Anda di halaman 1dari 3

EROSI

Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat
transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah
pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini
disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses
penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.

 Jenis-jenis erosi

Erosi ini dapat terjadi dalam beberapa bentuk:

 Splash erosion: erosi oleh butiran air hujan yang jatuh ke tanah. Karena benturan butiran
air hujan, partikel-partikel tanah yang halus terlepas dan terlempar ke udara.
 Sheet erosion: erosi oleh air yang jatuh dan mengalir di permukaan tanah secara merata
sehingga partikel-partikel tanah yang hilang merata di permukaan tanah. Permukaan
tanah menjadi lebih rendah secara merata. Erosi ini terjadi bila permukaan tanah
memiliki ketahanan terhadap erosi yang relatif seragam.
 Riil erosion: erosi oleh air yang mengalir di permukaan tanah dengan membentuk alur-
alur kecil dengan kedalaman beberapa senti meter. Erosi ini terjadi pada permukaan tanah
yang landai dan memiliki daya tahan yang seragam terhadap erosi.
 Gully erosion: erosi oleh air yang mengalir di permukaan tanah yang miring atau di
lereng perbukitan yang membentuk alur-aluryang dalam dan lebarnya mencapai beberapa
meter, dan berbentuk “V”.
 Valley erosion: erosi oleh air yang mengalir di daerah perbukitan yang membentuk
lembah-lembah sungai atau lereng-lereng perbukitan. Alur atau lembah berbentuk
berbentuk “V”. Erosi dominan secara vertikal.
 Stream erosion: erosi oleh air dalam bentuk aliran sungai. Lembah sungai berbentuk “U”.
Terjadi erosi lateral yang makin ke hilir makin dominan dan dapat membentukaliran
sungai bermeander..

Jika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian rupa sehingga tanah tidak dapat menyerap
air hujan maka terjadilah genangan air yang mengalir kencang. Aliran air ini sering
menyebabkan terjadinya erosi yang parah karena dapat mengikis lapisan permukaan
tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah yang gundul. Pada gambar 8 dapat dilihat
bahwa akibat erosi air yang terjadi di El Paso County, Colorado, Amerika Serikat.

Pada dasarnya air merupakan faktor utama penyebab erosi seperti aliran sungai yang
deras. Makin cepat air yang mengalir makin cepat benda yang dapat terkikis. Pasir halus
dapat bergerak dengan kecepatan 13,5 km perjam yang merupakan kecepatan erosi yang
kritis. Air sungai dapat mengikis tepi sungai dengan tiga cara: pertama gaya hidrolik yang
dapat memindahkan lapisan sedimen, kedua air dapat mengikis sedimen dengan
menghilangkan dan melarutkan ion dan yang ketiga pertikel dalam air membentur batuan
dasar dan mengikisnya. Air juga dapat mengikis pada tiga tempat yaitu sisi sungai, dasar
sungai dan lereng atas sungai.

Erosi oleh gelombang

Erosi terjadi oleh gelombang laut yang memukul ke pantai. Erosi dapat dibedakan menjadi:

1. Erosi oleh pukulan gelombang yang memukul ke tebing pantai. Pukulan gelombang
menyebabkan batuan pecah berkeping-keping.
2. Abrasi atau corrasi (abrasion / corrasion): erosi oleh material yang diangkut gelombang
ketika gelombang memukul ke tebing pantai.

Erosi oleh Angin

Erosi ini terjadi oleh angin yang bertiup. Erosi ini terjadi di daerah yang tidak bervegetasi atau
bervegetasi sangat jarang di daerah gurun atau pesisir. Erosi ini dapat dibedakan menjadi:

 Deflasi: erosi oleh angin yang bertiup dan menyebabkan material lepas yang haalus
terangkut.
 Abrasi: erosi oleh material-material halus yang diangkut oleh angin ketika angin menerpa
suatu batuan.
Erosi oleh Es

Erosi ini terjadi oleh gerakan massa es dalam bentuk gletser. Gletser dapat menyebabkan abrasi
atau penggerusan oleh material-material yang diangkutnya; dapat menyebabkan retakan pada
batuan karena terurut ketika gletser bergerak.

Anda mungkin juga menyukai