Anda di halaman 1dari 10

Sebelum Membahas lebih lanjut tentang Pengolahan emas, terlebih dahulu kita mengerti tentang pengolahan bahan galian

sebagai berikut Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral dressing) adalah suatu proses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang bersangkutan. husus untuk batu bara, proses pengolahan itu disebut pencucian batu bara (coal !ashing) atau preparasi batu bara (coal preparation). "ang dimaksud dengan bahan galian adalah bijih (ore), mineral industri (industrial minerals) atau bahan galian #olongan $ dan batu bara (coal). Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk dilebur atau dimanfaatkan. %leh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani pengolahan bahan galian (P&#) agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan sampai memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan. 'ujuan Pengolahan &ahan #alian euntungan yang bisa diperoleh dari proses P&# tersebut antara lain adalah ( ). Mengurangi ongkos angkut. *. Mengurangi jumlah flu+ yang ditambahkan dalam peleburan, serta mengurangi metal yang hilang bersama slag. ,. Mereduksi ongkos keseluruhan dalam peleburan, karena jumlah tonase yang dileburkan lebih sedikit. -. &ila dilakukan pengolahan akan menghasilkan konsentrat yang mempunyai kadar mineral berharga relati.e tinggi, sehingga lebih memudahkan umtuk diambil metalnya. /. &ila konsentratnya mengandung lebih dari satu mineral berharga, maka ada kemungkinan dapat diambil yang lain sebagai by produck. 0uang 1ingkup Makalah ini akan membahas tentang logam emas sebagai bahan galian yang tak terbarukan, serta menekankan pada pengolahan bahan galian emas. setelah membahas mengenai pengolahan bahan galian, maka kita masuk pada Pengetahuan tentang mineralogy emas yang sangat diperlukan dalam memahami teknologi pengolahan emas. eberhasilan atau kegagalan penerpan suatu teknologi pengolahan dapat dimengerti atau dijelaskan oleh kondisi mineralogy batuan (bijih) emas yang sedang dikerjakan. Mineralogy dari batuan (bijih) emas yang dimiliki harus diketahui sebelum menentukan teknologi pengolahan yang akan diterapkan. 2aktor-faktor yang mempengaruhi perlehan emas dalam pengolahan emas adalah( ). Mineral-mineral pemba!a emas *. 3kuran butiran mineral emas ,. Mineral-mineral induk -. 4sosiasi mineral pemba!a emas dengan mineral induk Mineral-mineral pembawa emas 5mas urai merupakan mineral emas yang amat biasa editemukan di alam. Mineral emas yang menempati urutan kedua dalam keberadaannya di alam adalah electrum. Minerl-mineral pemba!a emas lainnya sangat jarang dan langka. Mineral-mineral pemba!a emas antara lain( 5mas urai (4u), 5lektrum (4u,4g), kuproaurid 4u,$u), porpesit (4u, Pd), rodit (4u, 0h), emas

iridium (4u, 6r), platinum (4u, Pd), emas bismutan 4u, &i), amlgam (4u*7g,), maldonit (4u*&i), aurikuprit (4u$u,), rosko.it ($u, Pd),4u*, kala.eit (4u'e*) krenerit (4u, 4g)'e*, monbrayit (4u, Sb)*'e,, petsit (4g,4u'e*) mutamanit (4g, 4u)'e, sil.anit (4u, 4g)'e-, kosto.it (4u$u'e-), nagyagit (Pb/4u('e,Sb)-S/-8), uyterbogardtit (4g,4uSb*), aurostibnit (4uSb*), fisceserit (4g,4uSe,) 5mas urai pada dasarnya adalah logam emas !alaupun biasanya mengandung perak yang ber.ariasi sampai sebesar )89 dan kadang-kadang mengandung sedikit tembaga atau besi. %leh karena itu !arna emas urai ber.ariasi dari kuning emas, kuning muda sampai keperak-perakan sampai ber!arna merah orange. &erat jenis emas urai ber.ariasi dari ):,, (emas murni) sampai )/,; bergantung pada kandungan peraknya. &ila berat jenisnya )<,; maka kandungan peraknya sebesr :9 dan bila beat jenisnya );,: kandungan peraknya ),,*9. Sementara itu, elektrum adalah .ariasi emas yang mengandung perak diatas )89. =engan kandungan perak yang lebih tinggi lagi maka !arna elektrum be.ariasi dari kuning pucat sampai !arna perak kekuningan. Selanjutnya berat jenis elektrum ber.ariasi sekitar )/,/-)*,/. &ila kandungan emas dan perak berbanding )() berarti kandungan peraknya sebesar ,;9, dan bila perbandingannya *)/*() berarti kandungan peraknya )89. Mineral induk 5mas berasosiasi dengan kebanyakan mineral yang biasa membentuk batuan. &ila ada sulfida, yaitu mineral yang mengandung sulfur/belerang (S), emas biasanya berasosiasi denagn sulfida. Pirit merupakan mineral induk yang paling biasa untuk em,as. 5mas ditemukan dalam pirit sebagai emas urai dan elektrum dalam berbagai bentuk dan ukuran yang bergantung pada kadar emas dalam bijih dan karakteristik lainnya. Selain itu emas juga ditemukan dalam arsenopirit dan kalkopirit. Mineral sulfida berpotensi juga menjadi mineral induk bagi emas. &ila mineral sulfida tidak terdapat dalm batuan, maka emas berasosiasi dengan oksida besi (magnetit dan oksida besi sekunder), silikat dan karbonat, material berkarbon serta pasir dan krikil (endapan plaser). 3kuran butiran mineral emas 3kuran butiran mineral-mineral pemba!a emas (misalnya emas urai atau elektrum) berkisar dari butiran yang dapat dilihat tanpa lensa (bebnerapa nm) sampai partikel-partikel berukuran fraksi (bagian) dari satu mikron () mikron> ?,??) mm> ?,??????) cm). ukuran butiran biasanya sebanding dengan kadar bijih, kadar emas yang rendah dalam batuan (bijih) menunjukkan butran yang halus. &erikut mineral induk 5mas berupa sulfida pirit (2eS*), arsenopirit (2e4sS), kalkopirit ($u2eS*), kalkosit ($u*S), ko.elit ($uS), pirhoit (2eS*), #len (PbS), Sfalerit (@nS), armonit (Sb*S,) 4sosiasi mineral =ari sudut pandang pengolahan/metalurgi ada tiga .ariasi distribusi emas dalam bijih. Pertama, emas didiostribusikan dalam retakan-retakan atau diberi batas antara butiran-butiran mineral yang sama (misalnya retyakan dalam butiran mineral pirit atau dibatasi antara dua butiran mineral (pirit). edua, emas didistribusikan sepanjang batas diantara butiran-butiran dua mineral yang berbeda ( misalnya dibatas butiran pirit dan arsenopirit atau dibatas antara butiran mineral kalkopirit dan butiran mineral silikat). =an yang ketiga emas terselubung dalam mineral induk (misal, emas terbungkus ketat dalam mineral pirit). Sifat Fisik Emas (Au) 5mas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara

*,/ A , (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pemba!a emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pemba!a emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pemba!a emas terdiri dari emas nati., elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senya!a emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. 5lektrum sebenarnya jenis lain dari emas nati., hanya kandungan perak di dalamnya B*?9. 5mas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. &eberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). #enesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser 5mas banyak digunakan sebagai barang perhiasan, cadangan de.isa, dll. Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di 6ndonesia, seperti di Pulau Sumatera, epulauan 0iau, Pulau alimantan, Pulau Ca!a, Pulau Sula!esi, Dusa 'enggara, Maluku, dan Papua. http(//o.an-indra.blogspot.com/*??:/)?/emas.html (diakses *, %ktober *?)) ) PENGOLAHAN B ! H EMAS Pengolahan &ijih 5mas =ia!ali =engan Proses kominusi kemudian dilanjutkan dengan proses yang di sebut Metalurgy. "OM N#S ominusi adalah proses reduksi ukuran dari ore agar mineral berharga yang mengandung emas dengan tujuan untuk membebaskan ( meliberasi ) mineral emas dari mineral-mineral lain yang terkandung dalam batuan induk. 'ujuan liberasi bijih ini antara lain agar ( E Mengurangi kehilangan emas yang masih terperangkap dalam batuan induk E egiatan konsentrasi dilakukan tanpa kehilangan emas berlebihan E Meningkatkan kemampuan ekstraksi emas Proses kominusi ini terutama diperlukan pada pengolahan bijih emas primer, sedangkan pada bijih emas sekunder bijih emas merupakan emas yang terbebaskan dari batuan induk yang kemudian terendapkan. =erajat liberasi yang diperlukan dari masing-masing bijih untuk mendapatkan perolehan emas yang tinggi pada proses ekstraksinya berbeda-beda bergantung pada ukuran mineral emas dan kondisi keterikatannya pada batuan induk. Proses kominusi ini dilakukan bertahap bergantung pada ukuran bijih yang akan diolah, dengan menggunakan (

0efractory ore processing, bijih dipanaskan pada suhu )?? A ))? ?$, biasanya sekitar )? jam sesuai dengan moisture. Proses ini sekaligus mereduksi sulfur pada batuan oksidis. $rushing merupakan suatu proses peremukan ore ( bijih ) dari hasil penambangan melalui perlakuan mekanis, dari ukuran batuan tambang F-? cm menjadi )9)

Milling merupakan proses penggerusan lanjutan dari crushing,hingga mencapai ukuran slurry dari hasil milling yang diharapkan yaitu minimal 8?9 adalah -*??G, misalnya dengan menggunakan 7ammer Mill, &all Mill, 0od Mill, =isc Mill , dll.

Seteleah mengalami proses kominusi selanjutnya dihasilkan konsentrat yang selanjutnya di olah di dalam proses yang di sebut Metalurgy, dalam proses metallurgy ada banyak metode yang di gunakan namun dalam pengolahan emas kali ini menitik beratkan pada metode Sianida dan amalgamasi Proses pemisahan Emas dari $ara memisahkan konsentrat yang di dalamnya ada kandungan 5mas, seperti pasir. konsentrat onsentrat ini !ujudnya

Proses ini memakai , jenis furnace. ()) Smelting 2urnace, (*) Slag cleaning 2urnace, (,) $on.erting 2urnace, lalu masuk ke pembentuk anoda $u (diesbut anoda furnace) lalu dicetak bentuknya batangan anoda $u. Proses pertama ( (1) Smelting Furnace, konsetrat yang dihasilkan di freeport akan dilebur, disini sudah ditambahkan flu+ Si%* dan dihembus udara (biasanya udara bebas dengan kompresor diatur oksigennya ;?9). 'ujuannya untuk mengoksidasi unsur pengotor utama berupa 2e (oksidasi jadi 2e%, 2e,%-) dan mulai kurangi sulfur dalam konsentrat (jadi S%*), lalu masuk furnace no (*) (2) Slag Cleaning, sesuai namanya disini leburan $u (masih dibilang Matte) kerena Sulfur masih banyak akan dipisahkan dengan terak/slag yang terbentuk dari proses ()). disini pakai 5lectric arc furnace, jadi matte yang lebih berat akan diba!ah lalu terak/slag akan mengapung diatas sambil terus dipanaskan, disini metal/slag sudah terpisah. 1anjut ke proses (,) untuk menghilangkan Sulfur. (3) Converting Furnace, proses ini matte diblo!ing udara H pakai flu+ batukapur ($a$%,), tujuan utamanya untuk mengoksidasi Sulfur, memakai kapur untuk menjaga komposisi slag (biar tidak kental, 2e,%- solid tidak bisa diblo!ing). Setelah con.erting 2urnace, Sulfur sudah lo! (?.89) disebut gold blister (bukan lagi matte). lalu dilanjut ke 2urnace untuk cetak anoda $u blister (sebab perlu elektro!ining untuk tahap selanjutnya), dibeberapa proses ada tambahan proses pemurnian untuk dioksidasikan S sampai IlightJ. Setelah dicetak jadi anoda, $u anoda akan benar-benar dimurnikan (pengotor S, 4u, 4g, Pt, $o, Di) masih ada dan harus dielektro!ining. atodanya biasanya steel. Pakai larutan $uSulfat H 4sam Sulfat H air, jangan lupa arus harus searah, disini metal akan dipisahkan dengan perbedaan sifat kemurniannya (berdasarkan nilai 5 nol-nya) makanya perlu memakai .oltase =$ yang tepat, biasanya $u di (H)?.,-K. Dah disini $u di anode akan larut dilarutan lalu akan menempel di katoda (puritynya bisa mencapai ::9)L nah disini baru dibagi antara $u dan logam yang lebih mulia (Platina, 4u, 4g). karena lebih mulia mereka tidak ikut larut, tetapi biasanya membentuk endapan (disebut slime), slime biasanya tidak ikut menempel di katoda (karena tidak larut). Selanjutnya slime ini yang harus diolah lagi. Slime harus dilebur lagi, lalu H

H flu+ lagi, bora+ biasanya untuk ikat pengotor. Setelah cair digunakan metode dimana akan dipisahkan antara pengotor dengan logam mulia 4g$l, 4u$l, dll.

lorifikasi,

&agaimana memisahkannya M, masuk lagi ke elektro!ining cell dimana tegangannya diatur untuk memisahkan logam mulia didalamnya, lalu dilebur lagi untuk mendapatkan purity sampai 4u Proses Pengolahan Emas dengan Sianida ::.:: 9.

Sianidasi 5mas (juga dikenal sebagai proses sianida atau proses Mac4rthur-2orrest) adalah teknik metalurgi untuk mengekstraksi emas dari bijih kadar rendah dengan mengubah emas ke kompleks koordinasi yang larut dalam air. 6ni adalah proses yang paling umum digunakan untuk ekstraksi emas. Produksi reagen untuk pengolahan mineral untuk memulihkan emas, tembaga, seng dan perak me!akili sekitar ),9 dari konsumsi sianida secara global, dengan 8<9 sisa sianida yang digunakan dalam proses industri lainnya seperti plastik, perekat, dan pestisida. arena sifat yang sangat beracun dari sianida, proses ini kontro.ersial dan penggunaannya dilarang di sejumlah negara dan !ilayah. Pada tahun )<8, $arl Nilhelm Scheele menemukan bah!a emas dilarutkan dalam larutan mengandung air dari sianida. 6a sebelumnya menemukan garam sianida. Melalui karya &agration ()8--), 5lsner ()8-;), dan 2araday ()8-<), dipastikan bah!a setiap atom emas membutuhkan dua sianida, yaitu st$iki$metri senya!a larut. Sianida tidak diterapkan untuk ekstraksi bijih emas sampai )88<, ketika Proses Mac4rthur-2orrest dikembangkan di #lasgo!, Skotlandia oleh Cohn Ste!art Mac4rthur, didanai oleh saudara =r 0obert dan =r Nilliam 2orrest. Pada tahun )8:; &odlOnder dikonfirmasi oksigen yang diperlukan, sesuatu yang diragukan oleh Mac4rthur, dan menemukan bah!a hidrogen peroksida dibentuk sebagai perantara. 0eaksi kimia untuk pelepasan emas, IPersamaan 5lsnerJ, berikut( % Au & ' Na(N & O) & ) H)O * % Na +Au ((N) ), & % NaOH =alam proses redoks, oksigen menghilangkan empat elektron dari emas bersamaan dengan transfer proton (7 H) dari air. (http://d7070ch.blog pot.com/2011/02/pro e !pengolahan!ema .html) 2011 Berikut Cara $er%a cara kerja pengolahan Emas (dia" e 23 #"tober ) :

dengan

Sianida

). &ahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga menjadi tepung (mesh H *??). *. &ahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan 7*% (*/, dari bahan). ,. 'ambahkan 'ohor ( apur) hingga p7 mencapai )?,* A )?,/ dan kemudian tambahkan Ditrate (PbD%,) ?,?/ 9.

-. 'ambahkan Sianid ?., 9 sambil di aduk hingga (t > -8/<*h) sambil di jaga p7 larutan ()? A ))) dengan (' > 8/P$). /. emudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (-/) bagian) dan di aduk hingga (t> -8h), kemudian di saring. ;. arbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi &ullion atau gunakan. (metode )) <. Metode Merill $ro! (dengan penambahan @ink 4node / @ink =ass), saring lalu dimurnikan / dibakar hingga menjadi &ullion. (metode *). 8. arbon di hilangkan dari kandungan lain dengan 4sam (, / / 9), selama (t >,?/-/m), kemudian di bilas dengan 7*% selama (t > *j) pada (' > 8?P$ A :?P$). :. 1akukan proses Pretreatment dengan menggunakan larutan Sianid , 9 dan Soda (Da%7) , 9 selama (t >)/ A *?m) pada (' > :?P$ A )??P$). )?. 1akukan proses 0ecycle 5lution dengan menggunakan larutan Sianid , 9 dan Soda , 9 selama (t > *./ j) pada (' > ))?P$ A )*?P$). )). 1akukan proses Nater 5lution dengan menggunakan larutan 7*% pada (' > ))?P$ A )*?P$) selama (t > ).-/j). )*. 1akukan proses $ooling. ),. Saring kemudian lakukan proses elektro!ining dengan (K > ,) dan (4 > /?) selama (t > ,./j). (metode ,) Proses Pemurnian =apat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu( (Dari Bullion)

1. &etode Cepat Secara 7idrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan 7D%, kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan 7D%, selanjutnya saring aja dan dibakar. 2. &etode 'ambat Secara 7idrometallurgy plus 5lectrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan 7*S%- dan masukkan plat 'embaga dalam larutan kemudian masukkan &ullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses 7idrolisis dimana Perak akan larut dan menempel pada plat 'embaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masing A masing, jadi deh logam murni. (http(//knol.google.com/k) Proses Perendaman (diakses *oktober berikut *?))) caranya(

4da pula proses pengolahan emas dengan perendaman, &474D %re/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh H *?? > ,? ton F$rmula ). *. ,. -. Da$n 7*%* Soda/ 4g > > Soda D%, 4pi -? / > >)??

ostik

"imia kg liter kg gram

/. 5po+ ;. 1ead 4cetate > <. @inc dass/ 8. 7*% (air) > *?.??? liter (http(//knol.google.com/k) Peren-aman -i Bak "imia

$l ?.*/ Qinc (diakses

> liter (cair)/ koil *) >

) ons )/

liter (serbuk) kg *?)))

oktober

). Da$n dilarutkan dalam 7*% (air) ukur pada P7 < *. 'ambahkan costik soda (H , kg) untuk mendapatkan P7 ))-)* ,. 'ambahkan 7*%*, 4g D%,, 5po+ $l diaduk hingga larut, dijaga pada P7 ))-)* Per.$baan -i Bak Lumpur ). %re/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh H *?? > ,? ton dimasukkan ke dalam bak. *. 1arutan kimia dari &ak 6 disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan ke &ak 66 untuk merendam lumpur ore selama -8 jam. ,. Setelah itu, air/ larutan diturunkan seluruhnya ke &ak 6 dan diamkan selama *- jam, dijaga pada P7 ))-)*. 4pabila P7 kurang untuk menaikkannya ditambah costic soda secukupnya. -. =ipompa lagi ke &ak 66, diamkan selama * jam lalu disirkulasi ke &ak 6 dengan melalui &ak Penyadapan/ Penangkapan yang diisi dengan @inc dass/ Qinc koil untuk mengikat/ menangkap logam 4u dan 4g (emas dan perak) dari larutan air kaya /. 1akukan sirkulasi larutan/ air kaya sampai @inc dass/ Qinc koil hancur seperti pasir selama / A )? hari ;. @inc dass/ Qinc koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam !adah untuk diperas dengan kain famate+ <. 3ntuk membersihkan hasil filtrasi dari Qinc dass atau kotoran lain gunakan *?? ml 7*S%- dan , liter air panas 8. Setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion (http://tambangema indone ia.com/) (dia" e 2( #"tober 2011 ) Teknologi Amalgamasi Mekanisme Amal/amasi 4ir aksa atau merkuri (7g), pad temperature (suhu) kamar, adalah Qat cair. &ila terjadi kontak antara merkuri (Qat cair) deengan logam (Qat padat), maka ai raks membasahi dan menenbus logam untuk membentuk larutan padat merkuri-logam yang disebut amalgam. Proses yang terjadi disebut amalgamasi. 1ogam-logam yang dapat membentuk amalgam adalah emas, perak, tembaga, timah, cadmium, seng, alkali dan alkali tanah. Paduan merkuri emas disebut amalgam emas, yang mempunyai rumus kimia dari kombinasi * atau bahkan , dari - rumus kimia berikut ini yaitu 4u7g*, 4u*7g, 4u,7g atau 4u7g. elarutan emas dalam air raksa bertambah dengan naiknya temperature. Paad temperature kamar kandungan emas dalam amlgam kira-kira ?,)-9

4u, sedangkan pada temperatu )???$ sebesar ?,;/9 4u. Produk amalgasi bijih emas selanjutnya disebut amalgam, karena tidak hanya mengandung emas melainkan juga logam lain terutama perak dan tembaga. #kuran Butiran &utiran emas yang bebas, tidak terselubung mineral induk, menjadi pasyarat dalam amalgasi, sehingga pembasahan emas dalam bijih emas ber.ariasi dari yang kasa (bijih emas yang kaya) sampai yang halus (bijih emas yang miskn). =engan demikian batuan atau bijih perlu dipecah atau digerus sampai diperoleh butiran emas yang bebas (tidak terselubung oleh mineral induk). Damun, kenyataan menunjukkan bah!a butiran emas yang berukuran lebih besar dari ?,?<mmyang dapat diolah dengan teknik amalgamasi. Gan//uan Amal/amasi eberhasilan amalgamasi ditentukan oleh dua kondisi, yaitu ()) kondisi mineralogy dari bijih yang diolah dan (*) kondisi pulp (campuran material padat yang halus dan air). ondisis yang buruk menyebabkan butiran emas tidak dapat dibasahi oleh merkuri dam merkuri terpecah menjadi partikel-partikel halus, sehingga amlgamasi tidak dapat berlangsung secar baik. &utiran emas yang berasal dari bijih emas primer yang tidak teroksidasi biasanya bersih dan mengkilap. ondisi ini baik untuk amlgamsi. Damun, butiran emas yang berasal dari bijih yang teroksidasi biasanya kusam dan sering dilapisi oleh oksida besi. 5mas kusam mengurangi kemampuan beramalgamasi dan emas yang dilapisi oksida besi cendrung tidak bias beramalgamasi. 3ntuk menghindari terdapatnya emas kusam dan emas yang dilapisi oksida besi dapat dicegah secar mekanik (sambil menggerus). Mineral sulfide terutama sulfide arsen, antimony, bismuth dan besi berpeluang untuk menghasilkan in sulfide (sulfide telarut) di dalam pulp. 6on sulfide dapat menghambat amalgamasi. Penambahan bahan kimia yang dapat memberikan ion-ion timbaldan tembaga dapat menolong untuk mengurangi gangguan ini. Penambahan bahan alkali yang kuat dapat mengurangi gangguan ini. 4pabila minyak pelumas masuk ke gelundung saat menggerus atau pada saat amalgamasi. Minyak dapat berperan mengurangikemampuan amalgamasi. eberadaannya dalam pulp harus duhindari dengan penambahan kapur yang sedikit. Pen//erusan Saat penggerusan, kondisi yang perlu diperhatikan adalah jumlah (.olume) media penggerus, kecepatan putar barel (gelundung), persentase padatan dalam pulp, dan lamanya penggerusan. Kolume media penggerus dapat diatur sehingga media penggers mengisi barel/gelundung sedikit diats setengah isi barel/gelundung. eceptan putar yang sedemikian rupa menyebabkan media penggerus tidak bergerak di bagian ba!ah gelundung saja tetappi juga pada suatu posisi se!aktu berputar media penggerus diberikan kesempatan untuk jatuh.

4lat untuk penggerusn dikenal dengan nama ball mill dan rod mill. 4lat ini seharusnya memakailiner, pelapisan barel di bagaian dalam yang bergelombang. Permukaan bergelombang ydimaksudkan untuk membantu mengangkat media penggerus se!aktu barel berputar dan untuk mencegah selip diantara media penggerus. 1ineer biasanya terbuat dari paduan baj, dan se!aktu!aktu dapat dilepas untuk diganti apabila telah aus. Media penggerus bias berbentuk bola atu batangan. =iameter bola atu batnag penggerus berkisar antara )-; inci. &ergantung pada ukuran barel atau gelundung, yang ber.ariasi antara )8 inci + *- inci sampai sebesar - kaki+ ; kaki (dikaitkan dengan ukuran gelundung yang biasa digunakan dalam tahap amalgasi). Pen/ikatan Emas $le0 Merkuri Pengikatan emas oleh merkuri atau amalgamasi dapat dilakukan dengan menggunakan - jenis cara atau alat yaitu pelat, kantong, penggerusan dan pencampuran. =ari keemapt cara atau alat iniyang akan dibahas adalah hanya amalagasi dengan tekananan dan penggerusan. 4lasannya, selain telah dikenal masyarakat, cara ini berfaedah untuk emas yang berkrat dan sulit dmalgamasi, atau amat halus, atau tidak terikat dengan mineral lain, atau dalam bijih uyang menyebabkan merkuri tidak bekerja baik. Masyarakat menggunakan bael atau gelundung baik untuk penggerusan maupun amlgamasi. Dmun kedua kegiatan ini (penggerusan dan amlgamasi) sebaiknya dipisahkan. =engan kata lain dua barel atau gelundung seharusnya dimiliki, yang satu memakai liner (untuk penggerusan) dn satu lagi tanpa iner (untuk amlgamasi) 3kuran yang telah disebutkan dalam pembahasan tentang penggerusan dan perbedaannya adalah bah!a paad tahap amlgamasi (penambahan merkuri ke dalam pulp) media penggerus berjumlah ) atau * batang yang berdiameter - atau / inci, atau sengh lusin bola bediameter - atau / inci. Selanjutnya kecepatan putarannya rendah dan lamanya amalgamasi berkisar antara ) jam sampai beberapa jam. Pulp dan media penggerus mengisi barel atu gelundung dengan kisaran dari sepertiga sampai setengah .olume barel. Cika operasi penggerusan penting, operasi amlgamasi memakai ;?-8?9 padatan. Cika amlgamasi saja, operasi dengan ,?-/?9 padatan. Cumlah merkuri yang ditambahkan bergantung pada kadar emas dalam bijih dan jumlah merkuri ditambah apabila kadar emasnya tinggi. Per$le0an Emas Perolehan emas denag teknologi amlgamasi relati.e rendah (artinya apabila dibandingkan dengan teknologi sianida). 3ntuk memperbaiki teknologi amalgamasi (perolehan emas dan kehilangan merkuri) dari tambang rakyat dapat dilakukan dengan penambahan baha kimia dan pengaturan teknik (berat umpan, persentase padatan, !aktu giling, dan !aktu amalgamasi) perolehan emas dapat mencapai //9. 4ir raksa yang hilang sangat kecil (B )9) 3ntuk menentukan perolehan emas perlu diketahui kandungan emas sebenarnya dalam batuan (bijih) di laboratorium. 4da * metode yang digunakan yaitu metode gra.imetric dan metode dengan alat modern yaitu 44S. (http(//!!!.scribd.com/doc/,,:*?))*/&ahan-galian-5mas) (=iakses *, %ktober *?)) )

P5D3'3P esimpulan =alam menentukan kadar emas yang terdapat dalam berbagai mineral yang ada pada lapisan bumi dapat dilakukan dengan berbagai teknologi yang berkompetensi dalam menghasilkan butiran emas yang dapat dijadikan bahan baku untuk pembuatan asesoris, lapisan logam, filament dan sebagai katalis untuk berbagai reaksi kimia. 5kstraksi butiran emas dapat dapat dilakukan dengan teknologi amalgamasi dan teknologi sianidasi yang masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. edua metode tersebut dapat diandalkan untuk menghasilkan emas dalam kuantitas yang tinggi. sedangkan efek dari teknologi pengolahan bijih emas dengan kedua metode tersebut, dapat menghasilkan limbah-limbah yang bersifat toksik yang dapat membahayakan lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai