Anda di halaman 1dari 13

EROSI

DAN
PERGERAKAN MASA
Nama:
Agus Trianto
Ahmad Lutfi
Chintiya Yolanda
Fisty Fautika Ramadhani
Tri arian Arnando
PETA KONSEP

TENAGA EKSOGEN

EROSI GERAKAN MASA


EROSI GERAKAN MASA

PENGERTIAN
PENGERTIAN BENTUK
BENTUK
EROSI
EROSI EROSI
EROSI
PENGERTIAN GERAKAN MASA JENIS GERAKAN MASA
PENGERTIAN EROSI
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah,
batuan, dan partikel lainnya) akibat
transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan,, creep
pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi,
atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat
liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama
dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan
proses penghancuran mineral batuan dengan proses
kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.
ENTUK EROSI
osi oleh Air Erosi ini dapat terjadi dalam beberapa bentuk:
Splash Erosion: erosi oleh butiran air hujan yang jatuh
e tanah. Karena benturan butiran air hujan, partikel-partikel
anah yang halus terlepas dan terlempar ke udara.
Sheet Erosion:

erosi oleh air yang jatuh dan mengalir di permukaan tanah secara
merata sehingga partikel-partikel tanah yang hilang merata
di permukaan tanah.  Permukaan tanah menjadi lebih rendah
secara merata. Erosi ini terjadi bila permukaan tanah memiliki
ketahanan terhadap erosi yang relatif seragam.
3. Riil Erosion:

erosi oleh air yang mengalir di permukaan tanah dengan membentuk alur-
alur
kecil dengan kedalaman beberapa senti meter    . Erosi ini terjadi pada
permukaan tanah yang landai dan memiliki daya tahan yang seragam
terhadap erosi.
4. Gully Erosion: erosi oleh air yang mengalir di permukaan tanah yang miring
atau di lereng perbukitan yang membentuk alur-alur yang dalam dan lebarnya
mencapai
beberapa meter, dan berbentuk “V”.
5. Valley erosion: erosi oleh air yang mengalir di daerah
perbukitan yang membentuk lembah-lembah sungai atau
lereng-lereng perbukitan. Alur atau lembah berbentuk
berbentuk “V”. Erosi dominan secara vertikal. contoh gambar  
6. Stream erosion: erosi oleh air dalam bentuk aliran sungai.
Lembah sungai berbentuk “U”. Terjadi erosi lateral yang makin
ke hilir makin dominan dan dapat membentuk aliran sungai
bermeander
. 7. Erosi oleh gelombang: erosi terjadi oleh gelombang laut
yang memukul ke pantai. Erosi dapat dibedakan menjadi: •
Erosi oleh pukulan gelombang yang memukul ke tebing pantai.
Pukulan gelombang menyebabkan batuan pecah berkeping-
keping.
Erosi oleh Angin Erosi ini terjadi oleh angin yang
bertiup. Erosi ini terjadi di daerah yang tidak
bervegetasi atau bervegetasi sangat jarang di daerah
gurun atau pesisir. Erosi ini dapat dibedakan
menjadi:
1. Deflasi: erosi oleh angin yang bertiup dan
menyebabkan material lepas yang haalus terangkut.
2. Abrasi: erosi oleh material-material halus yang
diangkut oleh angin ketika angin menerpa suatu
batuan. Erosi oleh Es Erosi ini terjadi oleh gerakan
massa es dalam bentuk gletser.
Gletser dapat menyebabkan abrasi atau penggerusan
oleh material-material yang diangkutnya; dapat
menyebabkan retakan pada batuan karena terurut
ketika gletser bergerak.
PENGERTIAN GERAKAN MASA

Gerakan Mqsa (Mass Movement) adalah perpindahan material


pembentuk lereng berupa batuan, tanah, bahan rombakan atau
material campuran, yang bergerak ke bawah sebagai longsoran,
runtuhan, aliran, atau rayapan. Gerakan tanah dipengaruhi oleh
curah hujan, kelembaban tanah, kestabilan lereng & kurangnya
vegetasi.
Peristiwa ini terjadi karena hilangnya keseimbangan pada lereng
akibat hujan terus menerus, terjadinya gempabumi, pengaruh
gravitasi bumi, dll
JENIS GERAKAN TANAH
1.Longsoran Translasi (Translation Landslides)
Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk rata atau bergelombang landai. Longsoran jenis ini
paling sering terjadi di Indonesia.

2. Longsoran Rotasi (Rotation Landslides)


Bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk
cekung. Longsoran jenis ini juga paling sering terjadi di Indonesia.
 
3. Pergerakan Blok (Block Movements)
Bergeraknya blok batuan pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini
disebut juga longsoran translasi blok batu.
 

4. Runtuhan Batu (Rock Falls)


Runtuhnya sejumlah besar batuan atau material lain dengan cara jatuh bebas.
Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga menggantung terutama di
daerah pantai.
 
5. Rayapan Tanah (Land Creeping)
Longsornya tanah berbutir kasar dan halus secara lambat dan hampir tidak dapat
dikenali.
Setelah waktu yang cukup lama, bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau
rumah
menjadi miring.
 

6. Aliran Bahan Rombakan (Debris Flows)


Bergeraknya massa tanah akibat dorongan aliran air. Kecepatan aliran tergantung
pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, serta jenis materialnya.
Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter
jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran
sungai di sekitar gunungapi. Longsoran ini paling banyak menelan korban jiwa
manusia.
 
UPAYA MITIGASI BENCANA ALAM
GERAKANTANAH :
•Memberi informasi kepada masyarakat luas
tentang
•pengenalan kerentanan gerakan tanah dan
pengolahan lahan yang tidak menimbulkan
bencana gerakantanah.
•Membuat dan memanfaatkan Peta Zona
Gerakantanah.
•Melakukan penelitian kestabilan lereng dalam
pembangunan tata ruang suatu daerah.
•Melakukan penataan tata lahan dan pemukiman
yang berada pada lokasi rentan gerakan tanah.
Mengendalikan penggarapan lahan pada daerah
perbukitan dan pegunungan.
N K ’ S
TH A
F O R Y S
N G U
T T I O
AT E N
Created by : Fistty F.
dkk

Anda mungkin juga menyukai