Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GEOMORFOLOGI UMUM

BENTUK LAHAN ASAL ORGANIK

DOSEN PEMBIMBING

ZILFINA B.M.P.d

DI SUSUN OLEH

Helda : 11911225323

Mila Rahmayanti : 11911224007

Mira Sriarani : 11911224008

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya ucapkan kepada allah swt yang masih memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan sangat baik
meskipun banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka memenuhi tugas dari
mata kuliah GEOMORFOLOGI UMUM dengan judul BENTUK LAHAN ASAL
ORGANIK bisa menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan keritik yang sangat saya harapkan
kepada teman-teman semua, supaya ada peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang
lain dan pada waktu mendatang.

Penyusun

Pekanbaru 21 Maret 2020

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.............................................................................................................2
1.2 Tujuan..........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bentuk Lahan Organik..............................................................................4
2.2 Jenis – Jenis Bentuk Bahan Organik .........................................................................4
a. Fringing reefs ( terumbu karang tepi )...................................................................4
b. Barrier reefs ( terumbu karang penghalang )……………………………………..5
c. Atol ( terumbu karang cincin )…………………………………………………...6
2.3 Manfaat Terumbu Karang ..........................................................................................7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...................................................................................................................8
Saran....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi sebagai


akibat adanya pengaruh tenaga asal dalam dan tenaga asal luas bumi (hujan, angin,
penyinaran, dan pemanasan matahari , benturan benda asal ruangan angkasa serta aliran air
dan glester) yang menghasilkan proses-proses geomorfik yang berakibat terubahnya bentuk-
bentuk permukaan bumi. Obyek utama geomorfologi ialah bentuk lahan, beserta
hubungannya dengan aspek lingkungan.

Dalam hal ini umpamanya mengupas tentang berbagai bentuk lahan dari bentukan berbagai
asal proses yag berbeda. Bentanglah atau landscape merupakan kombinasi atau gabungan dari
bentuk lahan. Mengacu pada definisi bentang lahan tersebut, maka dapat dimengerti bahwa
unit analisis yang sesuai adalah unit bentuk lahan. Oleh karena itu, untuk menganalisis dan
mengklasifikasikan bentang lahan selalu mendasarkan pada kerangka kerja bentuk lahan
(landform).

Bentuk lahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki topografis khas, akibat
pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada material batuan, dalam skala ruang
dan waktu kronolis tertentu. Geomorfologi adalah studi yang mendeskripsikan bentuk lahan
dan proses-proses yang menghasilkan bentuk lahan serta menyelidiki hubungan timbaal balik
antara bentuk lahan dan proses-proses tersebut dalam susunan keruangan.

Oleh karena untuk menganalisis bentang lahan lebih sesuai dengan didasarkan pada bentuk
lahan, maka klasifikasi bentang lahan juga akan lebih sesuai jika didasarkan pada unit-unit
bentuk lahan penyusunanya.

4
1.2. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :

1. Pengertian bentuk lahan organik?


2. Apa saja jenis-jenis bentuk lahan organik?
3. Manfaat bentuk lahan organik bagi manusia?

1.3. Tujuan Dari Makalah

1. untuk mengetahui apa bentuk lahan organic ?


2. untuk mengetahui apa saja jenis – jenis dari bentuk lahan organic ?
3. untuk mengetahui bentuk – bentuk dari lahan organic bagi manusia ?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bentuk Lahan Organik

Geomorfologi adalah studi yang mendeskripsikan bentuk lahan dan proses-proses yang
menghasilkan bentuk lahan serta menyelidiki hubungan timbal balik antara bentuk lahan dan
proses-proses tersebut dalam susunan keruangan .

Sedangkan bentuk lahan asal organik itu sendiri adalah adalah bentuk lahan atau landform
yang secara alamiah terbentuk dari proses kegiatan makhluk hidup, contohnya adalah bentuk
lahan terumbu karang (coral reefs).

Pada dasarnya terumbu karang yang terbentuk berasal dari endapan kalsium karbonat atau
kapur yang dihasilkan oleh organism karang yang tambahan dari alga berkapur serta
organisme lain yang mengsekrresi kalsium karbonat lain. Proses pembentukan terumbu
karang membutuhkan waktu jutaan tahun yang lalu sebelum masehi. Terumbu karang
terbentuk secara organik dan relatif perlahan sehingga dimungkinkan adanya campur tangan
manusia dalam pertumbuhannya. Hasil identifikasi bentuk lahan mencerminkan karakteristik
fisik lahan dan mendapatkannya dengan melalui analisis geomorfologis.

2.2. Jenis Bentuk Lahan Organik

Jenis bentuk lahan organik diantaranya terumbu karang. Terumbu karang adalah masa
endapan kapur (limestone/CaCO3) dimana endapan kapur ini terbentuk dari hasil sekresi
biota laut pensekresi kapur (coral/karang). Terumbu karang yaitu sekumpulan hewan karang
yang bersimbiosis dengan sejenis alga yang disebut zooxanthellae. Koloni karang dbentuk
oleh ribuan hewan kecil yang disebut polip. Karang terdiri satu polip saja yang mempunyai
bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak dibagian atas dan dikelilingi oleh
tantakel, namun kebanyakan spesies satu individu polip karang akan berkembang menjadi
banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka
ragam serta dapat menghasilkan kalsium karbona (CaCO3). Adapun jenis jenis terumbu
karang diantaranya yaitu :

6
A. Fringing reefs (terumbu karang tepi)

Terumbu karang tepi berkembang dipesisir pantai pulau-pulau besar. Perkembangan bisa
mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam
proses perkembangannya, terumbu karang ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan
adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yan mengelilingi pulau. Contooh
bunaken (Sulawesi)

B. Barrier reefs (terumbu karang penghalang)

Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relative jauh dari pulau, sekitar 0.52 km
kearah laut lepas. Terbentuk pada kedalaman hingga 1.000 kaki atau 300 meter. Terkadang
membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan. Umumnya karang penghalang tumbuh
disekitar pulau sangat besar atau benua yang membentuk gugusan pulau karang yang
terputus-putus. Contoh : batuan tengah ( bintan, kepulauan riau) spermode (Sulawesi
selatan), kepulauan banggai (Sulawesi tengah)

C. Atol (terumbu karang cincin)

Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik
yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan. Menurut Darwin,
terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang penghalang, dengan
kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh : taka bone rate (Sulawesi) maratua (Kalimantan
selatan), Pulau dana (NTT), Mapia (Papua)

Didalam terumbu karang, koral dalah kerangka ekosistemnya sebagai hewan yang
menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya, koral merupakan komponen yang terpenting
dari ekosistem tersebut. Baik buruknya kondisi suatu ekosistem terumbu karang terlihat dari
komunitas karannya. Kehadiran karang di terumbu akan diikuti oleh kehadiran ratusan biota
lainnya (ikan, invertebrate, algae), sebaliknya hilangnya karang akan diikuti oleh perginya
ratusan biota penghuni terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem
dengan efesiensi yang sangat tinggi. Lokasinya yang dekat pantai mengakibatkan pertemuan
berbagai komponen biotic yang memberikan banyak masukan dan menghasilkan energy yang
besar. Terumbu karang pada umumnya hidup dipinggir pantai atau daerah yang masih
terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Beberapa tife terumbu
karang dapat hidup jauh didalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang
tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxnhelleae dan tidak membentuk karang.

7
Beberapa aktifitas manusia yang dapat merusak terumbu karang membuang sampah kelaut
dan pantai yang dapat mencemari air laut membawa pulang ataupun menyentuh terumbu
karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang pemborosan air,
semakin banyak air yang digunakan digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang
digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang kelaut.
Penggunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut
residu kimia dari pupuk dan pertisida buatan pada akhirnya akan terbuang kelaut juga.
Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang
yang berada di bawahnya. Terdapatnya predator terumbu karang , sejenis sejenis siput
drupella. Penambangan pembangunan pemukiman reklamasi pantai polusi penangkapan ikan
dengan cara yang salah, seperti pemakaian bomikan.

2.3. Manfaat Terumbu Karang

Terumbu karang mengandung berbagai macam mamfaat yang sangat besar dan beragam,
baik secara ekologi maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam
terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak
langsung.

Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimamfaatkan oleh manusia adalah

-sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti
ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang.

-parawisata, wisata bahari melihat keindahanbentuk dan warnanya.

-penelitian dan pemamfaatan biota perairan lainya yang terkandung didalamnya.

Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan
abrasi pantai yag disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber
keanekaragaman hayati. Selain itu, manfaat lain dari terumbu karang adalah :

8
a. proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh dan
berkembang biak untuk membentuk seperti kondisisaat ini.

b. tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan
tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.

c. Indonesia memiliki terumbu karang terluas didunia, dengan luas sekitar 600.000 km
persegi

d. sumber daya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi

e. sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian

f. terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah, seperti
kima raksasa dan penyu laut

g. dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi
pantai lain seperti padang lamun dan mangrove.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bentuk lahan asal organik adalah bentuk lahan atau landform yang secara alamiah
terbentuk dari proses kegiatan makhluk hidup, contohnya adalah bentuk lahan terumbu
karang (coral reefs)

Salah satu bentuk lahan organic adalah terumbu karang. Terumbu kaang adalah
masaendapan kapur (limestone/CaCO3) dimana endapan kapur ini terbentuk dari hasil sekresi
biota laut pensekresi kapur (coral/karang). Terumbu karang yaitu sekumpulan hewan-hewan
karang yang bersimbiosis dengan sejenis alga yang di sebut zpooxanthellea

3.2. Saran

Terumbu karang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dn mahkluk hidup lainya.
Oleh karena itu, kita harus menjaga dan melestarikan ekosistem terumbu karang agar tidak
rusak dan punah.

10
DAFTAR PUSTAKA

http:/geografi.ums.ac.id/ebook/Geomorfology/Terumbu_papua.pdf

http://sekerasbat.blogspot.com/2009/04/konsep-dasar-dan-pengertian-bentangan.html

http://regional.coremap.or.id/donwloads/pengenalan_terhadap_ekosistem-
_terumbu_karang.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai