dan erosi yang
diperbolehkan (Edp).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju erosi tertinggi terjadi pada unit lahan 4.IV.HT sebesar 2910,256 ton/ha/thn.
Hal ini disebabkan erodibilitasnya tinggi, tekstur tanah lempung berdebu, dan memiliki kemiringan lereng sebesar
38%, dengan penanaman menurut garis kontur kemiringan lebih dari 20% dan guludan. Sedangkan erosi terendah
terjadi pada unit lahan 3.III.HT sebesar 143,6045 ton/ha/thn. Hal ini disebabkan karena tidak memiliki kemiringan
lereng agak miring yaitu 22%, dan curah hujan rendah, serta jenis tanah tahan terhadap erosi (renzina). Arahan
konservasi yang direkomendasikan yaitu penghutanan kembali (Reboisasi) oleh Dinas kehutanan. Sedangkan 
masyarakat dapat melakukan tumpangsari.

Kata Kunci : Laju erosi, lahan hutan

Anda mungkin juga menyukai