1.Ablasi
Ablasi atau erosi yang disebabkan oleh air adalah faktor utama terjadinya
erosi di bumi. Ablasi digolongkan kembali menjadi beberapa jenis sesuai
dengan asal air yang menyebabkannya misalnya erosi oleh air hujan, air
sungai, air laut. Air hujan yang turun menyebabkan erosi membawa partikel-
partikel di atas permukaan tanah mengalir mengikuti gaya gravitasi.
Air sungai menyebabkan erosi pada tanah dan batuan di sepanjang aliran
sungai. Hal tersebut membuat aliran sungai semakin lama akan semakin luas
dan mengikis daerah sekitarnya.
2.Deflasi
Jenis erosi yang terjadi karena hembusan angin yang membawa butiran pasir disebut
deflasi. Deflasi sering terjadi di daerah kering yang diterpa angin kencang, memiliki curah
hujan rendah, dan jarang terdapat vegetasi.
3.Eksarasi
Eksarasi atau yang sering disebut dengan erosi glasial adalah erosi yang
disebabkan oleh gletser es. Gletser es adalah padatan es yang bergerak sangat
lambat yang terbentuk di daerah dengan iklim dingin sepanjang waktu.
Eksarasi juga menyebabkan abrasi pada batuan yang dilaluinya. Eksarasi dapat
terlihat di banyak bagian dunia, misalnya danau glasial, lembah glasial, lereng
tajam, pegunungan Tibet, pegunungan Sierra di California, dan Taman Nasional
Gletsel di Montana.
Jenis-Jenis Erosi
Chay Asdak dalam Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Air Sungai (2010),
menyebutkan bahwa erosi dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu:
1. Erosi percikan
Erosi percikan (splash erosion) adalah proses terkelupasnya partikel-partikel
tanah bagian atas oleh tenaga kinetik air hujan bebas atau air lolos.
3. Erosi alur
Erosi alur (rill erosion) adalah pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air
yang mengalir di permukaan tanah yang terkonsentrasi pada alur tertentu.
4. Erosi parit
Erosi parit (gully erosion) terjadinya hampir sama dengan proses erosi alur tetapi
alur yang terbentuk sudah sangat besar.
7. Tanah longsor
Tanah longsor (landslide) adalah bentuk erosi di mana
pengangkutan atau gerakan tanah terjadi bersamaan dalam
volume yang relatif besar.
Faktor-Faktor Penyebab Erosi
Beberapa faktor alam memengaruhi terjadinya erosi pada bentang alam seperti iklim,
topografi, vegetasi, aktivitas tektonik pada tanah.
1. Iklim
Iklim mungkin merupakan kekuatan paling berpengaruh dan berdampak pada erosi
pada bentang alam. Faktor iklim yang penting dalam proses terjadinya erosi adalah
curah hujan dan suhu. Curah hujan dan suhu tidak jauh berbeda di tempat-tempat yang
berdekatan. Intensitas hujan yang cukup tinggi akan menimbulkan erosi. Energi kinetik
akibat tetesan butiran-butiran hujan yang jatuh ke atas tanah menyebabkan pecahnya
agregat-agregat tanah.
2. Topografi
Topografi yang memengaruhi erosi adalah kemiringan lereng dan panjang lereng.
Makin besar kemiringan lereng maka intensitas erosi air makin tinggi. Semakin miring
suatu lereng maka energi kinetik aliran air yang mengalir semakin besar.
3. Vegetasi
Vegetasi adalah lapisan pelindung atau penyangga antara atmosfer dan tanah.
Vegetasi dapat memperlambat dampak erosi. Akar tanaman melekat pada
partikel tanah dan batu, mencegah transportasi selama hujan atau angin.
Gurun pasir yang umumnya tidak mempunyai vegetasi lebat merupakan
lanskap yang paling mudah mengalami erosi di planet bumi.
4. Tanah
Aktivitas tektonik membentuk lanskap tanah itu sendiri. Sehingga
memengaruhi dampak erosi pada suatu daerah.
Proses Terjadinya Erosi