Anda di halaman 1dari 13

BENTANG ALAM PROSES GLASIAL

Bab I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Permukaan bumi itu tidak tetap, selalu mengalami perubahan bentuk dari waktu ke
waktu, dimana perubahan tersebut merupakan akibat dari suatu proses yang dinamakan proses
Geomorfologi, baik yang berasal dari dalam bumi (endogen) ataupun proses yang berlangsung
dari luar bumi dan masih berhubungan dengan atmosfer (eksogen).
Proses eksogen berlangsung pada permukaan bumi dan tenaganya berasal dari luar kulit
bumi dan masih berhubungan dengan atmosfer. Tenaga yang bekerja ini disebut sebagai tenaga
Geomorfologi, yaitu semua medium alami yang mampu mengikis dan mengangkut material di
permukaan bumi. Teanaga ini dapat berupa, air mengalir, gletser, air tanah, gelombang dan arus
laut, dan angin. Dimana berdasarkan proses yang bekerja pada permukaan bumi dikenal proses
fluvial, proses glasial proses marin, dan proses eolian. Sehingga berdasarkan proses tersebut
akan memberikan suatu bentuklahan yang khas yang disebut bentang alam.
Oleh karena itu kami sebagai penyusun ingin mengetahui tenaga geomorfologi apa yang
bekerja pada bentang alam bentukan asal proses glasial, proses yang bekerja, dan macam-macam
morfologi yang bisa di jumpai pada bentang alam bentukan asal proses glasial terebut.

1.2.
a.
b.
c.
d.

Rumusan Masalah
Apa itu bentuklahan proses glasial?
Proses yang berlangsung dalam pembentukan bentuklahan (bentang alam) glasial?
Morfologi yang dihasilakan dari proses glasial?
Bagaimana tahapan pertumbuhan bentuklahan(bentang alam)

1.3.

Tujuan
a. Untuk mengetahui proses yang berlangsung pada pembentukan bentuk lahan
(morfologi/bentang alam) nya.
b. Untuk mengetahui apa itu bentuklahan proses galasial.
c. Untuk mengetahui macam-macam bentuk permukaan bumi yang dihasilkan dari proses
glasial.

Bab II
ISI
2.1.Gletser
Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana
proses glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser
.

Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es yang terbentuk karena rekristalisasi
dari salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan dan
memberikan kenampakan tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa hal yang penting
dalam gletser diantaranya adalah:
Keadaan daerah
Proses
Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan gletser (moraine)

Ada dua tipe bentang alam glasial, diantaranya yaitu:


a. Alpine Glaciation terbentuk pada daerah pegunungan.
b. Continental Glaciation bila suatu wilayah yang luas tertutup gletser.
Tipe- tipe gletser diantaranya:
1. Valley Glasier
Merupakan gletser pada suatu lembah dan dapat mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah. Pada valley glacier juga terdapat ankak-anak sungai. Valley Glacier terdapat pada
alpine glaciation.
2. Ice Sheet
Merupakan massa es yang tidak mengalir pada valley glacier tetapi menutup dataran yang luas
biasanya > 50.000 kilometer persegi. Ice sheet terdapat pada continental glaciation yaitu pada
Greenland dan Antartika
3. Ice cap
Merupakan ice sheet yang lebih kecil, terdapat pada daerah pegunungan seperti valley glacier
contohnya di Laut Arktik, Canada, Rusia dan Siberia. Ice sheet dan ice cap mengalir ke bawah
dan keluar dari pusat
(titik tertinggi)
4. Ice berg
Ice shet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan akhirnya hilang / terbuang
dalam jumlah besar, bila mengenai tubuh air maka balok-balok es tersebut akan pecah dan
mengapung bebas di permukaan air, hal ini disebut ice berg.
Proses Pembentukan Gletser
Snowfall terbentuk dari bubuk salju yang warnanya terang, dengan udara yang terjebak diantara
keenam sisinya (snowflakes). Snowflake akan mengendap pada suatu tempat dan mengalami
kompaksi karena berat jenisnya dan udara keluar. Sisi-sisi snowflakes yang jumlahnya enam
akan hancur dan berkonsolidasi menjadi salju yang berbentuk granular (granular snow) lalu
mengalami sementasi membentuk es geltser (glacier ice). Transisi dari bentuk salju menjadi
gletser dinamakn firn.

Gambar proses pembentukan gletser


2.2.Bentuklahan (Morfologi) Bentukan Asal Proses Glasial
a. Bentang Alam Karena Proses Erosi
Bentang alam karena prose erosi yang berasosiasi dengan alpine glaciations yaitu yang
terbentuk pada daerah pegunungan.
Glacier valley berbentuk U karena proses glasial
berbentuk V karena erosi sungai.
Lembah terbentuk karena sungai mengalami pelurusan oleh aliran air akibat hantaman massa es
yang tidak fleksibel. Bentang alam akibat erosi yang terbentuk pada alpine glaciation antara
lain :
1. Hanging valley
Ketika gletser tidak terlihat lagi, anak sungai yang tersisa menyisakan hanging valley yang
tinggi diatas lembah utama. Meskipun proses glasial membentuk lembah menjadi lurus dan
memperhalus dinding lembah, es meyebabkan permukaan batuan dibawahnya terpotong menjadi
beberapa bagian, tergantung resistensinya terhadap erosi glasial.

2. Truncated Spurs
merupakan bagian bawah tepi lembah yang terpotong triangular faced karena erosi glasial.
Makin tebal gletser makin besar erosi pada bagian bawah lantai lembah. Makin besar erosi maka
mengakibatkan pendalaman lembah dan anak sungainya sedikit.
3. Cirques
Merupakan sisi bagian dalam yang dilingkari glacier valley, berisi gletser dari glacier valley
yang tumpah ke bawah. Terbenruk karena proses glasial, pelapukan dan erosi dinding lembah.
4. Rock basin lake
Air meresap pada celah batuan, membeku dan memecah batuan sehingga lapisan batuan
kehilangan bagiannya, digantikan es dan ketika melelh kembali terbentuk rock basinlake.
5. Bergschrund
Merupakan batuan yang telah pecah, berguling-guling dan jatuh ke valley glacier lalu jatuh
ke crevasse.
6. Aretes
Merupakan sisi dinding lembah yang mengalami pemotongan dan pendalaman sehingga
bagian tepinya menjadi tajam, karena proses frost wedging.
7. Horn
Merupakan puncak yang tajam karena cirques yang terpotong / ada bagian yang hilang
karena erosi ke arah hulu pada beberapa sisinya.
8. Crevasses
merupakan celah yang lebar (terbuka). Bila celah tertutup (sempit) disebut closed crevasses.

Gambar morfologi (Morfologi) Bentukan Asal Proses Glasial Proeses erosi


b. Bentang Alam Karena Proses Pengendapan Gletser
1. Moraines
Merupakan till yang terbawa jauh glacier dan tertinggal / mengendap setelah glacier menyusut.
Material-material lepas yang jatuh dari lereng yang terjal sepanjang valley glacierterakumulasi
pada sepanjang sisi es.
Lateral Moraines Moraines yang tertimbun sepanjang sisi gletser
Medial Moraines Gabungan anak-anak sungai yang dekat Lateral Moraines membawa gletser
turun sepanjang sisi till, dari atas tampak seperti multilane highway (lintasan-lintasan pada
daerah tinggi).
End Moraines Tepi till yang tertimbun sepanjang sisi es, merupakan terminus yang tersisa
yang tetap selama beberapa tahun, mudah dilihat. Valley glacier membentuk end moraines yang
berbentuk seperti bulan sabit.
Bentuk-bentukEndMoraines:
Terminal Moraines End Moraines yang terbentuk karena terminus bergerak maju jauh dari
es.
Recessional Moraines End Moraines yang terbentuk karena terminus tidak mengalami
perubahan (tetap).
Ground Moraines Till yang tipis, seperti lapisan-lapisan karena batuan yang terseret aleh
gletser lalu mengendap.
2. Till
Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yang terendapkan mengisi valley glacier,
berasal dari ice sheet membawa fragmen batuan yang terkikis (fragmennya lancip) karena
bertabrakan dan saling bergesek dengan batuan lain. Berukuran clay-boulder, unsorted.
3. Drumlin
Merupakan ground moraines yang terbentuk kembali seperti alur-alur sungai lembah till,
bentuknya seperti sendok terbalik. Porosnya sejajar dengan arah gerakan es. Dihasilkan oleh ice
sheet yang tertransport jauh dan terbentuk kembali menjadi endapan till setelah melalui lereng
yang dangkal.
4. Erratic
Merupakan es yang berukuran boulder yang kemudian tertransport oleh es yang berasal dari
lapisan batuan yang jauh letaknya.
2.3 . Pertumbuhan bentuklahan (Morfologi) Glasial.
Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian
salju itu megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam, beberapa
lembah menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu, kemudian lembah

terisi oleh alluvium. Kemudian setelah fase tersebut lembah menjadi lebih rendah dari muka air
laut, sehingga pada saat pasang air akan masuk ke lembah. Untuk lebih jelasnya deijelaskan
lewat gambar sebagai berikut.

Bab III
PENUTUP
Permukaan bumi itu tidak tetap, selalu mengalami perubahan bentuk dari waktu ke waktu,
dimana perubahan tersebut merupakan akibat dari suatu proses yang dinamakan proses
Geomorfologi. Dan pada
makalah ini yang kami bahas adalah tentang bentang alam glasial.
Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana
proses glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser
.
Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es yang terbentuk karena rekristalisasi
dari salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan dan
memberikan kenampakan
tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa hal yang penting dalam gletser diantaranya
adalah:

Keadaan daerah
Proses
Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan gletser (moraine)

Morfologi yang bisa di jumpai pada bentang alam karena proses glasial diantaranya, bisa kita
bedakan dari prosesnya, apakah merusak atau membangun dalam artian merusak itu yaitu
bentang alam karena proses erosi, sedangkan bentang alam yang membangun yaitu hasil dari
proses erosi yaitu berupa bentang alam proses pengendapan. Morfologinya diantaranya:
a.
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.

Bentang alam proses erosi


Hanging valley
Truncated Spurs
Cirques
Rock basin lake
Bergschrund
Aretes
Horn
Crevasses

b. Bentang alam proses pengendapan


1. Moraines
2. Till
3. Drumlin
4. Erratic
Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian
salju itu megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam, beberapa
lembah menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu, kemudian lembah
terisi oleh alluvium. Kemudian setelah fase tersebut lembah menjadi lebih rendah dari muka air
laut, sehingga pada saat pasang air akan masuk ke lembah

Daftar Pustaka
Staff asisten Geomorfologi dan Geologi foto.2009. buku panduan praktikum Geomorfologi dan
Geologi foto. UNDIP. Semarang.
Soeroto, R, Bambang, dkk. 1994. Diktat Kuliah Geomorfologi. UPN VETERAN. Yogyakarta.
Dibyosaputro, Suprapto. 1997. Catatan Kuliah Geomorfologi Dasar. UGM .Yogyakarta.
Diposkan oleh Wildan Nur Hamzah di Sabtu, September 03, 2011

Bentuklahan asal proses glasial terbentuk oleh kerja glasier sebagai salah
satu agen geomorfik yang membentuknya. Kerja glasier merupakan salah
satu proses eksogen, sehingga dalam pembentukan bentuklahan dan proses
kerjanya terdiri dari erosi, transportasi dan deposisi. Glasier tersusun oleh es,
sejumlah kecil udara, air dan hancuran batu yang berat jenis glasier sendiri:
900 kg/m3. Panas matahari dan bumi, mengelompokkan es glasial menjadi 2
yaitu cold ice atau temperatur es dibawah titik cair dan warm ice:
temperatur es mendekati titik cair. Keseimbangan massa es glasial:
Perbandingan antara perolehan dan kehilangan es glasial
Perolehan : Akumulasi es
Kehilangan :
1. Ablasi (Terjadi karena pencairan es)
2. Evaporasi (Perubahan es menjadi uap air)
3. Sublimasi (Perubahan es menjadi uap air)
4. Erosi angin
5. Calving (Pecahnya block es menjadi air)
Akumlasi dan kehilangan es dilakukan perhitungan setiap tahun.

MEKANISME GERAKAN ES
Internal deformation: pergerakan karena tekanan
Basal sliding : Pergerakan pada warm ice
Gelinciran lapisan es diatas lapisan air yang tipis
Regelation creep : Pergerakan warm ice karena ketidakteraturan lapisan
dasar
Enhanced basal creep : Karena peningkatan tekanan pada bagian lapisan
atas es
Bed deformation : berkaitan dengan tingginya tekanan air dalam pori-pori es
Gerakan glasier ke arah bawah: aliran glasial
Disebabkan oleh:
Bertambahnya akumulasi es
Ablasi

Kecepatan aliran bervariasi secara spasial dan temporal

BENTUKLAHAN GLASIAL
Proses kerja glasial:
EROSI GLASIAL
Erosi oleh kerja gletsyer dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
luasan tutupan es
Jumlah debris pada bagian dasar glasier
karakteristik lapisan bedrock
waktu.
Mekanisme erosinya terdiri dari tiga proses yaitu
Abrasi: meliputi scrathing/penggoresan, grooving/pembuatan celah, dan
gesekan bedrock oleh debris yang terbawa gletsyer
Crushing & fracturing: yaitu penghancuran dan pemecahan material
Joint-block removal: yang berkaitan dengan proses geologi dan perubahan
massa jenis air
Setelah erosi, pada tahap selanjutnya material debris hasil proses erosi akan
tertranspaort melalui glacier. Ukuran debris yang tertransport mulai dari
fragmen batuan berukuran kecil hingga boulder. Supraglasial : Material yang
jatuh & bergerak diatas permukaan es. Umumnya banyak terdapat pada
lembah atau cirque glasier. Englacial : terbentuk karena supraglacial debris
yang tertimbun oleh akumulasi es. Englacial masih dapat tertransport
DEPOSISI GLASIAL
Deposisi glasial berdasarkan lokasinya terdiri dari beberapa macam antara
lain:
Undermelt yaitu deposisi yang terjadi karena bagian bawah lapisan es yang
mencair,
Basal lodgement, termasuk deposisi subglasial, terjadi karena berkurangnya
kecepatan glasial;
Basal flowage, termasuk deposisi subglasial, terjadi karena ada gaya
tekanan dari lapisan diatasnya;
Meltout, proses sedimentasi ketika permukaan es mencair

BENTUKLAHAN GLASIAL

Bentuklahan Glasial dapat dibagi menjadi 2 yaitu:


Destruksional: ledok berundak (cirques), palung glasial, bukit mirip tanduk
(horn), igir-igir yang kasar dan tajam(aretes).
Konstruksional: morena, drumlin, esker, kame, dan dead ice
CIRQUE
Merupakan bentukan destruksional berupa ledok berundak umumnya
terletak pada bagian atas lembah yang dalam. Cirque dicirikan oleh
sedikitnya massa es yang terdapat pada cekungan. Adapun bentuk cekungan
tersebut sangat dipengaruhi oleh batuan dasarnya.
MORENA
Merupakan bentuklahan hasil proses deposisi glasial yang tersusun oleh till,
lapisan sedimen, atau bed core. Seringkali termodifikasi oleh melt water.
Morena dapat diklasifikasikan berdasar arah aliran glasial yaitu:
morena yang paralel terhadap arah aliran es, dapat terletak pada bagian
tepi atau disebut morena lateral atau pada bagian tengah disebut morena
medial
morena yang melintang terhadap arah aliran es, misalnya end moraines dan
push moraines,
morena dengan arah tidak teratur
DEAD ICE
Merupakan bentuklahan glasial hasil proses ablasi yang meninggalkan
kumpulan debris dengan susunan tak teratur
DRUMLIN
Drumlin terbentuk oleh deposisi glasial, bentukan ini sering disebut juga
sebagai morena subglasial karena material yang terdeposisi terangkut
melalui dasar glacier. Sumbu memanjang menunjukkan arah pergerakan
glasial. Drumlin dibatasi oleh melt water
MELTWATER
Meltwater adalah air dari pencairan gletsyer dapat mengalir pada
permukaan glasial, subglasial atau englasial. Kedalamannya berfluktuasi
tergantung pada kondisi iklim. Melt water mengakibatkan terjadinya proses

basal sliding, erosi dan deposisi. Sedimen dalam aliran melt water bersifat
mengerosi (bank
erosion) sehingga
saluran
meltwater (meltwater
channel) semakin lebar dan dalam. Sedimen yang tertransport meltwater
dapat mengalami deposisi. Mekanisme pengendapannya sama dengan
pengendapan pada aliran sungai
ESKER
Esker adalah bentuklahan dengan morfologi berbukit yang memanjang
berkelok, kadang terputus. Tinggi berkisar 200 m, lebar 3 km, panjang 100
km.
KAME
Bentuklahan
dengan
morfologi
berbukit
dengan
material
hasil
pengendapan pada lokasi tertentu, misal didalam atau di sepanjang glasial
KETTLE LAKES
Kettle lakes adalah melt water yang menempati cekungan diantara kame,
sehingga bentuknya menyerupai danau

Anda mungkin juga menyukai