Anda di halaman 1dari 32

1

Semua batuan yang ada di permukaan bumi akan mengalami


pelapukan. Penyebab pelapukan tersebut ada 3 macam:
 Pelapukan secara fisika:
 perubahan suhu dari panas ke dingin.
 Hujan membuat rekahan-rekahan yang ada di batuan
menjadi berkembang.
Pelapukan secara biologi:
 gangguan dari akar tanaman yang cukup besar. Akar-akar
tanaman yang besar ini mampu membuat rekahan-
rekahan di batuan.
 binatang kecil (mis : cacing)

Pelapukan secara kimia :


 spheroidal weathering.
 endapan laterit
2
Berpindahnya tempat dari partikel-partikel kecil ini disebut
erosi.

3
Proses erosi ini dapat terjadi melalui beberapa cara:

 Akibat gravitasi : pecahan batuan yang ada bisa langsung


jatuh ke permukaan tanah atau menggelinding melalui
tebing sampai akhirnya terkumpul di permukaan tanah.

 Akibat air : air dapat mengangkut pecahan tersebut dari


satu tempat ke tempat yang lain. Misal : peranan sungai
dalam mengangkut pecahan-pecahan batuan.

 Akibat angin : angin dapat mengangkut pecahan-pecahan


batuan yang kecil ukurannya seperti halnya yang saat ini
terjadi di daerah gurun.
 Akibat glasier : sungai es (glasier) seperti yang ada di
Alaska sekarang juga mampu memindahkan pecahan-
pecahan batuan yang ada.
4
• pecahan yang besar akan
diendapkan terlebih dahulu baru
kemudian diikuti pecahan yang
lebih kecil.
• Proses pengendapan ini akan
membentuk perlapisan batuan.

5
akibat pertambahan beban di atasnya, air yang ada dalam
lapisan-lapisan batuan akan tertekan keluar dari lapisan
batuan yang ada. Proses ini sering disebut kompaksi.

Adanya semen seperti lempung,


silika, atau kalsit membuat
partikel tersebut menyatu
membentuk batuan yang lebih
keras. Proses ini sering disebut
sementasi.

6
Erosi di pantai (abrasi)
7
Pengertian Erosi
 erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan, tanah atau
lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es,
pengaruh gaya berat dan organisme hidup.

Bentuk-bentuk Erosi
G. Kartasapoetra (1991: 48) menjelaskan bahwa erosi terdiri
atas normal erosion (mempertahankan keseimbangan
alamiah)dan accelerated erosion (erosi yang dipercepat).
Erosi dapat dibedakan menjadi:

8
Erosi dapat dibedakan menjadi:
Erosi percik (splash erosion); terjadi karena terlepasnya
butiran tanah oleh tetesan hujan pada awal kejadian hujan.
Erosi lembar (sheet erosion); terjadi jika ada genangan
dengan kedalaman tiga kali ukuran butir hujan.

 Erosi alur (rill erosion); aliran air akan membentuk alur-


alur dangkal memanjang pada permukaan tanah
(kedalaman <50 cm).
 Erosi parit atau erosi selokan (gulley erosion); merupakan
erosi alur yang telah berkembang membentuk parit
berbentuk huruf V dan U (kedalaman 50 – 300 cm) atau
telah berkembang menjadi jurang (ravine) (kedalaman >
300 cm).

9
gully erosion

Erosi tebing sungai (stream bank erosion) atau erosi


saluran (channel erosion); umumnya terjadi pada tebing-
tebing sungai yang stabil.
10
Sheet and gully erosion.

Sheet, rill and gully erosion

11
Rill erosion

Tunnel erosion

12
Sheet/ rill erosion

Wind erosion

13
Faktor yang mempengaruhi erosi
a. Iklim
 Di daerah beriklim basah faktor yang mempengaruhi
erosi adalah hujan.
 Besarnya curah hujan adalah volume air yang jatuh pada
suatu areal tertentu.

14
b. Topografi
 kemiringan lereng dan panjang lereng adalah dua unsure
topografi yang paling berpengaruh terhadap aliran
permukaan dan erosi.
 Kemiringan lereng dinyatakan dalam derajad atau persen.
Kecuraman lereng 100% sama dengan kecuraman 45o.

c. Vegetasi
Pengaruh vegetasi penutup tanah terhadap erosi adalah :
(1) melalui fungsi melindungi permukaan tanah dari
tumbukan air hujan,
(2) menurunkan kecepatan air larian,
(3) menahan partikel-partikel tanah pada tempatnya
(4) mempertahankan kemantapan kapasitas tanah dalam
menyerap air.
15
d. Tanah
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan erosi adalah :
 (1) sifat-sifat tanah yang mempengaruhi laju infiltrasi,
permeabilitas dan kapasitas menahan air dan
 (2) sifat-sifat tanah yang mempengaruhi ketahanan struktur
tanah terhadap disperse dan pengikisan oleh butir-butir
hujan yang jatuh dan aliran permukaan.

16
1) Tekstur tanah
 tekstur tanah adalah perbandingan relative partikel tanah
dalam suatu masa tanah, yaitu antara fraksi-fraksi debu,
lempung dan pasir.
2) Struktur tanah
 Struktur tanah adalah susunan partikel-partikel tanah yang
membentuk agregat. Struktur tanah mempengaruhi
kemampuan tanah dalam menyerap air tanah.
3) bahan organic
 Unsur organik cenderung memperbaiki struktur tanah dan
bersifat meningkatkan permeabilitas tanah, kapasitas
tampung air dan kesuburan tanah.

17
4) permeabilitas tanah
 Permeabilitas tanah adalah sifat yang menyatakan laju
pergerakan suatu zat cair di dalam tanah melalui suatu
media berpori-pori makro maupun mikro baik daerah
vertikal maupun horizontal.

e. Manusia
 Manusia menentukan apakah yang diusahakannya akan
rusak dan tidak produktif atau menjadi baik dan
produktif.
 Misalnya pembukaan hutan, pembukaan areal lain untuk
tempat tanaman, perladangan dan sebagainya.

18
Erosi oleh Angin

19
Erosi oleh air

20
21
Erosi oleh es

22
Dampak Erosi

23
Pencegahan Erosi
Ada banyak cara untuk mengendalikan erosi antara lain :
• Pengolahan Tanah : areal tanah yang diolah dengan baik
dengan penanaman tanaman, penataan tanaman yang
teratur.
• Pemasangan Tembok Batu Rangka Besi : membuat tembok
batu dengan kerangka kawat besi di pinggir sungai dapat
mengurangi erosi air sungai.
• Penghutanan Kembali

24
Pembuatan talud
Penahan erosi

25
Penempatan Batu Batu Kasar sepanjang Pinggir
Pantai

26
Pembuatan Teras Tanah Lereng
Teras tanah berfungsi untuk memperkuat daya tahan tanah
terhadap gaya erosi.

27
28
• Karakteristik kawasan rawan longsor antara lain :
• Kawasan yang mempunyai kelerengan ≥20 %
• Tanah pelapukan tebal
• Sedimen berlapis : Lapisan permeabel menumpang pada
lapisan impermeabel
• Tingkat kebasahan tinggi (curah hujan tinggi)
• Erosi lateral intensif sehingga menyebabkan terjadinya
penggerusan di bagian kaki lereng, akibatnya lereng
makin curam.
• Mekanisme tektonik penurunan lahan
• Patahan yang mengarah keluar lereng
• Dip Perlapisan sama dengan Dip Lereng
• Makin curam lereng, makin ringan nilai kestabilannya.

29
Faktor penyebab kawasan menjadi rawan longsor antara lain :

Faktor internal
- Genesis morfologi lereng (perubahan kemiringan dari
landai ke curam)
- Geologi (jenis batuan, sifat batuan, stratigrafi dan
tingkat pelapukan)
• Jenis batuan/tanah

Kembang kerut tanah tinggi : lempung


 Sedimen berlapis (tanah permeabel menumpang

pada tanah impermeabel)


 Perlapisan tanah/batuan searah dengan kemiringan

lereng.
Tektonik dan Kegempaan
 Sering mengalami gangguan gempa

 Mekanisme tektonik penurunan lahan


30
Faktor luar (eksternal)
• Morfologi atau Bentuk Geometri Lereng
• Erosi lateral dan erosi mundur (backward erosion)
menyebabkan terjadinya penggerusan di bagian kaki
lereng. Makin curam suatu kemiringan lereng, makin
kecil nilai kestabilannya.
• Patahan yang mengarah keluar lereng
• Hujan
• Akibat hujan terjadi peningkatan kadar air tanah,
akibatnya menurunkan ketahanan batuan.
• Kadar air tanah yang tinggi juga menambah beban
mekanik tanah.
• Sesuai dengan letak dan bentuk bidang gelincir, hujan
yang tinggi menyebabkan terbentuknya bahan gelincir.

31
• Kegiatan Manusia
• Mengganggu kestabilan lereng misal dengan memotong
lereng.
• Melakukan pembangunan tidak mengindahkan tata
ruang wilayah/tata ruang desa.
• Mengganggu vegetasi penutup lahan sehingga aliran
permukaan melimpah misal dengan over cutting,
penjarahan atau penebangan tak terkendali.
• Menambah beban mekanik dari luar misal penghijauan
atau hasil reboisasi yang sudah terlalu rapat dan
pohonnya sudah besar-besar di kawasan rawan longsor
lahan dan tidak dipanen.

32

Anda mungkin juga menyukai