Anda di halaman 1dari 4

Asosiasi mineral

Dari sudut pandang pengolahan/metalurgi ada tiga variasi distribusi emas dalam bijih.
Pertama, emas didiostribusikan dalam retakan-retakan atau diberi batas antara butiran-butiran
mineral yang sama (misalnya retyakan dalam butiran mineral pirit atau dibatasi antara dua
butiran mineral (pirit). Kedua, emas didistribusikan sepanjang batas diantara butiran-butiran
dua mineral yang berbeda ( misalnya dibatas butiran pirit dan arsenopirit atau dibatas antara
butiran mineral kalkopirit dan butiran mineral silikat). Dan yang ketiga emas terselubung
dalam mineral induk (misal, emas terbungkus ketat dalam mineral pirit).

TEKNOLOGI PENGOLAHAN EMAS

Jenis teknologi pengolahan emas


Teknologi pengolahan emas memanfaatkan sifat-sifat emas, baik fisika maupun kimia.
Teknologi pengolahan emas yang dapat diterapan untuk bijih emas adalah konsentrasi gavitasi,
flotasi, amalgamasi dan dan pelindian (dengan proses lanjutan).
Konsentrasi gavitasi adalah suatu metode pengolahan yang berdasarkan gravitasi atau
gaya tarik bumi. Karena berat jenis berdasarkan gaya tarik bumi, maka konsentrasi gravitasi
bertujuan memisahkan butiran mineral berharga (emas) dari butiran-butiran mineral lainnya
dalam bijih dengan menggunakan perbedaan berat jenis antara mineral emas dan mineral-mineral
lainnya. Dengan beat jenis 15,5-19,3, butiran emas urai akan mengendap lebih dahulu daripada
butian-butiran lain yang berat jenisnya berkisar antara 2,6 (kuasa) sampai 7,5 (galena).

Alat yang digunakan adalah kotak slus, jig dan meja goyang. Konsentrasi gravitasi adalah
teknologi yang termurah, dan biasabnya diterapkan pada biji plaser (endapan sungai) dimana
butiran emas bebas dan beruuran kasar (tanpa melalui pemecahan atau penggerusan). Walaupun
teknologi ini (dikombinasikan dengan teknologi lain) dipakai juga untuk bijih emas primer pada
beberapa kasus, namun teknologi ini tidak akan dibahas secara khusus.

Flotasi adalah suatu metode pengoklahan yang bertujuan memisahkan butiran mineral
berharga (emas) dari butian mineral-mineral lainnya dengan menggunakan perbedaan dalam
kemampuan menempel pada gelembung udara antara butiran mineral berharga (emas) dan
mineral-mineral lainnya. Beberapa bahan kimia digunakan dalam meted ini:

1. Zat pembuih, yaitu bahan kimia yang membuat gelembung udara tiodak pecah (dalam air)
2. Zat pengumpul, yaitu bahan kimia yang membuat butiran emas menempel paad gelembung
udar
3. Zat pengaktif, yaitu bahan kimia yang mengaktifkan mineral induk sehingga zat pengumpul
bekerja efektif.
4. Zat penekan, yaitu bahan kimia yang mencegah mineral lain menempel pada gelembung
udara.
5. Zat pengatur pH yaitu bahan kimia yang mengatur keasaman atau kebasaancairan (asam
untuk menuunkan pH dan kapur untuk menaikkan pH)
Walaupun flotasi biasa dikombinasikan dengan teknologi lain, tidak berdiri sendiri,
teknologi ini sanagt penting karena disejajarkan dengan sianida dalam hal ukuran butiran yang
diolah dan tingkat perolehan emas.
Amalgasi adalah suatu metode pengolahan emas yang menggunakan sifat emas yang
mudah dibasahi air raksa dalam air. Teknologi ini dapat berdiri sendir, tidak
dikombinasikan dengan teknologi lain.

Pelindian adalah suatu metode pengolahan emas yang menggunakan sifat emas yang
larut dalam bahan kimia tertentu. Apabila bahan kimia yang dipakai adalah sianida, maka
pelindian dengan sianida disebut sianidasi. Teknologi pengolahan emas ini sangat penting
karena sampai saat ini dipandang sebagai teknologi standar untuk pengolahan emas. Produksi
emas dunia kebanyakan berasal dari hasil teknologi sianida.

Pemilihan Teknologi
Teknologi pengolahan emas bervariasi dari yang sederhana dengan modal kecil
sampai yang canggih dengan modal besar. Pemilihan teknologi pengolahan emas yang akan
dipakai ditentukan oleh lima factor utama, yaitu :
1. komposisi dan kondisi mineralogy dari bijih emas
2. pengaruh setiap komponen mineral terhadap berbagai teknologi pengolahan emas yang
tersedia.
3. jumlah bijih yang dapat disiapkan.
4. biaya investasi ( peralatan, bangunan, dll.)
5. biaya produksi ( bahan kimia, listrik, tenaga kerja, dll).
Dipandang dari sudut kemudahan dimengerti dan tingkat kesulitan dalam
penerapannya, teknologi pengolahan emas dibagi menjadi dua grup. Grup pertama adalah
konsentrasi grafitasi dan amalgamasi, sdangkan flowtasi dan pelindian dengan sianida
digolongkan kedalam grup kedua. Grup pertama mudah dimengerti dan tidaksulit untuk
diterapkan, sehingga biaya investasi dan biaya prioduksinya rendah. Oleh karena itu, kedua
teknologi ini biasa digunakan untuk mengolah bijih dalam skala kecil. Sementara itu, flotasi
dan sianidasi sulit dpahamidan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, sehingga biaya
investasi dan produksinya tinggi. Oleh Karena itu, grup kedua biasa diterapkan untuk
mengolah bijih dalam skala menengah sampai besar.

Karena teknologi konsentrasi gravitasi dan amalgasi sederhana atau dibuat sederhana,
maka perolehan emasnya pun semakin rendah. Sebaliknya teknologi flotasi dan sianidasi
tidak mudah untuk dibuat sederhana, sehingga perolehan emasnya tinggi pengertian
perolehan didapat sebagai perbandingan, dalam persen (%), antara berat emas dalam produk
(hasil pengolahan) dan

Anda mungkin juga menyukai